Disclaimer - Masashi Kishimoto
Rated - T
Pairing - SasuNaru and other.
Warning! - OOC, Typo everywhere, GenderBender, Fem Naru, Abstrak de-el-el.
Liliputland?
By - NSanaru
"Pokoknya aku mau liburan kerumah nenek titik." Seorang gadis cantik yang diperkirakan berumur 15 tahun ini terus saja merengek pada Ayah nya untuk berlibur kerumah neneknya yang berada diluar kota.
"Tapi sayang, Ayah kan sibuk nanti aja ya liburan kedua baru kita kerumah nenek." Bujuk ayah nya sambil mengelus puncak kepala putri semata wayangnya itu. Ya walaupun dia sudah berumur 15 tahun namun sifat manja pada Ayah dan Bundanya tidak pernah berkurang.
"Nggak mau ah, itu kan masih lama Yah, pokoknya Naru mau liburan sekarang kerumah nenek." Naruto masih bertahan dengan keinginannya, ia bangkit lalu berjalan menuju kamarnya dengan menghentakkan kaki dan mulut yang terus berkomat-kamit seperti sedang membaca mantra.
Ayahnya menggeleng, "Anak itu memang keras kepala." Setelah berucap seperti itu Ayahnya tersenyum lalu berjalan menuju kamarnya.
###
'Bruk'
Naruto menjatuhkan tubuhnya asal keatas kasur kesayangannya itu.
"Ayah ngeselin ih, masa kerumah nenek liburan kedua, itukan masih lama, huh." Naruto berbicara sendiri sambil menatap langit-langit kamarnya.
'Tok..Tok..'
"Sayang buka pintunya, Ayah pengen ngomong nih."
"Iya." Naruto menjawab lemas sambil melangkah menuju arah pintu.
'Cklek'
"Ada apa, Yah?" Naruto menampilkan wajah datar, ceritanya ia sedang ngambek pada Ayahnya karena tidak menuruti permintaannya, ckck.
"Besok kita kerumah nenek jadi kamu beresin barang-barang yang mau kamu bawa ke sana." Ucap Ayahnya langsung to the point karena melihat wajah masam dari putri semata wayangnya itu.
"Hah? Ayah serius? Gak bohongkan? Huaaa makasih Ayah..." Histeris Naruto dan langsung memeluk Ayahnya dan tak lupa Naruto bemberikan kecupan dikedua pipi Ayahnya.
"Ya sudah sana beresin dulu, mumpung masih sore jadi biar nggak ada yang ketinggalan, ayah pengen urus semuanya." Ucap Ayahnya memberitahu, lalu Ayahnya melangkah pergi sebelumnya Ayahnya memeberi kecupan dikening putrinya itu.
"Yes, rumah Nenek wohooo..." Naruto menutup pintu sambil joget-joget gak jelas :3
###
Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 7 Jam Naruto, Minato dan Kushina telah sampai dirumah neneknya yang berada didaerah pedesaan yang masih asri dan lumayan jauh dari keramaian kota.
Rumah Nenek Naruto ini mempunyai Halaman yang cukup luas apalagi dihalaman ini disediakan taman khusus untuk Naruto yang dibuat oleh Minato dan Kakeknya, Jiraiya.
"Nenek.. Kakek.. " Teriak Naruto histeris saat baru saja keluar dari mobil. Minato dan Kushina yang melihat itu hanya cekikikan sambil menggelengkan kepala, tidak percaya bahwa mereka memiliki anak yang hyperaktiv dan berisik itu.
Nenek dan Kakek Naruto yang berada didalam rumah langsung keluar menuju teras saat mendengar teriakan yang berasal dari cucu kesayangannya itu.
"Nenek.. Kakek Naru kangen.." Naru langsung berlari mendekati Nenek dan Kakeknya lalu memeluk keduanya karena memang jarak Nenek dan Kakeknya tidak terlalu jauh.
"Iya Nenek sama Kakek juga kangen sama suara berisik kamu itu." Tsunade dan Jiraiya pun membalas pelukan Naruto sambil membelai rambut cucunya itu.
"Yuk masuk, kamu pasti cape kan." Ajak Tsunade sambil menuntun Naruto masuk kedalam, sedangkan Kakeknya dibelakang sedang berbincang-bincang dengan Minato dan Kushina.
###
Langit malam terlihat begitu indah malam ini dengan langit yang hitam pekat dan dibumbui oleh cahaya dari bulan dan bintang-bintang yang bertaburan disekitarnya.
Naruto menatap langit sambil tersenyum, inilah hal Naruto tunggu, melihat langit malam yang diterangi cahaya bulan dan bertabur bintang, karena di rumahnya, Naruto tak dapat melihat pemandangan indah seperti ini.
"Naru, masuk yuk, udah malem nih nanti kamu sakit gimana?" Panggil Minato yang entah sejak kapan sudah berdiri diambang pintu.
"Sebentar lagi Yah, Naru masih pengen disini." Tawar Naruto sambil terus menatap langit sambil menghentakkan kakinya agar ayunan yang ia duduki berayun.
"Oke, sebentar lagi." Setelah berucap itu Minato langsung masuk kedalam rumah.
Naruto kembali terhanyut dalam bayangannya.
'Dar..Dar..'
Naruto terhenyak mendengar suara seperti suara gebukan itu. Naruto celingak-celinguk kearah kanan dan kirinya untuk mencari sumber suara, apakah ada orang yang sedang membangun rumah di malam hari seperti ini?
'Duar..Dar..'
Suara itu masih saja terdengar, walau sedikit samar Naruto masih bisa mendengarnya, rasa penasaran dalam diri Naruto kini mulai terusik, dia bangkit dari ayunan lalu mencoba mempertajam pendengarannya agar bisa menemukan sumber suara.
Dengan jalan sedikit membukuk dan mengendap-endap seperti maling Naruto mencoba mencari sumber suara. Ia terus berjalan tanpa melihat kemana ia melangkah, yang ada difikirannya saat ini hanyalah dapat mengetahui dari mana suara itu berasal.
Pintu.
Naruto melihat pintu kayu yang tidak terlalu besar, jika Naruto ingin masuk mungkin ia harus membungkuk bahkan jongkok untuk bisa memasuki pintu itu.
"Pintu apaan nih? Sejak kapan pintu ini ada?" Naruto menatap heran kearah pintu sambil menggaruk kepalanya yang tak gatal. Karena setahu Naruto disini itu tidak ada pintu seperti ini, Naruto sangat ingat.
Rasa penasaran Naruto semakin bangkit, dengan ragu dia mulai mengangkat tangannya untuk membuka pintu itu, Naruto mendorong pintu itu perlahan sampai sebuah suara menghentikan aktivitas Naruto.
"Naruto ngapain kamu disitu? Ayok masuk." Panggil Minato tiba-tiba.
Naruto sedikit tersentak lalu berbalik menghadap ayahnya, "Ih Ayah ngagetin aja sih."
"Lagian kamu ngapain disini? Udah malem juga!" Mata Ayah Naruto memicing menatap Nara dan pintu kayu itu bergantian.
"Naru heran Yah, sejak kapan pintu itu ada..."–Naruto menunjuk pintu kayu–"Naru juga penasaran ada apa dibalik pintu itu, karena seingat Naru pintu itu nggak ada dan sebelum ada pintu ini, ini kan cuma tembok biasa." Terang Naruto dengan wajah yang serius.
"Kamu ini, itu kan cuma pintu kayu, udah gak usah dipikirin mending sekarang masuk terus tidur, udah malem." Ujar Minato memerintah sambil menarik lembut lengan putri semata wayangnya itu.
"Tapi, Yah. Naru penasaran sama pintu itu," Naruto mencoba menahan tarikan Ayahnya.
"Naru ini udah malem, kamu masuk atau kita pulang besok." Ancam Minato dengan menampilkan wajah seperti orang marah.
Naru takut jika melihat ayahnya sudah memasang wajah seperti itu, "Iyadeh.." Pasrah, Naruto lalu berjalan mendahului ayahnya.
'Untung saja Naruto belum sempat membuka pintu itu.'
###
"... Kau ini sudah gila ya? Hampir saja rahasia ini terbongkar, bagaimana jika anak perempuan tadi mengetahui rahasia ini? Bodoh." Seorang pria paruh baya tengah memarahi seorang pria yang tengah menunduk dihadapannya.
"Maafkan aku ayah, aku berfikir ini sudah larut jadi jika aku bermain dengan petasan itu tidak ada yang mendengarnya." Pria ini mencoba membela diri.
"Tapi ternyata? Ada yang hampir mengetahui ini Sasuke, bisakah sehari saja kau tidak membuat kecerobohan yang berakibat fatal seperti ini?" Pria itu masih saja memarahi pria dihadapannya yang diketahui bernama Sasuke itu.
"Ya maafkan aku, aku akan berusaha sebaik mungkin dan aku berusaha untuk tidak menjadi ceroboh." Sasuke menyerah toh memang ini kesalahannya.
"Yasudah, cepat kembali kekamarmu dan tidurlah." Perintah Ayahnya dengan tegas.
Sasuke mengangguk, "Baiklah." Setelah itu ia keluar dari ruangan sang Ayah lalu melangkah menuju kamarnya.
'Menyebalkan sekali.'
###
