Disclaimer: Masashi Kishimoto
Rating: T-M-T (according to the storyline)
Pairing: SasuNaru
Genre: Romance, and Fanfiction
Warning: OOC, Typo(s) bertebaran :v, Boys love, Mpreg
the story is just for making entertainment and is an expression to anyone. the similarity in any form of this story is just a mere coincidence
Happy Reading
Hari ini mendung melanda di sebuah desa. Awan awan yang berkumpul untuk menutupi pesona nya cahaya matahari agar tak bisa memakaukan semua makhluk hidup di bumi. Membuat semua masyarakat penduduk desa tersebut malas keluar hanya sekedar jalan jalan mengingat mendung dan sebentar lagi akan turun hujan. Gara gara mendung nan gelap, jalanan tampak sepi. Hanya beberapa orang yang lewat untuk berdagang dan melakukan aktivitas sehari hari nya.
Di pinggir desa terdapat sebuah rumah sederhana bergaya tradisi khas jepang, tampak seorang gadis berusia 10 tahun berlari lari dengan keadaan sangat kacau, ia terus berteriak minta tolong tapi tak satu orang pun datang ke tempat nya dan membantu nya untuk melarikan diri dari beberapa Shinobi jahat yang sedang mengejar nya.
Uchiha Asami, itu lah nama gadis yang terus berlari sepanjang rumah tradisional khas Uchiha. Salahkan rumah ini terlalu besar untuk melarikan diri dan ia akan segera di tangkap kalau salah satu langkah saja. Dan juga keberuntungan berada di pihak nya, di depan nya nampak lah sebuah hutan belantara yang memungkinkan Shinobi itu tidak akan menemukan nya walau sementara karena salah satu mereka adalah ninja tipe sensor. Tanpa berpikir panjang Asami memasuki kawasan hutan tersebut dengan perasaan takut sekaligus panik.
Asami POV'S
Aku terus berlari memasuki hutan yang tak pernah ku lewati, dan baru kali ini aku lewati karena darurat. Aku sangat ketakutan sekarang, Shinobi Kirigakure terus mengejar ku. Aku hanyalah seorang murid academy yang lulus menjadi seorang Genin di usia muda ku. Kami-sama, tolong tunjukkan jalan keluar ku agar aku bisa terhindar dari mereka. Saat aku manapak kan kaki ku di dahan pohon, tiba tiba saja sebuah kunai melintas di samping ku dengan cepat dan tanpa sadar pula aku mengenai kunai itu di lengan ku, hanya luka gores tidak cukup dalam.
Aku segera membalik kan badan dan melebarkan mata ku saat melihat para Shinobi itu sedang membuat sebuah segel jutsu, oh tidak... Jutsu itu-
"Suiton: Suidan no jutsu!"
"Katon: Gokakyu no jutsu!"
Aku bernapas lega setelah mengeluarkan jutsu api andalan klan Uchiha. Aku akan berterimah kasih kepada Tou-san telah mengajar ku saat umur ku masih 5 tahun dan kini aku bisa mengontrol jutsu itu tanpa ragu.
Asap mulai berkepul untuk menutupi seluruh kawasan hutan dan ini kesempatan kedua kali nya aku melarikan diri. Air lawan api? Tidak buruk juga kan? Sama sama imbang. Aku menggeleng geleng kecil, bagaimana mungkin aku bisa bercanda di saat dalam bahaya seperti... Aku tak mempunyai keluarga lagi.
Selama beberapa jam aku melarikan diri dari mereka, akhirnya aku keluar dari kawasan hutan (menurutku) mengerikan itu. Dan kini aku telah sampai di desa Hachō, desa yang terletak di pinggiran perbatasan Negara Api. Hah~ aku harus mencari penginapan sementara disini, beruntung aku membawa beberapa lembar uang Ryo, bisa dikatakan banyak karena saat itu aku baru saja pulang dari misi. Mungkin aku juga harus membeli beberapa baju baju untuk penginapan nanti.
Setelah beberapa menit aku memasuki beberapa toko untuk mencarikan bajuku, dan sekarang... Aku sudah memesan selama dua hari di penginapan. Ku langkahi kakiku menuju ke dalam ruangan setelah membuka pintu dan ternyata ruangan nya. Terlihat dua futon tergelar indah yang ditempat nya sendiri. Ada sebuah lemari yang disediakan di sudut ruang lumayan besar. Dan terdapat satu jendela agar cahaya matahari masuk kedalam.
Aku tersenyum lebar dan segera menaruh plastik belanjaan ku di dekat jendala. Setelah itu aku mengambil kain handuk yang baru saja ku beli.
"Akhirnya~ sudah lama aku tidak mandi di pemandian air panas begini!!! Senang nya!!!" pekik ku senang dengan cepat aku pergi ketempat pemandian air panas bagian perempuan, tentu sebelum mandi aku harus membuka semua pakaian ku (/).
Sangking semangat nya, aku tidak merasakan kehilangan keluarga.
Asami POV'S END
Di desa Konoha...
Di sebuah rumah bertingkat dua sederhana namun tampak elegan dengan lambang kipas di kedua sisi dinding yang terlihat megah. Tampak seorang pemuda berambut pirang tengah mencari sesuatu di setiap ruangan yang ada di dalam rumah kebanggaan klan Uchiha. Sesekali ia memayun bibir nya jika ruangan yang sedang ia mencari sesuatu kosong. Pencarian terus berlanjut dan secara bersamaan pintu ruang utama terbuka menampilkan seorang pemuda lain berambut raven sambil menenteng plastik yang isi nya untuk kebutuhan sehari hari.
"Tadaima," ucap pemuda tersebut sembari membuka sepatu ninja nya.
"Okaeri Teme," sahut pemuda mungil berambut pirang disambut dengan senyuman manis nya.
"Aku sudah membelikan semua nya setelah pulang dari misi," ucap Sasuke bangun dari duduk nya setelah melepaskan sepatu nya dan beranjak kearah sang 'istri' lalu mengecup kening nya Naruto. Dan memberi plastik yang ia bawa tadi kepada Naruto.
"arigatou! Oh ya, saat pulang dari misi kau melihat Menma tidak?" tanya Naruto sambil menuju ke arah dapur untuk menaruh semua barang barang tersebut.
"Tidak. Memang Menma kemana?" tanya Sasuke balik dengan bodoh nya.
"Aish! Kalau Menma ada disini aku tidak bakalan tanya tahu!" jawab Naruto sebal dengan pertanyaan yang sama di lontarkan oleh suami nya.
"Baiklah baiklah. Terakhir kali kau melihat Menma kapan?" tanya Sasuke mulai jengah dengan sikap Naruto mulai menjadi seorang 'ibu' pemarah.
Naruto membuat pose berpikir, "Tadi pagi. Saat aku sedang-"
CEKLEK
"Tadaima! Kaa-chan! Tou-chan!" pekik seorang bocah berusia 7 tahun di pintu utama.
Naruto segera menghampiri bocah itu yang tak lain anak nya sendiri dengann wajah penuh amarah membuat bocah uchiha bergidik ngeri bahkan Sasuke ikutan bergidik. Tepat saat sang 'ibu' dari bocah uchiha itu berdiri di hadapan nya dengan berkacak pinggang. Siap siap kena ocehan lagi dari Kaa-chan nya.
"Dari mana saja kamu Uchiha Menma?" tanya Naruto dengan nada pelan dan datar namun bagi duo Uchiha sangat menakutkan.
"A-ano... Aku pergi ke-ketempat Hinata ba-san tadi," jawab sang anak ketakutan sambil meneguk ludah dengan susah payah.
"Apa kamu ada minta izin dengan Kaa-chan? tanya Naruto sekali lagi masih sama dengan nada nya.
"T-tidak."
Naruto menyentil kening Menma cepat kilat membuat Menma memekik kesakitan karena sentilan yang diulahkan oleh Naruto itu bukan main main, "Dasar bocah nakal! Apa kamu tidak tahu Kaa-chan mencari mu kemana mana?! Jika ada penjahat yang menculik mu bagaimana?! Jika kamu ingin pergi kemana mana minta izin dengan Kaa-chan ngerti tidak?!" omel Naruto dengan nada... Tinggi sedikit?
Menma meringis dan mengusap ngusap kening nya setelah terkena sentil dari 'ibu' nya, "Kaa-chan terlalu khawatir! Aku ini sudah besar tahu. Aku sudah masuk academy jadi jangan perlakukan ku seperti anak kecil," sahut nya sambil memasang wajah sebal di buat buat.
"Anak nakal! Jika terjadi yang tak diinginkan bagaimana?! Jangan sok pemberani Menma!"
"Oh ya? Saat Kaa-chan masih kecil, Kaa-chan selalu membuat semua orang khawatir dan marah karena mencoret ukiran wajah para Hokage kan?"
SKAK MAT!
Naruto terdiam dan tak bisa mengeluarkan kata apapun, terdiam seribu kata sedangkan Sasuke yang tepat nya di belakang Naruto terkekeh geli dan langsung mendapatkan tatapan tajam mengisyaratkan 'kau tidak akan dapat jatah selama satu minggu'. Tentu kekehan Sasuke lenyap digantikan dengan wajah memelas.
Naruto menghela nafas dengan tingkah anak nya yang hampir kelewatan dari nya, "Pergi ke kamar mu sekarang."
Menma mengangguk karena ia tahu bahwa perintah sang 'ibu' adalah mutlak. A tetap A, tidak boleh B apalagi Z. Dengan sigap ia langsung pergi ke kamar nya yang berada di lantai dua untuk mandi karena ia tadi habis bermain dengan Akamaru.
Sasuke menggeleng geleng kepala dengan tingkah laku sang 'istri', benar benar jadi ibu, Batin nya sedikit meringis. Lain kali ia tidak akan berkata yang membuat sang uke marah dan tidak memberi jatah selama seminggu. Kalau tidak, 'adik' kecil nya akan layu tanpa asupan nutrisi dari Naruto. Ia harus lebih hati hati.
"Sedang melamun apa sayang?" tiba tiba suara Naruto menyapa indera pendengaran Sasuke. Tentu saja membuat Sasuke langsung bergidik ngeri mendengar nada yang sama seperti tadi. Dengan sedikit gugup Sasuke menoleh ke arah sang uke (sungguh tak ada keuchihaan sekali :v).
"Tidak ada." jawab nya datar walau tersirat ketakutan.
"Kalau seperti itu, sekarang pergi lah mandi sebelum aku-"
"Baik! Aku mandi!" dengan sekali gerak Sasuke sudah berada di lantai untuk menuju ke kamar nya dan mandi.
Sementara Naruto di landa kebingungnan dengan sifat Sasuke yang berubah dratis, "Dia kenapa? Aku ingin katakan kalau aku mau kita jalan jalan nanti. Aneh!" kata nya sambil mengkerut kan alis nya lucu.
• T B C •
Untuk cerita ini, adalah cerita pertama ku dan aku berharap para readers harap suka ('-')Jaa ne~
