-NIGHTMARE IN A VILLAGE-

STORY©WIEND HYUURA

DISCLAIMER©KISHIMOTO MASASHI

RATED: M

GENRE: HORROR, CRIME, MISTERY

BLOODY EFFECT

CHAPTER 1 :

Bermain di taman, meninggalkan debu dan pasir

Langit begitu cerah

Warna biru yang lembut berpadu dengan warna putih salju, sangat serasi…

Tapi, siapa sangka…

Langit yang indah, menyimpan banyak arti

Yang tidak diketahui siapapun

Di desa Suna,

suara kehidupan terdengar jelas

tanpa kejanggalan.

mungkin, hari inilah awalnya…

Seperti biasa, tempat yang indah ini tak pernah sepi

Kicauan burung sangat merdu

Anak kecil hingga dewasa selalu mengisi

Dengan keceriaan, tanpa kepenatan

Di Taman Desa Suna

Tak terkecuali mereka…

"Hey, Temari, sekarang kita mau ngapain disini? Cuma jalan-jalan?" kata seorang anak laki-laki yang sedang membawa boneka kayu.

"Yah, mungkin kita bisa bermain dibawah pohon Sakura yang ada disana, Kankuro" sahut seorang perempuan sebayanya.

" 'Sana' mana? Disana banyak pohon Sakura tau!" kata anak laki-laki yang bernama Kankuro itu.

"He? Yang mana ya? Ahh! Di tempat Matsuri main." kata Temari jahil.

"Kamu sengaja ya?" kata Kankuro dengan wajah memerah.

"Enggak kok. Karena pohon Sakuranya cantik aku pilih disana."

"Ya su-"

"Ahh‼ Kankuro-kun! Temari-san! Ayo main sama-sama!" ajak Matsuri dari kejauhan

"Iya Matsuri-chan! Kami kesana!" kata Temari sambil menarik Kankuro.

Temari POV

Kami bermain bersama, dibawah indahnya pohon Sakura yang terasa lembut…

Bercanda dan tertawa…

Menyenangkan sekali!

"Lalala… Lalala…"

Eh…

Ada yang sedang nyanyi…

Suaranya kecil, lembut, tapi… sesak?

"Hei! Ada yang dengar suara anak kecil nyanyi enggak?" tanyaku pada Kankuro dan Matsuri-chan

"Temari, di taman kan banyak anak kecil… Enggak usah aneh kayak gitu!"

"Ya, Temari-san. Disitu banyak anak kecil yang nyanyi…"

"Iya iya… Kalau suara anak kecil ketawa atau teriak sudah sering sih, tapi yang ini suaranya beda… Kayak bukan suara anak kecil yang biasa main ke sini…" kataku meyakinkan mereka

"Ehehe, memangnya anak kecil disitu tidak nyanyi ya?"

"Ah! Sudahlah! Masa bodoh!"

Apa mungkin, mereka tidak dengar?

Atau, ada yang salah dengan telingaku ya?

Karena sekarang tidak ada anak kecil yang kulihat sedang bernyanyi.

Seharusnya aku tak perlu merasa aneh sih…

Tapi…

"Lalala… Bermain di Taman… Bermain di Taman…"

Aku mencoba mencari asal suara

Setelah menoleh kebelakang, aku menemukan…

Seorang anak kecil berambut merah bata

Umurnya sekitar 5-6 tahun…

Membawa boneka beruang

Ada tulisan di dahinya, tapi aku tidak melihatnya dengan jelas

Baru kali ini aku melihat anak kecil itu

"Kamu lihat apa, Temari?" tanya Kankuro agak mengagetkanku

"Eh! Ohh… Itu, anak kecil yang disana… Baru kali ini aku lihat anak itu…" jawabku

"Iya juga, baru pertama aku lihat"

"Lho, anak itu, yang kemarin dibilang sama Kaa-san bolak-balik di kuburan kan?"

"APA? DI KUBURAN?" kataku dan Kankuro bersamaan, kaget karena mendengar kata-kata Matsuri-chan barusan.

"Ber.. Bercanda kok. Hehe… Tapi lirik lagunya aneh ya, Temari-san."

"Jangan bikin kaget dong, Matsuri!"

Lirik… nya?

"Lalala… Bermain di Taman, meninggalkan debu dan pasir…"

Iya juga…

Lirik lagunya aneh…

Aku tidak pernah dengar…

"Bermain di Taman… meninggalkan debu dan pasir…"

'meninggalkan debu dan pasir'?

Apa ada artinya?

Lirik yang aneh itu, terus diulang-ulang…

"Lalala… Meninggalkan debu dan pasir…"

Apa maksudnya?

ToBeContinue…

*Note:

Payah ah! Author payah! Ada kesan ngerinya? Enggak… Ada kesan humornya? Ga nyambung sama genrenya… Haa… Gomen banget ceritanya hancur… Maunya chapter 1 dikit, tau-tau ngabisin 3 lembar… Tolong maklum ya… Ini pertama kalinya buat fict setelah 2 tahun jadi anggota resmi… Habis, males sih…

Review sangat dinantikan untuk perkembangan cerita… Kalau gak ada yang review, ceritanya gak bakal selesai lho… Hehehe…