Letters From (Not so) Far Away
Axis Power Hetalia © Hidekaz Himaruya. Penulis tidak mengambil keuntungan material melalui fanfiksi ini.
Ini adalah surat-surat yang datang dari tanah yang (sebenarnya tak terlalu) jauh, yang bisa menghubungkan dua orang itu melalui cerita-cerita yang ada di dalamnya.
Lien sudah lama tak mendapat surat selain yang berhubungan dengan urusan negara, dan ketika mendapatkannya, itu adalah dari Jett.
Surat yang beralamat dari Perth itu sampai pada suatu siang di kantornya. Ada apa sehingga lelaki itu lebih memilih mengirim surat daripada menelepon? Ia yang kebetulan tengah istirahat untuk makan siang langsung saja membukanya.
Di dalam amplop itu, ada beberapa lembar kertas. Lien memutuskan untuk mengambil kertas yang penuh akan tulisan tangan khas Jett terlebih dahulu.
Hai, Lien! Aku mengirimkan ini untuk memberi kesan romantis, seperti yang pernah kaukatakan!
Aku hanya ingin menceritakan betapa cerah langit musim gugur di North Dandalup Dam. Ada banyak sekali yang bisa kulihat di sini! Bintang-bintang tumpah-ruah di atas hamparan bimasakti, mereka terlihat sangat jelas dan dekat sampai-sampai aku seolah bisa menggapainya dan mengirimkannya untukmu—karena aku tahu di tengah kota cukup sulit melihatnya.
Kautahu? Aku jadi rindu pada pertengkaran-pertengkaran kecil kita soal perspektif. Saat kau melihat sungai yang romantis di bimasakti, aku akan selalu melihat emu yang sangat besar di sana. Walau kami juga punya mitologi soal sungai di bimasakti, tapi bagaimana pun juga, sosok emu itu akan selalu terlihat lebih jelas di mataku!
Mengingat itu semua, betapa ingin aku segera melihat pantulan langit cerah di matamu yang jernih! Jadi kuharap kau bisa mendapatkan libur entah kapan, dan bergabung denganku di sini, di bawah langit yang selalu memayungi kita dengan kisah-kisahnya!
Atau balas saja suratku ini dengan cerita soal langitmu—atau soal hal-hal menarik yang mengisi hari-harimu di sana! Aku akan sangat senang mendengarkan—maksudku, membacanya!
Salam hangat,
dari yang mengasihimu nun jauh di sini,
Oz
Lima menit berlalu sejak Lien selesai membaca dan ia masih memegangi surat itu. Ia tersenyum kecil, tanpa sadar semu merah sudah menghiasi wajahnya. Jett benar-benar melakukan ini—sebuah permintaan yang diucapkannya pada pertemuan mereka beberapa bulan lalu.
Kemudian ia segera tersadar bahwa surat itu belum selesai. Masih ada catatan kecil di ujung kertas itu.
p.s : Itu foto-foto yang kuambil saat berada di North Dandalup Dam. Mulai sekarang, mari bersepakat bahwa ituadalah emu yang sedang berenang di sungai besar!
Lien pun memeriksa foto-foto yang dimaksud Jett.
Foto pertama hanya menampilkan langit yang berwarna hitam keunguan, di mana bintang-bintang bertabur dengan 'emu' yang berlari di tengah-tengahnya. Setidaknya itulah yang akan dikatakan Jett soal foto itu—walau Lien masih melihatnya sebagai sungai.
Foto kedua menampilkan langit yang sama, namun diambil dari posisi yang menyorot tepian dam. Siluet pepohonan membentang dari ujung ke ujung lainnya.
Foto ketiga, yang terakhir, memuat wajah si pengirim surat dengan senyumnya yang sangat lebar. Ia mengambil foto itu sendiri dengan dam sebagai latar belakang.
Foto-foto itu amat indah. Membuat Lien menghela napas, karena ingin sekali turut mengunjungi tempat itu bersama Jett dan melakukan banyak hal, seperti bertukar cerita-cerita sang langit.
Namun untuk saat ini, menulis balasan dari surat tersebut telah menjadi prioritas bagi Lien.
A/N
masyarakat aborigin melihat bima sakti sebagai emu yang menandakan berlangsungnya kegiatan dan upacara adat di musim tertentu. sementara masyarakat tiongkok melihat bima sakti sebagai sungai tempat bertemunya pasangan di mitologi mereka, yang bernama zhinü dan niulang, yang terjadi tiap hari ketujuh di bulan ketujuh setiap tahunnya.
ohya, fanfiksi ini sebenarnya terinspirasi dari coldplay - postcards from far away yang begitu indah~
