MY BELOVED COUPLE, KYUMIN

TOLONG BEDAKAN ANTARA "TERINSPIRASI" DAN "PLAGIAT"

DON'T LIKE, DON'T READ !

OUT OF CHARACTER

enJOY~~

.

.

.

Hari ini , 01 Januari 2015, adalah hari dimana 18 tahun sudah dia menutup akhir tahun dengan segala penderitaan. Kedua tangan mungil itu saling menggenggam satu sama lain dan menaruhnya di depan dada, mencoba memberi kehangatan. Mata foxy itu secara perlahan terpejam, bibir shape M itu mulai bergerak perlahan. Bahu mungilnya mulai bergetar. Walau terpejam, semua orang yang melihat akan tau bahwa dia sedang menangis. Mengadu kepada Tuhan akan apa yang dia peroleh selama ini, segala kesusahan yang dia sendiri tidak tau kapan akan berakhir. Sayangnya, tidak ada satupun orang yang berada disana. Ya, ini akhir tahun. Tentu saja kebanyakan orang lenih memilih untuk merayakan akhir tahun bersama keluarga walau hanya sekedar untuk menyalakan kembang api.

"Lee sungmin, ayo pulang" suara bariton itu menginterupsi kegiatan Sungmin.
"Yak Choi Siwon! Apakah sopan mengajak orang yang sedang mengadu kepada Tuhan berbicara?!"
"Tidak usah bercanda. Mengerikan tau. Suaramu bergetar, matamu merah, wajahmu pucat, badanmu kurus, tubuhmu pendek, hidu-"

PLETAK !

"Aku tidak pendek bodoh! Bahkan aku lebih tinggi dari Kibum!" protes Sungmin dengan ke dua tangan yang sudah bertengger manis di pinggang setelah sebelumnya memberi Siwon jitakan "sayang".
"Bahkan Kibum jauh lebih muda darimu" cicit Siwon sembari mengelus kepalanya.
"Aku mendengarnya Choi" balas Sungmin dengan tampang malasnya. "Lagi pula untuk apa kau menungguku? Bukankah aku sudah bilang tidak usah menunggu?"
"Hey kau pikir apa? Meninggalkanmu sendirian di sebuah gereja yang sangat sepi ditengah malam begini? Aku tau kau ini namja, kau juga jago dalam hal bela diri, tapi- ayolah apakah penting kau menanyakan alasanku?"
"Terserah kau, tapi jika Kibum marah-" Sungmin mengendikan bahunya "itu bukan salahku, Tuan"
"Memangnya kapan Kibum pernah marah? Dia selalu marah" kekeh Siwon

"Baiklah, ada yang masih bingung dengan kegiatan ini? Silahklan bertanya, aku akan menjawab sebisa mungkin"

Hening

"Bagus! Aku rasa kalian semua sudah paham. Lagi pula aneh jika anak dengan IQ diatas rata-rata seperti kalian tidak paham dengan apa yang aku jelaskan tadi. Tapi kalian bisa melihat papan informasi jika ingin lebih-"
"Apa kegiatan seperti ini penting?- Ah maksutku apa kegiatan tidak penting ini wajib untuk seluruh siswa?"
"Maaf, tapi aku harus mengatakan bahwa ini wajib untuk seluruh siswa. Termasuk anak dari pemilik sekolah tempat aku bekerja ini" jawab Solji songsaenim dengan pandangan yang hey-kau-sangat-tidak-sopan-bodoh.
"Dan satu lagi, tolong turunkan ponsel beserta kakimu saat ada guru yang berbicara, Cho KyuHyun"

.

.

.

"Hah~ bukankah ini adalah kegiatan yang sangat tidak penting? Oh ayolah hampir seluruh Korea Selatan tau sekolah ini adalah yang terbaik. Lalu untuk apa kita melakukan pertukaran pelajaran?" pria berwajah nemo itu berkata sembari menunjuk nunjuk ke segala arah. Apa yang dia lakukan?
"Well, aku tidak akan mempermasalahkanya selama orang orang disana sangat manis dan..rawr sexy.." imbuh Yesung, pria yang sedang bermain ponsel
"Oh yatuhan, Kyu apa kau membawa recorder? Aku sungguh ingin memberikanya kepada Ryeowook"

KLING

Ke tiga namja yang sedang beradu argumen –kecuali Kyuhyun- itu serempak menolehkan kepala ke arah suara. Walaupun mereka sudah tau siapa yang akan masuk ke markas mereka, 4O. Karena hanya 4 orang itulah yang tau password dari ruangan megah tersebut. Sekalipun pegawai yang bekerja di sekolah tersebut tau passwordnya, tetap saja mereka akan meminta izin sebelum masuk ke markas 4O –jika tidak ingin mendapat sesuatu yang mengerikan dari Tuan Cho tentunya-

"Oi Siwon-ah ! Dari mana saja kau?"
"Ah Yesung hyung. Aku baru saja kembali dari ruang Kepala Sekolah"

4O, 4 Owner. Cho Kyuhyun , Lee Donghae, Kim Yesung, dan Choi Siwon. Seantero sekolah pasti tau siapa mereka. Putra dari pemilik Perusahaan ternama dan berbengaruh di Korea Selatan. Ada beberapa kelas disini ; 1, 2, dan 3. Kelas 1 yaitu merka yang memiliki uang dan kecerdasan diatas rata rata. Kelas 2 yaitu mereka yang memiliki uang namun kecerdasanya yang standar. Dan kelas tiga, mereka yang tidak memiliki uang namun kecerdasan yang tidak dapat diremehkan. Dan 4O, mereka mendiami kelas 1 tentunya. Tepatnya 1 b, bisa disebut mereka sedang kelas 2 saat ini. Namun diantara 4 namja yang sangat digilai bahkan oleh guru tersebut, ada satu nama yang paling menonjol , Cho Kyuhyun. Anak tunggal dari pemilik sekolahan tersebut. Tak heran jika guru, bahkan Kepala Sekolah pun enggan untuk melarang apa yang diinginkan Tuan Cho yang satu ini.

"Appa ?" sebuah suara terdengar sedikit ragu

CEKLEK

"Sungmin ? ada apa?" orang yang di panggil appa itu mengubah posisinya dari berbaring menjadi duduk di pinggiran ranjang kecil nya
"Maaf mengganggu. Apa appa sudah makan malam ?" sungmin menaruh sebuah plastik di nakas dekat ranjang milik sang Ayah. Sejujurnya Lee Kangin merasa lapar, sangat lapar malah, tapi melihat hanya ada satu kotak didalam plastik yang dibawa Sungmin barusan, naluri ke-orang tua-an nya muncul
"Aku makan dengan baik tadi. Taeho mentraktirku. Cha, makanlah" Kangin mengambil bungkusan itu lalu mengembalikanya pada Sungmin . Dengan senyum simpul Sungmin menerimanya . Dia tau Ayahnya sedang berbohong saat ini. Tapi, Sungmin kelewat tau bagaimana watak sang Ayah, percuma kalau dia mencoba memaksa, lagipula Sungmin belum makan dari siang.
"Benarkah ? Aku mencarimu tadi siang, tapi mereka bilang kau sedang sangat sibuk. Biar kutebak, kau belum makan malam?"
"Aku memang sangat sibuk tadi. Bukan hanya aku, hampir semua pegawai di Dongah sangat sibuk. Kudengar minggu depan mereka akan mengadakan pertukaran pelajar dengan SMU Kyunghee"
Sungmin menyipitkan matanya, namanya terdengar sangat familiar
"Kyunghee ? Ah sekolah kaya itu ? Untuk apa sekolah macam mereka melakukan pertukaran pelajar dengan sekolah biasa seperti Dongah ? Apa perusahaan mereka sudah bangkrut ?"
"Aku tidak tau yang pastinya. Lagipula orang rendah seperti kita tetap tidak akan paham walaupun dijelaskan selama berbulan-bulan. Ah ya, dan aku dengar anak dari pemilik perusahaan dan sekolah itu ikut dalam program pertukaran pelajar tahun ini, Cho Hyuk- ah ani , Cho Kyuhyun , ya Cho Kyuhyun"

"Woaaahhh tampan sekali" "Siapa dia ?" "Hey dia sangat sexy" "Siapa namanya ?" "Kyaaa berapa nomor ponselnya?"

"Ck, apa mereka belum pernah melihat pria tampan sebelumnya ?" merasa risih dengan tatapan orang-orang pada dirinya, Kyuhyun mempercepat langkahnya. Berbeda dengan Kyuhyun , Donghae justru merasa nyaman dan makin menebarkan pesonanya kepada para gadis. Lain hal lagi dengan Siwon, pria tinggi itu menunujkan wibawa dan senyum ramah yang membuatnya terlihat semakin-sexy-. Yesung? Dia sibuk mengelus dan memijit sang pujaan –handphone-. Sedang bermesraan dengan Kim ryeowook eoh ?

BRAK

"Hah~ ruangan ini sangat sempit! Berbeda dengan ruangan kita. Dan apa ini ? Papan tulis ini sangat kotor. Kipas angin ? Yatuhan sekolah macam apa ini?! Dimana AC nya ?! Oh lihatlah din-"
"Kau membuat ruangan ini makun buruk dengan suara cemprengmu itu Lee Donghae!"
"Yak Cho setan ! Suaraku ini sexy tau ! Dan- apa kau bilang ?! aku lebih tua darimu tengik!"

CEKLEK

Berkat suara pintu yang terbuka kita semua tidak perlu mendengar perdebatan yang –sangat-tak-penting-tersebut-

"Ah mianhe , aku akan membersihkan ruangan ini sekali lagi. Maaf jika mengganggu" pria paruh baya itu lantas masuk dengan membawa satu set peralatan mengepel
"Memang seharusnya begitu" ucap Donghae pelan
"Ahjushi ?"

.

.

.

TBC . RNR?