Tittle : Manhattan Litlle Story
Disclaimer : cerita ini dipertanggungjawabkan oleh author atas imajinasinya yang didalam juga hasil dari aktivitas imajinasi author.
Cast :
Quincy
Groose (Barista D'Espresso)
Ronward Ferguson (Friends)
Franco Dubois (Paman)
CHAPTER 1
Manhattan,Autumn
Seperti kota yang tidak pernah tidur, akupun sama. Berjalan setiap saat tanpa berniat untuk membuang sedikitpun detik untuk sekedar meregangkan persendian yang terlalu kaku untuk selalu sejajar dengan waktu . Dua tahun lalu Manhattan bagian dari cerita hidupku, upps aku tidak semata-mata meninggalkan paris , aku belajar di Harvard dan memutuskan tinggal di sini.
Perkenalkan aku Acel, Tuhan terimakasih aku hidup dalam tempat yang cukup baik kali ini. Aku mahasiswa kedokteran dan usiaku 18 tahun, ya tentu aku mahasiswa terbaik ke dua di semester 6 ,Aku juga mahasiswa terbaik kelas hukum pada semester 4 . Kau pikir aku sengaja menyombongkan diri dengan itu semua? i'm labelled like this since the first. Kehidupan di manhattan tidak seindah yang kaupikirkan teman, tapi sangat menarik. Kau harus pergi untuk memborong persediaan makanan, pergi ke tempat junk food atau kau tidak akan makan pada waktu yang tepat.
Aku mendiami sebuah apartemen di daerah Upper east di madison ave, aku sebenarnya memiliki sebuah townhouse tidak jauh dari sini, tapi aku lebih senang tinggal sendiri dengan hunian yang tidak terlalu mendetil seperti sebuah rumah pada umumnya. Tentu saja aku pekerja keras sejak 2 tahun lalu, aku bekerja sebagai asisten dosen dan beberapa proyek lain yang sangat besar dan terlihat buruk bagi manusia pada umumnya. Aku punya segudang cerita yang harus aku ceritakan disini tapi tidak sekarang karena aku harus bergegas menjemput setumpukan berkas di kantor pamanku, well ini sabtu tapi aku teteap sibuk.
Tuan presiden, itu julukan untuk pria parubaya yang sekarang sedang berada didepanku. Dia terus membujukku agar mau menerima tawarannya
"Ace,take this job soon ok?". Aku terus berfikir keras agar menemukan kelitan yang ampuh agar bisa terhindar dari harus menjawab YA!. "Dan aku tidak yakin paman, aku tidak berpengalaman sama sekali". Sambil terus berharap kelitanku akan ampuh."NO! kau punya basic bela diri yang kuat bukan?kau mampu dan aku percaya kau jenius. Aku butuh dua paket sekaligus,dan kau jawabannya".Paman Alex tidak pernah menyerah untuk selalu memujiku, tapi ini bukan akhir untuk berkelit sampai salah seorang staff mnginterupsi pembicaraan kami.
"Permisi Sir, kau ada pesan sekaligus panggilan diruang investigasi". Mereka pergi dan ini sebuah kesempatan besar bagiku untuk pergi dari neraka ini. Investigasi? ya kalian pasti berfikir aku sedang beradadi kantor kejaksaan dan pamanku adalah anggota NYPD. Dulu dia adalah seorang lulusan hukum dari harvard dan mengambil spesialis yang aku katakan agak mengerikan tapi kurasa aku tidak akan mengatakan apapun bagus sudah membawaku sampai pada salah satu meja kosong di D'Espresso, ada di dekat upper east.
"Nona,apa kabar?" sapa seorang barista yang sedang melayaniku."hey Andreas,aku baik".sedikit munafik mengatakan hal-hal basi padahal kau baru saja kesal dengan seseorang."Hari yang baik bukan untukmu?kau mau segelas Americano latte?". tawarnya dengan senyuman yang , ok cukup baik .
"Aku tidak harus selalu mengatakan ya padahal hariku tidak baik bukan?aku mau green tea saja dan dua begel". Apa aku sedang sedikit meluapkan kekesalanku padanya?Hanya perasaaku saja." Baiklah,tunggu sebentar".Andreas Groose adalah salah satu barista kesukaanku saat menunjungi D'Espresso,dia suka bercengkrama dengan pelanggan dan sedikit melegakan bisa bertemu dengannya hari ini. Bukan aku jatuh cinta karena banyak orang manhattan mengatakan dia barista paling tampan tapi aku suka senyumnya.
Well,ini musim gugur dan aku suka sekali jika harus bermain ditaman dengan mapple yang berguguran,udaranya sejuk. Sport Center , aku pikir ini akan sepi ketika aku melihat beberapa anak bermain skateboard dan sepeda.
"Gosh!kau diberkati Ace!".Pria yang kini didepanku hampir saja menghentikan detakan jantungku bahkan pohon mapple tadi tidak jadi jatuh."Kau hanya sendiri matsu?". Nampaknya si lawan bicara tak suika dengan sebutan tadi."Well,Sean!bisa kau berikan aku sebuah jawaban?".
"Seharusnya dengan kau tidak usah bertanya kau sudah bisa tau jawabannya bahwa aku memang sendiri! Apa aku terlihat menggendong sesuatu?".Aku pikir gendang telingaku baru saja pecah."Ok tuan lalu apa sekarang?bermain basket atau pergi membeli ice cream?".Yang ditanya berlalu tanpa menjawab sedikitpun
Sean Matsumoto adalah salah satu teman sahabat dan kakakku yang paling aku "Cintai" untuk dibully. Kami bersama dalam kelas kedokteran,usia kami terpaut jauh 5 tahun aku lebih muda darinya. Sebenarnya kami masih memiliki salah satu teman lagi, tapi dia orang yang sedikit sulit
The winters gonne
And the spring has come
We've waithered away on yesterdeay...
Im singing my bluee
Sayangnya ini adalah falls bukan Spring. Itu tadi lagu dari BIGBANG – BLUE, kalian pasti kenal kan?untuk para VIP. Bagiku tidak ada sesuatu yang sangat dramastis dipagi hari dengan aroma udara yang sejuk tapi hanya aroma secangkir green tea yang melegakan dicampur dengan !,itulah yang orang New York sebut untuk 5 hari sebelum hari ke enamdalam satu minggu .Pagi ini aku pergi menemui seorang teman dari brooklyn,dia memiantaku membuka jalannya dengan kekasihnya yang sedang bertengkar dengannya,aku tidak sebaik itu untuk memberi nasihat tapi aku bisa mendengarkan dan mencerna dengan baik apa yang orang katakan. Joshua Ferguson, dia adalah seorang pebisnis muda di brooklyn oh tidak namanya sudah terkenal di eropa , dia cucu tunggal dari Ferguson dari inggris.
"Kau tau Ace?sekarang hannah mulai mengabaikanku setelah pesta malam itu di ibiza space!". Tangannya tidak bisa berhenti mengepal ketika mengucapkan apa yang terjadi pada kekasihnya."i knew her so well done josh,tapi aku rasa kalian hanya pelu bertemu dan bicara diruangan pribadi dan mendiskusikan kelanjutan hubungan kalian"."Dia selalu menunjukkan kesibukannya dalam ponel padaku,aku bisa gila".Ucapnya kemudian meminum secangkir kopi yang dia pesan."Josh kau harus lebih bersabar mungkin dia benar sibuk". Aku sedikit ragu dengan apa yang akan dia ucapkan selanjutnya."Aku ingin lepas dari perasaan khawatirku terhadapnya Ace". Aku terkejut dengan kata-katanya barusan."Aku tidak yakin untuk berbicara lebih jauh denganmu,jadi pergilah kekantor dan sibukkan dirimu josh". "Aku bersungguh-sungguh,aku tau dia berselingkuh dengan salah satu pria di bar sebulan lalu dan aku tau dia begitu menyukai pria itu". Pikiranku jatuh kepada andreas groose sibarista manis di bemelmans dan semoga aku salah. "Aaaah itukan mungkin hanya sebuah percakapan biasa josh ayolah". Semoga apa yang aku pikirkan tidak berakhir pada kata Ya untuk andreas groose. "Barista itu pergi berkencan di upper west dan ketika aku terus membuntutuinya dia menggandeng seorang wanita dan itu hannah!Dan aku bersumpah untuk itu". WELL i gotta goosebumps already,aku mencoba meraih nafas kalian tau aku juga mengagumi si barista itu."oke Ace kurasa aku harus mengantarmu ke harvard sekarang". " tidak perlu aku bisa naik transportasi umum". Aku berlalu dari hadapan joshua dan memasuki taxi ke arah harvard
Kau tau sepanjang perjalanan aku terus memikirkan apa yang baru saja aku bicarakan dengan joshua,dia jauh lebih tua dibanding aku tapi kami sangat sedng sibuk dengan beberapa sidang untuk mahasiswa hukum tingkat 1,aku mmanfaatkan perpustakan yang sedikit lengang untuk melakukan pekerjaanku tapi kau tau siapa yang datang?
"hey marchiones Acelline,hari yang mengagumkan bukan?" Dia datang dengan hati yang gembira,itulah matsumoto kun. " Hi sean, jadi kau berharap aku mengacau atau merancu?".Nampaknya cukup berhasil membuat raut wajahnya berubah dalam sekejap
Kami sibuk dengan buku kami sendiri di perpustakaan,sampai pada sean mengajakku pergi ke suatu tempat untuk bertemu dengan seorang teman yang agak aku pergi dengan mobil fordnya yang sangat klasik menuju MIT untuk menemui teman kami yang sangat jarang kami dia adalah sahabatku yang sangat pendiam,dia lebih tua 5 tahun dariku dan dia ada disemester akhir pada kedokteran.
Kami sampai di salah satu cafe dekat MIT dan kami menunggunya dengan memesan 3 cup machiatto kesukaan gugur kali ini akan sangat menyenangkan jika sean mengajak kami ke jepang lagi,tapi inilah kami sangat sibuk mempersiapkan kelulusan kami semua.
"Hiiii bro!hurry up!". Nampaknya sean memang telah memanggil erick ,pria yang sedikit berlari dari ujung jalan sana sekarang mengubah warna rambutnya menjadi cokelat tua,entah terlihat sangan hangat."Kalian sudah lama?maafkan aku,aku baru saja menemui dosen bimbingan". Pria yang baru datang menarik kursi disebelah kananku dan menurunkan tasnya. "Apa kabarmu erick?"Yang ditanya tidak segera menjawab,dan pergi ktoilet tanpa mengucapkan apapun...
Aku berharap musim dingin segera datang dan membuat manhattan sedikit lebih tenang untuk beberapa hati semua orang membeku beberapa saat dan melelehkannya dengan secangkir coklat panas dipagi hari
Continue
Hello guys this is ma first story and a lil' freak but just enjoy.
