Disclaimer @ Masashi Kishimoto

Rate : T / M

Genre : Romance, Crime, Tragedy, Hurt

Pairing : Naruto U x Sakura H

Warning : Gaje, Typo, abal, Ooc, Oc, alur berantakan

v

v

Let's Happy Read...!!

Dorrrr...Dorrrr...!!

Rentetan peluru berdesingan diruangan tengah sebuah Mansion mewah, menghancurkan segala properti isi rumah tersebut, bahkan kaca-kaca pecah berhamburan berserakan dilantai..

"Cepat katakan dimana barang bukti itu Namikaze!!".

"Disimpan dimana barang itu?, Brengsekk!!".

"Cepatlah katakan, aku tak segan-segan membunuh istrimu!!".

Dorrr..!!

Sebuah letusan senjata api meledak, sebagai tanda peringatan bahwa mereka tidak main-main.

"Jangan kau beritau mereka, Anata". seorang wanita bersurai merah yang tengah tersungkur, dengan kepalanya tertodong sebuah Submachine HK MP5.

"K-Kushina..".

Suara kegaduhan dan kebisingan telah membangunan tidur seorang bocah blonde, bocah berusia 8 tahun itu pun melangkahkan kaki selepas terbangun dari kamarnya. Dengan mengucek-ngucekan irisnya yang masih mengantuk, seketika iris saphire pun terbelalak. Didepan langkahnya yang hanya berjarak 10 meter, Ibu dan Ayahnya tengah terkapar bersimbah darah dengan disertai todongan senjata api di atas kepala mereka. Para pelaku bergerombol dengan memakai sebo menutupi wajah mereka, yang nampak matanya saja.

Refleks sang bocah pun berteriak histeris, " KAACHAN, TOUCHAN!!!". air mata tertumpah dari sudut matanya.

Sekejap para gerombolan penyerang terkejut, ternyata masih ada anggota keluarga lain setelah teriakan memekakan telinga mereka, "Cepat kau tangkap dia, banci!!". perintah sang ketua gerombolan.

"Kenapa mesti aku, un..!! kau tidak lihat, aku sedang memasang karya seniku, un". tolak tegasnya, yang tengah merangkai banyak sekali kotak-kotak hitam kecil ditengahnya tertulis C4, dan beberapa kabel yang terhubung dengan detonator.

"Kau saja pengikut sesat!!". perintah sang ketua

"Kenapa mesti aku sihh..!!".

Ditengahnya yang sedang terjadi perdebatan diantara mereka, seorang pria blonde meneriakkan nama anaknya, untuk segera menyelamatkan diri. "Pergilah Naru-chan selamatkan dirimu!!, cepatlah pergi sejauh mungkin!!". teriaknya sekeras mungkin.

"Benar apa yang dikatakan ayahmu nak!!, cepatlah lari, tidak usah kau mempedulikan kami". teriak keras wanita bersurai merah

Dorr...!!

Dengan berurai air mata bocah pirang masih bergeming ditempatnya, belum beranjak pergi. Didepan matanya sendiri, ia melihat sebuah peluru bersarang diperut ayahnya, "hiks..Kaachan..hiks..Touchan..".

Dorrr..!!!

Sebuah letusan peluru, menyadarkan Naruto kecil dari rasa syoknya. Rupanya tembakan yang diarahkan gerombolan itu meleset hanya mengenai tembok disamping bocah pirang, seakan pikirannya telah pulih segera ia pun melarikan diri, mencari perlindungan diri untuk mengamankan dirinya. Namun sayup-sayup ia masih mendengar teriakan kedua orang tuanya, menyuruh segera menjauh dari Mansion tempat tinggalnya.

"Cih, bocah itu cepat sekali larinya". rutuk kebodohan seorang gerombolan.

"Itu gara-gara kau muka hiu, kalau kau segera menangkap bocah itu mungkin saja dia sekarang telah tertangkap!!".

"Apa maksudmu muka bonek..".

Duarrrrrrrrrrrrrr...!!!!!

Perkataan salah satu gerombolan terpotong oleh sebuah dentuman besar, sebuah mansion mewah hancur akibat ledakan tersebut. "Cih, si banci itu sudah mulai aksinya". Umpat salah satu gerombolan yang tidak meneruskan omongannya.

Diantara semak-semak dan tingginya rerumputan liar, tubuh kecil tengah bersembunyi dari kejaran gerombolan bajingan. Tubuh kecil itu bergetar dan airmatanya terus meleleh ketika melihat mansion tempat tinggalnya hancur, "hiks..Kaachan..hiks..Touchan..hiks". Sekejap tangisan itu berhenti, ketika sebuah tangan membekap bibirnya. Iris saphirenya terbelalak dan sedikit melirik guna melihat sang pelaku ternyata sosok yang dikenalnya, 'Oj-Ojichan'. batin Naruto.

"Sttt..tenanglah Oji-chan disini, mereka masih berkeliaran disekitaran sini".

"Hah..hah..hah..hah..hah..!!"

Seorang remaja pirang tengah tertidur dengan nafas yang memburu, keringat dingin terus mengucur di sekujur tubuhnya. Sedetik remaja pirang langsung terbangun dari mimpi buruk, kedua telapak tangan lebarnya terus mengusapi peluh yang terus keluar. "Hah. .Mimpi buruk itu lagi". gumaman kecil disertai menetralkan nafas yang tersengal. Naruto segera beranjak dari tempat tidurnya, sekilas matanya melirik jam weker menunjukan pukul 6 pagi.

Selepas dari kamar mandi, ia pun berseragam dan bergegas menuju sekolahnya Suna High School.

vvvv

Sebuah mobil Kenmeri warna hitam titan melesat meninggalkan garasi rumah sederhana, mobil vintage JDM itu terus melaju kencang di sepanjang jalan raya kota Suna, kota yang terkenal dengan pasir pantainya.

Mbrumm...mbrummmm..!!

Raungan mesin RB26DETT kombinasi twin turbochargher terus menderu di sepanjang jalan protokol, walau masih pagi kota ini terlihat sudah ramai, banyak kendaraan yang sudah berlalu lalang beraktivitas pagi hari kota Suna, kota pesisir pantai di salah satu negara jepang.

Didalam kabin Kenmeri yang didominasi kulit warna cokelat muda, interiornya terlihat luks. Seorang remaja pirang berusia 17 tahun terus melajukan mobilnya, sesekali iris saphire melirik sebuah foto terpajang di atas dashboard. Foto dirinya yang tengah memeluk seorang gadis bersurai merah muda dari belakang dan mencium pipi kirinya, sepertinya itu adalah sebuah foto selfie.

"Hime-chan", gumam lirihnya.

didalam kabin Kenmeri terdengar alunan rythem gitar dan dentingan piano yang berasal dari audio car, alunan lagu melodi noise mengingatkan akan gadis itu..

Millionaire say

Got a big shot deal

And thrown it all away but

But I'm not too sure

How I'm supposed to feel

Or what I'm supposed to say

But I'm not, not sure,

Not too sure how it feels

To handle every day

And I miss you love

Kilasan balik langsung menyeruak masuk ingatan remaja pirang akan tentangnya..

Sesosok gadis bersurai merah muda berjalan dengan anggunnya, dibelakang seorang remaja pirang mengikuti langkah gadis itu dengan sesekali bertingkah konyol, "Tunggu Sakura-chan!, langkahmu terlalu cepat...ttebayo".

Gadis merah muda pun memicing iris emeraldnya. "Sudahku bilang dari tadi, kau tak usah mengikutiku!!. kau hanya membuatku malu saja..!!, apa kau tidak mikir kita menjadi pusat perhatian!!". ucapan tegas disertai sebuah pengusiran.

"T-tapi Sakura-chan". remaja pirang itu terlihat mengiba, lantas ia pun pergi walau hatinya merasa sakit.

Pandangan iris biru sedikit meredup dibalik windshield depan, memori kepalanya terus bergejolak...

Make room for the prey

'Cause I'm coming in

With what I wanna say but

It's gonna hurt

And I love the pain

A breeding ground for hate but..

Telapak lebar pun mengoper tuas persneling, menginjak dalam pedal gas, menambah laju kecepatan Kenmeri..

"Kenapa kau tidak masuk sekolah?, bukankah demamnya sudah turun?". ucap gadis merah muda, menjulurkan tangan putih mungilnya kedahi Naruto.

Dengan masih terbaring diranjang, tubuh pemuda pirang bergeser sedikit menjangkau tangan mungil kekasihnya, menggenggam erat. "Demamku sudah turun, karena Hime-chan sudah disini". ucapnya dengan senyum lebar.

bukk..

sebuah tinjuan mendarat dikepala pirang."B-Baka..kau membuatku malu". Rona merah menghias wajah putih Sakura, dengan ucapannya sedikit tergagap. si pemuda pirang hanya meringis kepalanya digetok.

cupp..

"Aishiteru..Hime-chan". sebuah bibir tipis mengecup dahi lebar gadis merah muda, rona merah makin menjalar diwajah ayunya.

"A-Aishiteru moo..Naruto-kun-baka". kepala surai merah muda makin menenggelamkan wajahnya, ke dada lebar kekasih, menyembunyikan rona wajah yang kentara.

mbruuummmmmm...!!

suara menggelegar di Exhaustnya, pertanda kendaraan melaju tinggi. Tertera di speedo menunjukan kecepatan 260 kph. Audio car masih melantunkan lagu, bersaingan dengan suara raungan mesin..

I'm not, not sure,

Not too sure how it feels

To handle everyday

Like the one that just past

In the crowds of all the people

Remember today

I've no respect for you

And I miss you love

And I miss use love

Pandangan iris saphire kian meredup, setetes bulir airmata meluncur. Pegangan tangan di setir kemudi mengerat..

"Kau tau!!, kalau Sakura adalah anakku satu-satunya!!!, Sebagai orang tua aku tidak sudi anaku bergaul dengan berandalan macam sepertimu!!!". bentak seorang pria paruh baya bersurai pink gelap tangannya mengepal erat, amarahnya menguar.

"A-Aku tau, Haruno-san. Kau adalah seorang pejabat negara, tapi apa kau tau yang diinginkan putrimu". tatapan pemuda pirang seakan tenang, tak menunjukan rasa takut.

"Aku lebih tau apa yang putriku inginkan, kau hanyalah seorang berandalan!!. Harusnya kau sadar diri, Bahwa kau tidak sederajat dengan keluarga kami!!. kau pahamm..!!".

"..A-Ayah..s-sudahlah..hiks..". tangisan gadis merah muda merasa sakit, sakit hatinya. dan juga meringis ketika cengkraman tangan ayahnya mengerat pada lengan mungil putihnya.

"Dan kau Sakura, aku melarangmu berhubungan dengannya!!, sekarang ayo kita masuk!!!". pria paruh baya itu menggeret anaknya, walau sang anak berontak. "Yamato, cepat kau usir berandalan tidak tau diri itu!!". perintahnya langsung pada salah satu body guardnya.

pemuda pirang menatap nanar, ketika pintu gerbang mansion mewah ditutup dengan paksa."Lebih baik Uzumaki-san pergi!". ujar salah satu body guard.

Hujan turun dengan lebatnya, tetapi pemuda pirang itu masih bersandar di mobil muscle carnya warna caramel, menatap nanar ke sebuah jendela mansion mewah. seorang gadis merah muda juga tengah menatapnya dengan isakan tangis. "Hime-chan". gumamnya lirih.

Velg ring 17 warna chrom terbalut karet Michelin primacy 3ST itu berputar cepat menapaki aspal, mengikuti kemudi sang driver..

vvvv

Konoha

I love the way you love

But I hate the way

I'm supposed to love you back

Di sebuah kamar di sebuah mansion mewah, seorang gadis merah muda berbaring diranjang Queen size, meringkuk dan memeluk sebuah guling. Memandangi sebuah foto wallpaper di smartphonenya dan juga terdengar suara mp3. "Hiks..hikss.." sepertinya gadis itu tengah menangis.

Disalah satu meja sudut cafe sesosok gadis merah muda tengah duduk, guna menunggu kedatangan seseorang. Iris emerald cerah terus melirik jam tangan yang melingkar di lengan mungilnya, bibir tipis itu terus merutuk. "Baka..!!, kenapa jam segini belum juga muncul, bukankah dia sendiri yang mengajakku kesini!".

"Awas saja kalau dia tidak menepati janjinya!". ujar gadis tersebut dengan mengumpat.

pemuda pirang terus berlarian ketika sampai di pintu cafe, mata biru saphire terlihat berbinar ketika menangkap sosok yang akan ditemuinya. Dengan nafas yang terengah, ia pun melangkahkan kakinya guna mendekat. "Hah..hah Gomenasai Hime..gomen, aku telat..hah".ujarnya penuh sesal.

sekilas emerald itu memicing," Sudah setengah jam aku menunggu disini!!, semudah itu kau meminta maaf, Baka!".

"I-iya a-aku tau Hime-chan, aku salah. sekali gomen..". kedua tangan pemuda pirang itu menyatu didepan dada, sebagai tanda memohon.

"Oke, kalau kamu tak mengulanginya lagi, lalu kenapa kamu mengajakku janjian ditempat ini?".

seketika wajah tampan berkulit tan itu mencerah, tersenyum dengan lima jarinya. Mendapat maaf dari sang kekasih. "Hm, itu ada deh..,". tangan lebar Naruto meraih pinggang mungil Sakura, guna mengikuti untuk duduk disampingnya.

"Bisa pinjam jarimu, hm". Sakura segera menyodorkan jari manisnya, tetapi dia terkejut. Ketika Naruto menelusupkan sebuah cincin emas putih bermahkota violet tepat jari mungilnya, terlihat sangat cantik.

"Kau suka, itu adalah cincin peninggalan ibuku". ujarnya sesaat, gadis merah muda hanya menganggukan kepala saja. Disudut mata Sakura ada bulir airmata, airmata kebahagiaan.

"Otanjoubi omedetou Hime-chan, yang ke-16". ucap Naruto, dengan cepat Sakura memeluk erat pemuda pirang dengan perasaan bahagia. Merasakan bahagia, karena dipercaya untuk menjaga cincin wasiat peninggalan ibu kekasih pirangnya.

"Hiks..Naruto-kun baka, kamu ada dimana?..hiks..". bulir air mata menetes disudut emerald yang meredup, menatap wallpaper remaja pirang merangkul dan mencium pipinya.

It's just a fad

Part of the teenage angst brigade and

I'm not, not sure,

Not too sure how it feels

To handle everyday

Like the one that just past

In the crowds of all the people

"Naruto-kun..hikss". isaknya terus meratapi, dan sedikit mengingat akan pujaan hatinya.

"Jadi kau sudah jadian dengan Nar_". sebuah tangan langsung membekap mulut gadis bersurai pirang pucat berponytail, sipelaku mendelikan emeraldnya.

"Jangan keras-keras Pig!". kepala bersurai merah muda mengedarkan pandangan kesegala penjuru kelas, untung saja kelas masih sepi. Hanya ada beberapa anak cowok, termasuk si pujaan hati pirangnya yang tengah duduk mengobrol dengan teman kelas lainnya.

tangan gadis pirang pucat berponytail berontak, melepas bungkaman, "Kau hutang penjelasan padaku, Jidat!". mata Aquamarine memicing tajam.

"Ahahaha..itu sebenarnya kami sudah cukup lama berhubungan, tapi kami menyembunyikannya. Memangnya kau, selalu mengumbar-ngumbar kemesraan dengan si mayat hidupmu itu".

"Memang apa masalahnya, aku tau kal_..". ucapan si gadis berponytail terpotong sebuah suara.

"Hime-chan?". kedua pasang mata mengalihkan sumber suara tersebut, seorang pemuda pirang tengah tersenyum simpul pada sang gadis merah muda, " Istirahat nanti aku, tunggu di atap gedung sekolah. kita makan bekal bersama." ucapnya dengan kikuk.

"Aku tau, baka". seulas senyum dihisai rona kemerahan diwajah putih gadis merah muda.

Pelukan pada gulingnya mengerat, surai merah muda panjangnya acak-acakan. Foto wallpaper itu ditatapannya semakin dalam, "Hikss..Naruto..hiks".

Remember today

I've no respect for you

And I miss you love

And I miss you love

telapak putih mungil mengusap bulir air mata, tetapi iris emerald seakan enggan berhenti malah semakin deras menetes..

Mobil vintage warna caramel gaya American muscle, melintang menghalangi sebuah sport car biru donker. si pengendara mobil warna caramel pemuda bersurai pirang, tengah menggedor-gedor pintu samping sport car, "Keluar kau, teme!!". teriaknya berulang-ulang.

Si pengendara sport car pun keluar, tapi juga dibarengi dengan seorang gadis bersurai merah muda.Tampak mata saphire terlihat nyalang.

"I-ini tidak seperti yang kau lihat, Dobe. A-Aku hanya_". ucapan si pemuda bersurai biru raven terpotong oleh gadis merah muda.

"Sudahlah Sasuke, kita tidak perlu mengurusinya!!. Dan untukmu Naruto!!, untuk sementara ini, aku memintamu untuk tidak menemuiku dan apalagi mengganggu!!".tegas Sakura dan kembali memasuki mobil Sasuke. Sedang pemuda bersurai raven ingin menjelaskan tentang keadaan ini, tapi keburu diseret oleh Sakura.

"H-Hime-chan, t-tapi..". pandangan Naruto meredup, ucapannya tidak terselesaikan. Ketika Sport car itu berbelok, dan mulai melesat menjauh.

Dari kaca spion samping, Sakura bisa melihat pemuda pirang tengah berlutut, mengepalkan telapak tangan kekarnya memukul-mukul aspal jalanan. Melihat keadaan pemuda pirang, sebulir air mata jatuh menetes disudut emerald cerah. 'Gomen baka, ini tidak seperti yang kuharapkan' batin gadis cherry terlihat sedih.

Eratan Smartphonenya semakin terlepas, hingga jatuh membentur empuknya ranjang, wajah ayu sang cherry semakin menenggelam, melampiaskan rasa rindu pada sebuah guling. "Hiks..hikss".

Remember today

I've no respect for you

And I miss you love

And I miss you

I love the way you love

But I hate the way

I'm supposed to love you back

"hiks..Naruto-kun gomen.., gomenasai..hiks..onegai..hikss". isakan semakin kentara, disertai ucapan rasa sesal teredam dibantal guling yang sudah dibasah airmata.

"Kamu bilang kenapa aku menjauh darimu??, sikapmu itu membuatku sakit Naruto!!". nada emosi terucap dari bibir tipis gadis pinki.

iris saphire terlihat berkilat, terpancar menahan amarah. "Sikapku yang mana Hime!!, kalau kamu tau, kenapa kau tidak jelaskan?!". pemuda itu menjambaki surai pirangnya menahan kesal, juga terlihat frustasi akan tingkah kekasihnya.

"Sikapmu yang mana kau pikir, Hah!!", Aku tau kau kemarin berkelahi dengan Sasuke, bukan!!. Aku sudah menjelaskan beratusan kali padamu, bahwa Sasuke hanya mengantarku saja dan itu ayah yang menyuruh!!". Sakura berteriak lantang, kesabaran gadis pink sudah melebihi batas.

"Aku tau Hime, aku memang salah. Tapi kenapa aku melakukan itu, karna aku tidak mau kehilangan dirimu. itu saja Hime".ujarnya menyakinkan gadis cherry.

Jari mungil Sakura menuding Naruto, rasa jengahnya sudah tak karuan, "Sikapmu itu sudah berlebihan baka, Sasuke itu sahabatmu dan juga pacar dari sahabatku Hinata!!, Dan kau pun tau itu. Mungkin benar kata ayah seharusnya kita memang tidak perlu berhubungan. Lebih baik kita tidak saling berhubungan dulu, dan gunakan waktu itu untukmu berpikir!!". gadis merah muda pun berbalik melanjutkan langkahnya kembali.

"Hime-chan, Hime-chan...!!". iris saphire itu terlihat nanar, bahkan panggilannya tidak digubris gadis cherry. "Kuso..!!". pemuda pirang itu merutuk, menendang tembok sekolah sebagai pelampiasannya.

Telapak tangan kanan mungil itu mengenggam jaris manis kirinya, yang tersemat cincin emas putih bermahkota mata violet. "Hikss..Naruto-kun..kau ada dimana..hiks..". genggaman pada jari manisnya semakin mengerat..

Sebuah mobil caramel melesat mendahului lawannya, melesat dijalan yang berbukit. Plymouth 1970 Road Runner menikung tajam disetiap belokan, dengan sesekali melakukan gerakan drift...

Mazda RX7 berkelir biru tua seperti ingin menyalip mobil caramel dari sebelah kiri, tetapi mobil caramel melakukan traksi dengan gerakan lincah melibas disetiap tikungan. Raungan monster V8 big block mobil caramel terdengar keras dari luar kap mesin, si pengendara pemuda bersurai pirang dibalik setang kemudi tersenyum remeh.

tapi na'as ditanjakan belokan selanjutnya, rem roda kanan seperti pincang. oli kaliper Brembo seperti merembes, tidak kuat menahan daya cengkraman pada piringan cakram. Alhasil mobil karamel pun oleng kehilangan kendali, ditambah daya benturan dari belakang oleh Mazda rx8 dibagian bemper samping. membuat mobil karamel semakin mendekat kearah bibir jurang dan meluncur kebawah dasar jurang. Terjadi ledakan besar dibawah jurang.

"NARUTO!!" pemuda bersurai nanas berteriak keras, dengan teropong yang stanbay didepan matanya. ia bisa melihat dengan jelas, bagaimana mobil caramel itu meluncur kebawah

Seorang gadis pink langsung terlonjak kaget, oleh teriakan temannya. Terlebih sebuah nama yang sangat ia kenal. "Ada apa Shikamaru!!". bukan hanya Sakura saja, teman-teman yang lainnya juga kaget luar biasa. Apalagi mereka mendengar ledakan yang sangat keras.

Segera saja mereka melesat dengan mobilnya masing-masing, menuju sumber suara ledakan. benar saja dari atas jurang, mereka semua bisa melihat sebuah mobil caramel terbalik dengan di sertai api yang terus berkobar di seluruh body mobil.

"hiks..NARUTO!!, NARUTO!!..hikss". jeritan tangis histeris gadis cherry terdengar melengking, teman-temannya memandang sedih Sakura. gadis merah muda berontak untuk menuruni bibir jurang, tapi lengannya dicekal oleh gadis bersurai indigo.

"S-sakura-chan". ucapnya disertai buliran airmata.

"Dobe". pemuda raven memandang sedih, dimana mobil teman pirangnya terbakar hebat dibawah sana.

Bagaimana pun melihat kondisi mobil meluncur dari ketinggian jurang dan meledak kemudian terbakar, sang pengemudi tak akan selamat. begitulah pemikiran mereka.

Gadis merah muda terus memeluk tangannya sendiri, dimana cincin emas putih melingkari jari manisnya. "hiks..kau ada dimana Naruto-kun..hiks..gomen hiks..". emerald itu memancarkan kesedihan yang mendalam.

Remember today

I've no respect for you

And I miss you love

And I miss youI love

the way you love

But I hate the way

I'm supposed to love you back

Tokk..Tokk...!!

"Sakura, kamu tidak berangkat ke sekolah, nak!!" suara gedoran dari luar kamar, terdengar di indera pendengaran gadis cherry.

suara dari luar kamar terus berulang-ulang, tetapi gadis merah muda itu mengabaikan teriakan ibunya. Dan masih terbaring meringkuk diranjang, isakan tangis masih terdengar diruang kamar nuansa serba pink.

vvvv

Remember today

I've no respect for you

And I miss you love

And I miss you love

Sritt...!!!..Srittt...!!!

Kenmeri itu mengerem mendadak, meninggalkan jejak panjang di tengah aspal. Dimana diperempatan muncul mendadak truk trailer melintas dengan sembrononya, padahal lajur yang Naruto lintasi masih menyala lampu hijau.

"Kuso..!!". Naruto mengumpat di balik setang kemudinya, nyaris saja ia akan celaka. Naruto segera melajukan kembali mobil vintagenya kearah sekolah.

Kenmeri itu memasuki gerbang Suna High School, pagi hari sudah terlihat ramai. Sudah banyak siswa yang tengah berangkat, bahkan ada yang masih nongkrong disetiap sisi gerbang, terutama para cowok yang tengah menggoda para siswi yang melintasi.

Segera saja Naruto memarkirkan Kenmerinya dilahan parkir yang sudah disediakan pihak sekolah. Terlihat jejeran mobil-mobil sport milik para siswa di area parkir, kalau dilihat dari jejeran mobil itu. Mungkin punya Naruto terlihat berbeda, mobil butut kesan mereka.

Sebenarnya kalau mereka tau, mobilnya bukan mobil sembarangan. Di jepang sendiri bisa dihitung dengan jari, walau mobilnya pabrikan jepang. Bagi remaja pirang, ia menilai dari sebuah mobil adalah karya seni, kemudian Engine yang tercangkok di dalamnya. Pintu Kenmeri itu pun terbuka, Naruto menggendong ranselnya dan menutup kembali mobil vintagenya. Melangkahkan kaki di sepanjang koridor sekolah, banyak siswi perempuan merona merah ketika remaja pirang tampan itu melintas.

"Kya Naruto-kun memang keren!".

"Kya tiap hari makin tampan saja!".

"Naruto-kun jadilah pacarku!".

Naruto yang sedang berjalan hanya tersenyum lebar saja, "Terima kasih, ttebayo". ucapnya menanggapi pujian para siswi yang memujinya. Semenjak kepindahannya 9 bulan yang lalu, dirinya menjadi idola baru bagi siswi Suna High School.

memasuki kelasnya, sudah ada beberapa teman kelas yang mendiami tempat duduknya masing-masing. Salah satu teman sebangkunya, remaja bersurai merah dengan di keningnya ada tato 'Ai', mengerutkan keningnya. Tumben sekali teman pirangnya tidak telat, suatu keajaiban, "Tumben sekali kau tidak telat?". ujarnya datar sang Sabaku.

"Hehehe..hanya ingin saja, mencoba hal baru". ucapan garing Naruto, mendudukan diri disamping kursi Gaara.

"Kau tidak pandai berbohong, bodoh. Alasanmu itu tidak masuk akal". pungkas Gaara, dengan membaca gestur tubuh teman pirangnya, seperti menandakan keletihan. Seperti menahan kantuk.

"Semalam, aku menyelesaikan proyekku. merakit beberapa komponen mesin". dustanya, Naruto menyembunyikan sesuatu. Semalam mimpi buruk itu datang lagi, dan ia tidak mau merepotkan teman panda merahnya.

"Memang mesin mobil yang mana lagi, yang kau rakit. Bukankah semua sudah selesai dan stanby di garasimu?". tanya Gaara, dan untungnya dia percaya akal bulus Naruto.

Gaara sangat mengenal Naruto, dulu keluarga Sabaku memang tinggal di Konoha. Bahkan jarak rumah mereka hanya beberapa blok, tapi masih satu komplek. Setelah tragedi kelam yang menimpa keluarga Naruto, bocah pirang itu entah pergi kemana. Menurut cerita Naruto sendiri, sejak pasca kejadian itu ia tinggal dengan Ji-chan nya.

Keluarga Sabaku pindah ke kota Suna, karena Sabaku Rasa dilantik menjadi walikota Suna oleh Kementerian dalam Negeri, mau tidak mau Gaara pun ikut pindah dan itu terjadi sudah 7 tahun yang lalu.

Gaara sangat mengenal Naruto, bukan hanya seorang driver tapi juga seorang mekanik ulung. Bahkan panda merah itu menjulukinya sebagai ENGINE OF DOCTOR, karena piawainya dalam hal merakit mesin mobil dan juga seorang builder. Maka tak heran jika panda merah bertandang ke rumah Naruto, pasti di garasinya banyak sekali onggokan mesin-mesin dan juga body-body mobil.

Teman pirangnya juga mengoleksi beberapa mobil vintage, kebanyakan produksi negara paman Sam. Mobil yang dikoleksi lansiran taun 60an - 70an dan semuanya yang berbau V8 big block atau Muscle car, mobil yang terkenal beringas bagai monster dijalanan.

Gaya hidup Naruto memang serampangan atau kata orang berandalan, tapi itu diluarnya saja. Bahkan Gaara mengetahui silsilah keluarga besar Naruto, bocah pirang itu masih keturunan seorang bangsawan jepang, bahkan buyutnya dulu pernah menjabat sebagai perdana menteri jepang

Hashirama Senju adalah buyutnya. Dan hanya segelintir orang yang mengetahui akan status Naruto, termasuk Gaara.

"Hanya proyek kecil saja, aku bosan. Mau tak mau sebagai keisengan saja, ya begitulah..hehe". pungkasnya, remaja pirang itu cengengesan, menggarukan kepalanya yang tidak gatal.

"Hah.., tabiatmu tak pernah hilang. Jadi sekarang kau akan akan jadi pindah kembali ke Konoha, lalu sekolahmu?". lontaran dingin terucap dari bibir panda merah.

"Ya, mungkin nanti siang aku akan langsung berangkat, aku sudah mengemasi barangku, paman Iruka biar yang mengurus sebagian, termasuk mainanku. Dan masalah sekolah, aku kemarin sudah membicarakan dengan Baki-Sensei, dan jam istirahat nanti aku sudah bisa mengurus dokumen sekolah kepindahanku". ujar bocah pirang panjang lebar, menautkan kedua tangannya keatas meja. Menjadikan sebagai sandaran dagu lancipnya.

"Mainlah ke Konoha kalau ada waktu luang, kita lakukan lagi seperti dulu". ulangnya.

"Itu pasti!, akan terasa sangat sepi jika tidak ada kau disini. lagi pula siapa lagi yang bisa tune-up dan over tunering sebagus dirimu, untuk mobilku". ujarnya dingin memuji, tunggangan Gaara adalah Honda NSX 2000 warna merah.

"Bukankah kakakmu, Kankuro juga bisa". pungkas Naruto.

"Hah, bukannya bagus mobilku!. tambah parah iya". Gaara mendengus. Bagaimana tidak mobil yang harusnya di tune-up, malah ditempeli berbagai aneka stiker barbie dan interiornya di isi aksesoris berbagai macam boneka. Bukannya terlihat garang atau beringas dijalan, malah terlihat feminim.

"Hahahaha...itu malah malah justru bagus, barang kali saja Matsuri senang". ujarnya dengan menggoda panda merah, bocah Sabaku itu naksir berat teman kelasnya yang bernama Matsuri dan juga tetangga rumahnya, gadis bersurai coklat sebahu. Dan bocah pirang itu juga heran akan hobi kakak sahabat merahnya, yang suka sekali mengkoleksi berbagai macam boneka. Hobi yang aneh untuk seorang laki-laki, begitulah pandangan Naruto.

vvvv

Naruto sudah memgemasi barang-barangnya kedalam bagasi Kenmeri. Mendadak smartphone yang berada disakunya bergetar, pertanda sebuah pesan masuk, segera ia meraih ponselnya. "Dari Oji-chan". gumamnya kecil dan membaca pesan yang tertera..

"Dalam waktu dua minggu, mereka akan melakukan sebuah transaksi. siapkan Tim mu, dan lakukan dengan bersih".

"Begitu ya". ujarnya lirih, kembali ia masukan smartphonenya ke kantong saku.

Kembali ia mengedarkan pandangannya kedalam isi garasi, dimana para monster berjejer ada sekitar 6 mobil. "Sampai ketemu lagi di Konoha monster-monsterku". ucapnya, kembali ia menutup garasinya. Memang Naruto sudah menyuruh paman Iruka untuk segera memaketkan para mobilnya ke Konoha, walaupun rumah yang di Konoha juga ada beberapa koleksi monster. Jika ditotal ada puluhan monster koleksi Naruto.

Iruka Umino adalah orang kepercayaan ayahnya, bahkan sampai sekarang. Ia yang memegang kendali seluruh perusahaan ayah Naruto. Dengan alasan bahwa Naruto belum mampu mengurusnya, terlebih statusnya masih seorang pelajar.

Kenmeri black titan itu terus melaju dengan kecepatan tinggi dijalan tol, jalan singkat menuju Konoha. Walau jarak Suna-Konoha 650 Km tapi baginya itu terlalu singkat, terlebih bocah pirang itu termasuk speedfreak. hanya membutuhkan waktu sekitar kurang lebih 4 jam.

Mbrumm...Mbrrummmm..!!!

Jeritan mesin Kenmeri menderu di aspal jalanan tol, melesat meninggalkan kota Suna. Sang driver remaja pirang terus memfokuskan pandangannya kedepan, tertera di speedo menunjukan 250 Kph, sedang di odometer jarak yang ditempuh baru menambah 350 km. Masih setengah perjalanan yang pemuda pirang tempuh..

Akhirnya dua jam kemudian ia pun sampai di kota Konoha, dengan tersenyum simpul. "Welcome to Konoha". ucapnya lirih dan menepikan mobil black titannya ketepi jalan.

Ia lekas keluar dari mobilnya, menatap plang besar bertuliskan 'Selamat datang di Konoha City'.

"Kota ini tidak pernah berubah, sama seperti dulu". ujarnya entah pada siapa, pemuda pirang terus mengawasi sekitar, terlihat lumayan padat untuk seukuran kota Konoha. Banyak kendaraan lalu lalang walau sudah malam hari, pemuda pirang itu bersandar di bemper depan, sesekali mulutnya meneguk air mineral kemasan.

mbrumm...mbruuuuumm..!!

Di sebrang jalan melintas dengan cepat sebuah rombongan mobil beriringan, yang pertama Hakosuka, toyota supra, Audi rs4 avant, Porsche cayman, BMW m3, Nissan z 350, Mitshubisi evo 8, Nissan Silvia, Subaru impreza wrx, VW scirocco, Honda civic type R.

Mobil-mobil modifan tersebut melesat kencang didepan Naruto, "Bahkan mereka tak pernah berubah". ucapnya dengan tersenyum. Apalagi si pengendara Porsche Caymen berkelir pink, ia sangat paham. Bahkan hatinya dia yang memiliki. "Hime-chan". gumamnya

Naruto tersenyum simpul ketika mobil Hakosuka melintas, "Teme". ujarnya lirih. Mobil Hakosuka, semerk dengan mobilnya Kenmeri, satu pabrikan, satu mesin, satu jenis, dan tapi beda bentuk. Entah kalau Hakosuka itu sudah di cangkok dengan mesin GT-R diatasnya. Sedang punya Naruto sudah diswap Engine R34.

Didalam kabin Hakosuka, si driver pemuda bersurai raven pantat ayam, melirik sekilas seperti mengenal seseorang dan sedikit menerka. "Dobe". gumam lirih.

"Ada apa Sasuke-kun?". tanya gadis bersurai indigo panjang yang tengah duduk di jok sampingnya.

"Tidak apa-apa, Hime". ucapnya datar, pandangannya tetap fokus ke depan.

Naruto masih tetap merebahkan tubuhnya diatas Windshield, saat ini kap mesin depan sudah agak dingin. Memejamkan mata guna mengistirahat tubuhnya, setelah melakukan perjalanan panjang.

Malam hari jalan Konoha masih terlihat ramai, ia tidak ingin langsung pulang kerumahnya. Remaja pirang itu ingin masih bernostalgia dengan jalanan Konoha, ritual seperti biasanya. Terlelap diatas mobil.

vvvvv

vvvv

vvv

vv

v

Fanfic kedua gw, sebenarnya sudah lama kesimpen di doc. Dari pada mubazir lebih baik di publish saja...

Apakah mau dilanjut??, nunggu respon dulu dari para Reader-san semua...