Sasuke dan Karin dulu adalah sepasang kekasih sampai Karin mengkhianati Sasuke dengan menikahi kakaknya Sakura, Sasori. Sasuke akhirnya balas dendam dengan memanfaatkan Sakura. Namun hal tak terduga terjadi..
BEAUTIFUL TRAGIC
By: PeDeeS
Naruto © Masashi Kishimoto
Rate: M
Length: Multichapter
Chara: Sasuke, Sakura, Karin dan Sasori
Warning: Typo, gaje, M, Angst, AU, Family, tragedy, hurt/ comfort, thriller, OTP, agak OOC.
Happy Reading..
.
'Duarrrr... syuuuuuuutt.. duaarr.. tarr tarr tarr...' terdengar dentuman kembang api di langit malam di musim salju yang dingin menandakan pesta pergantian tahun baru masehi.
Terlihat seorang gadis berhelaian soft pink mengenakan sweater tebal berwarna merah maroon yang menghangatkan tubuhnya yang sedang kedinginan akibat cuaca di musim salju. ia mengepalkan kedua tangannya di depan dada sedang berdoa dalam hati.
'Kami-sama, terimakasih untuk tahun sebelumnya telah memberikanku kebahagiaan. Untuk Okaa-san, tolong berikanlah beliau kesehatan, untuk Otou-san di surga, aku merindukanmu Tou-san. Rindu sekali berkumpul denganmu seperti dulu..' Gadis itupun tidak bisa membendung air mata lagi. '.. untuk Sasori-nii. Aku mohon Kami-sama, carikanlah dia pendamping hidup yang cantik dan membuat Onii-chan bahagia di sisa hidupnya yang sebentar ini dan semoga ia bisa memimpin perusahaan dengan baik. Dan terakhir untukku sendiri, aku berharap tahun ini lulus SMA dan masuk Kedokteran di Universitas Konoha, dengan nilai terbaik tentunya. Amin'.
"Sakura-chan, ayo cepat turun ke bawah kita Barbeque, Kaa-san dan yang lainnya sudah menunggu di bawah." Seorang laki-laki berambut merah memanggil adiknya di atas rumah mereka. "Eh, tunggu dulu." Alisnya mengerjit memperhatikan adiknya. "kenapa matamu? Habis nangis ya melihat kembang api? Huuu.. dasar cengeng."
"Eh.. nii-chan apa-apaan, sih. Aku hanya berdoa dan teringat Otou-san. Ia, ini aku juga mau turun".
Laki-laki itu terdiam lalu memeluk adik kesayangannya. "Hahaha. Baka imouto, Tou-san pasti bahagia di sana, aku juga sangat merindukannya, kaa-san pun pasti begitu, makanya kita yang masih di dunia ini haruslah bahagia agar tousaan di sana juga bisa tenang."
Ia memengang pundak adiknya lalu menatapnya intens. "dengar Sakura-chan, hidup di dunia ini tidaklah mudah, kau sekarang sudah berusia 17 tahun. Dan waktuku juga tidak akan lama lagi. Akan ada saat-saat tersulit, jika kamu menghadapinya dengan menangis, itu tidak akan pernah bisa menyelesaikan apapun. Kau harus mandiri, kau harus kuat. Oke!"
Gadis itu sontak terdiam mendengar nasehat kakaknya yang serius. Jarang sekali kakaknya berkata seserius ini. Dia memang gadis yang manja dan cengeng. Namun ia mempunyai cita-cita ingin menjadi seorang dokter. Ia tidak ingin kehilangan orang yang ia sayangi untuk kedua kalinya, untuk itu dia bertekad untuk menjadi seorang dokter dan tidak berminat untuk mengikuti jejak ayah dan kakaknya untuk bekerja di perusahaan.
Diangakat tangan kanannya menyentuh dahi memberi hormat seperti seorang tentara terhadap komandannya. "Siap, Bos!. Eh, Btw nii-chan sendiri sudah berumur 25 tahun tapi belum dapat pacar? Makanya jangan playboy! kaya anak kecil aja. Weeek!".
Ya, kakaknya memang sudah berumur 25 tahun, seorang Direktur perusahaan Kosmetik terkenal se Konoha, Haruno Group milik mendiang ayahnya. Ia memiliki paras yang tampan, memiliki kulit putih bak porselin, bermanikkan hazel dengan rambut bewarna merah maroon. Dengan penampilan serta latar belakang keluarga yang terpandang membuat banyak para wanita yang jatuh cinta padanya. Ia pun sering berkencan dengan para wanita tersebut tapi dia tidak pernah serius. Baginya ada dua wanita yang sangat ia sayangi, yaitu Ibunya dan adiknya, Haruno Sakura. Namun tidak ada yang sempurna di dunia ini, Sasori sebenarnya mengidap kelainan jantung sejak kecil. Ia tahu bahwa hidupnya tidak akan bertahan sampai setengah abad. Ia tidak ingin menikah dan meninggalkan anak istrinya kelak seperti mendiang ayahnya.
"yasudah ayo kita turun!"
"hai"
Kebahagiaan tengah menyelimuti keluarga Haruno yang sedang berkumpul merayakan pergantian tahun baru. Walaupun pesta tersebut hanya dirayakan oleh Sakura, Sasori, Ibu mereka serta para pelayan-pelayan di rumah mereka namun hal tersebut tidak membuat suasana perayaan menjadi bosan, justru sangat menyenangkan.
Mungkin di tahun ini adalah awal dari cerita mereka yang rumit, tragis namun indah. Takdir Tuhan, tidak ada yang bisa menebak bukan?.
'Otou-san, happy new year!'
.
"Tap.. tap.. tap.." bunyi langkah kaki lelaki berusia 19 tahun menaiki anak tangga menuju rumah kotrakannya.
Saat ini tubuhnya benar-benar lelah karena dari tadi pagi ia bekerja part time di salah satu restoran masakan Indonesia di Konoha dan harus lembur hingga hampir larut malam karena ramai dipadati pengunjung yang ingin merayakan tahun baru di restoran tersebut.
"Tadaima!" di bukanya pintu rumahnya yang masih gelap. sepertinya tidak ada orang di dalam sana.
"Onii-san, apa kau tidak ada di rumah?" teriaknya sambil mencari kakaknya di dalam rumah namun yang di cari tidak memunculkan batang hidungnya. 'Kalau kau pergi kenapa kau tidak menelponku, sih? Kau tau kan kalau kondisimu sedang tidak stabil.' ia memeriksa isi kantong celananya 'Ah, ia aku lupa Hpku tinggal di rumah' bantinnya kesal. Ia sangat merasa kacau sekali.
"Kejutaaaaannnn! Happy new year Sasuke." teriak serontak beberapa orang memadati kamarnya. Ternyata kakaknya Uchiha Itachi bersembunyi di kamar adiknya bersama Karin, pacar sasuke dan juga naruto dan Sai sahabat Sasuke. Awalnya mereka sama sekali tidak ingin memberikan kejutan untuk Sasuke, tetapi karena Sasuke yang tidak bisa dihubungi dan sibuk bekerja akhirnya mereka memutuskan untuk membuat kejutan.
Uchiha sasuke adalah lelaki yang dingin, dengan wajah yang rupawan, ditambah lagi dia merupakan mahasiswa yang jenius seangkatannya jurusan Bisnis di Universitas Konoha. Ia tinggal bersama kakaknya, Uchiha Itachi. Itachi sendiri berumur 24 tahun, dan ia bekerja sebagai pembuat tembikar. Hasil keramik buatannya sudah terjual bahkan sampai ke luar Konoha dan di kenal sebagai tembikar yang mempunyai ukiran tangan yang khas. Namun ia mengidap kanker paru-paru, meskipun penyakit tersebut masih stadium awal namun hal itu sudah membuatnya hampir putus asa. Uchiha bersaudara hidup sederhana, orang tua mereka telah meninggal akibat kecelakaan waktu Sasuke masih berumur 7 tahun. Kehidupan yang rumit ini, harus membuat sasuke bekerja keras dan tumbuh menjadi sosok yang dingin dan mandiri. Ia harus bekerja untuk uang kuliah, obat kakaknya serta kebutuhan hidup sehari-hari. Namun ia sangat menyayangi kakak, pacar serta kedua sahabatnya.
"Hn.. happy new year!" jawabnya dingin.
Setidaknya di sela-sela lelahnya ia masih melihat senyum kebahagiaan orang-orang yang di kasihinya. Yah, ia cukup bahagia sesaat hari ini.
.
"Hooam.. sepertinya aku tertidur di ruang tengah karena acara kemarin. Seingatku aku tidak tidur di kamar. Lalu siapa yang membawaku?" bingung sasuke seraya bangun dari tempat tidurnya.
"Tentu saja aku, sayang. Kau semalam mabuk dan kelihatan kelelahan. Aku tidak sanggup melihatmu tidur kedinginan di ruang tamu bersama teman-temanmu." Seorang gadis berhelai merah dan menggunakan kaca mata yang bernama Uzumaki Karin masuk ke kamar sasuke sambil membawakan semangkuk sup hangat. "ini aku bawakan kau sup jahe, baik untuk menghangatkan tubuhmu."
"hn". Sasuke mengambil mangkuk tersebut dan langsung melahapnya
"Bagus, makan yang banyak ya, Sasuke." Karin mengelus lembut rambut raven Sasuke yang terlihat berantakan
"Tunggu, kenapa tanganmu ini? Apakah rentenir itu datang lagi?" Sasuke yang melihat lengan Karin mengelus rambutnya langsung ia tarik. Terlihat ada warna biru dan bengkak di lengan wanita yang sudah menjadi pacarnya selama 5 tahun itu.
"Ah.. ano.. bukan apa-apa kok, Sasuke. Itu karena kemarin aku tertimpa barang saat ingin membereskannya di toko. Sudah aku kasih obat, kok. Kau tenang saja." Senyum palsu penuh kekhawatiran miliknya bisa ia tutupi dengan baik. Ia menarik ke tangannya lalu mebereskan mangkuk Sasuke dan kembali kedapur. Namun gelagat aneh miliknya tidak bisa ia sembunyikan dari bungsu Uchiha.
'Aku tahu, Karin. Kau sangat tidak baik-baik saja. Kau tidak bisa menyembunyikan semuanya dariku.' Batin Sasuke sambil menatap punggung karin yang menjauh darinya.
Karin adalah teman kecil Sasuke sekaligus tetangganya. Keluarga Karin membuka sebuah toko minuman keras, namun karena tokonya hampir bangkrut karena terjerat hutang yang tak kunjung lunas kepada rentenir. hidup karin harus di hantui oleh penagih hutang. Orang tua Karin melarikan diri dan meninggalkan Karin seorang diri. Karin kecil yang di pukul oleh rentenir langsung kabur dan bersembunyi di rumah Sasuke. Saat itulah pertemuan pertamanya dengan Sasuke. Sasuke merasa iba melihat kondisi Karin dan segera menolong Karin bersembunyi. Sasuke juga berjanji pada Karin bahwa kelak ia akan membantu Karin untuk melunasi semua hutang Karin. Setelah Karin berumur 20 tahun. Ia mendapatkan kabar tentang keberadaan orang tuanya. Orang tuanya di bunuh oleh orang suruhan rentenir tersebut. Dan itu menjadi pukulan terberat baginya. Para rentenir itu pun lantas mencari Karin lagi.
.
"Nii-san, aku berangkat kuliah. Jangan lupa minum obatmu.!"
"ukhuuk.. ukhuuk. Iaa. Hati-hati di jalan, baka otouto"
"Apa benar kau baik-baik saja?" sasuke menyerngitkan alisnya kepada Itachi. Ia yakin bahwa kakaknya ini tidak baik-baik saja.
"ukhuuk.. Ukhhuukkk. Uhuukk.. hoek,.. ukhuuk. Ah.. darah." Itachi tersungkur di lantai sambil memeganggi mulutnya yang sejak tadi sudah mengeluarkan darah segar. Wajahnya yang putih cerah sekarang berubah menjadi putih pucat tak berdaya.
"Nii-san..! astaga.. ! Kami-sama.. ada apa lagi denganmu ini, nii-san.?" Sasuke yang tadinya sudah siap berangkat kuliah langsung menghampiri kakaknya yang sedang terjatuh dan langsung menghubungi Ambulance.
Sebuah mobil putih berlampu rotator merah dengan tulisan "Ambulance" yang terbalik di depan segera tiba setelah 10 menit hubungi. Itachi yang sekarat langsung dibawa kedalam mobil tersebut.
"Ah.. baka otouto. Seharusnya kau langsung kuliah saja tadi. Tidak usah menghantarku. Aku masih bisa mengurusnya sendiri.. Ukhuk..Ukhuk!" ucap Itachi dengan suaranya yang sangat parau. Nafasnya yang kacau ia paksakan bicara kepada adiknya.
"Diamlah, nii-san.! Aku bisa mengurus sendiri kuliahku. Sebentar lagi kita akan sampai di rumah sakit. Jadi tenanglah!". Bujuk Sasuke kepada kakaknya. Mungkin lebih tepatnya adalah sebuah perintah. Sasuke tidak ingin kakaknya makin parah. Itachi adalah saudara satu-satunya yang ia miliki di dunia ini.
.
Seorang pria berjas putih dengan membawa stetoskop yang melingkari lehernya keluar dari sebuah ruangan dan langsung menghampiri sang wali pasien. Terlihat ekspresi pria yang disebut Dokter itu seperti sedang putus asa.
"Dok, bagaimana keadaan Itachi?" tanya Sasuke ke pada dokter tersebut dengan wajah khawatir yang ia tutupi dengan gelagat coolnya.
"Sepertinya pertumbuhan sel yang tidak terkontrol pada jaringan paru-parunya sudah hampir menyebar ke luar paru-paru." dokter itu langsung memegangi pundak Sasuke yang dari tadi terlihat bergetar seakan sudah mengetahui apa yang sudah terjadi.
Sasuke memebelalakan matanya. "Maksudmu keadaannya semakin buruk. Bukankah kau sudah memberikan resep obat untuk kakakku waktu itu? Bagaimana mungkin ini bisa terjadi?" segelintir pertanyaan yang ia lontarkan kepada sang dokter.
"Sepertinya dia harus segera dirawat di rumah sakit ini dan harus dilakukan pembedahan. Obat yang diberikan waktu itu hanyalah mencegah rasa sesak di dadanya, bukan untuk mengobatinya. dan jika tidak dilakukan pembedahan secepat mungkin maka mungkin kondisinya akan bertambah buruk lagi.." dokter itu berhenti memberikan penjelasannya seraya membetulkan jas dokternya "..masih banyak yang harus aku jelaskan kepadamu, sebaiknya kita bicarakan di ruanganku saja!" Lanjut dokter itu dan langsung pergi menuju ruangannya yang diiringi oleh Sasuke di belakangnya.
Hati Sasuke saat ini penuh dengan kekhawatiran sekaligus syok dengan keadaan kakak satu-satunya, namun kekhawatiran tersebut dapat ia tutupi dengan sikap andalannya yang dingin. Ia baru saja keluar dari ruangan dokter. Ia tahu bahwa biaya untuk pembedahan kakaknya tidaklah murah. Jadwal pembedahan juga sudah ditentukan. Tepatnya seminggu lagi. Untuk itu Sasuke harus segera mencari uang tersebut karena jika satu minggu sebelum pembedahan ia tidak membayar, pihak rumah sakit tentu tidak akan melakukan pembedahan kepada kakaknya.
.
Disuatu tempat di sebuah restoran yang bergaya Indonesia lengkap dengan dekorasi Batik menghiasi setiap sudut restoran yang cukup terkenal di Konoha. Terlihat seorang gadis berhelaian soft pink dan bermanik emerald sedang duduk menunggu pesanan makan siangnya seorang diri. Ia baru saja pulang dari latihan memanah. Ia memang gadis yang ceria, anggun, pintar dan terlihat feminim tersebut ternyata mempunyai hobi yang cukup unik bagi perempuan feminim pada umumnya yaitu memanah. Setiap ia merasa jenuh ataupun sedang badmood ia pasti akan melampiaskannya dengan bermain anak panah. Dan sehabis latihan ia pasti memesan makanan khas indonesia yaitu Pempek Kapal Selam. dan ia memakannya dengan santai dirumahnya, namun entah angin apa dia ingin sekali makan langsung di restoran tersebut. sepertinya saat ini ia benar-benar sedang jenuh dirumahnya karena ia merasa kesepian padahal ini masih suasana tahun baru.
"ini!" ucapan sang pelayan kepada Sakura. Ucapan tersebut terdengar tidak ramah.
"Ah, ia. Terimakasih.." Sakura yang merasa aneh dengan sikap sang pelayan langsung menyerngitkan sebelah alisnya dan memicingkan matanya. ".. tapi boleh aku kasih saran?"
"Hn"
"Sepertinya kau lebih tampan kalau tersenyum. itu saja, sih!" ucap Sakura sarkastik. Sakura memang gadis yang blak-blakan walaupun terhadap orang yang belum dikenalnya. Ia merasa tidak senang jika ada orang lain bersikap dingin padanya.
"Maaf nona" ucap sang pelayan sambil sedikit membungkukkan badan dan lekas pergi." Menyebalkan!" desisnya.
Suasana hati sang pelayan saat ini memang sedang buruk. Sang kakak yang sebentar lagi akan melakukan pembedahan dan ia harus bekerja keras untuk mendapatkan uang banyak secepat mungkin untuk kakaknya. Namun pelayan yang bermarga Uchiha ini sedikit menarik sudut kanan bibirnya mengingat saran dari sang pelanggannya tadi. Sebelumnya tidak ada yang protes dengan sikap dinginnya. Bahkan sang manajer restoranpun tidak pernah mempermasalakannya. sikapnya yang dingin terhadap pelanggan memang salah, setidaknya dia haruslah bersikap profesional dengan pekerjaannya. 'Gadis yang menyebalkan.' itulah kesan pertama bungsu Uchiha pada gadis itu.
"Itadakimasu!" sakura langsung melahap makanannya. Ia sangat menikmati suana restoran yang cukup ramai. Dilihatnya sekeliling restoran. Ia sedikit merasa iri dengan mereka yang datang bersama teman, keluarga bahkan bersama pacar mereka. Sementara ia hanya sendirian menikmati makanannya.
Terlihat seorang bapak tua yang terlihat gelisah melihat isi dompetnya yang kosong. Bapak tua itu tidak membawa uang untuk membayar makanannya. Sakura pun memperhatikan bapak tua itu langsung berdiri ingin menuju washtaple. Ia melewati bapak tua itu dan menjatuhkan uangnya dengan sengaja.
"Ah, apakah ini uang bapak? Uang ini terjatuh di dekat kursi bapak duduk." Seraya ia memberikan uang yang sebenarnya miliknya kepada bapak itu dengan ramah dan senyuman bak malaikat.
"I..iiaa.. makasih nak" bapak itu terlihat kaget dan menerima uang itu. Nasib baik sekali bapak tua ini.
Sakura langsung duduk di tempatnya dan langsung melanjutkan santapannya.
Tanpa Sakura sadari, aksinya barusan diperhatikan oleh sang bungsu Uchiha yang tak sengaja melihatnya tadi. Terlihat senyum simpul di wajahnya. "masih ada orang yang seperti itu ternyata".
.
Sudah enam hari terlewati dengan cepat. Artinya besok adalah jadwal pembedahan kakaknya. Siang dan malam bahkan waktu untuk kuliah pun ia telantarkan demi mengumpulkan uang untuk sang kakak. Uang yang ia kumpulkan sudah hampir cukup.
"Baka ototou, maafkan sikap kakakmu yang hanya menyusahkanmu saja" ucap Itachi dengan senyum pucat di wajahnya.
"Makanya kau harus cepat keluar dari sini agar tidak menyusahkanku lagi, onii-san!. Hahahaha " jawab sasuke dengan candanya.
"hahaha.." suara tawa lepas oleh dua orang pria terdengar dari dalam sebuah kamar pasien milik Uchiha Itachi. jika bersama kakaknya, Sasuke bukanlah pria yang dingin.
"Drrrttttt.. Drrrtttt.. Drtttt..!" bunyi Hp sasuke dari dalam kantongnya yang memecahkan keceriaan dua kakak adik tersebut.
"moshi-mos... APA? SIAL. AKU AKAN KESANA. TENANGLAH?" terlihat sepasang mata Onyx langsung membulat dan wajah geram Sasuke yang langsung mematikan Hpnya dan langsung mengambil jaketnya bersiap untuk pergi.
"Ada apa? Kau mau kemana?"
"Rentenir bajingan itu menyiksa Karin lagi dan mengancam ingin membunuhnya." Jawab Sasuke sambil melangkahkan kakinya dengan cepat untuk pergi.
"Tunggu!" cegat Itachi kepada sang adik yang berhasil membuatnya berhenti dan menoleh kearahnya. "Aku harap kau menemukan wanita yang benar-benar bisa membuatmu bahagia".
"Sudahlah ini bukan saatnya membahas hal itu lagi. Aku akan kembali" ucap Sakuke dingin tanpa melihat kearah kakaknya dan langsung pergi.
Sebenarnya kakaknya tidaklah setuju dengan hubungan adiknya dengan Karin. Karin selalu menyusahkan Sasuke. Walaupun keduanya saling mencintai namun mereka banyak menderita. Itulah alasan yang membuat Itachi tidak setuju. Ia ingin sekali melihat adiknya bebas tanpa beban memikirkan orang lain, termasuk dengan dirinya sendiri.
.
"Sa.. Sasuke. Tolong aku.! Hikh.." rintih Karin yang tersungkur di lantai rumahnya dengan muka yang lembam biru dan noda darah menutupi sudut bibirnya yang pucat "mereka akan membunuhku jika aku tidak melunasi hutang.. aku harus bagaimana? Aku sangat takut.. hikh.. aku sudah lelah hidup seperti ini. Aku ingin bebas, Sasuke.. "
Sasuke yang baru tiba langsung memeluk tubuh karin. Wajahnya tampak sangat khawatir dan geram. Dia sangat muak dengan para rentenir itu dan ingin menghajarnya. Sudah berapa kali ia menghajar rentenir yang ingin mengganggu Karin namun mereka tidak pernah menyerah. Bahkan Sasuke sempat masuk rumah sakit akibat tulang di bahunya patah akibat di pukul oleh rentenir. Hatinya sungguh sakit melihat kekasihnya menderita seperti ini.
"Berapa semua hutangmu? Aku akan membayarnya".
"Kau tahu hutangku banyak. Kau tidak mungkin sanggup Sasuke. Dan kalaupun ada kau harus membayar untuk berobat Itachi-san."
"KATAKAN BERAPA?AKU AKAN MEMBAYARNYA!" bentak Sasuke. saat ini pikirannya benar-benar sudah mencapai puncak. Kesabarannya sudah habis karena masalah yang tak kunjung selesai ia hadapi.
Karin sontak kaget mendengar bentakan Sasuke "Se.. sekitar li..lima jut..ta Ryo..hikh.."
Sasuke yang mendengar nominal hutang Karin hanya bisa terdiam lesu. Betul kata Karin, itu bukanlah harga yang bisa ia bayar semudah itu. Harga yang sangat fantastis baginya. "Baiklah aku akan temui rentenir itu sekarang!" Sasuke yang sangat geram sambil mengepalkan kedua tangannya dengan erat langsung pergi untuk menemui rentenir itu.
"Sasuke tunggu!" cegatnya berhasil membuat sasuke menoleh kearahnya. "aku harap kau tidak menyesal dan..." ia berhenti berucap dan menunduk "Terimakasih."
"Chup.." sebuah kecupan yang hangat berhasil Sasuke daratkan di dahi karin.
"Aku pernah berjanji waktu itu untuk menolongmu, bukan? Aku akan bertanggung jawab untukmu. Mulai sekarang kau akan hidup bebas dan tidak akan menderita lagi."
"Sa..Sasuke..." karin langsung memeluk Sasuke. "Aku akan selalu mengingat jasamu."
.
Hutang Karin kepada rentenir pun sudah dilunasi oleh Sasuke. Namun bagaimana dengan Itachi yang besok akan menjalankan pembedahan? Bukankah Sasuke tidak punya uang lagi? Bagaimana ia mendapatkan uang berjuta-juta Ryo dalam waktu sehari?
TBC
.
A/N...Bacot no Jutsu.
Halo para Readers.. Terimakasih yang sudah mau menempatkan waktu untuk membaca fanfic gajeku ini. (ᴐpeluk satu-satu..^_^c).. ini adalah hasil imajinasi pertamaku yang aku tuangkan dalam fanfiction. Biasanya sih kalo aku punya ide cuma bisa mengkhayal tanpa meninggalkan jejak.. masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki.. untuk itu aku mohon Review dari readers.. untuk cerita ini benar-benar murni karyaku sendiri dan sudah aku tentukan endingnya seperti apa, entah itu sad ending atau happy ending. Kalau kalian mau ending yang seperti apa?
Mohon dukungan dari kalian semua ya.. Terimakasih
Pedees, desember 2014
Next chap:
"Nii-san tidak... tidaakkk... ini tidak mungkinn..!"/" jika kau tidak membayar selama 3 hari setelah perjanjian, aku akan mengambil rumahmu dan memasukanmu ke penjara sesuai perjanjian kita."/ " siapa Karin?apakah dia pacar baru nii-chan?"/ "kau sudah cukup tinggi. Aku akan mematahkan sayapmu!"
