Kimi o Mamotte, Kimi o Aishite

Disclaimer :

Naruto©Masashi Kishimoto

Kimi o Mamotte, Kimi o Aishite©Viryn Vessalius Hawkeye

Genre : Romance

Main Chara : Sakura Haruno (16), Kakashi Hatake (21), dll

Pairing : KakaSaku

Warning : Typoo, OOC, dan kekurangan lainnya.


(Judul diambil dari soundtrack Bleach : Kimi o Mamotte, Kimi o Aishite - Sambomaster, cerita punyaku .b)

Chapter 1

Sore itu hujan deras mengguyur Konoha. Meski hujan pria itu dapat dengan jelas melihatnya menangis. Dia peduli, selalu peduli jika menyangkut segala hal tentang muridnya. Setiap detik pandangannya tak luput dari gadis berambut pink lembut itu. Ya, sudah sejak lama dia menaruh perhatian yang lebih pada si gadis pink tersebut. Bukan perhatian sebagai seorang guru terhadap muridnya lagi. Namun ia bertekad untuk melindunginya, karena dia mencintanya.

Zrassshhhh... !

Hujan semakin deras membasahi Konoha, nampaknya enggan berhenti barang sejenak. Merepotkan, semua aktivitas terbengkalai, janji-janji terabaikan, dan membuat siapapun malas untuk keluar rumah. Siapa juga yang gila menerjang hujan deras, pasti tak ada satu orang pun kan?

Ah, tentu saja ada. Orang itu adalah Sakura, Sakura Haruno. Siswi kelas 3 SMA di Konoha Gakuen. Gadis pemilik rambut soft pink itu berdiri ditengah-tengah hujan, pandangannya menerawang jauh-kosong,sangat jelas terlihat dari mata emeraldnya jika dia tengah dirundung kesunyian, kepahitan...

"Sakura." suara bariton yang sudah sangat Sakura kenal membuat Sakura menegadahkan kepalanya.

"Ka...Kakashi sensei? Sedang apa sensei disini?" Sakura nampak terkejut melihat senseinya itu.

Kakashi Hatake, pria berambut perak itu hanya tersenyum tipis tidak berniat menjawab pertanyaan Sakura sama sekali.

"Sudah ku bilang, jika diluar panggil aku Kakashi saja!" lanjutnya seraya membagi payungnya bersama Sakura.

"Um, gomen Kakashi-kun. Kau membuatku terkejut."

Hening sesaat.

"Aa, kau menangis lagi Sakura?" mata onyxnya menatap emerald Sakura.

"Tidak, aku tidak menangis." Sakura memalingkan wajahnya.

"Benarkah? Lihat aku Sakura! Kau tidak bisa membohongiku." Kakashi menarik dagu Sakura, sehingga Sakura kembali menatapnya.

"Aku..."

"Karena aku selalu tahu ketika kau menangis, dan aku selalu tahu alasan mengapa air matamu mengalir." onyx itu menatap emerald lebih dalam, mencoba memasuki kekosongan dalam emerald.

"Kakashi-kun, aku..."

"Jika kau ingin meminta maaf, maka jangan katakan apapun."

"Kakashi-kun..."

"Ah, hujan semakin deras sebaiknya kita pulang saja. Atau kau ingin makan di kedai Ichiraku ramen dulu?"

"Mmmh, kita pulang saja Kakashi-kun. Lagipula hampir malam, aku takut besok malah tidak bisa berangkat kesekolah."

"Baiklah, ayo kita pulang putri~" Kakashi memeluk pinggang Sakura dan berteriak kecil.

"A-apa sih, jangan seperti itu. Memalukan!"

"Ahahaha" Kakashi hanya tertawa, ia mempererat pelukannya. Membuat gadisnya hangat.

"Baka," Sakura tersenyum lembut.

Kakashi's POV

Sakura menangis lagi, yah aku tahu apa yang membuatnya menangis. Karena alasannya menangis memang karena hal itu. Hatiku miris melihatnya seperti itu setiap waktu. Meskipun aku mengatakan aku akan melindunginya, tapi mengapa rasanya aku selalu gagal melakukannya? Kamisama, apa yang harus aku lakukan? Tak bisakah aku masuk kedalam hatinya lebih dalam lagi? Melepaskan dirinya dari semua hal yang membuatnya menderita. Aku bahkan tidak peduli jika aku harus mengorbankan nyawaku untuk membuatnya bahagia. Huh, aku akui aku tidak bisa sempurna. Jujur saja aku takut mati, dan mengorbankan nyawa itu terdengar konyol jika menyangkut soal cinta. Tapi aku akan pastikan, aku akan membuatnya bahagia. Bahagia dengan caraku sendiri.

Bagiku Sakura sangat spesial, entahlah sejak pertama kali bertemu dengannya aku langsung tertarik padanya. Memang pada awalnya aku hanya merasa simpati sebatas guru kepada muridnya, tapi ternyata semakin lama aku semakin jatuh cinta padanya. Tidak ada larangannya bukan kalau seorang guru mencintai muridnya atau berpacaran dengan muridnya? Lagipula usiaku tidak terpaut jauh darinya.

Lama aku meluluhkan hatinya, sampai diwaktu tak terduga dia membalas perasaanku. Ya, sekarang aku dan Sakura adalah sepasang kekasih. Sudah hampir 1 tahun aku menjalin hubungan ini, meskipun aku tahu bahwa hatinya bukan sepenuhnya milikku aku tetap bertahan. Sampai dia benar-benar menjadi milikku.

"Kakashi-kun!"

Kakashi's POV END

"Kakashi-kun!" panggilan Sakura mengentikan lamunan Kakashi.

"Na-ni?"

"Hhh, sampai kapan mau melamun disitu? Mau masuk dulu atau langsung pulang?" tanpa Kakashi sadari, ternyata mereka sudah sampai didepan rumah Sakura. Dan Sakura sudah ada didepan pintu rumahnya, meninggalkan Kakashi yang masih 'bengong' ria dihalaman depan.

"Sudah sampai ya?"

"Sedang melamunkan apa memangnya? Sampai tidak sadar begitu," balas Sakura tanpa melihat lawan bicaranya, ia sedang sibuk membuka kunci.

"Ini gara-gara kau Sakura."

"Eh? Aku? Kenapa aku?" Sakura mengalihkan pandangannya kepada Kakashi lagi.

"Iya, kau terus berada didalam pikiranku sih. Susah sekali membuang hal tentang Ny. Haruno dalam otakku."

"HAH? Kau itu... Gombalnya mulai deh~ Ukh susah sekali membukanya."

"Hahaha, payah. Membuka kunci saja tidak bisa hm? Sini berikan padaku!"

"Huuu, coba saja kalau bis-"

Cklek

"Mudah sekali bukan?"

"Curaaaaang~"

"Hahaha. Yasudah, aku pulang saja Sakura. Kau istirahat saja, kalau ada apa-apa katakan padaku. Jaa~"

"Huh, iya iya. Hati-hati ya! Sampai rumah sms atau telepon aku ya Kakashi-kun?" Sakura setengah berteriak kepada Kakashi yang sudah berjalan menuju pagar rumah Sakura, dan tak lama kemudian...

"Kenapa kau balik lagi?" Sakura mengerutkan keningnya.

"Ada yang lupa." jawab Kakashi datar.

"Eh? Ap-"

Cup

Kecupan singkat dibibir Sakura menjawab pertanyaan Sakura.

"Nah, sekarang aku pulang ya Sakura~ Jaa, aishiteru."

Dan kali ini sosok pria tampan itu menghilang dari hadapan Sakura. Meninggalkan Sakura yang kini sedang berblushing ria dan terkejut dengan perlakuan sensei sekaligus kekasihnya itu.

"Baka~ Selalu begitu" tak bisa dipungkiri bahwa saat ini hanya pria itulah yang selalu membuatnya tersenyum, ya Kakashi dialah yang akan selalu membuat Sakura tersenyum.

Aku bersumpah bahwa aku akan selalu melindungimu, dan membuatmu bahagia.

Karena aku mencintaimu.

Biarkan aku yang menyeka airmatamu disetiap airmatamu jatuh.

Meskipun hanya kebohongan yang kau berikan, tapi tetaplah disampingku.

To be Continued...


Saya new disini T^T Mohon bantuannya senpai-senpai...

Bersediakah untuk mereview? XDDDD *ngarep*