LUCIFER

AUTHOR : Miko Yuuki

RATE : T

GENRE : Friendship, Adventure

DISCLAIMER : MASASHI KISHIMOTO

.

WARNING: Alur muter2, TYPO, OOC, AU, gak sesuai EYD!?

Di sebuah sekolah yang sangat besar seorang wanita sedang berjalan terburu-buru seperti di kejar hantu, sebut saja Tsunade dia Petua atau Kepala Sekolah ini. Ya kastil ini adalah sebuah sekolah, tapi sekolah ini berbeda dengan sekolah biasanya, sekolah ini mengajarkan berbagai jenis sihir sebut saja sekolah ini bernama Kraftaverk yang diambil dari bahasa latin yang mempunyai arti keajaiban, karena dulu orang-orang yang sekolah di sini kebanyakan orang yang mempunyai kekuatan sihir adalah orang konoha sebut saja pendirinya Senju Adventure, bukan sembarangan orang yang bisa bersekolah di sini, sekolah ini hanya tempat untuk anak-anak berbakat dan mempunyai garis keturunan sihir.

Disini anak-anak berbakat itu mengembangkan bakat dan sihir mereka sampai tingkat akhir. Di sekolah ini ada 5 tingkat, berbagai jenis sihir akan di ajarkan sesuai tingkat mereka masing-masing. Sekolah ini sudah ada sejak abad 50, walaupun sekolah ini sudah lama sekali tapi Tsunade adalah kepala sekolah yang ke 65, ya kenapa, karena orang yang menjabat sebagai kepala sekolah di sini bukan orang yang biasa dan di pandang sebelah mata, mereka mempunyai sihir agar awet muda dan membuat mereka bertahan menjadi kepala sekolah disini.

Wanita itu berjalan tergesa-gesa membuat anak-anak yang berkeliaran di sekolah ini memandangnya bingung dan heran. Dia memasuki ruangan yang sangat besar dan sudah ada guru-guru pengajar lainnya di ruangan itu.

"Bagaimana hal ini bisa terjadi?" tanyanya pada seorang guru sekolah ini. "Aku juga tidak tahu Petua." ujar Kakashi-sensei, dia salah satu guru disini yang mengajarkan ilmu kegelapan. "Petua, kami juga tidak menyangka akan seperti ini, mustahil kalau tingkat satu bisa membangkitkannya kembali." ujar Asuma-sensei, dia juga guru di sekolah ini yang mengajarkan ilmu kebajikan.

"Kau benar, bagaimana mungkin tingkat satu bisa membangkitkannya kembali?" ujar Iruka, dia adalah sekertaris sekolah. "Kalau sudah seperti ini kita harus bagaimana?" ujar Ibiki dia adalah bendahara sekolah dan guru-guru yang lain tidak mau kalah, mereka juga angkat bicara. "Bagaimana ini Petua?" ujar guru lainnya.

"Bukan salah anak itu bisa membangkitkan mereka kembali, ini sudah di takdirkan dan anak itu mempunyai garis keturuan untuk membangunkan mereka." ujar Tsunade dengan serius. "Lalu kita harus berbuat apa?" Tanya Kakashi. "Kita kumpulkan gadis-gadis terpilih itu disini." ujar Tsunade. "Maksud anda, keturunan dari abad ke 35 itu?" ujar Asuma.

"Kau benar, kita harus menyelamatkan Blue Diamond jangan sampai ada di tangan mereka." ujar Tsunade. "Tapi apakah mereka tau kalau mereka adalah anak yang terpilih itu?" ujar Iruka. "Kumpulkan saja mereka, nanti kalau mereka sudah di sini akan ku beri tahu dan mereka harus menerima semua keadaan ini." Perintah Tsunade, semua menunduk pada Tsunade dan melaksanakan perintahnya itu.

Di tempat lain empat gadis remaja yang bersahabat sedang berkumpul di bawah pohon, sebut saja ke empat gadis itu dia Tenten tingkat 5, Haruno Sakura tingkat 4, Yamanaka Ino tingkat 4 dan Hyuuga Hinata tingkat 3, memang semua di tingkat yang berbeda, tapi mereka saling bersahabat dan awal mula persahabatan mereka sangat singkat.

Flashback

Sekolah sedang mengadakan ulang tahun yang ke 1450. Disana anak-anak dari tingkat 1 sampai tingkat 5 berkumpul dan berpesta, banyak anak-anak yang berpasangan dan berdansa, tapi tidak dengan empat gadis itu mereka tidak ada yang mengajak berdansa, mereka terduduk di satu meja bersamaan.

"Aaahh sial sekali nasibku, sama sekali tidak ada namja yang mengajakku berdansa." ujar Tenten, "Sama denganku, padahal aku sudah berdandan secantik ini, masa tidak ada yang melirikku sedikit pun." ujar Ino sambil mengacak-acak rambutnya.

"A..a..aku ju..ga se..perti itu." ujar Hinata terbata-bata karena gugup(?)

"Hey! untuk apa kalian memusingkan hal ini." ujar Sakura, semua memandang sakura dengan sinis. "Lalu kau sendiri ngapain disini, tidak berdansa." ujar Ino. "Hehe, aku sama kok seperti kalian." ujar Sakura terkekeh.

"Ternyata nasib kita sama ya" ujar Tenten, sontak mereka berempat saling bertatapan, entah apa yang mereka pikirkan.

"Ano.. aku belum pernah melihatmu." ujar Hinata, "Aku juga." ujar Ino. "Ya sudah kenalkan namaku Tenten tingkat 5" haera tersenyum manis, "Namaku Haruno Sakura, tingkat 4", "Namaku Yamanaka Ino, tingkat 4. Salam kenal." "Hyuuga Hinata tingkat 3." "Pantas saja kita tidak mengenal, tingkat kita berbeda-beda, hehe." ujar Sakura.

"Hmm, tapi ada yang kurang tingkat satu tidak ada, haha." ujar Tenten. "Kau bisa saja senpai" ujar Hinata. "aku gak nyangka bakal bertemu dengan kalian yang bernasib sama denganku" ujar Ino, "Haha mungkin sudah di takdirkan seperti itu." ujar Sakura yang membuat mereka terkekeh.

Semenjak itu mereka sering bertemu dan membuat mereka menjadi sangat akrab, memang awal pertemuan mereka sangat tidak mengesankan, tapi bagi mereka itu sangat mengesankan. Mereka selalu berkumpul di bawah pohon di taman di saat jam istirahat.

"Hinata-chan berhentilah kau memainkan binatang itu dengan tongkatmu." ujar Tenten yang melihat Hinata sedang melayang-layangkan tikus dengan tongkat sihirnya. "Aku suka sekali memainkan binatang ini dengan tongkat, kau lihat kan, senpai." Hinata menunjuk-nunjuk ke tikus itu.

"Apanya yang lucu, kebiasaan mu itu yang lucu bukan tikusnya yang lucu, haha." ujar Ino. Hinata hanya mengerucutkan bibirnya.

"Biarkan saja senpai, nanti kalau tikus itu mati dia akan berhenti." ujar Sakura "Siapa bilang tikus ini akan mati, kau ini selalu menggunakan insting mu itu senpai." Hinata membela diri,

"Tapi sepertinya benar ucapan Sakura, kau lihat tikus itu tidak memberontak" Ino menunjuk-nunjuk kearah tikus itu,

"B-benarkah?" Hinata langsung melepaskan tongkatnya dan menggoyang-goyang kan tikus itu. "Ano.. Tikus, kau tidak mati kan?" Hinata masih mengoyang-goyangkan tikus itu dan tikus itu tidak bergerak sedikitpun.

"Dia sudah mati Hinata." ujar Tenten meyakinkan, "Ahhh aku tidak sengaja melakukan ini, gomen-ne tikus." Hinata sedikit merengek,

"Hahaha kau ini ada-ada saja, sudah jangan di permasalahkan." ujar Tenten. "Sudah ku bilangkan tikus itu akan mati." ujar Sakura tersenyum penuh kemenangan. "Ahh, kali ini instingmu benar lagi senpai." ujar Hinata.

"Instingku tidak pernah meleset, Hinata-chan." Ujar Sakura sambil membanggakan dirinya.

"Ehh lihat gadis itu, aneh sekali ya." ujar Ino menunjuk kearah gadis yang sedang berjalan. "Dia memang gadis yang aneh, apalagi temannya lebih aneh mustahil tingkat satu bisa membangkitkan kembali makhluk-makhluk itu." ujar Sakura.

"Aku juga tidak menyangka tingkat satu bisa melakukan hal itu." ujar Ino. "Aku saja yang sudah tingkat 5 tidak bisa membuat mereka kembali, lagi juga mantranya pun tidak di kasih tahu untuk membangkitkan mereka." ujar Tenten.

"Lah memang kalau kau tahu mantranya, kau akan membuat mereka kembali senpai, haha." ujar Sakura.

"Ya tidak lah, mau cari mati aku membuat mereka kembali. Tapi semenjak temannya itu di ambil oleh makhluk-makhluk itu dia jadi lebih pendiam. Oh iya, siapa nama temannya itu aku lupa" ujar Tenten.

"Namanya Shion, tingkat satu yang bisa memanggil kembali makhluk-makhluk itu, aku tidak habis pikir dari mana dia mendapatkan mantra-mantra itu." ujar Sakura menggeleng-gelengkan kepalanya.

"Aku juga berpikir seperti itu, kau tau siapa nama gadis itu?" ujar Tenten. "Iie',aku hanya mengetahui Shion saja" ujar Sakura.

Tapi tiba-tiba awan di langit yang tadinya berwarna biru, kini berubah menjadi berwana hitam lebat dan menyeramkan.

"Ada apa ini?" ujar Hinata melihat awan yang berubah menjadi hitam itu. "Pasti mereka datang kesini." ujar Tenten. "Mereka siapa?" Tanya Ino.

"Makhluk-makhluk itu pasti datang ke sekolah ini." ujar Sakura menerawang dan melihat awan yang semakin gelap. "Pasti mereka ingin mengambil Blue Diamond." ujar Tenten. "Blue Diamond apa itu senpai?" ujar Hinata.

"Sudah aku tidak bisa menjelaskan disini. Kita ke lapangan, pasti mereka ada di sana." ujar Tenten yang menarik tangan Hinata dan di ikuti oleh Sakura dan Ino dari belakang.

Saat mereka sampai di depan lapangan, semua murid yang ada di sekolah ini sudah ada di lapangan mereka hanya tertegun melihat pemandangan ini.

Banyak makhluk-makhluk aneh disini sebut saja makhluk itu adalah Lucifer, makhluk yang berwajah buruk dan makhluk ini memang setan atau iblis yang dikirim oleh Lucifer king. Tidak ada yang mengetahui king Lucifer itu seperti apa, dia hanya mengirimkan pengawal pengawalnya itu yang hanya disebut Lucifer.

To Be Continoue

A/N : Hufftt, fic pertama saya selesai juga. Saya mengambil kata-kata sihir bukan dari internet maupun yang lain tapi murni karangan saya. Maaf ya kalau fic saya kurang bagus soalnya ini adalah fic pertama saya, semoga reader menyukai fic saya. Dan saya juga minta maaf kalau ada ejaan, penulisan yang salah #bow180derajat

Lanjut or delete?

Mine to review please!?