Disclaimer : Aoyama Gosho-Sensei... (saya pinjam tokohnya ya, sensei... ^_^)
Terinspirasi sedikit dari komik.. dgn judul " It's becomes a habit"
Moga Suka ya...
Alert... Alert... Warning... OOC, Typo, GaJe (Bangeett), dan banyak kekurangan lainnya... mohon Review and Readnya... ^_^
.
.
.
.
.
Aku Ingin kau selalu berada di dekatku...
Memelukku... seakan engkau tidak mau lepas dariku...
Aku ingin suatu hari nanti kau akan menggenggam erat tanganku
Tersenyum padaku...
Menatap sendu mataku...
Seakan engkau benar-benar memilikiku seutuhnya...
Aku hanya ingin cintamu, hatimu...
Hanya itu...
.
.
Purple Aster
.
.
Ai's POV
Hari itu cuaca mendung ditambah dengan gerimis yang membasahi jalan. Aku terpaku sendirian di depan gedung sekolah, berharap hujan tidak jadi datang. Aku juga semakin mengeratkan jaketku yang berwarna pink dan ungu berharap mendapat kehangatan lebih di sana, karena angin bertiup sangat kencang. Tiba-tiba sebuah suara mengagetkanku.
"Ai, kamu belum pulang?"tanya suara yang tidak asing di telingaku.
'Conan...' Gumamku.
Aku hanya menganggukkan kepala.
"Kalau begitu, kita pulang sama-sama,yuk! Aku bawa payung yang besar." ajaknya sambil menggenggam tanganku dengan erat. Ditambah mataku terbelalak kaget, jantungku seakan-akan melompat keluar saat ia merapatkan tubuhnya denganku.
"Kau kedinginan?" Tanya Conan kepadaku.
Wajahku menghangat tiba-tiba dan samar-samar dapat dilihat warna merah bersemu dipipiku.
Aku mengangguk kembali.
"Kalau begitu, peluklah aku." Katanya. Semakin membuatku merona.
Kami berjalan dengan cepat agar tidak kehujanan.
..
..
...
Sudah lama aku menyukainya, seorang anak berumuran sebaya denganku, 12 tahun. Wajahnya tampan, gayanya cool dan jenius. Conan Edogawa namanya. Aku mulai menyukainya saat umurku 6 tahun atau bisa dibilang Conan adalah cinta pertamaku. Ia sangat baik padaku, meskipun terkadang kami musuh dalam pelajaran. Ia selalu tidak mau kalah denganku. Apalagi wajahnya ketika ia marah karena aku telah mengalahkannya membuatku ingin tertawa.
"Ah! Kau lagi yang pertama?" Serunya kesal sambil memegang kertas hasil ujian.
"Weeek... aku bisa mengalahkanmu, Conan! Week..."kataku konyol sambil menjulurkan lidahku.
"Sial! Lihat saja, ujian yang lainnya aku yang akan juara pertama."kata Conan.
Aku hanya terkekeh melihat kesemangatannya. Ia benar-benar menjadi cahaya buatku. Penyemangat dihidupku. Karena dia aku menjadi sosok yang periang dan menyenangkan. Bagiku ia adalah segalanya. Cinta pertamaku.
End Ai's POV
.
..
...
Hari kelulusan di sekolah Ai baru saja selesai dan hasilnya, Conan menjadi peringkat pertama sedangkan Ai peringkat kedua.
"Hey, Ai! Aku loh, yang peringkat pertama."kata Conan dengan bangga.
"Hehehe... Selamat ya.. kamu memang hebat."kata Ai sambil menghampirinya dengan riang.
"Ya... ya... kau juga."kata Conan berlagak sok.
"Uhm.. Conan, setelah ini temui aku di samping gedung pertemuan ini ya!"kata Ai. Ia pun berlalu dengan muka merah dari hadapan conan.
'Uhhm... bagaimana ini..? ya, tapi aku harus yakin! Aku harus mengungkapkannya!' kata Ai di dalam hati.
Ketika ia melihat kedepan, dilihatnya bunga aster berwarna ungu muda yang sangat cantik. Ai tersenyum riang sambil menuju kearah bunga itu.
"Hei bunga, aku ingin kamu menjadi perantara perasaanku padanya."kata Ai sambil tersenyum riang. Dipetiknya satu bunga aster ungu itu dengan lembut dan ia genggam dengan erat.
.
..
...
"Kenapa kau menyuruhku ke sini?"tanya Conan penasaran.
Ai hanya tersenyum riang sambil terkekeh kecil melihat Conan yang sedang penasaran.
"Suki...Sukida yo... Conan-kun."Kata Ai setelah ia mengumpulkan segenap keberanian yang ia miliki. Tak lupa ia menyodorkan bunga aster berwarna ungu yang ia petik tadi.
Conan terbelalak kaget. Nafasnya tercekat.
Ai menunduk dalam-dalam setelah mengatakan hal tadi. Hening
"Murahan..."kata Conan pelan namun jelas meluncur dari bibir Conan dan terdengar sangat jelas di telinga Ai. Ai kaku seketika.
"Uhm... Conan selalu baik padaku dan perhatian makanya aku...aku suka Conan."kata Ai lagi. Ia tak sadar kata-kata itu meluncur dari bibirnya. Tangannya yang menggenggam aster ungu itu masih terulur untuk diberikan ke Conan.
Plak! Conan menepis aster ungu itu dari tangan Ai dan bunga itu jatuh dengan mahkotanya yang terhambur.
Ai terdiam, jantungnya terasa ditusuk oleh belati. Tangannya bergetar.
"Kau pikir aku baik denganmu, perhatian denganmu karena aku cinta padamu?"kata Conan dengan ketus.
Ai masih terdiam seribu bahasa.
"Dasar murahan! Ge-er sekali kamu jika menganggap kebaikanku karena aku suka kamu!" pekik Conan. Sukses membuat Ai menjatuhkan air matanya. Ia menggenggam roknya yang berwarna biru tua itu kuat-kuat. Menahan agar ia tidak terisak.
Conan mendengus kesal dan pergi dari hadapan Ai. Ai berusaha untuk menatap kepergian orang yang ia cintai itu. Dilihatnya ia menggandeng seorang perempuan bersuarai hitam dan sangat cantik, Ran. Conan menoleh sekilas dengan tatapan tajam dan benar-benar hilang dari pandangan Ai.
Ai menangis dalam diam, hatinya seakan-akan membeku dan jantungnya seakan-akan berhenti berdetak. Air mata Ai terus keluar dari pelupuk matanya dan ia mematung sendirian. Ia menoleh ke arah aster ungu yang jatuh tak jauh darinya. Ai mengambil bunga itu dengan pelan agar mahkotanya yang tersisa tidak jatuh.
"Hiks...Hiks..." saat itulah tangis Ai meledak. Ia memeluk bunga aster ungu yang sama rapuhnya dengan dirinya sekarang.
'Conan...' gumam Ai di sela-sela tangisannya.
.
.
.
TBC
Read
n
R
E
V
I
E
W
Please... ^_^
