Un Homme et Une Femme (Naruto Ver)

~Prolog~

.

.

.

"Perna tidak terlintas dipikiran kamu kalau orang yang selama ini bersama kamu bukanlah orang yang seharusnya bersama kamu, dan orang yang seharusnya bersama kamu sekarang masih menunggu di luar sana untuk kamu temukan?" Tanya Sakura

"I don't have anyone WITH ME right now." Kata Naruto

Sementara itu di luar, mobil sedan hitam melaju pelan menembus tetesan hujan yang sepertinya semakin deras saja. Mobil itu berhenti di depan kedai kopi. Tak lama kemudian dua orang, seorang laki-laki dan seorang perempuan muda keluar dari mobil itu. Mereka berlari kecil menghindari hujan dan segera menuju pintu depan kedai kopi.

Lelaki muda yang berjalan di belakang sang perempuan kira-kira berumur awal tiga puluhan, terlihat sleek dalam officer pants, dengan kemeja lengan panjang bermotif garis vertikal biru dan putih, dan sepasang flat shoes yang ia kenakan. Matanya yang hitam bagaikan batu oniks dengan wajah putih pucat serta rambut ravennya yang mencuat ke belakang.

Laki-laki itu tidak sengaja bertatapan dengan Naruto dalam hitungan detik dan secara sepontan tersenyum begitu saja. Lelaki itu terus berjalan mengikuti rekannya. Sakura melihat itu dan matanya terus mengikuti kemana lelaki itu pergi. Ia lalu menoleh ke arah Naruto dan tersenyum.

"Sama seperti kamu Naru, kamu masih belum juga mau mencari perempuan untuk dipacari karena banyak laki-laki seperti dia yang terus menganggap kamu menarik, dan mungkin kamu juga tertarik pada mereka." Ucap Sakura dengan nada cukup pelan sehingga hanya bisa didengar oleh mereka berdua. "Kamu juga masih menentukan pilihan. Kamu selalu bertanya apa ada cinta untuk kamu di luar sana…am I right?" Sakura balik berargumen.

"Kamu jangan main psikologi terbalik dengan aku dong, tersangka utama sekarang kan kamu." Balas Naruto.

"Tapi aku benar, kan?" Sakura meneguk hot chocolate-nya.

"Dan kalau kamu masih ragu, aku sudah tidak ragu lagi. Aku sudah yakin dengan keputusanku, Aku ingin putus. Dan aku perlu rencana supaya Sasori bisa pelan-pelan melepaskan aku dan untuk itu aku butuh bantuanmu, Naru." kata Sakura mengawasi lelaki yang baru masuk tadi.

"Kalu hatiku ragu, aku yakin sekali bahwa apa yang aku lakukan tidak benar. Aku akan jalan terus melakukan sesuatu kalau aku tidak merasa ragu. Dan kali ini aku tidak ragu, Naru. Aku yakin Sasori harus bertemu dengan perempuan lain di luar sana, dan perempuan itu sepertinya bukan aku. Cinta itu pertualangan, Naru. harus dinikmati, harus fun" Sakura dengan yakin memuntahkan semua pernyataannya.

"Jadi Sasori itu pertualangan kamu dong? You're so absurd." Tuduh Naruto.

"Ya, kalau kamu anggap begitu, terserah kamu." Sakura tersenyum.

Mendadak Sakura meminum hot chocolate-nya, lalu berdiri dan berjalan menuju bar, meninggalkan Naruto yang memasang wajah penuh Tanya.

Sakura tiba-tiba terlihat memulai pembicaraan serius sambil tersenyum-senyum dengan lelaki yang tadi melempar senyum pada Naruto. Saat itu juga Naruto merasakan hawa jahat dari pembicaraan itu. Seperti badai listrik dengan voltase cukup besar yang bisa menyengat dan membuatnya kaku tidak sadarkan diri saat itu juga. Dan Naruto tahu Sakura dan laki-laki itu sedang membicarakan dirinya.

'Sialan, sialan.' Piker Naruto. Berani-beraninya Sakura melakukan hal itu padanya. Naruto tahu ia tidak bis lari ke mana-mana. Naruto berkomat-kamit seperti dukun yang membaca mantra agar tenang dan jiwanya tidak jatuh sengsara. Tapi mantra Sakura tampaknya lebih kuat.

Di bar Sakura sesekali melirikk ke arah Naruto, dan laki-laki muda itu ikut melirik Naruto dengan tak lupa melampar senyum. Sakura lalu menarik tangan laki-laki itu dan mengajaknya bergabung dengannya dan Naruto di sofa. Perempuan muda yang datang bersama laki-laki itu mengikuti langkah Sakura dan temannya menuju bersiap dengan tenang walau dalam hati panik luar biasa. Dukun Sakura sudah berhasil.

"Naruto, kenalkan ini teman baruku…teman baru kita, tepatnya." Kata Sakura sambil segera duduk di sofa yang lebih kecil. Set sofa itu memang terbagi dua. Satu lebih panjang dan satunya lagi hanya berbentuk couch. Naruto tidak bisa berkata apa-apa lagi. Dia hanya bisa menyambut tangan laki-laki itu yang menawarkan salam perkenalan. Naruto tersenyum kaku dan gugup. Rasanya darah mengalir dengan cepat ke kepala…SNAP!

.

.

.

To Be Continue.

.

.

.

.

.

HALLO MINNNAAAAAA!

Hampir setahun kyu hilang ada kah yang kangen kyuuu~ *ditimpukin

Kyu minta maaf banget bukannya update chap baru 'My Love My Friend' malah bikin FF baru lagi *bow sebenernya 'My Love My Friend' chap 6 baru selasai setengahnya jadi agak lama buat update , jadi kyu update FF baru dulu harap bersabar ya minna-san…

Setahun belakangan kyu lagi super sibuk buat persiapan UN dan habis itu persiapan buat tes masuk universitas. Dan Alhamdulillah semuanya lancar dan kyu bisa masuk jurusan Akuntansi…

Dan soal FF ini kyu terinspirasi dari novel BL yang pernah kyu baca yang judulnya sama 'Un Homme Et Une Femme'b by Stanley Dirgapradja. Banyak yang kyu bakal ubah dari cerita aslinya terutama latar tempat. Klo cerita aslinya latarnya di Yogyakarta dan Bali, kan rada aneh kalo ver Naruto tapi latarnya di Indo XD

Oke udah cukup curcolnya, sampai ketemu di chapter depan…

See You ^-^)/