SUMMARY: Seperti yang sudah direncanakan pemerintah 2 tahun yang lalu, akhirnya Konoha Senior High School jadi dipindahkan ke Hoshiroki Gakuen. Sekolah yang paling elit dan termewah di seluruh Jepang. Hal itu membuat kehidupan seluruh murid Konoha senior high school berubah, termasuk Haruno Sakura./"Selamat datang di Hoshiroki Gakuen.."/"Kau harus merasakan hukumannya kalau kau berani mendekatinya…"/ Fanfic untuk menggantikan 'Cause Paparazzi'/ AU. NS, SI, SH./RnR?
.
.
.
.
Walaupun saat ini adalah malam senin, Konoha Senior High School tetaplah ramai oleh para siswa, guru, ataupun semua pekerja disana. Mereka semua sedang menikmati masa-masa terakhir mereka di Konoha Senior High School karena senin besok mereka pindah ke Hoshiroki Gakuen (khusus untuk guru, kepala sekolah dan muridnya).
Sebenarnya mereka semua tidak menerima hal ini, namun itulah yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Padahal Hoshiroki Gakuen adalah musuh bebuyutan Konoha Senior High School. Kedua sekolah ini selalu bertanding untuk menentukan sekolah mana yang terbaik di bidang akademik, bukan untuk fasilitas dan kemewahannya. Kalau untuk soal yang 'paling ter-elit', semua tahu kalau Hoshiroki Gakuen selalu yang menjadi nomor satu dan Konoha Senior High School selalu menduduki peringkat kedua.
Bagaimana tidak, Hoshiroki Gakuen adalah sekolah untuk artis, anak yang sangat kaya raya, dan anak yang sangat pintar. Tapi bukan berarti anak kaya raya yang bodoh bisa masuk Hoshiroki Gakuen, karena yang paling diutamakan bersekolah disana adalah anak yang cerdas. Walaupun dari keluarga misikin, tapi memiliki otak yang sangat cerdas, akan mendapatkan beasiswa penuh dari pemerintah untuk bersekolah di Hoshiroki Gakuen.
Kebanyakan semua artis muda bersekolah disana. Karena sekolah menetapkan kebijakan dimana murid mendapat izin untuk berhubungan dengan dunia entertainment. Jadi tidak akan mengganggu jadwal syuting mereka atau sebagainya.
Seluruh ruangan di KSHS sangat ramai. Ada yang menghabiskan waktunya untuk berenang bersama di kolam berenang yang terletak di gedung olahraga, ada juga yang foto-foto bersama didepan kelas mereka masing-masing, dan masih banyak lagi.
Begitu juga di Kantin, penuh dengan seluruh murid yang berbincang-bincang sambil menikmati makanan yang dipesan. Disalah satu meja panjang yang terletak disamping jendela berukuran besar, dihuni oleh kelompok yang sangat terkenal di KSHS. Bisa dibilang anak yang paling terkenal di KSHS. Siapa lagi kalau bukan Haruno Sakura, Ino Yamanaka, Inuzika Kiba, Aburame Shino dan Shikamaru Nara.
"Haah..aku tidak menyangka musuh bubuyutan sekolah kita sebentar lagi akan menjadi sekolahku. Huhh…"Ujar Kiba mengeluh sambil mengelus bulu anjing berwarna putih yang tingginya hanya selutut . Anjing yang diberi nama Akamaru itu bergelayut manja dipangkuan Kiba.
"Tidak hanya menjadi sekolah kau saja, tapi kita semua. Dan aku tidak menyangka Shikamaru yang waktu sudah mati-matian menolak permintaan ayahnya sekolah di Hoshiraki Gakuen akhirnya sekolah disana juga! Ahaha!" Timpal Ino.
Sakura yang duduk disebelah Ino-pun hanya mengiyakan sambil tersenyum mengejek ke arah Shikamaru. Sedangkan Shikmaru hanya diam karena sedang menjelajahi alam mimpinya.
Memang seharusnya Shikamaru sekolah disana. Selain kaya raya, Shikamaru juga memilik IQ 200. Hebat bukan? Shikamaru tidak mau sekolah disana karena ia tidak suka berlebih-lebihan.
"Rasanya tidak enak memakai blazer saat malam hari." Kiba kembali mengeluh sambil melepaskan blazer berwarna coklat muda miliknya sehingga menyisakan kemeja putih berlengan panjang dan dasi berwarna merah.
Shino melirik Kiba dengan tajam dibalik kacamata hitamnya, "Kau banyak bicara, Kiba. Lagi pula kita memakai seragam KSHS untuk yang terakhir."
Kiba membalas tatapan tajam Shino walau tidak terlihat, "Diam saja kau, insect-freak!"
"Kau yang diam, segitiga terbalik."
"Heh? Kau itu yang diam, manusia aneh!"
"Gigi bertaring."
"Kacamata hitam!"
"Mata anjing."
"Mata empaaaaaat!"
"Tsk, bilang saja kau senang dipindahkan ke Hoshigaki Gakuen karena ada model cantik itu, kan?"
"Siapa bilang?! Aku tidak senang! Dan siapa model cantik itu?!"
"Tsch, jangan pura-pura tidak tahu. Tentu saja Hyuuga Hinata."
Kiba menjambak rambutnya frustasi, "DIAM KAAAU!"
Shino tidak menjawab, karena merasa dirinya sudah menang dalam adu mulut barusan. Kiba-kan memang sangat menyukai Hyuuga Hinata. Di KSHS siapa yang tidak tahu hal itu?
Sakura memutar kedua bola matanya, "Sudahlah kalian berdua. Jangan bersikap seperti itu di KSHS untuk yang terakhir kalinya."
"Sakura benar, Kita semua disini untuk bersenang-senang." Kata Shikamaru sambil berusaha kembali kealam mimpinya. Ia sempat terbangun saat mendengar teriakan Kiba.
"Caramu bersenang-senang aneh sekali, Shika. Hanya tidur saja." Sindir Ino yang duduk didepan Shikamaru.
Shikamaru tidak menjawab dan tetap melanjutkan kegiatan rutinnya. Tubuh tegapnya ia sandarkan di kursi dan kedua matanya ia pejamkan erat-erat.
Tiba-tiba terdengar bel yang biasanya menandakan akan ada suatu hal yang diumumkan, "Waktu sudah menunjukan pukul Setengah Sembilan malam, diharapkan segera bersiap-siap untuk pulang. Jam Sembilan sekolah akan ditutup."
"Yaaah," Keluh Ino.
Shikamaru berdiri dari kursinya dengan tampang mengantuk, "Ayo kita pulang, aku sudah mengantuk. Mendokusei…"
Setelah mengatakan itu Shikamaru langsung berjalan meninggalkan teman-temannya. Ino segera berlari kecil menyusul Shikamaru karena mereka pulang bersama.
Sakura, Kiba, Shino, dan Chouji pun ikut beranjak dari kursinya dan mengikuti Shikamaru keluar.
.
.
.
.
WILL NOT CHANGE
MASASHI KISHIMOTO|岸本 斉史
Uzumaki Naruto| Haruno Sakura
NaruSaku
Romance| Friendship
Rated T
WARNING: TYPO(S), OOC, AU, ETC…
"I-ini...seperti mimpi indah bagiku…" Gumam Ino. Namun gumamannya itu bisa terdengar oleh Sakura dan Tayuya yang duduk disebelahnya. Seluruh murid KSHS dari kelas satu sampai tiga beserta kepala sekolah dan guru-guru sedang duduk menunggu acara penyambutan di aula Hoshiroki Gakuen yang besarnya dua kali lipat dari aula KSHS yang sebesar lapangan bola.
"Sepertinya aku juga merasa seperti itu. Kau tahu, Uchiha Sasuke dan Sabaku no Gaara bersekolah disini!" Sakura menyetujui. Begitu juga Tayuya yang duduk disebelah kiri Ino.
Ino mengatupkan kedua telapak tangannya dan meletakkannya di dada dengan pipi yang merona, "Haah, aku merasa jantungku berdegub kencaaang! Padahal aku belum melihat Sasuke-kuuun!"
Sakura menatap Ino tajam, "Ino-pig, kau sudah mempunyai si kepala nanas. Jangan berpikiran untuk mengincar Sasuke-kun!"
"Hee,, itu bukan urusanmu, forehead! Lagi pula kau pikir Sasuke-kun ingin bersamamu?!"
"Diam, pig. Sasuke-kun bisa saja memilihku. Aku ini sekarang tidak sedang menjalin hubungan dengan siapa-siapa. Lagi pula, Si kepala nanas sepertinya tidak akan mudah begitu saja putus denganmu."
"Aku dengar itu." Kata seseorang dari kursi di depan Ino dan Sakura. Dari suaranya Sakura dan Ino tahu itu adalah suara Shikamaru.
Sontak Ino dan Sakura terdiam. Sakura mungkin bersikap biasa-biasa saja, berbeda dengan Ino yang merasa sedikit bersalah dan merutuki kebodohannya. Bisa-bisanya ia tadi berbicara seperti itu padahal kekasihnya yang sudah dua tahun menjalin hubungan dengannya duduk di depan dirinya.
.
.
.
Acara penyambutan baru saja selelsai. Sebagian dari murid KSHS ada yang merasa kecewa karena penyambutan tidak dilakukan oleh murid-murid Hoshiroki Gakuen yang kebanyakan adalah artis. Begitu juga dengan Ino dan Sakura. Dan satu lagi, begitu juga dengan Kiba yang mengharapkan Hinata ikut menyambut.
Sangat membosankan sekali saat yang menyambut adalah kepala sekolah dan guru-guru disana. Ditambah lagi ada acara pelantikan kepala sekolah KSHS yang akan menjadi wakil kepala sekolah. Namun kebosanan itu menghilang ketika mendapat sambutan hangat dari pemilik sekolah Hoshiroki Gakuen yang masih muda dan sangat tampan.
Seluruh murid KSHS dipersilahkan untuk jalan-jalan mengelilingi Hoshiroki Gakuen yang sangat luas. Semuanya sangat mewah dan elegan. Bahkan Hoshiroki Gakuen memiliki lapangan golf dan lapangan untuk pacuan kuda.
Untuk sekarang, kegiatan sekolah belum dimulai. Sekolah dimulai hari esok, Selasa.
Setelah banyak mengelilingi Hoshiroki Gakuen, seluruh murid diperintahkan untuk menunggu hasil yang menentukan mereka akan belajar dimana dan teman sekelasnya siapa-siapa saja.
.
.
.
.
Sakura sedang memainkan jarinya dilayar smartphone berwarna putih miliknya. Tubuh langsingnya telentang di atas kasur queen size miliknya yang dialasi sprei berwarna putih. Terkadang dirinya tersenyum sendiri dan pipinya merona. Bagaimana tidak? Sakura sangat bahagia sekali saat mengetahui ia sekelas dengan Uchiha Sasuke. Pujaan hatinya. Bahkan sejak ia bersekolah di KJHS yang waktu itu Sasuke baru menjadi seorang aktor.
Awalnya juga Sakura kecewa karena tidak bisa satu kelas dengan penyanyi kesukaannya, Sabaku No Gaara. Namun setelah dipikir kembali, sekelas dengan Sasuke-kun sudah lebih dari cukup.
Tapi tiba-tiba senyum Sakura menghilang. Ino, sahabatnya, satu kelas juga dengannya. Ia khawatir dirinya akan susah untuk mendapatkan Sasuke. Sebenarnya itu tidak membuat Sakura terlalu takut karena ada Shikamaru juga dikelas yang sama.
Sakura segera menggelengkan kepalanya dan segera membuang pikiran itu jauh-jauh. Walau bagaimanapun Ino adalah sahabat baiknya sejak mereka masih duduk di taman kanak-kanak.
Malam ini Sakura tidak bisa bertukar pesan dengan Ino atau berhubungan lewat twitter, line, atau semacamnya. Karena malam ini ia dengar Ino makan malam diluar bersama keluarganya. Jadi, ia hanya bertukar pesan dengan Sara teman sekelasnya di KSHS yang nanti juga akan menjadi teman sekelasnya di Hoshiroki Gakuen. Berhubung Sakura dan Sara cukup dekat.
From: Sara
Sakura-chan. Kau jangan memperhatikan Sasuke-kun dan Gaara-kun saja. Kau melupakan satu pria tampan!
Sakura mengerutkan dahinya saat membaca pesan Sara yang bertuliskan, 'Kau melupakan satu pria tampan.'
Merasa sedikit penasaran, Sakura memutuskan untuk bertanya. Ia mengetik pesan dengan cepat.
To: Sara
Siapa?
Tidak butuh waktu satu menit, balasan Sara kembali masuk ke smartphone miliknya.
From: Sara
Aku yakin kau juga akan suka apabila bertemu dengannya. Dia memang bukan seorang artis, aktor, atau penyanyi terkenal. Tapi ia sudah memiliki banyak fans di Jepang termasuk di Hoshiroki Gakuen. Namanya Namikaze Naruto. Anak dari pemilik Hoshiroki Gakuen yang tadi memberikan sambutan kepada kita!
.
.
.
.
Setelah memarkirkan mobil sedan pink miliknya. Sakura menunduk untuk melihat pantulan dirinya dikaca spion mobilnya. Merapikan rambut soft pink miliknya yang sedikit berantakan.
Sakura segera melangkah keluar dari tempat parkir untuk perempuan. Ia segera berjalan memasuki tempat parkir mobil laki-laki yang disana sudah ada Shikamaru, Ino, Choji, Shino dan Kiba yang sedang berkumpul didepan mobil Lamborghini Gallardo Shikamaru yang terparkir.
Sakura-pun segera ikut bergabung dengan mereka.
"Membicarakan apa?" Tanya Sakura tiba-tiba.
Semua mata langsung tertuju padanya.
"Tidak ada. Kami menunggumu." Ujar Shino sambil membetulkan letak kacamatanya.
Ino memegang pundak kanan Sakura, "Sakura-chan, tampangmu juga berbeda dengan seragam baru itu!"
Mendengar itu, Sakura segera melihat seragam yang dikenakannya. Blazer berwarna Hitam dihiasi garis putih di pergelangan tangannya dan pinggir kerahnya yang lumayan besar. Terlihat dasi merah terpasang rapi yang menyatu dengan kemeja putih didalam blazer. Serta rok hitam sepuluh centi diatas lutut yang sedikit mengembang.
Sakura balik menatap Ino, dan keempat teman laki-lakinya, "Kalian juga terasa berbeda."
Choji yang dari tadi sibuk memakan keripik kentangnya, mulai mengalihkan perhatiannya kepada mobil yang terparkir di depan mobil Shikamaru.
"Lihat itu, mobil Lamborghini Veneno yang diawal tahun 2013 menjadi mobil termewah didunia." Ujar Chouji sambil berjalan menuju mobil yang dimaksud.
Mendegar Chouji berbicara seperti itu, Sakura dan yang lainnya pun berjalan mengikutinya untuk melihat mobil Lamborghini Veneno itu.
Sakura dan yang lainnya cukup tercengang, mobil berwarna silver itu sangat keliatan mewah dan sangat keren.
Mereka yakin mobilnya juga penuh akan fasilitas-fasilitas mewah.
"Yang memiliki mobil ini pasti anak yang sangat kaya raya." kata kirinya memegang tali yang tersambung dileher Akamaru.
"Aku rasa, itu mobil Sasuke-kun." Ujar Sakura. Diikuti anggukan semangat dari Ino. Membuat Shikamaru yang melihat tingkah kekasihnya sedikit jengah.
"Sudahlah, ayo kita ke kelas." Ajak Shikamaru.
"Baiklah, ayo kita segera ke kelas masing-masing!" Ajak Kiba dengan semangat.
Mereka pun segera berjalan keluar dari parkiran bersama-sama.
Namun tiba-tiba langkah mereka terhenti karena mendengar teriakan-teriakan murid perempuan. Sontak mereka ber-enam melihat ke belakang. Ke arah gerbang Hoshiroki Gakuen yang terlihat besar dan terlihat mewah.
"Sasuke-kuun~!"
Teriakan-teriakan semakin terdengar. Sakura yakin yang teriak bukan hanya siswi-siswi Hoshigaki Gakuen, tapi siswi mantan KSHS juga. Saat mobil Bugatti Veyron berwarna hitam itu mulai berjalan memasuki gerbang dan melewati mereka, teriakan semakin terdengar.
"I-itu..mobil Bugatti Veyron yang sempat menjadi mobil termewah dan termahal didunia!" Kiba berdecak kagum. Begitu juga Ino dan Sakura.
Shikamaru hanya diam melihat mobil itu melewati mereka dengan wajah tanpa ekspresi sama halnya seperti Shino. Sedangkan Chouji sibuk memakan kripik kentangnya.
"Nee, nee, Sakura-chan! Itu mobil Sasuke-kun!" Kata Ino penuh takjub dan kelewat senang.
Senang karena sebentar lagi bisa melihat Sasuke dan kagum karena mobil Sasuke yang temasuk mobil termewah ke-tiga didunia.
Sakura hanya diam saja namun pandangannya tetap tidak bisa terlepas dari mobil milik Sasuke. Sakura merasakan ini semua seperti mimpi. Bisa satu kelas dengan Sasuke merasa seperti Kami-sama sangat menyayanginya sehingga ia ditakdirkan untuk sekelas dengan aktor idolanya itu.
Mobil Sasukepun memasuki parkiran namun teriakan-teriakan masih terdengar.
Shikamaru tiba-tiba tersadar akan mobil yang dilihatnya tadi diparkiran. Mobil yang terparkir diseberang mobilnya.
"Jadi…mobil Lamborghini Veneno tadi punya siapa?" Tanya Shikamaru ntah dengan sukses menarik perhatian teman-temannya.
Sakura, Ino dan yang lainnya segera melihat kearah Shikamaru.
"Mungkin itu mobil Gaara-kun!" jawab Sakura.
Ino mengangguk, "Iya, mungkin itu punya Gaara-kun."
Shikamaru, Kiba, Shino,dan Chouji berkeputusan untuk berpikir hal yang sama. Setelah itu, mereka kembali melanjutkan jalan mereka yang sempat tertunda.
.
.
.
.
"Teme! Tidak adakah hukuman yang lain selain itu?!" ujar Naruto kesal sambil berjalan beriringan dengan Sasuke menuju kelas baru mereka, 2-4.
"Hn."
"Aku anggap itu sebagai 'ya'. Kalau begitu aku mau hukuman meminum tiga gelas jus tomat diganti dengan—"
"Diganti dengan meminum lima gelas jus tomat." Potong Sasuke dengan pandangan tetap lurus kedepan dan tetap memasang stoic face.
Naruto menatap Sasuke dengan jengkel, "Tsch, apa-apaan itu?! Lebih baik lima mangkuk ichiraku ramen!"
" Itu makanan tidak sehat."
Naruto tersenyum jahil ke arah Sasuke walau ia tahu tidak akan Sasuke lihat, "Kau mengkhawatirkanku, teme?"
"Dobe. Aku tambah menjadi tujuh gelas jus tomat."
"Are?" terlihat urat kemarahan timbul dipelipis Naruto.
Sasuke menyeringai, "Kau menderita seperti ini bukan karena salahku. Itu karena kau yang kalah bermain game denganku dan kau yang banyak bicara."
Naruto memutuskan untuk diam dan tidak meladeni makhluk yang menurutnya paling menyebalkan sedunia itu dari pada ia harus lebih banyak lagi meminum jus tomat yang tidak ia sukai. Hingga ia dan Sasuke tiba didepan pintu kelas baru mereka.
Sasuke dan Naruto terdiam didepan pintu kelas 2-4. Mereka tidak bisa lewat karena jalan masuk dipenuhi oleh fans mereka.
"Anak baru.." Gumam Naruto dengan sangat pelan saat melihat beberapa anak perempuan yang ia tidak kenal.
"Minggir." Perintah Sasuke dingin. Cukup membuat semua siswi yang cukup menyebalkan baginya itu memberikan jalan untuknya dan Naruto.
Sasuke melewati mereka dengan diam, sedangkan Naruto memperlihatkan senyum miringnya yang sanggup membuat siswi yang memerhatikannya merona. Termasuk juga Sara yang ikut mengerumuninya.
Ino dan Sakura yang dari tadi menyadari kedatangan mereka berdua terdiam ketika melihat Sasuke dan Naruto masuk dan menuju meja mereka masing-masing.
Sasuke duduk di bangku paling belakang ujung kanan sedangkan Naruto dipaling belakang disebelah Sasuke.
Ino terus memenjarakan pandangannya kepada Sasuke. Berbeda dengan Sakura yang memerhatikan Naruto.
'Dia…mirip Minato-sama yang memiliki sekolah ini. Apa dia Namikaze Naruto?' pi"kir Sakura.
Suasana kelas 2-4 sangat ribut, semua orang saling berkenalan, lalu tertawa bersama. Walaupun KSHS dulu bersaing dengan Hoshiroki Gakuen, namun mereka para murid masih bisa berhubungan dengan baik.
Sepuluh menit kemudian bel tanda akan dimulainya kegiatan belajar-mengajar berbunyi. Sontak semua murid duduk di kursinya masing-masing.
Pintu terketuk tiga kali dan setelah itu seorang guru wanita yang cantik bermata merah dan berambut hitam memasuki ruangan dengan anggun.
Wanita itu segera berdiri disamping mejanya, "Selamat pagi…"
"Selamat pagi.." Balas murid serempak.
"Perkenalkan, Namaku Yuhii Kurenai guru Sains fisika kalian. Mungkin murid Hoshiroki Gakuen yang lama sudah mengenalku, jadi aku khususkan perkenalan ini kepada murid baru."
Perkenalan sudah berlangung selama dua puluh menit. Setelah itu mereka mulai berjalan seperti biasa.
.
.
.
Kantin sangat ramai oleh para siswa yang ingin mengisi perut mereka. Termasuk Sakura, Ino, Chouji, Shikamaru, Shino, dan Kiba namun tidak dengan anjingnya. Krena Hoshiroki Gakuen juga menyediakan tempat penitipan hewan sama seperti KSHS.
Shikamaru menatap kopi yang terletak di atas meja bulat didepannya dengan pandangan tidak suka. Seperti biasa Ino membelikannya kopi agar kekasihnya itu tidak mengantuk.
"Ayo minum, Shika. Aku tidak suka melihat dirimu tidur saat pelajaran berlangsung." Perintah Ino sambil menatap tajam Shikamaru.
Sakura memutar kedua bola matanya bosan dan melihat keadaan sekeliling kantin. Dari tadi ia melihat artis muda yang terkenal berlalu lalang di kantin, lorong, taman, atau dimanapun itu.
Mata emeraldnya tiba-tiba menangkap sekumpulan orang-orang yang sangat begitu ramai. Disana, ada Uchiha Sasuke, Sabaku No Gaara, Akasuna No Sasori, Hyuuga Neji, Hyuuga Hinata, Uzumaki Karin, Shimura Shion, dan Namikaze Naruto yang baru ia ketahui saat tadi diadakan sesi perkenalan.
Ada satu hal yang merasa Sakura iri. Melihat Uchiha Sasuke yang terlihat berbicara banyak dengan Hyuuga Hinata. Dalam hati Sakura bertanya apa hubungan Sasuke dan Hinata.
"Kau lihat apa?" Tanya Kiba kepada Sakura yang ternyata dari tadi memerhatikan Sakura.
Sakura menatap Kiba sebentar, "Itu…perkumpulan Sasuke-kun."
Kiba ikut memerhatikan perkumpulan Uchiha Sasuke yang terkenal itu, "Tsch, apa-apaan Uchia itu berbicara dengan Hinata-chan! Sudah tahu Hinata-chan hanya menyukai Namikaze!"
Sakura sontak menatap ke arah Kiba, "Maksudmu?"
Kiba mendekatkan kursinya kepada Sakura yang duduk disebelahnya, "Hinata-chan itu menyukai Namikaze berambut pirang itu semenjak masih ditaman kanak-kanak. Gosip itu kan sudah tersebar luas. Kau ini bagaimana, sih."
"A-aku—"
"Makanya jangan memerhatikan Uchiha itu terus."
"Apa Naruto itu berpacaran dengan Hinata?"
Kiba mendengus, "Kau bercanda? Naruto tidak membalas perasaan Hinata-chan sampai sekarang. Aku akui itu membuatku sedikit marah. Walau aku menyukai Hinata-chan, Tapi aku mau yang terbaik untuknya. Ingin sekali rasanya aku membantu Hinata-chan untuk mendapatkan Namikaze itu."
Sakura wajah Kiba yang menampakkan keseriusan didalamnya, "Kenapa Naruto tidak mau bersamanya?"
"Ntahlah, aku juga tidak tahu. Padahal keluarga Hinata dengan keluarga Naruto cukup dekat, lho. Mungkin kalau Naruto menerima perasaan Hinata, mereka langsung ditunangkan. Masalahnya, sekarang Naruto sedang digosipkan dekat dengan perempuan Shimura itu."
"Shimura Shion? Aku kenal dia. Dia model dan artis cantik itu, kan? Serta sepupu dari Shimura Sai itu, kan?"
Kiba mengangguk, "Yup."
"Naruto menyukai Shion?" Tanya Sakura. Ntah kenapa Sakura ingin mengetahui banyak hal tentang Naruto. Ia cukup tertarik mendengar cerita Sara tadi malam.
Dan Sakura juga sedikit kaget ternyata Kiba tahu semua hal. Benar kata Shino, Kiba itu tukang gossip seperti Ino.
"Tidak. Mereka hanya dekat karena Shion yang selalu ingin dekat-dekat Naruto."
Sakura mengerutkan alisnya, "Aku tidak mengerti dengan Namikaze itu."
Kiba menghela nafas dan menyenderkan tubuhnya ke sandaran kursi, "Aku juga merasa seperti itu."
Kedua mata Kiba terpejam sebentar, "Tapi aku akan berusaha mendekati Naruto itu dan berusaha membantu Hinata-chan."
Sakura mendengus geli, "Kau terlalu possesive, Kiba."
Sakura tidak tahu bahwa ucapan Kiba termasuk penyebab dimana semuanya berubah...
.
.
.
.
TBC
Minna-san, tolong maafkan aku atas ff Cause Paparazzi yang aku hapus *membungkukkan badan*. Sebagai gantinya, aku membuat fic ini. Dan fic ini juga untuk ulang tahun sahabatku plus adik kesayanganku yaitu jeynvie. .
Fic ini berbeda jauh dengan cerita Cause Paparazzi, tapi ada sedikit yang mirip. Seperti Naruto yang bukanlah seorang artis atau aktor terkenal. Dan untuk pertemuan pertemuan Naruto dan Sakura yang lebih khususnya, aka nada di ch2. Maaf di chapter ini Sakura belum bicara apa-apa dengan Naruto. Ehehe.
Chapter satu ini menurutku sangat panjang. Maaf kalau membuat kalian bosan *membungkuk lagi*.
If you have any sugestions or have questions please ask me. I'll be waiting for reviews. :D
