Pair : Sasuhina

Rate : M

Genre : Angst, Romance, Drama

warning : Typos, OC, Only for 18+, Full of Drama, etc


PROLOG

Tokyo. Semua orang pasti tak asing lagi jika mendengar nama kota itu. Ya, itu adalah nama ibu kota jepang yang merupakan kota metropolitan terbesar di dunia dan sekaligus daerah terpadat di Jepang. Tokyo adalah pusat politik, ekonomi, budaya, fashion, dan akademis yang ada di jepang. Jika dari penjelasan itu kebanyakan orang akan berpikir, pasti akan sangat menyenangkan jika bisa hidup di kota seperti Tokyo. Karena berada di tempat itu, kita dengan sangat mudah bisa melakukan apapun dan mendapatkan apapun. Akan tetapi bagaimana jika yang menjalaninya adalah seseorang yang memiliki sifat sangat pendiam, pemalu dan anti sosial dan di dalam hidupnya tidak pernah terpikir ia akan dipaksa hidup sendiri dan mandiri di kota besar tersebut?.

Ia adalah seorang gadis bernama Hyuuga Hinata dan berasal dari Klan Hyuuga yang merupakan salah satu klan elite di Jepang. Meskipun dari klan elite, Hidup Hinata tidaklah mudah. Ayahnya sendiri menganggap Hinata adalah keturunannya yang gagal dan sama sekali tidak bisa menunjukkan wibawa klan Hyuuga yang sesungguhnya. Padahal Klan Hyuuga terkenal memiliki wibawa yang tinggi. Menurut Hiashi Hyuuga yaitu ayah Hinata, putri sulungnya tersebut belum pantas bahkan tidak pantas untuk menjadi pewaris klan Hyuuga. Segala sesuatu sudah dilakukan Hiashi untuk membuat putri sulungnya itu berubah dari sifat pendiam dan pemalu menjadi gadis yang tangguh dan berani. Akan tetapi semua yang dilakukannya seperti sia-sia karena tidak ada yang berubah dari sifat putri sulungnya. Saat menginjak usia 19 tahun Hiashi memutuskan memaksa putri sulungnya tersebut keluar dari klan yang membesarkannya dan mengirimnya ke Tokyo untuk memulai hidup mandirinya . Dan mulai saat itulah Hinata mulai berjuang hidup mandiri di kota metropolitan Tokyo.

Hinata tinggal sendiri di sebuah apartemen di distrik Shinjuku Tokyo. Awalnya kehidupan Hinata di Tokyo sangat sulit. Tetapi seiring berjalannya waktu ia bisa beradaptasi dengan lingkungannya. Ia memiliki sepupu laki-laki yang sudah dianggapnya seperti kakak kandungnya sendiri yang bernama Neji Hyuuga. Neji sering mengunjunginya di waktu luang entah itu hari libur maupun setelah bekerja. Neji hampir selalu meluangkan waktu untuknya.

Hinata kuliah di salah satu Universitas terbesar, terbaik dan terkenal di jepang yaitu Universitas Tokyo. Itu adalah Universitas yang hanya bisa dimasuki oleh orang-orang cerdas berIQ tinggi maupun orang-orang dari keturunan bangsawan. Awalnya ia sulit beradaptasi di lingkungan kampus karena tidak ada seorangpun yang mau berteman dengannya. Alasannya sepele, karena Hinata adalah gadis yang sangat pendiam, pemalu bahkan sulit untuk bicara. Untung saja itu tidak lama. Beberapa hari ia kuliah, ada seorang pemuda mendatanginya. Seorang pemuda berambut pirang yang sederhana dan memiliki senyuman ceria di wajahnya. Ia adalah Uzumaki Naruto yang secara langsung mengatakan bahwa ia ingin dekat dan berteman dengannya. Saat mendengar itu, Hinata merasa senang dan tanpa pikir panjang setuju untuk berteman dengannya. Sejak saat itulah Hinata tidak sendirian. Naruto sering menemani Hinata dan bahkan mengenalkan Hinata pada teman-temannya yang lain. Selain dengan Naruto, Hinata juga memiliki sahabat baru yaitu Ino Yamanaka dan Sakura Haruno. Bahkan sifat ceria dan spontan dari kedua sahabatnya itu perlahan-lahan mempengaruhi sifat Hinata yang tadinya sangat tertutup, pendiam dan pemalu menjadi lebih terbuka dan tidak takut bicara walaupun hanya sedikit. Itu semua membuat Hinata bisa diterima oleh semua orang di Universitas tersebut. Ya, itu semua berkat Naruto. Ia kagum dengan segala hal yang dilakukan pemuda itu. Yang lebih membuatnya kagum adalah kehidupan yang dijalani Naruto. Sejak masih bayi Naruto telah kehilangan kedua orang tuanya. Naruto diasuh oleh ayah angkat yang sering dipanggilnya dengan sebutan Jiraya. Sejak kecil ia terbiasa hidup sendirian dan kesepian karena ayah angkatnya tidak selalu ada untuknya. Tetapi Naruto berhasil mengatasi itu semua.

Jika Naruto adalah orang yang bisa membuatnya tersenyum bahagia maka lain lagi dengan seseorang yang hanya bisa menyakitinya dan membuatnya menderita. Ia adalah Uchiha Sasuke. Pemuda yang angkuh, dingin dan selalu berhasil menarik perhatian setiap wanita yang melihatnya. Akan tetapi pemuda itu tidak pernah menunjukkan ketertarikan pada apapun. Hinata selalu merasa terintimidasi olehnya. Yang bisa Hinata lakukan adalah sebisa mungkin menghindarinya dan tidak terlibat dengan kehidupan pemuda Uchiha tersebut. Ia selalu merasa takut saat berpapasan dengannya apalagi jika harus bicara dengannya. Hinata merasa lega karena ia tidak memiliki ketertarikan pada pemuda Uchiha itu seperti teman-teman wanita di kampusnya.

"Lihat, dia datang...". Sakura senang dan dengan semangat berteriak saat melihat pemuda Uchiha itu masuk kedalam kelas.

"Wah wah wah, kau sama sekali tidak menyerah ya jidat". Ino hanya bisa geleng-geleng kepala melihat kelakuan Sakura. Ino dulu juga menyukai pemuda Uchiha itu, akan tetapi dia sudah menyerah. Karena ia yakin ia tidak akan bisa menaklukkannya.

"Tentu saja tidak akan Ino pig". Sakura tersenyum ceria, dibenaknya ia akan bisa menaklukkan hati pemuda Uchiha tersebut suatu hari nanti.

Hinata sejenak memperhatikan saat Uchiha Sasuke melewatinya. Tidak lama memang, karena perhatiannya teralihkan pada pemuda pirang yang sedang asyik bercengkrama dengan teman-temannya. Wajahnya memerah saat Naruto menoleh dan tersenyum padanya.

"Apakah kau juga?". Ino bertanya penasaran karena melihat wajah Hinata yang merah saat Sasuke melewatinya.

"Eh?" Hinata yang ditanya merasa bingung dengan pertanyaan Ino yang ditujukan padanya.

"Apakah kau suka dengan Sasuke-kun?" Ino bertanya dengan antusias dan suara yang agak keras. Sakura yang mendengarnya langsung mengalihkan perhatiannya kepada kedua sahabatnya. " .ta?". Ino menekan tiap kata untuk mencari jawaban.

"Ti-tidak. Aku,, aku tidak pernah menyukainya". Hinata membantah dengan kedua tangannya di silangkan di depan dadanya. Sakura sangat lega mengetahui Hinata tidak menyukai Pria yang diinginkannya itu.

"Benarkah?". Tanpa sadar Ino menyudutkan Hinata agar bicara yang sebenarnya. Karena ia sangat yakin melihat wajah Hinata yang memerah.

"I-itu benar Ino-chan. U-uchiha-san t-tidak pernah bisa menarik perhatianku". Hinata benar-benar malu. Semua orang di kelas melihatnya. Tapi hanya itu yang bisa Hinata jawab. Ia tidak mungkin mengatakan yang sebenarnya, bahwa wajahnya memerah bukan karena Uchiha Sasuke tetapi Uzumaki Naruto.

Tanpa Hinata sadari, Uchiha Sasuke mendengarkan ucapannya. Entah mengapa Sasuke merasa terusik dengan pernyataan Hinata itu bahwa ia tidak akan pernah bisa menarik perhatiannya. Kalimat tidak pernah bisa adalah kalimat yang sangat dibenci oleh Sasuke. Sasuke tidak akan menerima jika seseorang meremehkannya. Sudah cukup ayahnya saja yang meremehkannya tapi tidak dengan orang lain.

Dosen masuk ke dalam kelas. Semua mahasiswa segera mencari tempat duduk yang ada. Hari Selasa adalah hari yang beruntung bagi Hinata, karena kelas yang ia ambil sama dengan dua gadis yang merupakan sahabat baiknya. Sebenarnya Hinata dan kedua sahabatnya berbeda fakultas. Akan tetapi mereka bisa bersama dalam 1 kelas yang sama yaitu karena mata kuliah Managemen, bahasa, dan psikolog yang mereka ambil. Salah satu keberuntungannya yang lain adalah fakultas yang ia ambil sama dengan Naruto yaitu fakultas bisnis. Jadi ia bisa melihatnya setiap saat ketika kuliah berlangsung. Hinata, Ino dan Sakura duduk berdampingan pada baris ke dua dari belakang. Naruto duduk paling pojok kiri terdepan dan Sasuke duduk paling belakang tepat di belakang Hinata.

Bagi Sasuke mata kuliah bahasa adalah mata kuliah yang sangat membosankan. Pikirannya kembali pada pernyataan gadis Hyuuga itu. Dia melirik gadis Hyuuga yang ada di depannya. Sasuke mengerutkan kening melihat tingkah gadis di depannya yang terlihat gugup dan wajahnya memerah seperti tersipu malu. Ia mengikuti arah pandang gadis itu dan sedikit terkejut karena yang dilihat gadis itu bukanlah dosen yang sedang mengajar tetapi mengarah pada salah satu teman yang dianggapnya bodoh.

Setelah beberapa hari, Sasuke yakin jika gadis Hyuuga itu tertarik pada sahabat idiotnya. Sudah beberapa kali ia menyaksikan sendiri bagaimana gadis itu terlihat gugup dan selalu tersipu malu saat berada di sekitar Naruto. bahkan saat teman-temannya menyebut nama Narutopun wajahnya langsung bersemu merah. Ia merasa kesal. Pernyataan gadis itu selalu terngiang di ingatannya. Ia tidak bisa menerima jika orang yang sama sekali tidak tertarik terhadapnya malah tertarik pada sahabatnya sendiri yang bahkan tidak sepadan dengannya. Bukan hanya itu yang membuatnya kesal terhadap gadis itu. Ia juga merasa jika gadis itu selalu menghindarinya. Gadis itu juga terkesan mengabaikan dan tidak mempedulikannya saat ia berada di dekatnya. Dan karena itulah Sasuke merasa ia diremehkan oleh gadis kecil Hyuuga. Semua orang tahu Uchiha Sasuke tidak suka diremehkan.

Hingga tiba suatu malam saat Universitas mengadakan suatu festival. Naruto bercerita pada Sasuke bahwa ada seorang gadis yang disukainya. dia bercerita bahwa gadis itu sifatnya tidak seperti Sakura, tapi ia tetap tertarik pada gadis itu. Sampai ia menyaksikan sendiri sahabatnya itu berciuman dengan seorang gadis yang beberapa hari lalu mengatakan tidak tertarik padanya. Ia melihat sendiri bagaimana mata bulan gadis itu melihat Naruto dengan tatapan penuh damba. Dan malam itulah menjadi awal mimpi buruk bagi Hyuuga Hinata. Tidak ada yang tahu jika malam itu Uchiha Sasuke telah menyakiti Hyuuga Hinata.

Uchiha akan mendapatkan apapun yang ia inginkan. Jika ia tidak bisa mendapatkannya, maka ia akan melakukan apapun agar bisa mendapatkannya termasuk dengan cara memaksa sekalipun. Sasuke mengira dengan menghabiskan satu malam dengan Hinata bisa membuat Hinata berpaling dari Naruto dan menjadi salah satu wanita yang memujanya, tetapi itu semua salah. Apa yang Sasuke lakukan pada Hinata membuat Hinata menjadi lebih takut dan jijik padanya. Hinata bahkan masih tetap menyukai Naruto. Saat mengetahui Hinata masih berusaha mendapatkan Naruto, itu membuat Sasuke melakukan sesuatu untuk membuat Hyuuga Hinata lebih tersakiti lagi. Dan ia terus melakukannya hingga itu menjadi obsesi baginya. Penolakan terus menerus dari Hinata benar-benar membangunkan iblis dari dalam diri Sasuke. Ia bertekad akan membuat Hinata menjadi miliknya.

Ini adalah cerita Hinata Hyuga dan Sasuke Uchiha yang akan berbagi kisah menyakitkan dan penuh gairah di antara mereka.

-TBC-