halo minna-san lama tak jumpa ya, senangnya saya udah bangun lagi dari hibernasi. Ehehe Tatsu kembali lagi dengan fic GS yang abal ini fufufu~ spesial buat semua yang menantikan saia *plakk* oke ngga usah banyak cuap-cuap yah~
Heavy Taste [ehem not heavy rotation] x3
Warning: AU, OOC, typo(s),dldr lol
genre: fantasy/romance
pair: GgioSoi
Disclaimer: Bleach and all characters belong to Tite Kubo~ not my own *sob sob*
Heavy Taste
~Karena setiap sentuhan yang kau berikan padaku
Setiap kata yang kau ucapkan padaku
Bagaikan candu yang menginfeksi syarafku
Memberikan sensasi yang membuatku melayang tinggi~
.
.
.
"Sudah kubilang panggil aku Ggio, bukan sensei," ucap pemuda bermata keemasan itu padamu, kau terpesona padanya, mulai dari matanya, desau nafasnya yang menerpa kulit wajahmu dan pada halus suaranya yang menggelitik bulu romamu. Hei sadarlah Soifon, dia mencoba merayumu.
"Maaf sensei, aku tidak bisa," katamu buru-buru dan segera menundukan wajahmu menyembunyikan rona merah yang telah tercetak dengan jelas di wajah manismu. Kaupun segera berbalik menjauh, tak mampu bertahan jika sedekat ini dengan guru bishonen itu. Tetapi jemari lentik nan panjang milik guru baru itu menahanmu, menjeda langkah kakimu hingga kau mau tak mau menoleh dan menatapnya, "sensei, lepaskan tanganku," desis lirihmu sarat dengan ancaman. Walau pipimu merona dan berharap bisa lebih lama bersama pria itu tapi labirin nalarmu membuat komando agar secepatnya meninggalkan ruangan ini.
"Jika aku tak mengizinkannya, apa kau masih mengelak?" Dan ia kembali mendekat mempersempit jarak antara kau dan dia yang kini tersenyum lebar dan begitu memabukanmu.
Kau mulai kesal. Bukannya tak apa-apa, kalo dia manusia biasa dan juga bukan guru, mungkin ada kemungkinan kau akan menerima dengan senang hati berlama-lama di situ, terlebih jika boleh jujur kau memang menaruh hati padanya. Oh mungkin, mungkin sedikit janggal aku mencantumkan -kalau dia manusia biasa- pada kalimat sebelumnya. Bukan, itu bukan kalimat janggal atau kesalahan pada caraku menggetikannya tapi kalimat itu memang berlaku, karena pada kasus ini pria tampan di hadapanmu ini adalah sejenis dengan vampire.
Ya kenyataan itu telah kau ketahui sejak hari pertama kalian bertemu. Ah aku ingat akan hal itu.
Jadi sekarang apa yang akan kau lakukan? Tetap di sini menikmati setiap inchi pemandangan indah yang terukir di wajah guru itu dengan konsekuensi nyawamu atau segera berlari pergi, menyelamatkan diri dengan konsekuensi kehilangan sentuhan lembut yang bagaikan morphine bagi jiwamu itu?
Pilihan mana yang akan kau pilih eh, nona Soifon?
Prologue-end
A/n: Ror prologue macam apa ini yah, wkwkwk terinspirasi dari gombal quotes dari hiro-sensei dan okashii-san wkwkwk terimakasih, kata-kata gombal kalian telah menginspirasi saia ror xD saia berharap suatu saat bisa jadi gombal prince seperti kalian #plakk
oh ya sebelum saya minggat, mohon berilah anak ini secuil review~ fufufu
