Si Pemalu yang Jatuh Cinta

Kim Mingyu x Jeon Wonwoo

T+

Disclaimer:

Sesungguhnya Seventeen adalah milik kita bersama.

Warning:

AU. Typo(s). Boys Love/sho-ai. OOC. Hybrid!AU. Seventeen as cat.

.

.

"Menurut kalian, siapa yang paling tampan di kampus ini?"

Yoon Jeonghan—seorang hybrid Persian Himalayan bertanya dengan sangat antusias, bahkan ekor emasnya bergoyang semangat, sementara matanya menatap penuh minat kearah gerombolan hybrid dominan yang duduk tak jauh dari mejanya.

Si hybrid Scottish Fold yang memiliki tubuh paling gembul diantara gerombolan hybrid kucing itu mengikuti arah pandang Jeonghan. Semenit kemudian, ekor dan telinga—mungilnya—langsung bergerak-gerak heboh.

"Seungkwan, berhentilah bersikap menggoda," tegur Hong Jisoo, si hybrid Ragamuffin yang paling kalem diantara teman-temannya.

Si Scottish Fold—mari sebut saja Boo Seungkwan—melempar senyum kikuk, kini ekornya tak lagi bergerak menggoda, "Si American Short Hair itu—kalau tidak salah Choi Hansol, nama kerennya Vernon!"

Hong Jisoo menggelengkan kepalanya melihat Seungkwan yang kini kembali heboh. Kibasan ekor dari hybrid itu sungguh menganggunya.

"Jisoo-ya~ menurutmu siapa?"

Itu Jeonghan yang bertanya, dan Jisoo menjawabnya dengan gelengan.

"Astaga, kau Ragamuffin paling membosankan yang pernah kukenal," celetuk Jeonghan.

"Dan kau adalah Persian Himalayan paling pemalas yang ada dunia ini, hyung," sindir sosok lain yang memiliki tubuh paling mungil disana.

Jeonghan melirik sinis, "Kenapa kau berbicara seperti itu kepadaku, wahai kucing kecilku."

Si mungil itu mendelik tajam, "Aku tidak kecil!"

"Rasmu semuanya mungil lho, hyung. Aku tidak pernah melihat Munchkin yang lebih besar dari dia," si hybrid ras Burmilla coklat itu menunjuk kearah hybrid Munchkin yang tak sengaja lewat didekat mereka—Min Yoongi.

Si mungil itu memukul tangan temannya, "Jangan menunjuk orang lain seperti itu, Minghao!"

Si hybrid Burmilla itu merengut, "Huft, kau tidak asik, Jihoon hyung."

Lee Jihoon—si Munchkin itu hanya memutar bola mata malas, sama seperti Jeonghan yang mendengus.

"Ayolah teman-teman aku bertanya pada kalian," rengeknya.

"Lalu menurutmu siapa yang tertampan disana, Jeonghan?" tanya Jisoo, tak lupa senyum kalem terlukis apik di paras manisnya.

Jeonghan tersenyum bodoh, ia menunjuk kearah hybrid California Spangled yang memiliki corak telinga dan ekor hitam emas, "Choi Seungcheol, bukankah dia sangat jantan dan tampan?"

Semua yang ada disana memutar bola mata malas. Sudah bukan rahasia lagi jika Jeonghan memang naksir pada si California Spangled bernama Choi Seungcheol itu. Hanya saja, Jeonghan itu terlalu genit, sementara Seungcheol juga terlalu playboy.

Jadi ya, pendekatan mereka terkesan main-main dan tidak pernah ada kemajuan.

"Kalau Jihoon hyung, pasti Soonyoung hyung 'kan?" celetuk Minghao dengan polosnya.

Telinga dan ekor Jihoon langsung menegang, tanpa babibu ia langsung memukulkan sumpitnya ke kepala Minghao, "Sembarangan. Si berisik Siberian itu sama sekali tidak menarik!"

Tsundere. Batin semua teman-temannya.

"Kalau Minghao, kau pasti akan bilang sama seperti Jisoo; tidak ada," ucap Jeonghan.

Minghao tersenyum lebar, ekornya bergoyang senang, "Tidak juga, menurutku yang paling tampan di kampus ini adalah Junhui ge!"

Seungkwan mengangguk paham, "Lalu—hmm, Wonwoo hyung, menurutmu siapa?"

Satu-satunya hybrid yang sedari tadi diam dan larut dalam bacaannya itu mendongak. Kacamata bundar yang sempat melorot itu ia benarkan. Ia menatap bingung kearah Seungkwan, "Apanya yang siapa?"

"Yang paling tampan Wonwoo, siapa?" itu Jeonghan yang bersuara, ia gemas dengan ekspresi polos dari Wonwoo.

Jeon Wonwoo menerawang, tangannya ia letakkan di bawah dagu, pose berpikir yang membuat hybrid dominan yang tak sengaja melintas dan melihat Wonwoo menjadi salah tingkah.

"Uhh—aku?"

"Huh?"

Tiga puluh detik kemudian...

HAHAHAHAHAHA.

Gerombolan itu langsung tertawa mendengar ucapan polos dari si Russian Blue—sementara yang ditertawakan menyembunyikan wajahnya di balik buku, telinga abu-abunya bahkan merunduk. Sungguh, Wonwoo sangat malu.

"Aduh—aduh, Wonwoo? Kau? Yang paling tampan? Astaga, perutku," ledek Jihoon.

Wonwoo yang mendengar ledekan Jihoon semakin malu, telinganya semakin merunduk, sementara ekor abu-abunya bergoyang Iesu. Tangannya menarik menarik pelan ujung pakaian Jihoon, "Jihoon -ie, sudah. A-aku malu."

Jeonghan langsung menjerit melihat ekspresi malu-malu Wonwoo. Ia merebut buku yang menutupi paras Wonwoo. Tangannya kini sibuk mencubit pipi Wonwoo yang duduk dihadapannya. Ekor emasnya bergoyang semangat.

"Aigoo~ manisnya Wonwooku. Gemasnya. Gemas. Gemas," racau Jeonghan.

"Aa—aah—Jeonghan hyung sudah," rengek Wonwoo. Paras manisnya kini memerah sempurna, malu menjadi perhatian semua hybrid yang ada di kantin tersebut.

Sementara keempat temannya—sebut saja Jisoo, Jihoon, Minghao dan Seungkwan hanya bisa tertawa puas melihat si genit Jeonghan dan si pemalu Jeon Wonwoo.

.-.-.

"Si Russian Blue yang ada disana itu, dia siapa?" bisik sosok hybrid Bombay Cat pada kawannya yang sibuk tertawa.

Hybrid California Spangled—Choi Seungcheol menghentikan tawanya, ia mengikuti arah yang ditunjukkan oleh kawannya itu dan menemukan Jeonghan sedang mengusel gemas hybrid Russian Blue yang parasnya sudah memerah.

'Dasar hybrid genit,' batin Seungcheol gemas.

"Jeon Wonwoo. Satu jurusan dengan Soonyoung. Kenapa? Kau tertarik padanya?"

Kim Mingyu—si Bombay Cat—menyeringai, ekor hitamnya bergerak semangat, tanda ia begitu tertarik pada mangsanya, "Bukankah ia sangat manis, hyung? Aku mendadak birahi hanya dengan melihatnya."

PLAK!

Seungcheol memukul kepala Mingyu cukup keras—yang untungnya tidak mengusik kawannya yang lain, "Birahi kepalamu! Dengar Kim Mingyu, berani kau macam-macam pada Wonwoo, kupastikan kau akan berakhir mengenaskan ditanganku dan Soonyoung."

"Tunggu, apa hubungan kalian berdua dengan si Manis itu?" heran Mingyu.

"Wonwoo temanku dari kecil. Sungguh Kim Mingyu, jika kau hanya berniat main-main, carilah submisif lain. Jangan Wonwoo," ucap Seungcheol serius.

Mingyu menghela napas, matanya masih menatap kearah Wonwoo yang masih digoda oleh teman-temannya yang lain. Ia reflek tersenyum ketika melihat Wonwoo yang menangis di pelukan hybrid Munchkin Cat yang tengah menepuk-nepuk surainya.

"Manis sekali. Astaga, kenapa ada hybrid semanis itu sih?" gumam Mingyu pelan—namun bisa didengar dengan jelas oleh Seungcheol.

Seungcheol menepuk dahinya ketika melihat ekor dan telinga hitam milik kawannya itu bergerak-gerak semangat, menunjukkan pemiliknya tengah berminat terhadap sesuatu.

"Astaga si keras kepala ini," gerutu Seungcheol, ia memijat keningnya yang mendadak pusing.

Pusing melihat Mingyu yang sepertinya sudah menemukan mangsanya.

.-.-.

Wonwoo berjalan seorang diri ditengah koridor yang sepi itu. Tangannya memeluk erat novel yang baru saja ia pinjam dari perpustakaan. Hybrid manis itu menundukkan kepalanya, merasa tak nyaman ketika banyak mata hybrid dominan yang menatapnya penuh minat.

Bagaimana tidak tertarik? Wonwoo berjalan seorang diri—biasanya si manis itu akan ditemani oleh si genit Jeonghan atau si galak Jihoon. Apalagi telinga hybrid manis itu merunduk dan ekornya bergoyang pelan—malu-malu.

Memancing birahi para dominan.

Telinga abu-abu Wonwoo berkedut, ia ingin menangis saja ketika merasakan tanda bahaya yang mendekat kearahnya. Ia jadi menyesal kenapa tidak mau menunggu Jihoon yang tadi kembali ke ruang seni musik untuk mengambil gitarnya.

"Astaga!"

Wonwoo reflek melompat ke belakang, memancing tawa dari hybrid kucing dominan yang baru saja mencegatnya. Sungguh, hybrid manis itu rasanya ingin menangis saja, tapi ia tidak mau mempermalukan dirinya sendiri. Alhasil dia memasang topeng emo kebanggaannya—yang terkadang berhasil melindunginya dari dominan-dominan yang tertarik padanya.

"Aih, jangan memasang ekspresi emo seperti itu dong," goda hybrid asing itu.

Wonwoo menjauh ketika tangan kurang ajar itu ingin menyentuh telinga sensitifnya, "Tolong minggir."

"Tidak, sebelum kau mau menghabiskan satu malam denganku. Kau dan feromon manismu itu membuatku birahi," goda mulut kurang ajar itu.

Sungguh, Wonwoo sekarang ingin menangis saja. Ia tidak mengerti kenapa hybrid dominan selalu mengatakan bahwa ia bisa memancing birahi mereka dengan begitu mudah—demi Tuhan, Wonwoo bahkan tidak melakukan apapun!

Hybrid kucing manis itu bahkan terlalu pemalu—yang kata Jeonghan itu adalah pesonanya yang menggemaskan.

Wonwoo menghindar ketika dominan dihadapannya ingin menggandeng tangannya, "Tidak mau!"

"Ck, ayolah manis. Semalam saja," ucap hybrid dominan itu sembari mendekati Wonwoo.

Wonwoo tentu saja menghindar, ia celingukan menatap sekitar dengan ekspresi memelas dan juga ketakutan—yang sayangnya membuat hybrid dominan disana gigit jari saking gemasnya.

Mereka ingin menolong—sungguh, tapi kalau melihat ekspresi memelas minta dikawini seperti itu ya niat baik mereka jadi hilang.

"YAAA!" teriak Wonwoo keras, ia langsung berlari ketika melihat celah untuk kabur.

Hybrid manis itu berlari menuju ruang seni tari yang masih terbuka—berharap disana ada Soonyoung yang bisa membantunya. Secepat kilat ia menutup pintu tersebut dan berlari lebih jauh kedalam ruangan. Ia celingukan mencari tempat sembunyi.

Memancing tatapan heran dari hybrid kucing Bombay yang sedari tadi sibuk dengan laptopnya.

GREEEK!

"Astaga! Mati aku! Mati aku!" panik Wonwoo ketika mendengar suara pintu yang dibuka dan suara derap langkah yang mendekat.

Si hybrid kucing Bombay—yang ternyata adalah Mingyu, menarik tangan Wonwoo dan membawa sosok submisif itu bersembunyi di ruang gudang alat kebersihan.

"YA! KALIAN PASTI MENCARI WONUKU KAN!? PERGI KALIAN SEBELUM AKU MEMATAHKAN LEHER KALIAN SEMUA!"

Wonwoo kenal suara itu—itu Soonyoung yang baru saja mengamuk.

BRAK!

"DASAR HYBRID KURANG BELAIAN. AKU AKAN MEMBUNUH KALIAN!"

"Jihoon sayang, tenang sayang, mereka sudah pergi—ya! Ya! Ampun!"

Wonwoo menghela napas lega, ia kini bisa tertawa dalam hati ketika mendengar Soonyoung yang tengah meminta ampun pada Jihoon.

Tapi, detik berikutnya ia bergidik ngeri ketika merasakan hembusan napas hangat di telinga sensitifnya—dan jangan lupakan lengan kekar yang kini tengah memeluk pinggang rampingnya.

"Wangimu enak," bisik sosok itu.

Wonwoo mati kutu. Ia panik.

Siaga satu!

Ekornya bergerak random, ia tengah memikirkan bagaimana caranya terbebas sebelum akhirnya ia mematung dengan paras yang memerah sempurna.

"Sst, jangan bergerak terus, nanti si iblis kecil itu menemukan kita."

Dengan santainya, Kim Mingyu memegang erat ekor berbulu abu-abu yang terasa begitu lembut ditangannya—mengabaikan fakta bahwa ekor adalah salah satu bagian sensitif untuk hybrid submisif. Bahkan saking gemasnya ia menggigit pelan telinga abu-abu Wonwoo.

Membuat hybrid itu—

"HUWAAAAAA!"

—menangis keras.

BRAK!

Belum sempat Mingyu melepaskan gigitan dan tangannya, pintu gudang itu terbuka, menampilkan Jihoon yang menatap kaget kearah mereka—yang sedetik kemudian berubah menjadi tatapan membunuh.

"HUWAAA—MAMA—"

"KIM MINGYU MATI KAU KEPARAT!"

"Tung—tunggu!"

Jihoon langsung menarik Mingyu menjauh dan memukul hybrid bongsor itu dengan gitar kesayangannya.

Sementara itu Soonyoung memeluk Wonwoo yang tengah menangis meraung-raung sembari memanggil mamanya. Tangannya mengelus surai lembut Wonwoo, meski begitu, otaknya tengah menyusun rencana penyiksaan yang pantas untuk hybrid hitam itu.

Sialan, aku benar-benar akan mengadukan ini pada Seungcheol hyung karena sudah berani menggoda anak kucing kami—Kwon Soonyoung, hybrid Siberian Cat yang menyimpan dendam pada Kim Mingyu.

.

.

.

Next/delete?

(Hibrida merupakan generasi hasil persilangan antara dua atau lebih populasi yang berbeda, baik fenotipe maupun genotipenya. Pengertian ini dapat mencakup generasi langsung (dekat) hasil persilangan, ataupun generasi lanjut hasil segregasi dari persilangan tersebut. Source: wikipedia.)

(Jadi, mari kita bayangkan di ff ini mereka adalah manusia yang memiliki wujud setengah kucing, baik dari fisik berupa ekor dan telinga, ataupun reflek dan tingkat kepekaan terhadap lingkungan sekitar, atau bahkan bisa berubah jadi kucing di saat yang diperlukan)

(maapkan saya yang belom melanjutkan Bisa Apa?. Mendadak ide mampet tapi yang pasti itu tetep saya lanjut sampai tamat )

(btw ini juga saya upload di wattpad, kalau ada yang penasaran bagaimana bentuk kucing mereka, bisa mampir ke wattpad saya di kuahsotomie, karena disana bisa attach gambar wkwk)

(ps: btw ini terinspirasi pas saya makan siang dan liat kucing kawin. Okede)