TWO LOVERs

Naruto belongs to Mr. Mk

Hinata Hyuuga , Uchiha Sasuke Haruno Sakura

This story is mine zea-chan

Hanya hiburan semata

Tatapan teduh bernetra hitam pekat itu membuatku tertunduk malu.

Membuat euforia degup aneh bersenandung di hati wanita berpipi gembul bersenyum indah.

Rona merah muda menyebar kian cepat di saat Sasuke memberikan beberapa patah ucapan sekenanya menjawab pesanan apa yang di butuhkan , dimana Hinata yang bertugas sebagai pramusaji mendengarkan seksama.

"Karena aku bukan bagian dari hidupmu, tak kan masalah jika aku pergi menjauh"

dan kenyataan sekarang, setelah hampr 2 tahun aku mengenalmu.

aku butuh waktu, waktu menenangkan hatiku yang tergores luka.

tak bemaksud menghindar, cukup menjaga privasimu.

sudah 1 tahun sejak sang tamu setia restoran rumahan ala jepang itu berkunjung.

Semingu sekali, tidak bahkan terkadang seminggu dua kali sang pria berparas menarik itu tiada bosan memakan menu restoran yang bahkan sudah redup termakan usia.

"baiklah, Uchiha -san. Saya akan segera membawa pesanan Anda" Hinata berlalu setelah menyebutkan ulang permintaan menu sang konsumen.

Segera 30 menit berlalu , Hinata mengantar kembali pesanan yang kembali di hadiahi ucapan terima kasih dan senyum kecil tersemat dari Sasuke.

Aneh, sungguh aneh.

Kenapa harus selalu Hinata.

Dimana ada yang pramusaji lain, Sasuke pasti menanyakan Hinata.

"kau, dicari lagi Hinata oleh Sasuke sama" ujar Tenten di satu minggu yang lalu.

Aku pun mendengar dari Temari yang ada kala menggodaku.

"ahay, yang baru di apelin nih"

Membuatku tersenyum kegirangan bodoh.

Dan bodohnya aku, hingga mematikan logikaku.

Terlalu banyak mengapa.

Aku tak pernah sejalan dengan perasaanku sebelumnya.

Dimana tak mungkin.

Benar tak mungkin.

Dan bodohnya aku,

Saat kian lama aku kian larut dalam personamu.

Kau yang selalu seakan-akan memiliki hati padaku.

Memang seharusnya aku memilih logika.

Saat seorang hyuuga pemalu sepertiku memberanikan diri menahan malu berucap suka padamu.

Pertama kali aku meragu.

Beratus alenia yang kutulis hanya menjadi sebuah draft.

Melalui ponsel mungil ini menjadi sebuah saksi kegundahan hatiku.

Lalu pesan kecil tak penting yang kucoba kirim ,kau balas pasti.

Membuatku nyaman berbagi hal penting tak penting.

Semakin akrab kian kau menyapa.

Perhatianmu yang membuatku jatuh hati.

2 bulan berlalu.

Kau bersikap seolah kau datang ke restoran harus bertemu aku.

Membuat sahabatku menanyakan kenapa sich Uchiha itu selalu mencarimu.

Aku tak tahu harus berkata apa.

Hanya senyum membuncah yang ada.

Karena kufikir aku jatuh hati

Pada seseorang yang tepat.

Cinta itu merumitkanku. Aku menduga di awal kau akan menerima perasaan ini.

" saya suka Anda" kukkirimkan image tulisan tanganku .

Rasa aneh yang bersemayam, seperti kau menerbangkan merpati.

Hinata lega akhirnya perasannya terungkap jujur kepada si empunya.

Dan kadang kau tak tahu di mana burung itu bersarang dimana.

Hinata merasa aneh, kenapa Sasuke sama bersikap menjaga diri untuk saat ini padanya.

Mencoba menghapus ketidak yakinan yang ada.

Hinata mengirimkan sms ke Sasuke.

Mungkin Sasuke sibuk. Pikir Hinata cepat.

Dia kembali datang ke restoran.

Dengan pakaian sport , Sasuke terlihat berbeda.

Pandangan itu melumpuhkan kalimatku.

Ada yang penting harusnya.

Memastikan hatiku padanya.

"Maaf Hinata chan. Bukannya aku tak menyukaimu atau hal lainnya.

Aku hanya mau jujur untuk sekarang aku sudah ada calon yang lebih serius. Memang karena privasi tak aku publikasikan. Semoga kau bertemu orang baik"

Itu jawaban sms dari mu.

Aku tak berharap sepedih ini.

Logikaku berulang.

Ah ya.

Di balik pria mapan seperti dia memang pasti ada sokongan kekasihnya.

Betapa bodohnya aku.

Mungkin wanita itu dan Sasuke memang bercinta dari dulu.

Ingat Hinata, dia bahkan beumur matang sekarang. Pikirku.

Sasuke kemarin juga sepertinya sibuk sekali hingga tak membalas sms ku.

Oh, aku mungkin terlalu percaya dia menaruh ketertarikan padaku.

Saat pada akhirnya ini aku sadar.

Aku adalah seseorang yang mencintai pria berkekasih.

Cinta tak pernah salah. Itu ungkapan bijak dari dulu.

Dan jatuh cinta padamu, aku tak tahu ini disebut apa.

Yang pasti hatiku , mataku, ragaku nyaman dan tenang saat aku melihatmu , mendengar suaramu, menatap teduh matamu.

Dan cukup, sekarang kutahu.

Aku bukanlah pilihan hatimu.

Aku bukan wanita yang kau butuhkan.

Aku bukan pengisi utama dalam hidupmu.

Cukup sayang.

Aku tak mau menjadi wanita ketiga.

Aku cukup mengutarakan kejujuranku padamu.

Setidaknya aku lega.

Beban ketidakpastian di hatiku terjawab sudah.

Atau mungkin kau memang baik pada semua orang.

Ya aku tahu itu.

Satu hal yang tak kupahami.

Tolong andai kau tak sesering itu memberikan senyum dan rasa ingin tahumu padaku.

Kau tak seharusnya menanyakan hal sepele yang tak ditanyakan orang lain.

Cinta pedih ini akhir dramaku.

Drama kehidupan Hinata Hyuuga.

Aku tak akan menjadi wanita yang perlu kau perhatikan.

Apa kau tahu,

aku ditanya oleh Ayah Ibu apa sudah ada yang dekat denganmu.

Dengan pasti namun malu kujawab ada, dan itu adalah kamu.

Apa kau fikir karena aku muda aku tak serius dalam bercinta.

Sayang, kedewasaanku terhadapmu kuharap pasti.

Aku memang tak sematang wanita kekasihmu itu.

Dan aku tak seindah paras atau seadat hidup bersamamu.

Memang apa salahnya kau dan aku berbeda marga.

Cinta tak mengenal marga bahkan kasta atau agama.

Dan seandainya kau baca raut wajahku.

Kau harusnya bisa menafsirkan aku cinta padamu aku siap mengabdi untukmu.

Sudahlah, tak beguna juga aku menjelaskan terperinci untukmu Sasuke sama.

Kau bahkan tak ada saat aku sakit.

Pria yang sejatinya kuharapkan ia setidaknya menanyakan apa aku baik-baik saja setelah perjuangan hidup mati .

Aku berucap di suatu hari, aku sakit.

Aku akan di rawat di Hospital city.

Aku takut sebenarnya. Aku harap ada kau yang akan berkunjung, menjenguk memberikan semangat padaku.

Dan kau tak kunjung datang.

Penantian sia- sia ku.

Tahukah kamu.

Aku siuman setelah operasi menyakitkan yang terlintas di pikirku adalah ayah ibu. Lalu aku.

Setelahnya Sasuke Uchiha.

Ah, si laki laki pencuri hati.

Kau mencuri hati yang salah.

aku terlena dengan mu.

Bodohnya aku memang.

Kau meminta aku tak berubah.

Surely, aku memang apa adanya dari awal.

Wanita biasa sederhana yang kau kenal.

Satu yang aku tahu.

Mungkin takdir atau bukan , Sasuke Uchiha adalah orang yang harus aku lalui.

Rasa suka tak bisa aku salahkan.

Jatuh cinta tak dapat aku pilih akan berlabuh di siapa.

Begitu pun takdirku.

Aku tak datang di saat yang tepat bagimu.

Apa jika aku mencintaimu saat kau sendiri,akankah kau menerima cintaku.

Ah, terlalu munafikah hidup.

Dan aku yang terlalu dangkal di percintaan.

Aku menangis berurai sedih malam ini.

Bukan cerita cintaku yang menyakitkan.

Aku hanya tak bisa membaginya di siapa.

Pendiamku racunku.

Biarlah hanya Hyuuga Hinata yang tahu seorang diri.

Bahwa jatuh cinta tak berbalas yang kau rasakan adalah kehendak Nya.

Jangan bersedih sayang.

Hidupmu masih berlanjut.

Tak mengapa.

Mungkin suami tak dikenal akan mencintaiku melebihi yang saat ini.

Ku berdo'a untukku.

Aku akan bahagia, melepaskan segala stress. Berkunjung kemana pun ku mau.

Selamat tinggal cinta tak berbalas.

Aku tak sudi menjadi wanita ketiga antara kau dan dia.

Cukup aku yang tahu.

Dan rasa yang ada bisa menguap bersama embun pagi ini

Cintaku

Ada hatiku membuncah, sakit tergores menulis ini.

Biar aku saja yang merasa.

Tak perlu lagi kuberi perhatian padanya.

Cinta sendiri ku.

Cukup aku dan Tuhan yang tahu.