-Butterfly Prison-
Rated : M (totally M)
Length : chaptered (?)
Main Pairing : KrisHo Cast : Suho,Kris,Kai,Luhan,Lay,Chen
Warning: Yaoi,Incest,Boys Love(BL),typo(s),hard sex(?),AT,bahasa tdk sopan.
A/N : this is my original story, sama dengan ff lain? = tidak sengaja!
sekali lagi ini Fanfiction rated M, not for kids okay? i've told you!
~*Happy Reading*~
22 Mei 1939, hari itu adalah ulangtahun ke-20 ku. dijaman ini hidup terasa sangat menyakitkan. dunia sedang merpersiapkan segalanya untuk Perang Dunia ke-2. dan mengapa orangtuaku bersikeras ingin merayakannya disaat yang genting ini?
"selamat ulangtahun tuan muda Junmyeon, semoga anda akan menjadi penerus perusahaan ini."
"wah,anda benar-benar seperti tuan Kim. pasti jadi pemimpin diperusahaan ya?"
itu yang aku dengar selama acara ulang tahun yang membosankan ini, bisakah semua orang tidak menjadi seorang 'penjilat'? aku tau kalian datang kesini hanya karena uang keluargaku.
"Hyung, kenapa kau terlihat depresi begitu? inikan hari ulangtahun mu!" ucap Chen, dia adalah adikku yang hanya berbeda setahun.
Aku menghiraukannya dan menjauh darinya, terkadang aku tak paham dengan Chen. dia selalu saja terlihat bahagia, seperti tidak memiliki beban. dan tentu saja aku depresi, sebenarnya perusahaan ayahku hampir bangkrut. Demi menutupi masalah ini, ayahku berhutang besar kepada seorang pengusaha kaya asal China yang bernama Wu Yi Fan. aku sendiri belum pernah menemuinya secara langsung. Ah,terserahlah dengan Wu Yi Fan itu...
Merasa bosan dengan pesta ini, aku pergi keluar menuju taman dibelakang rumahku.
"Tuan junmyeon? apa yang anda lakukan disini?"
terlihat sesosok namja yang berkulit tan yang sedang duduk dibangku taman, dia adalah Kim Jong In atau Kai.
dia adalah pelayan pribadiku sejak kecil, dia dijual dan dibuang oleh orangtua nya demi uang. Lalu dia bertemu ayahku, dan dia dipekerjakan sebagai pelayan di rumahku.
Dan sebenarnya aku menyukainya sejak dulu,dia adalah cinta pertamaku namun aku masih terlalu takut untuk mengatakan cintaku padanya, mungkin suatu hari nanti aku bisa mengatakannya?
"Aku hampir mati didalam acara yang membosankan itu." ucapku sambil berjalan menuju Kai, dan duduk disebelahnya.
"Haha, malam ini seperti bukan tuan junmyeon yang saya kenal." ucap Kai sambil tertawa kecil
"uh, 'kan sudah kubilang bila hanya kita berdua jangan memanggilku tuan junmyeon, aku lebih suka dipanggil Suho."
"iya, akan kupanggil... suho..." tiba-tiba Kai mendekat menuju wajahku, dan mengusap kepalaku dengan lembut. inilah perlakuan 'spesial'nya bila kami berdua dan dengan gugupnya aku meneguk salivaku sedalam mungkin. jantungku semakin berdebar-debar,aku ingin segera mengatakan perasaanku...
"Kai... aku mencin-"
"SUHO HYUNG~ DIMANA KAU?!"
disaat yang penting ini, datanglah Chen.
bagus sekali, momen indah ini hancur seketika.
aku berdiri dan memberi Kai sebuah senyuman kecil meninggalkan nya tanpa kata-kata, dan langsung menuju kearah Chen.
setiba didepan Chen, dia langsung menarik lenganku dan membawaku masuk kedalam rumah, kembali ke tempat dimana pesta membosankan itu diadakan.
"Ini adalah tuan Wu Yi Fan, dia adalah namja yang membantu bisnis perusahaan kita." ucap ayahku
Ah, jadi inikah orang yang disebut Wu Yi Fan?
dia adalah namja yang tinggi sekali...
wajahnya juga tak kalah hebatnya...
rambut pirang yang menawan...
Kenapa aku tiba-tiba terpesona begini? ingat Suho! hatimu hanya untuk Kai seorang!
"Saya Kim Junmyeon, anak sulung dari keluarga Kim, senang berkenalan dengan anda tuan Wu."
"Kris, panggil saja aku Kris."
"ehmm,bisa bicara berduaan saja junmyeon-ssi?"
Dengan penuh keheranan aku pun mengangguk setuju, mengikuti Kris dibelakangnya.
Dan tiba di kamarku sendiri?
Kris menutup pintunya.
"umm, ada apa? kenapa harus bicara didalam kamarku segala?"
"memangnya kau tak tau isi perjanjiannya? disitu tertulis kau adalah jaminannya."
Ha? apa yang dia katakan tadi? otakku berpikir keras seperti benang kusut selagi terpaku dengan kata-katanya sampai aku tak bisa meneguk salivaku, Kris menatapku dengan tatapan tajamnya dan langung mendorongku ketempat kasurku dengan kasar. menahan kedua tangan ku dengan tangannya yang besar, memastikan semua gerakanku terkunci.
tanpa hentinya ia langsung menarik kemejaku sampai sobek.
"KRIS YA!APA YANG KAU LAKUKAN?!"
menghiraukan perkataanku, ia langsung mencium bibirku dan mulai melumat bibirku. tak cukup melumat ia menggigit bagian bawah bibirku sampai berdarah. rasanya yang sakit membuat bibirku terbuka. dan Kris langsung memasukkan lidahnya sedalam-dalam nya, bagaikan lidahnya itu menyentuh kerongkonganku yang dalam.
lidah kami saling bergulat, membuat salivaku menetes diujung bibirku. aku menutup mataku.. airmataku mengalir sedikit demi sedikit.
ini adalah ciuman pertamaku... yang seharusnya hanya untuk Kai...
aku tak tahan dengan kenikmatan ini...
aku benar-benar kehilangan kekuatanku...
tak lama kemudian, aku merasakan jari-jari Kris menyentuh celanaku, hal ini membuat penisku setengah tegang.
semakin kehabisan nafas, akhirnya Kris berhenti menciumku dan langsung menarik celanaku, meninggalkan aku dalam keadaan telanjang bulat dan penis yang tegak sempurna.
Kris melepaskan pakaiannya, dan langsung meremas bola kembarku dengan kasar dan cepat.
"ahhhnn~~...k-kris...jangan sentuh itu...hnn~"
aku tak berdaya dengan kesakitan yang dipenuhi kenikmatan ini, tubuhku melemah, otakku tak mampu berpikir lagi...
"hmm, sepertinya kau benar-benar menyukai ini ya? junmyeon?" ucap Kris yang masih memainkan bola kembarku, dan mengisap nipple ku dan menariknya berulang kali serta menggigitnya, membuat banyak bercak merah dibagian dadaku.
"hnnnggg~...i-iya...lebih cepat...ahhnn~"
"AHHHHNN!" aku terkejut saat 'hole' ku dimasukkan penis Kris, rasanya sangat menyakitkan...
"ckckck, rupanya kau masih perjaka junmyeon."
tanpa ampun, kris mendorong penis nya yang luar biasa itu kedalam hole ku, hingga rasanya hole ku akan terbelah menjadi dua.
dia langsung mengerakkan penisnya maju-mundur dengan cepat dan kasar.
"Ahhhnn~...nggghh~.." aku mendesah dengan nikmat selagi merasakan kesakitan, penisku sudah mengucurkan banyak precum dan aku berkeringat menahan rasa ini.
"arghh~junmyeon...hole mu memang hebat, ia menyempit dan menarik penisku kedalam."
PLAKK!
Kris menampar bola kembarku dan meremas penisku, dengan cepat ia menggerakkan tangannya naik-turun. membuat aku semakin ingin cum...
"ahhhnnn~...lagi...kris..hhhnn"
"K-kris! a-aku tidak tahan lagi~ ahhhnn~~"
Penisku mengeluarkan cairannya seperti gunung meletus, membasahi seluruh tubuhku. penisku yang mula tegak dan berkedut-kedut mulai kembali normal.
tak lama kemudian, Kris mengeluarkan cairannya didalam hole ku, membiarkan holeku basah dengan cumnya yang kental itu.
baru pertama kalinya aku menikmati hal seperti ini.
"haah..haah..haah"
"kau sudah kelelahan?" ucap kris sambil memakai kembali pakaiannya.
"t-teganya..kenapa kau melakukan hal ini terhadapku?" aku mengucapkannya sambil menangis, aku telah ternodai oleh namja China ini... maafkan aku Kai...
Kris mendekat dan mengangkat daguku ke atas, hingga berhadapan face-to-face dengannya.
"sudah kubilang, demi membayar hutang keluargamu. Ayahmu menjual dirimu kepadaku."
"Ayahku? k-kau bercanda?!" dengan cepat aku mengambil pakaian ku yang ada di lemari dan memasangnya. lalu aku langsung pergi meninggalkan Kris dan mencari ayahku.
aku benar-benar tidak percaya ini! bukankah ini pemerkosaan? sekeji itukah ayahku?
KYAAA!
terdengar suara teriakan dari seorang wanita yang menjadi tamu malam itu. semua orang tiba-tiba berkumpul, membuat aku semakin panik dan langsung menerebos kedalam.
yang kulihat adalah seorang pria tua tergeletak di lantai yang penuh darah...
dia adalah AYAH?!
"k-kenapa ayah bisa.."
"SEMUANYA MINGGIR!" ucap Luhan, sang kepala pelayan sekaligus guru privatku.
"MOHON, AGAR SEMUANYA PULANG DAHULU."
"Kami akan mengatasinya."
Saat semua tamu sudah keluar, rumah menjadi sepi dan berantakkan. meninggalkan Aku,Kris,Chen,Kai,dan Luhan.
Dengan sigap Luhan memeriksa denyut nadi ayahku, Kai langsung menyiapkan kotak P3K, Chen pergi memanggil Polisi dan Dokter.
sedangkan aku dan Kris, terdiam melihat ini semua.
"Bagaimana Luhan hyung? apakah ayahku.."
"maafkan aku tuan muda, tapi dia... sudah tidak bernapas lagi..."
Airmataku becucuran membasahi pipiku, aku terduduk karena terkejut.
"menikahlah dengan ku."
"APA?!"
ucapan Kris membuat aku dan yang lainnya semakin terkejut setengah mati bagaimana dia bisa mengucapkan hal seperti itu, sementara ayahku meninggal?!
"dengan begini, hutang keluargamu akan lunas."
Ha?! setelah perlakuan kotornya itu, dia ingin menikahiku? kau bercanda?
Mengapa kau mengucapkannya didepan semua orang?
Terutama di depan Kai?!
To Be Continued... [ jangan lupa Review ne~? don't be silent reader please :'( ]
Fuihh~ Akhirnya selesai juga ngetiknya, ini ff author bikin "ngebut semalaman suntuk". makanya ceritanya mungkin agak gaje? dan mungkin chapther ini agak singkat ya? and this is my first Yaoi FF, sori apabila kurang memuaskan ceritanya -_-" (author juga berusaha keras nih) + (author sangat membutuhkan saran kalian semua)
Thanks for reading~ And don't forget to Review~ gomawo~ :D
