Title: You're Mine!
.
Main Cast: Lee Hyukjae, Kim Ryeowook
.
Support Cast: Henry Lau, Zhoumi, Cho Kyuhyun, Lee Donghae, and others.
.
Pair: WookHyuk
.
Genre: Romance, Friendship, Humor (maybe)
.
Summary: Aku berdiri mematung, kedua mataku terbelalak lebar, kaget, shock, dan apalah itu. Hell! Apa-apaan ini? Ia mencuri ciuman pertamaku! / "Ya! Apa yang kau lakukan? Kau mencuri ciuman pertamaku!"
.
Disclaimer: All chara belongs to themselves and god
.
Warning: GaJe, OOC, Seme!Wook, Don't Like Don't Read.
.
A/N: Di sini Wookppa aku buat jadi lebih tua dari Hyukppa, dan bayangin kalau Wookppa lebih tinggi dari Hyukppa. Mungkin Wookppa akan sangat OOC di sini, jadi kalau tidak suka mending jangan baca ya.
.
.
Eunhyuk Pov
"Annyeong haseyo, Tan Hyukjae imnida, kalian bisa memanggilku Eunhyuk atau Hyukkie," kataku seraya tersenyum lebar ke arah teman-teman baruku.
"Baiklah, ada yang ingin bertanya kepada Hyukjae?" tanya Kim-seonsaengnim.
Seorang yeoja berambut panjang mengangkat tangannya, "Eunhyuk-sshi, apa kau sudah punya yeojachingu?" tanya yeoja tersebut dengan wajah merona.
Aku tersenyum manis, membuat beberapa yeoja yang ada di kelas bersemu merah, "Belum," jawabku singkat dan berhasil membuat wajah para yeoja tersebut berbinar-binar senang, dan entah hanya perasaanku atau tidak, aku juga melihat beberapa namja yang memandangku dengan pandangan senang dan... aneh.
"Eunhyuk-sshi, olahraga kesukaanmu apa?" tanya salah seorang namja berambut cokelat.
"Jangan terlalu formal, aku tidak suka," kataku, "Hm... Apakah dance termasuk olahraga?" tanyaku balik.
"Kau suka dance?" tanyanya.
"Ne," jawabku singkat.
"Bisa perlihatkan?" pintanya.
Aku melirik ke arah Kim-seonsaengnim, meminta persetujuan darinya, Kim-seonsaengnim tersenyum ke arahku seraya mengangguk. Aku balas tersenyum. Kualihkan pandanganku ke seluruh penjuru kelas, aku menutup mataku, berusaha membayangkan alunan musik yang biasa mengiringiku setiap kali aku menari. Dengan perlahan, aku mulai menggerakkan kedua tanganku, hingga lama-kelamaan aku mulai menggerakkan seluruh anggota tubuhku.
Beberapa saat kemudian, aku berhenti, kubuka kedua kelopak mataku dan dapat kudengar tepuk tangan dari seluruh penghuni kelas, bahkan Kim-seonsaengnim pun bertepuk tangan seraya tersenyum.
"Tarian yang hebat," puji Kim-seonsaengnim. Aku tersenyum lebar,"Hyukjae-ah, kau boleh duduk di tempat duduk di samping jendela," lanjutnya.
"Ne seonsaengnim."
.
Istirahat
"Hei Eunhyuk-ah, kau mau ikut ke kantin?" tanya seorang namja imut berkulit putih dan bermata sipit kepadaku.
"Boleh, emm..."
"Henry Lau imnida."
"Ah! Ne, Henry-ah."
Aku dan Henry mulai berjalan keluar kelas, selama perjalanan menuju kantin, Henry banyak menjelaskan tentang struktur sekolah ini, juga tentang klub-klub yang ada di sekolah ini. Sampai di kantin, kami langsung mencari tempat duduk, setelah memesan makanan tentunya.
Aku dan Henry duduk di salah satu meja yang terletak tepat di samping jendela, sedang asyiknya makan, tiba-tiba saja kantin yang tadinya ribut menjadi hening. Aku menolehkan kepalaku ke arah pintu kantin, dan dapat kulihat empat orang namja yang tengah berjalan dengan tenang menuju ke arah tempat untuk memesan makanan (author lupa namanya). Aku memandang ke empat namja tersebut dengan heran.
'Siapa mereka?' batinku.
"Mereka itu adalah empat orang namja yang sangat berpengaruh di sekolah ini," jelas Henry padaku, seolah ia bisa mengerti kebingunganku.
"Empat orang namja... yang berpengaruh?" tanyaku heran.
Henry menganggukkan kepalanya, tatapan matanya sangat serius, "Ne. Biar aku sebutkan nama mereka, kau dengar baik-baik."
Aku mengangguk.
"Dari kanan, ada Lee Donghae, ia merupakan anak dari pasangan yang mengelola sebuah perusahaan, bisa dikatakan orang tuanya adalah orang kaya nomor 4 di Seoul. Donghai-ge merupakan kapten klub sepak bola di sekolah kita yang berhasil menjuarai berbagai macam pertandingan. Selanjutnya adalah Cho Kyuhyun, orang tuanya merupakan pembuat game terbesar di Seoul. Kuixian-ge selalu menang dalam olimpiade matematika, dan ia selalu berhasil membawa nama sekolah ini hingga tingkat internasional, ia juga merupakan seorang pemenang dari setiap pertandingan untuk para gamers, dan Kuixian-ge selalu berhasil meraih juara pertama. Yang di sebelah Kuixian-ge itu adalah Zhoumi, seorang kapten basket di sekolah kita, sama seperti Donghai-ge dan Kuixian-ge, ia selalu berhasil menang dalam berbagai pertandingan dan berhasil membawa nama sekolah hingga tingkat internasional. Yang terakhir adalah Kim Ryeowook. Bisa dibilang ia adalah ketua dari mereka berempat, Lixu-ge mempunyai suara yang sangat indah, selain itu kedua orang tuanya adalah orang terkaya nomor 1 di Seoul," jelas Henry panjang lebar, "Tapi, mereka terkenal bukan hanya dengan itu. Mereka juga terkenal karena kenakalannya, mereka selalu berhasil mengerjai semua murid di sekolah ini."
Aku mengernyitkan alisku, "kalau begitu kenapa tidak dilaporkan pada kepala sekolah, atau seonsaengnim yang lain?" tanyaku.
Henry menggelengkan kepalanya, "Tadi sudah aku bilang kan? Mereka berempat itu sangat berpengaruh untuk sekolah, apalagi Lixu-ge yang notabane-nya adalah anak dari pemilik sekolah ini. Lagipula semua guru di sini sudah tahu tentang kenakalan mereka," katanya.
"Oya, aku peringatkan kau agar tidak mendekati salah satu dari mereka, apalagi dengan Lixu-ge, jangan pernah sekalipun kau berurusan dengan mereka. Ara?" peringatnya.
"Ne. Oya Henry, tadi kau memanggil mereka semua dengan sebutan gege bukan?" tanyaku.
"Ne. Waeyo? Kau tahu artinya 'kan?" tanyanya balik.
"Tentu aku tahu, hanya saja... itu artinya mereka lebih tua dari kita 'kan?"
"Tentu saja, mereka berempat adalah senior kita."
Lagi-lagi aku hanya menganggukkan kepalaku tanda mengerti, aku kembali meminum susu strawberry-ku. Sedang asyiknya menyantap makanan, tiba-tiba saja empat orang namja yang tadi diceritakan Henry menghampiri kami, salah satu dari mereka yang aku kenali sebagai Zhoumi langsung duduk di samping Henry dan merangkul pundaknya.
"Hei chagi, apa yang kau lakukan?" tanyanya sambil tersenyum lebar.
Henry menepis tangan Zhoumi-sunbae, "Sedang makanlah, memang gege pikir apalagi?" jawabnya ketus dan langsung berdiri seraya menarik tanganku.
"Tunggu," sebuah cengkraman di tanganku berhasil menghentikan langkah kami berdua.
Henry berbalik dan dapat kulihat raut wajahnya yang sedang kesal, "Gege! Lepaskan tangan temanku sekarang!" katanya ketus.
Aku menolehkan kepalaku dan dapat kulihat Ryeowook-sunbae yang tengah menatapku dengan datar. Ukh... Aku... takut. Aku menggenggam tangan Henry dengan kuat.
"Lixu-gege! Cepat lepaskan tanganmu, kau membuatnya ketakutan!" bentaknya keras, membuat seluruh pasang mata yang ada di kantin ini memandang ke arah kami.
Ryeowook-sunbae tidak memperdulikan bentakan Henry, ia masih menggenggam tanganku dengan erat, "Hei, aku belum pernah melihatmu sebelumnya, kau murid baru?" tanyanya dengan nada datar.
"N-ne sunbae," jawabku pelan.
"Namamu?"
"Tan Hyukjae. Tapi... biasa dipanggil Eunhyuk."
Tiba-tiba saja sebuah seringai terpampang di wajahnya, ia langsung menarikku dengan kuat, membuat genggaman tangan Henry terlepas, Ryeowook-sunbae melingkarkan kedua lengannya di leherku.
"Ya! Kalian semua dengar, mulai sekarang anak ini menjadi milikku! Jangan berani mendekatinya!" serunya lantang.
Aku terdiam membatu saat mendengar kata-kata dari Ryeowook-sunbae tadi. Miliknya? Aku... miliknya? Mworago!
"JANGAN BERCANDA!" seru Henry yang langsung menggenggam tanganku dengan erat dan langsung berlari meninggalkan kantin.
.
Di kelas
Aku menelungkupkan kepalaku di atas meja, dadaku naik turun karena baru saja berlari dari kantin ke kelas dengan kecepatan tinggi.
"Hosh... hosh... dia gila!" gumam Henry sambil berusaha menormalkan nafasnya.
Aku mendongakkan kepalaku dan memandang Henry yang duduk di depanku, "Nugu?" tanyaku.
Henry menggetok kepalaku dengan pelan, "Ya Lixu-gege lah, siapa lagi! Seenaknya saja dia bilang kamu sebagai miliknya!" kata Henry sambil memandangku dengan gemas.
"Henry-ah, kenapa kau memanggil Ryeowook-sunbae sebagai Lixu?" tanyaku heran.
"Soalnya aku sedikit kesulitan saat memanggil nama mereka, makanya aku memanggil mereka dengan nama mandarin mereka," jelasnya panjang lebar, aku hanya menganggukkan kepalaku.
"Lalu?"
"Apanya?"
Lagi-lagi Henry memandangku dengan gemas, tangannya bergerak mencubit kedua belah pipiku.
"Masalahmu dengan Lixu-ge, ia sudah menetapkan kau sebagai miliknya, itu artinya kau akan selalu ada dalam pengawasannya," ujarnya sambil melepaskan kedua tangannya dari pipiku.
Aku mengusap kedua pipiku yang tadinya dicubit oleh Henry, "Sakit~" ringisku.
Henry tersenyum lebar, membuat matanya yang sipit menjadi semakin sipit, "Mian," katanya.
Grek!
Aku dan Henry menoleh ke arah datangnya suara, kedua bola mataku terbelalak lebar melihat siapa yang berada di depan kelas, kelas yang tadinya ribut sekarang berubah menjadi tenang. Keempat namja yang tadi mengganggu acara makan siangku pun berjalan mendekatiku. Bisa kulihat Henry yang sudah memasang ekspresi sangarnya.
Ryeowook-sunbae menatap Henry dengan dingin, "Bukankah sudah aku peringatkan? Agar kau tidak mendekatinya?" tanyanya.
Henry balas menatap Ryeowook-sunbae, "Dia temanku, aku tidak akan membiarkanmu melakukan yang aneh-aneh padanya."
"Hoo... Kau berani ya," kata Ryeowook-sunbae.
Ryeowook-sunbae mendekatkan wajahnya dengan Henry, dengan cepat aku berdiri dan berjalan ke hadapan Ryeowook-sunbae. Ryeowook-sunbae sedikit mengernyitkan alisnya saat aku berdiri di hadapannya, tapi kemudian ia menyeringai. Dengan cepat ia menarik daguku dan menempelkan bibirnya dengan bibirku. Aku ulangi, Ryeowook-sunbae, menempelkan bibirnya di bibirku. Di bibirku.
Aku berdiri mematung, kedua mataku terbelalak lebar, kaget, shock, dan apalah itu. Hell! Apa-apaan ini? Ia mencuri ciuman pertamaku!
"Hmf!" aku meronta, berusaha melepaskan bibirku dari Ryeowook-sunbae, tapi percuma, Ryeowook-sunbae menahan pinggangku dan menekan kepalaku menjadi mendekat ke arahnya, membuat ciuman kami menjadi semakin dalam.
Tiba-tiba aku merasakan sebuah cengkraman yang sangat kuat di tanganku, dan sebuah tarikan yang tidak lebih kuat dari cengkraman tadi berhasil melepaskan ciuman kami. Aku langsung menyeka mulutku dengan kuat, aku menatap Ryeowook-sunbae dengan kesal, sekarang aku sudah tidak perduli lagi tentang statusku yang merupakan murid baru, ataupun statusnya yang merupakan sunbae-ku.
"Ya! Apa yang kau lakukan? Kau mengambil ciuman petamaku!" kataku sambil menatapnya dengan kesal. Jangan salahkan aku karena mood-ku yang bisa berubah-ubah dengan mudah.
"Aku menciummu," jawab Ryeowook-sunbae santai.
Aku menaikkan sebelah alisku, berusaha menekan kemarahanku, aku mengehembuskan nafasku sekuat mungkin.
Teng! Teng! Teng!
Akhirnya, bel yang dari tadi aku tunggu-tunggu berbunyi juga, aku menghela nafas lega.
Ryeowook-sunbae dan teman-temannya keluar dari kelas dengan tenang, aku memandang kepergian mereka dengan pandangan yang bahkan aku sendiri tidak bisa menjelaskannya. Aku menghempaskan tubuhku di tempat dudukku dan meletakkan kepalaku di atas meja, tidak aku perdulikan tatapan dari teman-teman sekelasku. Haish! Hari ini benar-benar menyebalkan!
Puk.
Bisa kurasakan telapak tangan seseorang yang tengah menepuk kepalaku dengan pelan. Kudongakkan kepalaku dan kulihat Henry yang tengah menatapku dengan pandangan iba.
"Hh... Eotteohke?" tanyaku padanya.
Henry mengangkat bahunya, "Mollayo. Jalani saja."
"Kau gila!"
.
Eunhyuk Pov End
Normal Pov
.
Tanpa disadari siapa pun, terdapat seorang yeoja yang tengah memandang Eunhyuk dengan penuh kebencian.
'Tan Hyukjae, berani sekali kau merebut perhatian Ryeowook-oppa dariku! Lihat saja, akan aku buat kau menderita karena telah berani merebut perhatian Ryeowook-oppa dariku!' batinnya seraya meninggalkan kelas XA tersebut.
.
TBC or DELETE?
Annyeong! I'm back! Kali ini saya membawakan sebuah ff yang nggak kalah gaje dengan ff sebelumnya. Request dari teman yang minta ff dengan pair WookHyuk couple, hope u like it. Dan buat para HaeHyuk shipper dan YeWook shipper, mohon jangan bunuh saya.
Oya, terima kasih bagi yang sudah baca dan review di ff saya yang sebelumnya, saya sangat senang! Mian nggak bisa bales satu-satu, dan bagi yang minta ff HaeHyuk (kalau ada) tolong bersabar dulu, fic-nya masih dalam proses pengetikan. :)
Oke, ada yang mau menyumbangkan review-nya? *puppy eyes*
Kamshahamnida! *bow*
