Naruto (c) Masashi Kishimoto
This is mine (caelumsy / sasizactis)
Terinspirasi dari lagu Bedroom Audio, ada yang tahu? Hehe
Sakura
Tahun ajaran baru akhirnya dimulai. Aku merapikan pakaian seragamku agar terlihat lebih rapi, memeriksa peralatan sekolah apakah sudah lengkap atau belum. Tempat pensil, sudah. Buku, sudah. Ah, ya karena ini tahun ajaran baru makanya aku hanya membawa sedikit peralatan sekolah, hehe. Aku membawa tasku dan menuruni tangga. Aku melihat ibuku sedang menata piring-piring, gelas-gelas, dan makanan. Tapi sungguh sayang, aku tak bisa menikmatinya.
"Kaa-san, aku berangkat ya!"
"Lho, tidak sarapan dulu?"
"Aa, sudah hampir telat, Kaa-san." Yup. Hampir telat. Ternyata aku baru menyadarinya. Aku mengambil sepeda yang biasa kupakai dan segera pergi.
.
Hampir saja aku telat. Saat aku tiba di depan gerbang sekolah. Baru depan gerbang, lho. Gerbangnya ingin ditutup oleh penjaga sekolah. Langsung saja aku teriak agar tak ditutup dan menggowes sepeda dengan cepat. Dan disinilah aku berada. Di ruang kelasku yang baru. 11-B.
"Hey, dengar-dengar katanya ada murid baru ya?"
"Ah, masa? Di kelas mana?"
"Iya, lho. Aku juga dengar. Katanya sih di kelas 11-A."
"Namanya…"
Aku sudah tak mendengar lagi pembicaraan mereka. Anak baru? Di kelas 11-A? Anak yang sangat pintar. Kira-kira perempuan atau lelaki ya? Karena jarang sekali murid perempuan yang pindah ke sekolah ini. Ah, sudahlah. Aku melihat jam yang melingkar di tanganku. Jam 7. Masih ada waktu 30 menit lagi untuk bersantai sambil menunggu bel masuk. Aku ke kantin dulu, deh.
Ramai sekali. Aku berpikir mungkin aku tak akan mendapat tempat duduk. Lihatlah, ada yang sedang sarapan, hanya bergosip ria (padahal makanannya sudah habis, huh), dan belajar (huh? Rajin sekali). Aku berpikir dulu, makanan apa yang akan kubeli. Ada ramen, yakiniku, aneka jus, dan yah seperti kantin biasanya. Akhirnya aku sudah memutuskan apa yang akan kubeli, aku segera melangkah pergi.
.
"Roti coklatnya satu ya, Baa-san!" Pesanku pada penjual roti di kantin ini. Setelah memberi apa yang aku pesan, aku segera membayarnya. Kembalian? Tentu tidak! Aku membayar dengan uang pas, hehe. Aku mulai berbalik dan berjalan sambil membuka bungkus rotiku. Tapi tiba-tiba aku bertabrakan dengan seorang laki-laki yang sangaaat tampan. Lebih tepatnya mungkin hanya bersenggolan badan.
"Maafkan aku," aku langsung menundukan kepalaku, malu.
dan akupun mendengar suara gagahnya berkata, "Tidak apa. Aku juga salah," dan setelah itu dia langsung pergi begitu saja.
Sakura end
.
Sasuke
Setelah berkata seperti itu, aku langsung mencari tempat duduk yang sudah ditempati oleh teman-temanku. Aku langsung duduk dan siap menyantap makanan yang sudah kupesan. Tetapi, sebelum itu kulakukan, aku menoleh melihat gadis tadi yang kutabrak sedang kebingungan. Sepertinya dia mencari tempat. Aku melirik sampingku yang masih bisa diduduki karena bangku ini berbentuk panjang.
Aku tersenyum.
.
"Umm… Arigatou ne sudah memberiku tempat duduk umm—"
"Sasuke. Uchiha Sasuke."
"Ah, ya. Arigatou ne, Sasuke-san," manis. Ya, kuakui gadis ini manis.
"Aa. Douitashimashite…" ah, aku lupa. Aku belum tahu siapa namanya.
"Sakura. Haruno Sakura," katanya sambil tersenyum manis.
"Sudah jam 7.20. Aku ke kelas dulu, ya, Sasuke-san."
"Tunggu!" Ada apa denganku? Mengapa aku memanggilnya?
"Ya? Ada apa, Sasuke-san?" Dengan tampang polosnya dia bertanya. Aku jadi ingin mencubit pip— GAH! Apa yang aku pikirkan.
"Kelasmu?"
"Aku di kelas 11-B."
"Baiklah. Aku di kelas 11-A. Aku juga ingin ke kelas," akupun langsung berdiri dan menuju tempat gadis itu berada. Sebelumnya aku berpamitan dengan teman-temanku untuk ke kelas lebih dulu, dan lihat! Sekarang mereka menggodaku dan Sakura. Kulihat Sakura hanya menunduk. Aku hanya memasang wajah cool-ku dan langsung mengajak Sakura pergi, kalau dia tidak ingin malu lebih lama lagi.
.
Kamipun berbincang-bincang yang tentu saja dimulai dari Sakura. Sampai akhirnya dia tahu bahwa aku adalah anak baru di sekolah ini.
"Ah, jadi Sasuke-san anak baru?" Tatapannya masih lurus ke depan.
"Hn." Semoga dia tidak bingung dengan kata-kata kesukaanku ini. Tapi kulihat dia hanya diam sambil masih menatap lurus ke depan. Jadi yang dia tatap itu lebih menarik daripada aku yang ehemtampanehem ini? Ah, sudahlah.
"Ah, ini kelasku. Aku duluan ya, Sasuke-san," dia melambai ke arahku.
"Hn."
dan kedekatan kami dimulai dari sekarang.
Sasuke end
Sudah sebulan Sasuke dan Sakura berteman. Walaupun berbeda kelas, mereka sering ke kantin bersama, ke atap sekolah bersama jika sedang bosan dan pulang bersama. Sampai Sasuke menyadari satu hal. Satu hal yang selama ini belum pernah dia rasakan sebelumnya. Hal yang membuatnya nyaman bersama gadis itu. Tapi Sasuke masih berpikir. Apakah ini terlalu cepat? Diapun tak mengerti.
Yang dia tahu adalah…
Dia ingin lebih tahu tentang Sakura saat mereka pertama kali bertemu
Hatinya berdetak cepat saat mendengar suaranya
Nyaman saat Sakura berada di sisinya.
Saat Sakura tidak masuk sekolah selama seminggu karena sakit, dia merasa khawatir sampai mati.
Saat Sakura pergi ke rumah kakek dan neneknya sendirian, menyusul orangtua dan kakak laki-lakinya yang sudah lebih dulu ke sana. Dia berpikir, apakah ada seseorang yang menjaganya saat dia pergi? Dia tak tahu.
Ingin sekali Sasuke memberitahukan perasaannya yang sesungguhnya kepada Sakura. Agar Sakura tahu dan menyadari apa yang terjadi dengan hati Sasuke selama ini.
.
Sekarang Sasuke berada di taman dekat rumah Sakura. Dia masih memikirkan apakah harus sekarang dia memberitahukannya pada Sakura?
Sasuke benar-benar bingung. Cih, aku harus bagaimana?, batinnya. Dia bahkan sudah menyuruh Sakura untuk datang ke taman.
"Sasuke-kun, sudah menunggu lama?"
DEG
Bagaimana ini?
"Hn. " Kenapa selalu dua huruf ini yang keluar dari bibirku, batinnya sedih.
"Apa yang ingin kamu katakan, Sasuke-kun? Tunggu… Kamu sakit? Kenapa berkeringat begitu, Sasuke-kun?"
Sakura mulai mengambil tisu yang dibawanya dan mengelap keringat yang ada di wajah seperti malaikat itu. Tanpa tahu bahwa orang itu sedang perang batin. Dia memikirkanmu, hey Sakura!
"Aku…"
"Ya…?"
"Aku… Aku…"
"…."
"…"
"…"
"Aku lapar, Sakura. Ayo makan!" Sasuke langsung berdiri dari duduknya.
"Hah?"
Sakura hanya bisa mengerutkan dahinya, bingung dengan sikap Sasuke. Tapi dia tetap mengikuti Sasuke
Sebenarnya, Sasuke hanya tidak mau mengungkapkannya terlalu cepat. Dia tidak tahu apa yang dirasakan Sakura. Sasuke takut jika mengungkapkannya dan yang dia dengar adalah kata 'tidak'. Sasuke belum sanggup untuk itu. Sasuke bahkan sudah mencoba beberapa kali tetapi tetap saja gagal.
.
"Aku mencintaimu, Sakura…"
"Maafkan aku, Sasuke-kun. Tapi aku tidak menci…"
Sasuke tersadar dari lamunannya. Memperhatikan Sakura dari jauh yang sedang tertawa bersama teman-temannya.
'Aku rasa sudah cukup dirimu berada di dekatku saja. Mendengar suaramu, melindungimu dari jauh, melihatmu bahagia. Aku akan menyimpan rahasia ini sendiri dihatiku. Sampai hari itu tiba. Ya, sampai hari itu tiba.
Mulai saat ini, Sasuke akan menunggu sampai hari itu tiba, sampai Sasuke yakin dan akan mengatakan 3 kata itu.
Do you hear that I love you with all of my heart?
Sasuke
'Semoga kau membaca surat yang kutaruh di lokermu, Sasuke-kun.'
Akhirnya selesai juga. Udah lama ngetiknya sih wehehe,
tapi baru berani publish sekarang.
Ini terinspirasi dari lagu Bedroom Audio mwehehe
kayaknya enak aja gitu bayanginnya (?)
Makasih ya yang udah mampir hehe ._.
Review?
