Masih bisakah aku percaya pada cinta...

Padahal cinta itu sendiri yang telah mengkhianatiku..

"Apa kalian tahu? Kekuatan apa yang paling besar di dunia ini?" tanya Kim seonsaeng,

Semua murid di kelas menatapnya bingung, salah satu murid berkulit tan mengangkat tangannya hendak menjawab pertanyaan gurunya itu,

"Ya, Kim Jongin," tunjuk Kim seonsaeng

"Cinta, kekuatan yang paling besar di dunia ini adalah cinta saem!" jawabnya mantap

Kim seonsaeng tersenyum puas,

"kau benar Jongin, apakah kalian semua percaya pada kekuatan cinta?" tanyanya lagi

Semua murid mengangguk semangat. Kecuali satu orang namja mungil, yang hanya melipat tangannya dan menatap buku di hadapannya.

"Do Kyungsoo, apa kau percaya pada cinta?" tanya Kim seonsaeng tiba-tiba pada murid terpintar di sekolah itu,

Namja mungil yang dipanggil Kyungsoo itu menoleh, seketika itu juga pandangan tiap orang di kelas itu tertuju padanya.

"Aku?" tanyanya meyakinkan diri, dibalas anggukan oleh Kim Seonsaeng,

"Aku tidak percaya," jawabnya datar

Kring

Kring

Bel istirahat berbunyi

Kim seonsaeng tersenyum tipis,

"Baiklah, kelas kita sudah selesai, sampai bertemu di pertemuan selanjutnya," ucap Kim seonsaeng

"Kyungsoo," panggilnya

Kyungsoo menutup bukunya, lalu menyiapkan salam di kelas seperti biasa, tentu saja, ia kan ketua kelas,

Semua murid berhamburan keluar kelas menuju kantin, Baekhyun menghampiri sahabat kecil sang ketua kelas bersama Chanyeol kekasih barunya.

"Pororo! Ayo kita ke kantin!" ajaknya,

"Pergilah duluan, aku tidak lapar," suruh kyungsoo

"Kau benar tidak lapar, aku belikan susu stroberi ya!" tawarnya

"Boleh juga!" balas Kyungsoo semangat

"Aigoo... dasar kau ini, jangan terlalu banyak belajar, nanti kau tidak tumbuh-tumbuh!" balasnya

Kyungsoo melirik kesal,

"Kau juga tidak tumbuh-tumbuh! Tanya saja kekasihmu itu kenapa ia tumbuh tinggi sekali!" ucap Kyungsoo kesal,

"Dasar kau ini! Yasudah, aku pergi dulu! Dadah pororoku sayang," ucap Baekhyun sambil menggandeng Chanyeol keluar,

Kyungsoo tersenyum tipis menatap mereka berdua.

Kau tahu kenapa aku tak percaya cinta. Karena cintaku mengkhianatiku, dan cintaku yang lain membawanya pergi.

Aku bukan tidak pernah percaya cinta. Aku pernah mempercayainya. Pernah ketika mata itu masih memandangku, pernah ketika ia masih mengatakan kata-kata manis hanya padaku.

Aku pernah percaya pada cinta.

Hanya saja...

Aku tidak ingin mempercayainya lagi.

Karena yang aku tahu, cinta itu tidak seindah pandangan orang.

Cinta itu menyakitkan

Cinta itu pengkhianat

Kyungsoo masih menatap kedua insan yang bermanjaan itu, yang kemudian hilang dari balik pintu kelas.

Kyungsoo menarik napas berat. Dadanya sesak. Ia memegang dadanya erat. Lalu menunduk. Ia mengambil ipodnya, memasang headset dan mendengarkan musik dengan suara kencang.

Ia tidak tahu, dari tadi ada seorang namja yang menyaksikan segalanya.

Namja itu menghampiri Kyungsoo yang sedang tertidur di meja dengan headset di kupingnya.

"Kau tidak percaya cinta?" tanyanya pelan

"Tapi kenapa aku percaya, aku percaya masih ada sedikit cinta dari setiap laku dinginmu, aku percaya masih ada cinta dari setiap detik kediamanmu, aku mencintaimu Kyung," ucapnya pelan,

Ia tahu Kyungsoo tidak bisa mendengarnya. Ia hanya ingin Kyungsoo mendengar dalam mimpinya mungkin? Ini hanya harapannya saja.

Namja itu meletakkan sekotak susu stroberi dan roti di meja Kyungsoo, lalu pergi dari situ.

Baekhyun menepuk pundak Kyungsoo pelan. Kyungsoo membuka matanya yang terasa berat dan melepaskan headsetnya.

"kau bilang tidak mau ke kantin, kenapa kau sudah beli susu duluan," ucap Baekhyun kesal

"Apanya yang..." ucapa Kyungsoo terhenti ketika matanya menangkap sekotak susu stoberi dan roti di hadapannya.

"Ini bukan kau yang membelikan?" tanya Kyungsoo balik pada Baekhyun, Baekhyun menggeleng.

Kyungsoo menyadari sesuatu, pasti dia lagi pikinya.

"Kyungsoo, bisa tolong ambilkan buku dulu di perpustakaan," suruh Zhang Seonsaeng yang baru saja datang,

"ne," jawab Kyungsoo, tepat saat itu juga, Jongin memasuki kelas diikuti pasangan Sehun dan Luhan di belakangnya,

"Jongin, tolong bantu Kyungsoo membawa buku-bukunya," suruh Zhang seonsaeng,

"Tidak perlu ssaem, aku bisa membawanya sendiri," balas Kyungsoo cepat,

"Sudahlah jangan menolak, Jongin, cepat bantu dia," suruh Zhang seonsaeng lagi

"ne," jawab Jongin

Dalam perjalanan kembali dari perpustakaan Kyungsoo dan Jongin hanya diam sambil berjalan berdampingan. Jongin sesekali melirik ke arah Kyungsoo. Tapi Kyungsoo hanya diam saja dan memandang ke depan.

"kenapa kau melakukannya?" tanya Kyungsoo tiba-tiba

"Ne?" bingung Jongin,

"Susu dan roti itu darimu kan?" tuduh Kyungsoo lagi,

"Em... itu..." Jongin menggaruk belakang tengkuknya yang tidak gatal

"Sebenarnya apa yang kau inginkan dariku?" tanya Kyungsoo lagi

"Aku ingin memberimu tantangan!" ujar Jongin lagi,

Langkah Kyungsoo terhenti, Jongin menepuk dahinya menyadari kebodohannya, Kyungsoo pun membalikkan badannya.

"Tantangan?" tanya Kyungsoo sakratis,

"Em... iyah!" jawab Jongin semangat,

Aduh bodohnya kau Jongin! Apa yang mau kau katakan padanya saja kau tidak tahu! Batin Jongin

"Apa tantangannya?" tanya Kyungsoo lagi,

Jongin berpikir sebentar, lalu senyuman tipis muncul di bibirnya.

"Aku tahu kau tidak percaya cinta, " ucapnya

"lalu?" tanya Kyungsoo

"Aku ingin kau menjadi kekasihku dalam dua minggu, hanya dua minggu, tidak lebih, tidak kurang, kau boleh menghitung sampai ke detik sekalipun, aku akan membuat kau mempercayai bahwa cinta itu ada," jelas Jongin

Kyungsoo menatap Jongin datar.

"kenapa? Kau tidak mau? Baiklah, kurasa memang seorang Do Kyungsoo tidak punya perasaan, hanya punya logika saja," tantang Jongin lagi santai, padahal hatinya berdegup kencang menunggu jawaban Kyungsoo.

"Baik, dua minggu, tidak lebih, tidak kurang," jawab Kyungsoo lalu berjalan mendahului Jongin masuk ke kelas.

Jongin hampir saja melompat dan berteriak keras kalau saja ia tidak sadar kalau sekarang ia ada di lorong sekolah yang penuh dengan murid.

"Kau pulang bersamaku ya kyung! Kau kan kekasihku sekarang," pinta Jongin sambil menatap Kyungsoo yang sedang membereskan bukunya, ketika pelajaran sudah selesai.

"Terserah kau saja," jawab Kyungsoo datar,

"Ya! Jongin-ah kesini sebentar!" panggil Sehun,

Selepasnya Jongin pergi, Baekhyun dengan panik menghampiri meja Kyungsoo.

"Ya! Do Kyungsoo! Kau kekasihnya Jongin sekarang? Sejak kapan? Kenapa tidak memberitahuku?" cecar Baekhyun

Kyungsoo menatap sahabatnya itu datar

"Kau seperti menginterogasi penjahat saja Baek, iyah aku kekasihnya sekarang, kurang lebih 2 jam yang lalu, bagaimana aku memberitahumu, kalau kau sibuk dengan Chanyeolmu itu," jawab Kyungsoo

Baekhyun nyengir mendengar jawaban Kyungsoo. Chanyeol menghampiri Baekhyun lalu memeluknya dari belakang dan menyandarkan kepalanya di pundak Baekhyun.

"Chagiya, ayo kita pulang," ajak Chanyeol,

Kyungsoo yang melihatnya hanya bergeleng ria, melihat tingkah keduanya,

"Kyungsoo pulang dengan siapa? Biasanya kan dia pulang denganku," jawab Baekhyun

Kyungsoo mengalihkan pandangannya ke arah Jongin,

"Aku pulang bersama Jongin, aku duluan ya!" pamit Kyungsoo cepat-cepat pergi dari situ,

"eh, kyung!" panggil Baekhyun lagi

Kyungsoo menoleh, meskipun sebenarnya ia tidak mau.

"Hati-hati ya," ucap Baekhyun,

Kyungsoo hanya mengangguk dan tersenyum mengiyakan. Lalu menarik Jongin keluar dari situ.

"Wah, ternyata kau tidak sabar ya pulang denganku Kyungie?" goda Jongin

Kyungsoo menghentikan langkahnya lalu menatap Jongin,

"Apa katamu? Kyungie? Namaku Kyungsoo bukan Kyungie! Siapa juga yang tidak sabaran pulang denganmu," kesal Kyungsoo

Jongin tertawa kecil melihat tingkah Kyungsoo yang seperti anak kecil

"Buktinya kau masih memegang tanganku sampai sekarang," jawab Jongin santai, Kyungsoo menatap kaget ke arah tangannya dan Jongin yang masih bertautan, ia berusaha melepaskannya tapi dengan cepat Jongin menangkapnya lagi.

"Kau kekasihku sekarang, setidaknya sampai dua minggu ke depan, bukankah ini yang dilakukan sepasang kekasih," ujar Jongin lalu menggenggam tangan Kyungsoo erat dan menariknya menuju parkiran motor.

Jongin naik ke atas motornya lalu menyuruh Kyungsoo untuk naik.

"Pegangan," suruh Jongin

Kyungsoo merasa canggung berpegangan pada Jongin, ia berusaha mencari pegangan di belakang tapi tidak ada.

Set

Tubuh Kyungsoo bersandar pada punggung lebar Jongin. Jongin menarik kedua tangan Kyungsoo ke pinggangnya. Kyungsoo membelalak kaget, lalu sekali lagi berusaha melepaskan pegangannya tapi ditarik cepat oleh Jongin.

"Kalau kau tidak mau jatuh, pegangan," suruh Jongin lagi, akhirnya Kyungsoo pun menurut.

Jongin tersenyum senang. Rasanya ia ingin lompat saat ini juga.

Selama perjalanan mereka mengobrol banyak hal. Kyungsoo tidak pernah tahu Jongin adalah orang yang semenarik itu. Jelas saja. Meskipun semu, Jongin dan Kyungsoo berada di kalangan yang berbeda.

Jongin si dance machine, dan Kyungsoo si murid teladan. Dari julukannya saja menunjukkan bahwa dunia mereka berbeda.

"Besok aku jemput ya, mulai sekarang aku yang akan menjemputmu, kau tidak perlu naik bis lagi," ucap Jongin

Kyungsoo mengernyit bingung,

"Darimana kau tahu aku selalu naik bis?" tanya Kyungsoo bingung

Jongin hanya tersenyum tipis, lalu melambaikan tangannya dan pergi dari situ.

Kyungsoo bergumam kecil sambil menggoyang-goyangkan kakinya. Ia memejamkan matanya sambil menikmati angin pagi , sampai didengarnya suara motor berhenti di depannya.
Ia membuka matanya dan menatap kaget seseorang yang sudah muncul di depannya.

"Kau?" kaget Kyungsoo

"Sudah kubilang, aku akan menjemputmu kan," ucapnya

"Tapi... kau... oiyah, maaf aku lupa," balas Kyungsoo

"sudahlah ayo naik, nih!" suruhnya sambil menyodorkan helm bergambar pororo pada Kyungsoo,

Kyungsoo menatap helm itu bingung,

"Ya! Kim Jongin! Kau pikir aku anak TK!" kesal Kyungsoo sambil meratapi helm pororo yang masih ada di tangan Jongin,

"Hahahahahahah! Sudahlah, terima saja," ucapnya lalu memasangkan helm itu di kepala Kyungsoo.

Kyungsoo ada perasaan aneh menyergap di sela hatinya, tanpa ia sadari ia melihat ke atas, ke arah Jongin yang sedang memasangkan helm padanya, wajahnya dan Jongin saat ini cukup dekat. Aneh. Kenapa ia merasa aneh sedekat ini dengan Jongin.

"Nah, selesai," ujar Jongin, Kyungsoo buru-buru mengalihkan tatapannya,

"ayo naik!" ajak Jongin lagi

Kyungsoo tidak menjawab tapi tetap mengikuti Jongin dan naik ke motornya.

OooooooO

Tidak terasa sudah 4 hari mereka bersama. Meskipun Kyungsoo belum bisa merasakan apapun. Tapi setidaknya ada yang bisa dirasakan oleh Kyungsoo, ketulusan seorang Kim Jongin.

"besok kau ada acara?" tanya Jongin, Kyungsoo menoleh sebentar ke arah Jongin, sekarang Jongin duduk di depan Kyungsoo. Entah bagaimana caranya Jongin berhasil 'mengusir' Chen yang seharusnya duduk di hadapan Kyungsoo pindah ke belakang.

"Tidak ada sepertinya, kenapa?" tanya Kyungsoo lagi sambil tetap memerhatikan buku absen di hadapannya. Seharusnya ini pekerjaan sekertaris, tetapi entah kenapa hari ini sekertaris kelas tidak masuk dan Kim Seonsaengnim memnita buku absen dikumpulkan hari ini. Alhasil ia yang sibuk memeriksanya.

"aku ingin mengajakmu pergi berkencan," jawab Jongin sambil tersenyum manis,

Kyungsoo sukses menoleh total dari pekerjaannya ke arah Jongin. Ia dikagetkan oleh dua hal, Jongin mengajaknya kencan dan... entah kenapa Jongin terlihat sangat tampan ketika tersenyum seperti itu.

"Eoh... nanti kupikirkan lagi," jawabnya singkat lalu kembali ke pekerjaannya, menyembunyikan semburat pink yang mulai muncul di pipinya,

Baru saja Jongin akan membuka mulutnya lagi. Baekhyun sudah menyela duluan.

"Kyungsoo! Ayo ikut aku menonton bioskop besok! Aku, kau dan Chanyeol! Mau yah! Ayo!" ajaknya semangat, Kyungsoo menoleh kaget lalu melirik ke arah Jongin.

"AH! Aku sudah punya acara dengan Jongin, kau pergi berdua saja dengan Chanyeol ya!" ucap Kyungsoo, lalu menatap Jongin minta persetujuan.

"Anything for you chagiya," jawab Jongin sambil tersenyum manis,

Oh tidak, rasanya ia ingin melempar Jongin dengan buku absen saat ini juga.

Kyungsoo turun dari motor Jongin dan melambaikan tangan padanya.

"Besok jam 7 di Namsan Tower, aku akan menunggumu disana!" ucap Jongin senang lalu berlalu dari rumah Kyungsoo.

Kyungsoo menggelengkan kepalanya pelan.

OooooooooooO

Ringtone XOXO berbunyi dari ponsel Kyungsoo. Hanya orang tertentu yang ia pasang ringtone telepon khusus. Seperti sekarang, Baekhyun sendiri yang memasang ringtone ini. Kyungsoo mengangkatnya dengan malas-malasan. Ia membabat habis novel Harry Potter sejak tadi pagi dan sekarang ia ketiduran.

"Ne..." jawabnya malas

"Kencan apa?" tanyanya bingung sambil masih menutup matanya malas

"APA?!" Kyungsoo langsung bangun dari tempat tidurnya dan mengedipkan matanya kaget, sepenuhnya sadar,

"Sudah dulu ya, aku akan kesana sekarang," jawab Kyungsoo lagi. Ia memutuskan hubungan teleponnya lalu langsung memeriksa ponselnya.

50 missed call dan 10 pesan baru

=Kim Jongin=

Kau sedang apa? Jangan lupa nanti malam~ pakai baju yang cantik nee~

=Kim Jongin=

Aku sudah sampai! Kau sudah berangkat? Aku akan menunggumu!

=Kim Jongin=

Kau dimana? Aku akan terus menunggumu meskipun kau terlambat

Dan seterusnya... Kyungsoo membaca satu-persatu pesan dari Kai. Kyungsoo menoleh ke arah jam dinding kamarnya. Jam 10 malam sekarang. Di cuaca sedingin ini tidak mungkin Jongin masih menunggunya kan? Tapi dari semua pesan yang dikirim Jongin, semua menandakan bahwa Jongin masih menunggunya.

Kyungsoo buru-buru masuk kamar mandi dan berganti pakaian. Ia mengambil mantelnya dan melesat keluar rumah.

OoooooooooO

"hosh hosh" suara napas Kyungsoo menderu, ia berlari sekuat tenaga, badannya membungkuk sebentar berusaha mengambil napas sebanyak-banyaknya. Mata bulat itu menerawang ke segala arah. Berusaha mencari sosok tinggi berkulit tan itu. Tapi, tempat ini sudah sangat sepi, jelas saja ini sudah hampir tengah malam.

Grep

Mata Kyungsoo semakin membulat ketika orang yang memeluknya dari belakang itu meletakkan kepalanya di atas pundak Kyungsoo.

"Kau terlambat, kau melewatkan kencan pertama kita Kyungsoo," ucapnya

Kyungsoo menghela napas lega, emnyadari orang itu adalah Jongin. Ia menyentuh lengan Jongi yang memeluknya. Dingin. Sangat dingin. Buru-buru ia berbalik melihat Jongin. Ia melihat wajah Jongin sangat pucat dan bibirnya membiru menandakan ia kedinginan. Kyungsoo meraih kedua tangan Jongin dan memegangnya erat. Berusaha menghangatkannya.

Dingin sekali. Berapa lama ia menungguku? Batin Kyungsoo sambil berusaha menghangatkan telapak tangan Jongin.

Jongin memerhatikan Kyungsoo yang berusaha menghangatkan tangannya sambil tersenyum. Tersenyum karena ia bisa melihat sisi lain dari seorang Kyungsoo yang orang lain tidak bisa lihat. Tersenyum karena ia merasa ada peluang untuk mencairkan sedikit demi sedikit hati Kyungsoo yang tidak bisa mengenal cinta.

Jongin menarik tangan Kyungsoo lalu memeluknya membelalak kaget.

"Begini saja sudah hangat," ucap Jongin lembut

Kyungsoo diam saja.

"Mianhae," ucapnya, tapi tidak membalas pelukan Jongin. Hanya diam membiarkan Jongin memelukanya.

Jongin melepaskan pelukannya lalu memandang ke arah mata Kyungsoo.

"Pelajaran pertama Kyungie-ya, dan kau tidak boleh protes, Cinta itu pengorbanan. Hanya sampai situ, dan kau harus mencari tahu sendiri alasannya," ucap Jongin lalu tersenyum, menggandeng tangan mungil Kyungsoo dan menariknya dari situ.

"Tapi..." baru saja Kyungsoo ingin membuka mulutnya untuk bertanya, Jongin sudah menoleh
"Kubilang tidak boleh protes, dan karena kau sudah membuatku menunggu, kau harus mendapatkan hukumannya," ujar Jongin lalu tersenyum, Kyungsoo merengut tapi tetap mengikuti Jongin.

OoooooooooooO

Mereka berdua sampai di suatu studio dance milik Jongin dan Sehun. Jongin menyalakan lampu ruangan itu, lalu tampaklah studio dance yang cukup besar. Di dalamnya terjang satu lemari penuh dengan trophi dari segala kejuaraan dance nasional maupun internasional. Kyungsoo memang tahu Jongin sangat terkenal dengan dancenya yang menawan begitu pula dengan partner dancenya Sehun. Tapi ia sendiri sebenarnya belum pernah melihat Jongin menari.

Jongin mendudukkan Kyungsoo di salah satu kursi di situ. Berjalan ke arah tape disitu dan memilih-milih lagu di ipodnya.

Lagu EXO Angel mengalun dengan indahnya. Jongin berjalan ke tengah studio. Menghadap ke arah Kyungsoo dan menatapnya lembut.

Jongin menarikan tarian itu dengan sempurna. Ekspresi yang sempurna. Gerakan yang tanpa cela. Hanya satu yang berubah. Matanya hanya menatap ke satu arah yang sama. Mata Kyungsoo.

OooooooooooO

Semua tepuk tangan dan teriakan tidak mengalihkan perhatian mereka. Tarian mereka sempurna mengikuti alunan musik. Gerakan mereka tersinkronasi dengan baik. Bagaikan mendapatkan kekuatan yang berbeda, keduanya, Jongin dan Sehun meliukkan tubuh mereka tanpa ragu.

Teriakan dan tepuk tangan semakin menderu dengan berhentinya alunan lagu dan gerakan aimereka. Menandakan penampilan spektakuler itu sudah berakhir. Jongin terus menatap ke satu arah. Menatap ke arah namja mungil bermata bulat, Do Kyungsoo. Jongin tersenyum puas ketika didapatinya namja cantik itu juga menatap ke arahnya dan bertepuk tangan.

Baru saja ia turun dari panggung. Semua namja cantik dan yeoja berdatangan menyerbunya dan Sehun. Menawarkan dan memberikan berbagai hadiah. Tapi Jongin tidak perduli dan terus mencari-cari namja mungil yang dari tadi diperhatikannya. Sehun sudah melaju ke arah Luhan dengan wajah dinginnya melewati para fansnya itu. Wajah dingin itu langsung berubah hangat begitu menemukan namja cantik yang dicarinya.

Jongin pun akhirnya menemukan apa yang dicarinya. Jongin tersenyum, dilihatnya namja mungil itu sedang duduk di tempat yang sama sambil menggoyang-goyangkan sebotol air mineral. Jongin melewati semua fansnya lalu berlari ke arah Kyungsoo.

"Kenapa kau tidak menghampiriku?" tanya Jongin begitu sampai di depan Kyungsoo

"Aku memilih duduk disini agar kau dapat menemukanku," jawab Kyungsoo sambil tersenyum, Jongin pun ikut tersenyum melihat Kyungsoo tersenyum.

"Terimakasih sudah mau menonton penampilanku," ucap Jongin lagi

Kyungsoo tersenyum manis, lalu menganggukkan kepalanya dan menyodorka sebotol air yang dari tadi dipegangnya pada Jongin. Jongin menerimanya dengan senang hati lalu meneguknya. Kyungsoo awalnya masih memperhatikan Jongin sampai dilihatnya sesosok namja tinggi, lebih tinggi dari Jongin sedang tertawa lepas bercanda bersama teman-temannya sambil merangkul kekasih mungilnya. Entah kenapa hati Kyungsoo mencelos. Cinta yang mengkhianatinya, apakah kau bahagia? Batinnya. Jongin melihat pandangan Kyungsoo yang mulai berubah. Ia mengikuti arah pandang Kyungsoo dan mendapati Chanyeol dan Baekhyun yang sedang asik bercanda dengan yang lain.

Ternyata benar dugaanku batin Jongin.

OoooooooooooooooooooooooooooooooooO

Jeng jeng jeng

Another fanfic of Kaisoo

Part 2 akan di publish secepatnya. Aku harap reviews bisa mencapai 10 minimal!

Enjoy read and review!

Please i need your review!

Sequel Its you mungkin akan segera di publish!

Keep waiting yaaa

Enjoy the story