Naruto © Kishimoto Masashi
Jubahnya berkibar terhempaskan oleh hembusan angin dingin, sementara seperti tak mengabaikan angin malam yang luar biasa dingin ini, Naruto masih tetap dengan langkah riangnya berjalan kembali ke rumah baru dan istri barunya setelah menyelesaikan pekerjaannya sebagai seorang hokage. Dan tentu saja tak lupa dengan sebungkus cinamon rolls kesukaan Hinata yang dibawanya ditangan kanannya.
Sunyinya malam membuat Ketukan sepatunya diatas lantai kayu teerdengar begitu nyarning, walaupun malam namun ini masih jam 8, dan Naruto benar-benar heran, kemana orang-orang yang biasanya lalu laang dijalan ini, pikir Naruto.
Namun itu hanyalah pikiran yang sepintas lewat saja, lagipula dirinya juga sudah terlalu lelah untuk mengurusi kepergian orang-orang itu, yang penting sekarang adalah!
Ia harus cepat-cepat membuka pintu didepannya itu! Dan bertemu dengan Hinatanya..
Krieet...
Suara pintu terbuka, dan..
"Hina...ta?" Ucap Naruto langsung terhenti dengan ekspresi wajah yang berubah sulit diartikan saat melihat apa yang tengah terjadi dengan Hinata.
"Percayalah... Ini tak seperti yang kau lihat." Ucap Pria berambut oranye dengan sepasang taring di giginya yang bersuara mirip seperti Kurama itu tengah menindih Hinata itu masih belum cukup untuk menyadarkan Naruto yang masih mematung.
"Na! Naruto-kun!" Pekik Hinata dengan wajah memerah. "K-kau salah paham! Tadi Kurama-san membutuhkan bantuanku.. Lalu dia tersandung dan kami..."
"Kurama-san?" Ucap Naruto dengan muka penuh tanya. "Kau Kurama? Apa yang kau...!? Tidak!" Ucap Naruto langsung terhenti, karena teringat sesuatu yang lebih penting."Lagipula sejak kapan kau bisa berubah menjadi bentuk manusia!" Teriak Naruto dan berjalan menuju dua orang itu.
"Dan kau! Menyingkirlah dari Hinata!" Lalu menjauhkan Kurama dari Hinata yang sudah hampir pingsan.
"Hinata! Masuklah kedalam kamar!"
Sekarang, didalam ruang tamu keluarga itu hanya tertinggal Kurama dengan bentuk manusia dan Naruto yang masih mencoba berfikir apa yang baru saja terjadi.
"Jadi... Jelaskan padaku!" Ujar Naruto. Dan Kurama yang terpojok pun hanya bisa menghela nafas dan menjelaskan semua kronologi yang terjadi dengan wajah bosan.
...
