Kisah Cinderella saat akan menghadiri pesta kerajaan versi I

Malam ini Pangeran negeri ini akan mengadakan pesta kerajaan. Tentu Cinderella ingin sekali menghadirinya, tetapi… tentu ibu tirinya tak akan memberi izin.

"Tuhan, tolong beri keajaiban padaku malam ini", pintanya lirih dalam hati. "Modal untuk ke pesta saja ia tak punya, belum lagi soal transportasi menuju ke kerajaan tempat pesta itu akan diadakan," gerutunya lagi.

Terjadilah sebuah pergelutan hebat dalam batinnya antara keinginannya untuk datang ke pesta dan keragu-raguan yang tiba-tiba datang menghampiri yang memintanya untuk mengurungkan niatnya untuk hadir ke pesta itu.

"Aku punya hak untuk hadir di pesta itu, Tuhan…", rintihnya.

"Tapi aku tak tahu bagaimana caranya agar bisa kesana…", lanjutnya.

Akhirnya air matanya tak mampu lagi ditahannya. Satu bulir bening menetes membasahi lantai. Lalu terjadilah sesuatu yang tak biasa. Tetesan air mata yang jatuh ke lantai itu tiba-tiba menjadi berpijar dan muncullah sesosok makhluk mungil dan bersayap. Untuk sesaat, Cinderella terperangah kaget memandangi makhluk "tak biasa" itu. Lalu si makhluk mungil yang sebenarnya tak memiliki penampakan yang tidak menyeramkan itu pun memulai percakapan dengan Cinderella.

"Jangan takut, Cinderella. Aku adalah peri baik hati yang akan membantumu mengabulkan segala keinginanmu", kata si peri dengan begitu tenang.

"Be… benarkah?" tanyanya seolah dirinya masih tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya itu.

"Aku akan membuatmu menjadi gadis paling cantik yang hadir di pesta itu", lanjut peri itu lagi.

Perkataan peri tersebut membuat mata Cinderella terlihat berbinar-binar. Lalu sebelum Cinderella sempat berkata-kata mengungkapkan kebahagiaannya, sang peri telah melanjutkan perkataannya, "Bersiaplah untuk menerima keajaiban yang telah kau minta dari Tuhan dalam doamu tadi." Lalu peri itu pun mengayunkan tongkat sihirnya sambil membaca sebuah mantra, yang entah apa, Cinderella pun tak tahu bagaimana bunyinya. Tiba-tiba sebuah baju yang indah telah menempel dan membalut tubuh Cinderella dan membuatnya menjadi tampak sangat cantik. Lagi-lagi, sebelum ia sempat berucap sesuatu, sang peri berkata:

"Seperti masih ada sesuatu yang kurang, apa ya?"

"Apa ya?" sahut Cinderella.

Setelah mengamat-amati Cinderella dengan penampilan barunya yang istimewa itu, sang peri pun menemukan jawaban atas kejanggalan yang dia rasakan. "Sepatu!", teriaknya yang tak luput membuat Cinderella terkaget-kaget. Lalu dengan sekali ayun terpasanglah sebuah sepatu bening yang begitu indah yang terbuat dari kaca. Dengan refleks, Cinderella pun mengangkat sedikit gaun yang dikenakannya demi melihat benda yang melekat di kakinya. Saat melihatnya, dia benar-benar terpana, karena baru kali ini dia melihat ada sebuah sepatu yang terbuat dari kaca, dan sedang dikenakannya pula.

"Indah sekali," katanya pada peri itu.

"Itu belum seberapa," timpal peri itu.

Sejenak, suasanya hening dan Cinderella pun masih merasakan bahagia yang sangat atas keajaiban yang didapatnya malam itu.

Lalu peri itu pun berkata,

"Bila kau tak ingin terlambat menghadiri pesta itu, cepatlah keluar, disana telah ada sebuah kereta kuda yang cantik lengkap dengan kusir dan kudanya."

"Baiklah," jawab Cinderella.

Tanpa beroikir panjang, dia pun segera pergi menuju pintu. Membukanya dengan penuh semangat dan tertegun sejenak setelah dia keluar dari rumah.

"Inikah kereta kuda yang akan kunaiki menuju pesta kerajaan malam ini?" tanyanya kepada peri.

"Ya, naiklah," jawab sang peri.

"Tapi keajaiban ini hanya akan bertahan sampai pukul 00.00 nanti. Jadi pulanglah sebelum jam itu. Bergegaslah!" lanjut sang peri.

Dan berangkatlah Cinderella menuju kerajaan tempat pesta itu akan diadakan.

*to be continue…