Terjerembap di ujung ruang; bersandar pada dinding solid berposter norak; terbelenggu di antara rapatan kusut varsity tua. Park Jimin, perjaka 23 tahun, sesosok kakak dari seorang adik lelaki, sahabat terbaik Kim—badass—Taehyung, masih terududuk, sabar menunggu kabar, masih sabar menunggu telepon masuk dari kekasihnya. Ia tidak berharap begitu banyak—bohong, karena nyatanya ia berharap terlalu banyak. Hal seperti ini acap kali terjadi diantara mereka. Sekalipun Jimin menunggu semalam suntuk, ia tahu nanti rasa sesak lah yang akan menggiringnya ke dunia khayal, bukan suara bariton Yoongi dari ujung sambungan suara.
"I'll call you later, bae." suara panas kekasihnya terakhir berkoar dari dial tone bulan lalu, disambung bunyi sambungan terputus, bunyi panjang yang menyadarkan bahwa jarak hanya satu dari sekian juta hal diantara mereka yang terpisah ruang. Menyesakkan. LDR-an itu sampah, pria mungil itu mencatatnya dalam hati dengan tinta permanen.
Malam hingga fajar, rasi berganti ruang, jarum mendaki angka, dan Jimin akan selalu disiksa oleh panasnya rindu dan ketidakpastian.
Apa kutinggal saja? Mungkin ia sedang sibuk di sana. Pasti besok ia akan menelfon.
Keraguan pasti ada. Seiring dengan bulan yang meninggi, tekadnya pun luntur terbawa angin malam. Setitik gelisah akan selalu kembali, mengganggunya, menghantuinya, menemaninya.
Namun Jimin selalu percaya bahwa cinta tidak akan kalah. Cinta perlahan merayapi setiap inci indranya, merengkuh hatinya dari dalam, menguatkan tekadnya, sekali lagi meyakinkan dirinya. Rindu dan kepercayaan yang meluluhkan seluruh spekulasi bodoh dalam akalnya ...
Oke, mungkin aku akan menunggu untuk 2 jam lagi,
... dan Jimin akan selalu berakhir menunggu, menunggu untuk Yoongi menelfon walau kedengarannya irasional.
.
.
Mind Fields
(promise i won't change your ways, promise i won't stay the same)
.
.
: Heya, Hundun di sini!
Ketika UN sudah berlalu 4 bulan lalu and i ran from my own responsibility to post sum fic, tapi hey! Aku masih hidup dan kembali di situs hitam ini. Yeah, problema bocah underage.
Fic ini akan jadi multichapter, dalam skema akan jadi 3 chappie doang (1 prolgue, 2 chap story) dan akan update dalam waktu sesingkat-singkatnya (dibaca: sebulan sekali). I do draw sum fanarts and maybe akan mencoba untuk ngedesign cover untuk fic ini.
Dan JANGAN bahas soal comeback besok, saya bisa mati.
Ciao! -- Hundun
