Aloha minna~ Azumi akhirnya bisa bikin fanfic lagi nih, haha. Dan untuk kali ini, aku mau nyoba bikin multichapter lagi. Soalnya, dulu aku bertekad buat gak bikin multichapter lagi. Gak selesai-selesai aku bikin multichip fic, udah ada 3 fic tapi belom selesai semua. Tapi.. semoga fic kali ini berhasil selesai, hehe =3 dan kali ini.. aku mau pake pairing USxUK! Gara-gara liat video di Nico Nico Douga nih ah, parah euy~ XD oke, mulai aja ya ceritanya. Enjoy! ^.^

Disclaimer: Axis Powers Hetalia © Hidekaz Himaruya

On this fic: OOC, OC, banyak merek disebutin -??-, POV, dan lain-lainnya.


Show Your Self, Lady!

Chapter 1 – jones_the_hero


Hi everybody! Perkenalkan, namaku Alfred F. Jones. Aku adalah salah satu siswa di Hetalia International High School, sebuah sekolah internasional yang berisi siswa dan siswi dari seluruh dunia. Aku berasal dari United States of America, dan aku satu-satunya siswa yang mewakili negara itu. Karena, setiap siswa mewakili satu negara dalam setiap benua. Jadi.. bisa kau bayangkan kan bagaimana jadinya?

Dan di sekolah tersebut ada asrama, setiap kamar diisikan untuk empat orang siswa. Nah, di asrama ini aku sekamar dengan tiga orang siswa yang berbeda negara. Aku sekamar dengan Honda Kiku dari Japan, Gilbert Beilschmdt dari Prussia, dan Gupta Muhammad Hasan dari Egypt. Berbeda negara kan? Hehe.. oh ya, di sekolah ini semua fasilitas siswa sudah terlengkapi. Bahkan bisa dibilang lebih dari lengkap. Masing-masing siswa diberi laptop pribadi untuk belajar, fasilitas internet, kantin yang seperti restoran, dan sebagainya. Dengan kata lain, sekolah ini MEWAH.

Eh iya, kebetulan aku sedang ber-online ria nih di kamar. Fasilitas internet di sekolah ini lengkap juga lho, sampai-sampai di setiap kamar asrama sudah dipasang koneksi internet. Jadi tak perlu pergi ke ruangan khusus untuk berinternet. Kali ini, aku akan chatting dengan seorang cewek. Awalnya aku berkenalan dengannya di Twitter, eh karena sering saling tweeting akhirnya kami jadi lebih akrab.

"Hoi! Chatting terus kau!"

Aku dikagetkan Gilbert disaat aku sedang menunggu loading Yahoo! Messenger, dasar heboh!

"Ada apa sih?! Mengagetkan saja!", balasku sedikit teriak, jengkel.

"Haha, bercanda~ segitu saja marah, huuu! Lagi apa sih? Kayaknya seru banget.", kata Gilbert sambil menepuk-nepuk punggungku.

Aku menghela nafas, "online, aku jenuh kebanyakan tugas. Dari hari senin tugas tidak putus-putus, seperti kabel saja. Mana besok aku ada latihan ekskul capoeira, haah.."

Gilbert hanya geleng-geleng kepala, lalu pergi ke tempat tidurnya untuk istirahat sejenak. Aku kembali menatap layar laptopku, loading Y!M-nya sudah selesai. Aku lihat banyak beberapa orang yang online, termasuk cewek yang kukenal di Twitter itu. Namanya Alice Cavendish, aku tidak tahu itu nama asli atau bukan. Tapi sudahlah, itu tidak penting. Baru saja aku ingin menyapanya, layar chatting pun muncul tiba-tiba. Dia menyapa duluan.

alice_doremi : Hello Alfred! Good evening~ :)

Pastinya kubalas sapaannya.

jones_the_hero : Good evening! Aku kaget, tadinya kan aku mau menyapamu duluan lho :P

alice_doremi : Benarkah? Hehe.. gimana kabarmu sekarang? Sekolahmu lancar-lancar saja kan?

jones_the_hero : Yup, lancar-lancar saja kok. Meskipun banyak tugas sih =.="

alice_doremi : Yang semangat dong! Kamu kan enak bisa sekolah di HIHS, berkualitas pula sekolahnya. Huuu! ;))

jones_the_hero : Iya deh.. maaf, maaf..

Aku sedikit tersenyum melihatnya, dia bisa dibilang orang yang selalu bersemangat. Ketika aku sedang down, biasanya dia selalu menyemangatiku. Hebat, hebat! Aku jadi ingin bertemu dengannya kalau begini, hem..

alice_doremi : Hei Alfred, kau tahu Arthur kan?

Nah lho, Arthur? Arthur yang mana dulu nih?

jones_the_hero : Arthur? Arthur yang mana?

alice_doremi : Arthur Kirkland, kau tahu tidak?? :|

jones_the_hero : Oh itu! Kalau dia sih kenal sangat, aku kan sekelas dengannya. Memangnya kenapa? Kok bisa tahu?

Ya, bisa dibilang Arthur Kirkland adalah sahabatku sejak masuk ke sekolah ini. Sejak kelas satu, aku sekelas dengannya. Sejak saat itulah, kami mulai bersahabat. Sampai sekarang pun kami sekelas, kebetulan sekali. Hehe..

alice_doremi : Hehe.. dia itu tetanggaku waktu dia belum sekolah di HIHS, orangnya sangat baik dan ramah. Benar kan?

jones_the_hero : Hah? Hem.. kalau menurutku sih, dia malah orangnya cepat emosian. Hahaha! :))

alice_doremi : Wueh.. yang benar saja? o.O mungkin itu pengaruh karena dia sekolah di situ mungkin, hihi~

jones_the_hero : Mungkin saja, hahaha!

alice_doremi : Waduh.. Alfred, maaf ya, aku harus offline. Ayahku ingin memakai internet :(

Alfred berkedip melihatnya. Baru saja ngobrol sudah offline duluan, pikirnya.

jones_the_hero : Hoho, oke deh. Tidak masalah kok! ;)

alice_doremi : Baiklah, aku off dulu ya~ bye! :-h

alice_doremi is now offline

Aku langsung menutup layar chatting-ku dengan Alice. Aku jadi teringat perbincangan tadi, sedikit terkejut kalau ternyata Alice tetangganya Arthur sewaktu belum sekolah di sini. Wah, aku jadi tambah penasaran!

Hem.. aku jadi ingin tahu nih, orangnya seperti apa ya? Selama ini Alice tidak pernah memberi foto aslinya sih. Ah, nanti aku tanya Arthur saja besok di kelas!

Setelah chatting, aku jadi bingung mau apa lagi untuk mengusir kejenuhan malam ini. Aku buka Facebook dan Twitter saja deh. Tapi.. baru saja aku buka website-nya, tiba-tiba saja Kiku yang memakai celemek menghampiriku.

"Alfred-san, makan malam sudah siap. Cepat ya, takutnya dihabiskan Gilbert-san lho.", kata Kiku memberitahuku.

Aku akui, di kamar ini Kiku-lah yang paling jago memasak dan membereskan kamar. Aku tidak tahu keterampilan seperti itu dia dapat dari mana, tapi dia pernah bilang kalau dia pernah tinggal sendirian sewaktu masih tinggal di negaranya. Jadi dia sudah terbiasa.

"Huwaaa! Makan malamnya kusikat ah!"

Aku mendengar seruan Gilbert dari meja makan, aku pun segera berlari ke meja makan dengan segera. Asalkan kau tahu saja, Gilbert bisa dibilang sebagai "vacuum cleaner". Makanan yang tidak dihabiskan oleh kami (misalnya udang goreng yang tersisa) akan langsung dimakan olehnya. Karena baginya yang merasa hebat setiap saat alias AWESOME, makanan sangat dibutuhkan untuk menjaga ke-awesome-annya itu. Ckckck!

Oh ya, jangan heran kalau ada meja makan di kamar asrama kami. Karena.. sepertinya ini bukan dibilang kamar lagi, tetapi apartemen! Semua kamar asrama juga seperti itu, seperti apartemen. Hah.. sekolah ini memang elit ya..


Keesokan harinya…

Huahahaha! Akhirnya aku bisa bangun lebih pagi dari biasanya, yuhuu! Aku pun menuju kamar mandi untuk mencuci muka, lalu tiba-tiba saja Hasan keluar dari kamar mandi. Yah.. dia memang biasa bangun paling pagi, karena dia harus melaksankan sembahyang sholat yang diwajibkan bagi umat Islam.

"Shobahal khoir ya Alfred~", kata Hasan memakai bahasa Arab, wah.. aku tidak mengerti!

"Ehm.. artinya apa ya? Hehe..", tanyaku sambil menggaruk kepalaku yang tak gatal.

Hasan menjawab sambil menuju kamar, "artinya.. selamat pagi, Alfred."

Aku pun mengangguk-anggukkan kepalaku tanda mengerti, maklumlah aku tidak bisa bahasa padang pasir gitu lho! Setelah itu, aku pun mencuci mukaku yang kusam karena tidur. Jadi lebih segar nih, hehe..

Oke, hari ini saatnya aku menanyakan tentang Alice kepada Arthur! Kalau bisa sih.. sekalian aku minta dia pertemukan dengan Alice, hahaha!

"Alfred-san! Berisik! Pagi-pagi sudah tertawa keras begitu.", hardik Kiku dari pintu kamar mandi. Ingat, aku hanya cuci muka lho.

Hem.. Kiku juga sering bangun pagi, karena dia harus membuat sarapan pagi untuk kami. Wkwkwk!

"Eh.. i.. iya, maaf ya~", kataku gelagapan lalu kembali mencuci mukaku yang masih agak kusam dan berantakan.


Next Chapter…

"Arthur, kau kenal dengan yang namanya Alice tidak?", tanya Alfred sambil memainkan game di laptop miliknya.

"Alice? Alice Cavendish kah?", tanya Arthur balik.

Alfred menunjuk jari telunjuk padanya, "YES! YOU'RE CORRECT!"

"Kenapa memangnya? Kenapa kau bisa tahu dia?", tanya Arthur lagi sambil meminum teh dingin dalam kotak.

Alfred membalas, "dia teman chatting-ku lho! Hei, pertemukan aku dengannya dong!"

Mendengar hal itu, Arthur mematung dalam beberapa detik. Alfred langsung bingung karena Arthur diam saja. Namun tak lama kemudian…

"WHAT?!"


Huhu.. akhirnya, target pun tercapai~! XD aku nyelesain ini dalam waktu 2 hari. Awal bikinnya pas mau UTS sih, jadinya mandek seminggu. Abis itu baru bisa diselesain senin malem (malem selasa, kan selasanya libur Nyepi) deh.. (=.=")

Waduh.. aku pun suka mikir sendiri, ada gak ya di Indonesia sekolah kayak gitu? Wkwkwk! Mewah euy! Aku aja gak menduga bakal bikin gambaran sekolahnya kayak gitu, ckckck.. :3 oke, di sini kan ada OC nih. Nah, si OC kira-kira bakal terungkap antara chapter 2 atau 3 gitu. Yah kita lihat saja nanti, oke? –maksudnya??-

Jadi, klo penasaran, mohon review fic ini ya~ :D tanpa adanya review dari kalian, semangatku pun bakal tumpul jadinya. Karena, niatku bikin fanfic ini untuk menebus kesalahanku sewaktu bikin fic-fic multihapter terdahulu. Akan kuusahakan fic ini harus sampai selesai! v(=_=)v dan juga.. sekalian mempraktekkan bahasa Arab yang kupelajari di sekolah, tuh baru ada satu. Heuheuy! XDD

Oh ya, kritik dan saran juga diterima kok, hehe~ pokoknya aku berterima kasih sangat bagi yang sudah me-review. Syukron (terima kasih)~ m(_ _ )m

Thanks for RnR!

Mizuhashi Azumi