Disclaimer : Masashi Kishimoto dong
Genre : Humor/Tragedy
Title : Big Surprise
Warning : ide saya asli, OOC, aneh, lebay, garing, typo.
Thanks to : laptop, waktu, Tuhan YME.
Author said : fic yang saya bikin di sela-sela kesibukan ujian. ^^
.
.
PEIN'S PLANN
.
.
"selamat pagiii, teman-temanku tersayang yang aku cintai sepenuh hatiii" teriak Pein menggunakan corong masjid di depan beberapa ekor (?) makhluk-makhluk halus (?) alias anggota Akatsuki yang sedang tertidur lelap. Senyum gigi putih bersinar ala Pepsodent nampang di ketua Akatsuki itu.
1 menit…
2 menit…
3 menit…
"ohayou!" teriaknya lagi, kali ini disertai senyum ala Maito Gai.
Krik krik krik…
30 menit…
Ngoing-ngoing… *Tonton nyasar*
45 menit…
1 jam…
"WOIIII! ZOMBIES! BANGUUUN!" teriak Pein lebih keras.
Tidak ada yang terbangun, wahai saudara sekalian! Bahkan, Kisame malah yang tadinya cuma ngorok sekarang mulutnya jadi berbusa-busa (?), Tobi yang tadinya tidur sambil ngemut lollipop sekecil milkita rasa strawberry sekarang sedang ngemut lollipop rasa cabe bentuk duren, dan Sasori yang tadinya cuma meluk barbie sekarang ganti meluk Kakuzu (?).
Tampaknya para anggota akatsuki tidur sangat lelap. Saking lelapnya, dewa Zeus yang dari tadi melempari Pein dengan petir gara-gara teriakan suara seriosa Pein ngancurin gendang telinganya bahkan masih tidak terdengar oleh para makhluk halus berjubah hitam motif batik awan merah itu. Konon, Zeus mengutuk Pein supaya nanti anaknya Pein jadi mirip sama Kyuubi dan istrinya mirip sama Nenek Chiyo.
"ampun wahai, Zeus" kata Pein memohon ampunan pada Zeus setelah disiksa oleh Zeus sampai piercingnya lepas semua.
"takkan ku ampuni kau sampai kau mau diam!" Zeus bersabda sambil menahan kemurkaannya pada makhluk Tuhan paling nista itu.
"tapi, Zeus…"
"beraninya kau panggil aku Zeus? Panggil aku Bang Zeus, dasar ketua Akatsuki goblok!" Zeus melempar Pein dengan petir bermuatan 1000 mega watt.
Mendengar permintaan Zeus yang aneh itu, Pein jadi sweatdropped sendiri.
"o-oke, bang Zeus…" kata Pein sambil muntah darah.
"kenapa tadi kau teriak-teriak seperti orang gila wahai engkau makhluk Tuhan paling nista?" tanya bang Zeus dengan merdunya. Dewa Yunani itu tidak sadar bahwa saking merdunya suaranya, menimbulkan gempa di Jepang berkekuatan 8,9 skala richter. #Author : oh jadi elu, yang bikin Jepang kena gempa? *Zeus pundung di pojokan*
Selain menimbulkan gempa, suara Zeus yang merdu itu menimbulkan markas Akatsuki goyang-goyang.
"jadi begini bang Ze…aye mau bangunin temen-temen eke soalnya eke mau ngerumpi eh diskusi sama mereka. eke mau njodohin si kakek-kakek keriput anaknye Pak Pugaku Uchiha ama salah satu Kunoichi di Konoha ntu. Eke mau tanya ama mereka, mereka setuju apa kagak. Begeto…" jelas Pein dengan berbisik-bisik. Alasannya, takut si kakek-kakek keriput anaknya Pak Fugaku Uchiha bangun.
"oh…begitu. ya sudah, bangunkan aja mereka. kebetulan aku juga mau pergi ke Mesir. Aku sedang ada kencan dengan Sphinx" jawab Zeus dengan santainya.
"dadah, bang Zeus!" teriak para anggota Akatsuki ala anak kecil dengan TOA masjid yang tadi dipakai Pein sambil melambaikan tangan mereka. Pein langsung sweatdropped.
"kapan kalian bangun?" tanya Pein yang masih kaget.
"barusan aja, pas kamu ngobrol sama bang Zeus soal rencanamu itu" jawab Konan diikuti oleh anggukan para anggota Akatsuki yang lain.
"iya, Tobi anak baek, sampe keselek lollipop bentuk duren waktu denger rencana Pein senpai yang ganteng" kata Tobi dengan muka bangun tidur.
Pein yang baru kali itu dibilang ganteng bahkan sama Konan aja nggak pernah, langsung berbunga-bunga. Pein melambung ke angkasa saking bahagianya.
"kenapa lu tadi ngomongin gua, Pein?" tanya sebuah suara datar yang langsung bikin Pein jatuh berguling-guling kesana kemari.
Pein kaget bagai terkena sambaran petir mendengar suara kakek-kakek eh Itachi barusan. 'Gawat, Itachi sudah tahu rencanaku!' pikir Pein.
Tapi dasar Pein kurang asem, dia masih aja mencoba menghindari Itachi yang sudah mengaktifkan mangekyou sharingannya.
"loh, Itachi kamu denger ya?" tanya Pein sok innocent.
"dikit sih, lu kan tau kuping gue rada ada masalah" jawab Itachi sambil makan lollipop rasa tomat.
"lu tadi ngomongin gua soal apa, Pein?" tanya Itachi lagi. Itachi merasa Pein diam-diam merencanakan sesuatu yang jahat padanya dan karena analisis inilah, kemurkaan menghiasi wajah keriput eh wajah gantengnya.
"eh ng nganu…Itachi…" Pein tidak bisa melanjutkan kata-katanya. Dia jadi ketularan gagapnya Hinata. 'Shit, baru gue tau, gagap itu nular, tau gitu gua nggak bakal bikin Hinata sekarat' umpat Pein.
"APA, PEIN? KATAKAN PADAKU ATAU KAU JADI ISTRI KISAME!" teriak Itachi dengan suara yang dipenuhi angkara murka. Otomatis, wajah Itachi yang ganteng melebihi Temon itu langsung berubah mirip wajah Rahwana.
"i…iya , Itachi…" Pein keder juga akhirnya. Sebenarnya, Pein tidak takut pada suara ataupun wujud Itachi yang mendadak berubah itu tapi dia lebih takut pada ancaman Itachi yang menyerupai ancaman bang Zeus. Pein takut nantinya istrinya beneran jelek kayak Kisame atau Nenek Chiyo lagipula ini sudah kedua kalinya dia dikutuk oleh dua orang berbeda.
"nah, katakan sekarang juga" Itachi langsung berubah ke wujud aslinya yang rupawan bagaikan Prabu Rama, suaminya Dewi Sinta.
"tunggu sebentar, kita sarapan saja dulu" usul Pein. Pein nggak kuat kalo disuruh ngomong sekarang makanya dia cari alasan untuk mengumpulkan keberanian menghadapi Itachi. Keringat dingin sudah mengalir deras dari dahi mulus Pein.
"oke, awas kalo sampe lu kabur. Dasar hentai!" teriak Itachi masih dengan suara penuh angkara murka. Pein jadi agak kesentil emosinya diledek Itachi. 'dasar Uchiha, emang lu kagak hentai apa? Lu kan juga suka hentai!' amuk Pein dalam hati.
"emang elu, udah tua, keriputan lagi, masih aja suka hentai" ledek Pein disertai tawa sarkastis yang bergema ala tawa buto ijo.
"mangekyou sharingan!" teriak Itachi sambil mengaktifkan jurus kesayangannya itu. Pein langsung kabur soalnya bagaimanapun, dia masih kalah hebat sama Uchiha satu itu.
"ampun, Itachiii" Pein sujud-sujud di kaki Itachi.
tapi, bisakah Itachi memaafkan dan mengampuni Pein?
.
o0o
.
Di tengah-tengah sengitnya Itachi VS Pein, masih di markas Akatsuki tapi di bagian yang lain terjadilah sesuatu yang seru…
.
o0o
.
"eh, eh, Kuz, ntar si Itachi di jodohin sama siapa ya?" tanya Hidan di sela-sela ritualnya pada dewa kebanggannya, Jashin. Berbagai jenis kemenyan berikut darah kerbau betina minta kawin tersedia lengkap di depannya.
"mana gue tau. Gue bakal merestuin dia sama siapa aja asal kawinannya nggak pake duit gue" jawab Kakuzu sambil ngitung uang receh hasil ngamennya sama Kisame kemarin (?)
"susah ngomong sama orang pelit" balas Hidan dengan kejamnya.
"Dan, gimana kalo tiba-tiba si Itachi dijodohin sama Sakura?" tanya Sasori yang tiba-tiba muncul bawa-bawa boneka Barbie dan seperangkat rumah-rumahannya.
"lho yang cemburu kan ntar elu, Sas" jawab Hidan sekenanya. Hidan langsung ditimpuk Sasori pake boneka chuky.
"ampun, Sas, gue kan cuma bercanda…" Hidan sujud-sujud di kaki Sasori.
"jadi gimana pendapat elu?" tanya Sasori pada anggota akatsuki lainnya minus Hidan. Sasori masih ngambek sama Hidan.
"Sas, maafin gue! Lu tau kan gue cuma asal aja!" Hidan berusaha menyalami Sasori namun Deidara tak tinggal diam.
"heh, Dan, kenapa lu pegang-pegang tangan Sasori-danna, un?" tanya Deidara dingin dengan background petir menyambar di belakangnya. Menyadari dirinya dalam bahaya, Hidan langsung meminta pertolongan pada Yang Maha Kuasa. Deidara langsung mengejar Hidan.
"Kuz, tolongin gue!" teriak Hidan pada Kakuzu yang sedang kencan sama yeti di Gunung Everest (?)
"ogah gue bantuin elu. Elu kan cuma abisin duit gue aja" jawab Kakuzu sambil mesra-mesraan sama yeti.
.
#Author : itu loh, readers, yeti itu sejenis hewan yang konon tinggal di gunung Himalaya
Readers: oooh, elu bangsanya yeti makanya tau…
#back to the story…
.
"waduh, mati nih gue. Jashiiin!" Hidan kesandung Kisame yang lagi main ikan-ikanan dan… BUKKK! DUARRR! JDUARRR! FIUUUU! DUARRR! KRETEK KRETEK! PYARRR! MEONG MEONG! GUK GUK! NGOING NGOING! HUWAAA! PRANG! TEK TEK TEK! SO BAKSO!
.
#Replay : on
Dan, begitu melihat Hidan jatuh berguling-guling menimpa Kisame yang lagi main ikan-ikanan, Deidara langsung melemparkan bom andalannya. Begitu bom yang kekuatannya konon 6 kali lebih kuat dari bom atom Hiroshima dan Nagasaki menyentuh tubuh atletis nan indah milik Hidan, terdengarlah bunyi aneh seperti di atas.
#Replay: off
#Back to the story…
.
"fuh…Dei, gue kapok. Ampunin gue" Hidan sujud-sujud di kaki Deidara.
"cuih…gue mau maafin elu, un, asalin aja elu mau ngejauhin Sasori-danna!" seru Deidara sambil menendang Hidan.
"oke-oke" jawab Hidan sambil bungkuk-bungkuk (encoknya kumat tuh?)
"nah, udah normal nih kondisinya?" tanya Sasori pada para anggota rapat paripurna kali itu (?)
Semua anggota mengangguk setuju (minus Hidan, soalnya kepalanya lagi dipen, gak bisa ngangguk boo').
"gimana menurut pendapatmu, Zetsu, kalo Itachi dijodohin sama Sakura?" tanya Sasori pada kedua Zetsu yang telah bersatu kembali.
"hm, setuju aja sih…tapi, Sakura kan sudah sama Rokudaime Hokage!" kata Zeput.
"kau bisa dimakan kyuubi kalau mencoba menjodohkan Sakura dan Itachi" timpal Zetem.
"oh…iya juga ya, gimana kalo sama si Shizune?" tanya si Sasori lagi.
"ngawur kau, danna, Shizune kan sudah dimiliki Kakashi, un. Lagipula, Shizune terlalu tua untuk Itachi, un" jawab Deidara.
"oh...kalau si Hyuuga Hinata?" tanya Sasori lagi.
Kali ini si pelit Kakuzu berkomentar.
"dari segi finansial, akan sangat menguntungkan gu…eh kita!" jawab Kakuzu. Hampir aja rencananya memanfaatkan kekayaan Hyuuga kebongkar.
"dasar rentenir. Manfaat lainnya masak nggak ada sih?" jawab Sasori hampir capek ngomong sama rentenir. Sementara, yang ditanya asyik lagi menghitung uang hasil ngamen sama Kisame yang sejak tadi belum terselesaikan.
"hei, Hinata-sama kan sudah bertunangan dengan Sasuke, adiknya si Itachi" Konan akhirnya berkomentar. Semua anggota mengangguk-angguk setuju.
"lagipula…" Konan menambahkan, "Itachi sepertinya butuh tipikal gadis yang ceria, lihat saja hidupnya suram begitu"
Anggota akatsuki langsung mengangguk setuju lagi mendengar pernyataan Konan. Mau tidak mau, harus diakui bahwa hidup Itachi sangat suram. Dia jarang sekali tersenyum dan setiap hari memakai baju warna hitam (itu sih author).
"lalu sama si Tenten, bagaimana?" tanya Sasori yang tidak ada capek-capeknya memimpin rapat paripurna ini.
"Sas, elu mau dijyuuken Neji Hyuuga?" komentar Hidan dengan sinisnya. Rupanya si empunya sabit mata tiga ini masih nggak kapok-kapoknya ngerjain Sasori. Tapi, untung saja saat itu Sasori sedang tidak ingin mencari musuh apalagi yang nggak bisa mati macam Hidan.
"iya juga ya, Tenten sudah dimiliki Neji. Trus, siapa kunoichi Konoha yang masih lowong alias single buat Itachi, wahai saudara-saudaraku setanah air sekalian?" tanya Sasori.
Hening.
Krik krik…
Hening.
Webek webek...
Hening.
Ngoing ngoing.
Hening.
Ihihihihihihii...
"bagaimana kalau si Temari?" usul Sasori setelah tidak tahan dengan keheningan yang mencekam itu.
"Temari kan dari Sunagakure lagipula dia itu punya Shikamaru!" Hidan komentar dengan nyolotnya. Diam-diam, bulu kuduk Hidan merinding begitu dia mengucapkan nama musuhnya yaitu, Shikamaru.
"iya juga ya" Sasori kelihatannya mulai capek dan ngantuk.
"sepertinya sudah semua kita sebutkan…" kata Sasori dengan lesu dan kecewa rapat paripurna yang dibiayai mahal-mahal (?) itu tidak membuahkan hasil.
Hening sesaat.
Krik…krik…
Semua sibuk sendiri…
"AHA!" teriak Tobi mengagetkan semua yang ada di rapat itu.
"kenapa Tob? Promosi modem Aha Dialer?" tanya Kakuzu sambil asyik menghitung uang di dompet kulit hiu miliknya.
"enggak, Kuzzy senpai. Tobi ingat ada satu kunoichi yang belum disebutkan!" teriak Tobi dengan semangat '45 yang membara.
"SIAPA?" tanya seluruh anggota rapat nyaris bersamaan.
.
TBC
.
Ini fic humor pertama saya kalo ada salah maafkan saya atau kalau ingin mengkritik atau ngasih saran juga boleh ^o^
saya sangat mengharapkan REVIEWnya :D
