Assasination Classroom (c) Yusei Matsui
My boy friend is fudanshi! Love story
Pair Karuxasa
Rate: T diragukan . M jaga jaga
Disclaimer: sayangnya Gakushuu ama Karma bukan karakter saya tapi punyanya Yusei sensei. kalo punyaku, ankyou berubah jadi genre yaoi.
WARNING! OOC, Typo(s),alur kecepatan, ngesinetron tambah lagi bahasa kaku.
.
.
.
.
.
Happy reading~
"Gakushuu Gakushuu!" Teriakan dari pria mohawk yang terdengar di sepanjang koridor sekolah sambil mengelilingi sekolah dari gedung satu ke gedung lainnya. "Cih angkat telponnya" kesal pria mohawk.
"Ah halo Ren?kenapa?" jawab seorang pria dari sisi lain.
"Kau dimana?!sekarang ada rapat!" teriak pria mohawk itu pada telponnya.
"Ahh iyya iyya, tunggu aku akan kesana" balas pria yang ditelpon.
.
.
.
.
"Nagisa kun aku ingin ketoilet sebentar"
"A ya"
Pria surai merah mulai berjalan memasuki toilet pria dan tanpa sengaja menabrak pria bermanik violet.
Dukk!
"Jalan hati hati dong!"
"Bukannya kau yang menabrakku!" Teriak pria surai jingga dengan semua buku yang dirangkulnya berjatuhan.
"Cih ternyata Gakushuu"
"KARMA!" Ujar sang surai jingga menatap tajam manik mercury milik surai merah.
"Baik baik akan kubantu"
"Aku tidak butuh bantuanmu!"
"Lalu mengapa kau menghalangi jalanku !"
"Minta maaf Bodoh!" .
"Ah maaf. Sudahkan?"
"Cih bodoh!" Decak surai jingga memungut semua bukunya yang terjatuh dilantai dan pergi meninggalkan si surai merah yang biasa di panggil Karma.
"Apa apaan dia itu!aku ingin membantunya dia tidak mau, aku minta maaf dia malah tambah marah. Aneh" Gumam Karma. Karma memasuki area toilet pria dan tanpa sengaja menginjak benda tebal yang penuh gambaran.
"Manga?BL? Kenapa ada disini? Perasaan tadi tidak ada. Eh jangan jangan!" .
.
.
.
.
"Cih apa apaan Karma itu dia yang menabrak malah dia yang seenaknya. Huh kapan dia mati!" omel seorang Asano Gakushuu disepanjang jalan.
"Gakushuu dari mana kau! Aku keliling keliling mencarimu tau!" omel pria mohawk.
"Ah maaf"
"Sekarang ada rapat dengan kepala sekolah!cepat simpan barang barang mu! Lalu ke ruang kepala sekolah!" Perintah Ren sang pria mohawk.
"Ah iya iya".
Mereka berlari keruang kepala sekolah membuka pintu perlahan lahan.
"Ahh maaf saya terlambat"
"Sang ketua osis terlambat?tidak bertata krama sekali" Ujar pria dewasa yang juga bermanik violet.
"Maaf saya benar benar minta maaf" ujar sang Gakushuu sambil membungkukkan badannya beberapa kali.
"Lain kali jangan diulangi!"
.
.
.
.
"Nagisa kun kau diluan saja ya aku ada perlu"
"Eh baiklah bye bye!" Ujar pria surai biru.
Karma lalu meninggalkan surai biru berjalan menaiki tangga hingga tiba di ruangan dengan papan "3-A" ia memasuki kelas itu dan mulai menggeledah setiap laci meja para murid. Ia menggeledah dari bangku ke bangku hingga menemukan sesuatu yang dicarinya.
"Hmmm sudah kuduga" gumamnya. Tak lama kemudian suara langkah kaki terdengar. Karma terus menggeledah meja dan mengeluarkan semua buku buku tebal yang ada di laci yang ia geledah.
"Aku tidak setuju dengan sistem kepala sekolah yang seperti itu. Siswa kelas E akan mengikuti ulangan bersama kita?bodoh sekali"
"Ma ma Gakushuu ucapan pak kepala adalah mutlak" terdengar dua orang sedang berjalan di luar kelas dan memasuki kelas yang ingin mereka tuju.
"Akabane Karma?" Kaget dua orang pria yang memasuki ruang kelas mereka.
"Apa yang kau lakukan disini? Dan buku buku apa ini dimeja Gakushuu? Manga?" Pertanyaan beruntun keluar dari mulut Ren.
"Karma sialan! itu semua koleksi manga ku! Bisa mati aku kalo Ren tau aku koleksi manga terlebih lagi manga BL" batin Gakushuu.
"Punya siapa ini!?" Teriak Ren. Gakushuu sudah bercucuran keringat dingin.
"Punyakulah memangnya siapa lagi!" Jawab Karma.
"Eh?" Kaget Gakushuu.
"Kenapa bisa ada disini!?" Tanya Ren lagi.
"Aku sedang membacanya kau tidak lihat?" Gumam Karma.
"Kenapa kau baca disini! Singkirkan itu! Atau kau ingin aku membakarnya" Teriak Ren.
"Keee?" Kaget Gakushuu lagi.
"Ah hai hai" Jawab Karma sambil membawa semua manga manga itu keluar.
"Anoo Ren aku diluan ya, ada yang harus kulakukan!" Ucap Gakushuu tergesa gesa dan langsung menyambar tasnya kemudian berlari dan mengejar Karma.
"Karma tunggu!" Teriak Gakushuu mengejar Karma. Karma menoleh dan melihat Gakushuu yang mengejarnya, bukannya berhenti Karma malah ikut berlari menjauh dari Gakushuu, benar benar jauh hingga sampai di sebuah taman.
"Karma bodoh! Berhenti!" .
Karma berhenti di taman. beberapa menit ia duduk disana menunggu Gakushuu bahkan ditangannya sudah ada es krim dan cemilan lain yang ia beli dari minimarket didekat taman.
"Kar-ha-ha-ma" Ucap Gakushuu terputus putus karna lelah berlari.
"Baru sampai?emm 20 menit. Lama sekali kau" Ucap Karma sambil melihat stopwatchnya yang entah berasal dari mana.
"Kau bodoh! Kenapa ikut berlari!hah-hah!" .
"Hahaha tidak hanya ingin mengerjai mu haha" Karma tertawa.
Tukk!
Gakushuu menjitak Karma.
"Itu sakit" Marah Karma sambil mengelus elus kepalanya.
"Ini! kau haus'kan!" Karma melemparkan air botol pada Gakushuu. Gakushuu mengembalikan air itu pada Karma. "Tidak, aku tidak perlu, aku akan beli sendiri" Ujar Gakushuu angkuh. Gakushuu berjalan menuju mini market yang berada di dekat taman.
"Air mineralnya tidak ada?" tanya Gakushuu setelah keliling keliling mencari air mineral di mini market itu.
"Ahh maaf sudah habis dibeli semua dengan pria merah ditaman sana" Jawab penjaga toko menunjuk Karma.
Gakushuu keluar dari mini market itu dengan muka bebek kemudian mengambil air yang tadi diberikan Karma.
"Katanya tidak mau tapi ko di habisin?" Tanya Karma cengengesan.
"Berisik!"
"Lalu mengapa kau mengejarku?"
"Sudah jelaskan. Manga ku!"
"Ehhh jadi ini benar punyamu!?" Goda Karma.
"Memangnya kenapa!masalah? kembalikan!" teriak Gakushuu sambil menarik setumpuk manga manganya.
"Tidak! Ini punyaku!" Teriak Karma memeluk setumpuk manga manga itu.
"Haaa! Jelas jelas itu punyaku! Aku yang beli!"
"Hai hai yo akan ku kembalikan. Jika kau mendapat peringkat 1 ulangan mid semester nanti tapi jika kau kalah kau harus menginap dirumahku dan menuruti semua perintahku" jelas Karma.
"Haaa!ti-"
"Ya sudah manga manga ini akan resmi jadi milikku" ucap Karma memotong perkataan Gakushuu.
"Ba-baiklah tapi ada syaratnya. Menang ato kalahnya aku,kau tidak boleh membocorkannya dengan orang orang kalau aku suka baca manga seperti itu"
Karma beridiri dari bangku taman menatap dalam manik violet yang dihiasi langit senja.
"Baiklah. Sampai ketemu lagi" Karma mengecup bibir Gakushuu lalu pergi membawa manga manga itu. Gakushuu langsung saja memerah.
"Apa yang kau lakukan!" Teriak Gakushuu namun tak di pedulikan oleh Karma.
setelah satu minggu mengikuti ulangan mid semester hasil dari ulangan pun sudah di pasang di mading.
1. Akabane Karma
2. Asano Gakushuu
3. Sakakibara Ren
4.
5.
dll
"Eh bohong! ini bohong kan?"
"Ini betul ko" Ucap Karma yang tiba tiba ada disamping Gakushuu.
"Apa yang kau lakukan disini!"
"Emm hanya menjemput pacarku yang imut ini" Ucap Karma sambil memeluk meluk Gakushuu.
"Lepaskan!" Gakushuu memberontak.
"Tidak apa kan! Kau kan pacarku" Karma mempererat pelukannya.
"Lepas! Sejak kapan aku jadi pacarmu!"
"Maa maa ayo kita kerumahku. Kau kalah taruhankan!" Ujar Karma sambil mendorong Gakushuu.
"Ehh ta-tapi aku mau ambil baju dulu dirumahku"
"Tidak usah tidak usah, dirumah ku banyak baju ko. Tenang saja aku sudah siapkan untukmu"
"Aku ingin tanya ayahku dulu"
"Sudah kutanya katanya hanya 2 hari saja. 2 hari pun sudah lebih dari cukup"
.
.
.
.
"Duduk disini jangan bergerak sebelum aku datang" Jelas Karma menyuruh Gakushuu duduk disofa rumahnya.
"Em"
Tak lama kemudian Karma keluar dari kamarnya dan membawa beberapa gantung baju.
"Apa semua ini?"
"Ini baju Gaku chan"
"Emm..mau kau apakan?"
"Aku ingin kau memakainya"
"Eeeeehhhhhh! Kau bercanda kan. Ini semua baju wanita!"
"Kita mulai dari baju sailor ini" Gumam Karma.
"Tidak tidak! Aku tidak mau!"
"Baiklah akan kubakar manga mangamu"
"Eehhhh itu semua manga edisi terbatas jangan dibakar!"
"Makanya cepat pakai bajunya!"
"Ha-hai hai" Ucap Gakushuu dengan mata berkaca kaca.
Beberapa menit akhirnya Gakushuu selesai memakai bajunya.
"Emmm tidak cocok!ganti!coba yang ini" Ucap Karma sambil memberikan baju dress pengantin.
Gakushuu membuka baju sailor itu dan menggantinya dengan baju dress pengantin.
"Emmm tidak cocok juga! Coba yang ini" Ucap Karma memberikan baju biarawati.
"Se-sempurna! Kau tampak imut sekali Gaku chan!" Teriak Karma sambil memeluk meluk Gakushuu yang memakai baju biarawati.
"Duduk disitu" Ujar Karma sambil mengambil kamera.
"Senyum Gaku chan!"
Gakushuu tersenyum kecut dengan matanya yang sudah tak tahan menampung air matanya.
"Mo Gaku chan kenapa kau menangis?" Tanya Karma sambil duduk disamping Gakushuu mengelap air mata Gakushuu dengan tangannya dan menenangkannya. Gakushuu tak menjawab Karma ia hanya berusaha menutupi wajahnya dengan kedua tangannya.
"Maaf karna sudah membuatmu seperti ini" Gumam Karma. Hening.
Ting tong.
Bel rumah Karma tiba tiba berbunyi.
"Siapa si" Gumam Karma sambil mengintip di jendelanya.
"Sial Karasuma!" .
"Gaku chan. Kau ke kamar ku dulu ya. Kumohon! soalnya editor ku datang kalo dia menemukan mu bisa gawat" Ucap Karma sambil menggendong Gakushuu ala bridal style dan membawanya kekamarnya.
"Editor?" Pikir Gakushuu.
Karma mendudukkan Gakushuu ditempat tidurnya dan berjalan membuka pintu rumahnya.
"Kau sudah kerjakan tugasmu kan?"
"Te-tentu saja!"
"Mana? Kulihat!"
"Errr..."
"Mangaka apa kau yang belum mengerjakan seri manganya ini sudah sebulan lo. Aku memberi mu waktu karena kau ada ulangan. Tapi kau malah tidak mengerjakannya bahkan selembarpun belum ada!" Omel Karasuma.
"Maaf maaf. Aku belum ada ide. Batasnya kan sampai besok. Nanti malam akan kubawa kerumah mu ya" Pinta Karma dengan puppy eyenya.
"Baiklah jika sampai besok kau tidak membawanya kutelanjangi kau disekolahmu!"
"Iya iya"
Disisi lain Dikamar Karma.
Gakushuu hanya melihat punggung Karma yang keluar melalui pintu. Gakushuu mengelap air matanya. Gakushuu memandangi seisi kamar Karma. "Berantakan sekali!" . Kertas berhamburan sana sini pensil yang patah jadi dua bagian. Penggaris dan alat tulis lainnya serta manga dan novel novel yang bercecer keluar dari rak bukunya.
Gakushuu berjalan memeriksa meja belajar Karma berharap ada sesuatu yang bisa ia gunakan mengancam Karma.
"I-ini kan manga shounen jump special yang belum diterbitkan!" Pikir Gakushuu membolak balikan kertas demi kertas yang dipegangnya.
"Jangan jangan!"
Cklek.
"Karma!?" Karma muncul di pintu kamarnya dengan wajah lesu.
"Tamu mu sudah pulang?"
"Ah ya"
"Sepertinya dia sudah kembali semula" Pikir Karma.
"Karma apa ini?" Ujar Gakushuu memperlihatkan Karma setumpuk kertas yang pegang.
"Ahh itu-"
"Karma jadi selama ini-
Akabane Shintaro sensei itu ayahmu!?"
"Are?"
"Wahh hebat yah punya ayah seorang mangaka. Jika saja ayahku seorang mangaka" Celutuk Gakushuu.
"Gakushu-"
"Bagaimana? Kapan ayahmu merilis ini? Mungkin bagus jika ku pamer pada orang orang kalo selama ini Akabane Shintaro yang tak diketahui asal usulnya ternyata adalah seorang ayah dari rivalku" Celutuk Gakushuu lagi.
"Gaku-"
"Ne-nee Karma kenal kan aku dengan ayahmu! Tanya kalo aku ingin jadi pacaranya!"
"Apa!" " Gakushuu!" Teriak Karma yang membuat Gakushuu terlonjak.
"Apa tidak usah teriak ih"
Karma tiba tiba memeluk Gakushuu dengan wajah sedikit marah.
"Eh ap- kenapa?"
"Kau bilang kau ingin berpacaran dengan ayahku?"
"Emm ya..kalau dia mau"
"Kenapa?" Tanya Karma sambil mempererat pelukannya.
"Karena dia idolaku. Dia mangaka favoritku aku lebih memilih Akabane Shintaro sensei dari pada ayahku." Jelas Gakushuu di pelukan Karma.
"Jaa bagaimana kalau Akabane Shintaro itu bukan ayahku tetapi aku?" Bisik Karma.
"E-ehhh!" Gakushuu mendorong Karma.
"Jadi Akabane Shintaro itu kau Bukan ayahmu!?"
Karma hanya menaikkan alisnya pertanda dia bilang "ya".
"Karmaaa~" Gakushuu melompat kearah Karma dan langsung memeluk meluk Karma.
"Katanya manganya di delay 1 bulan. Kenapa?" Tanya Gakushuu melepaskan pelukannya.
"Karna aku sibuk belajar mid semester untuk mengalahkanmu"
"harusnya kau tidak perlu belajar agar aku bisa membaca lanjutan manganya dan manga ku kembali tanpa harus memakai baju biarawati seperti ini dan menginap dirumahmu menjadi pembantumu"
"sudah sudah aku mau menulis"
Karma duduk di kursi belajarnya mulai mengerjakan manga manganya. suara decitan pensil dan detik jarum jam hanya itu hanya itu yang terdengar dikamar Karma. Gakushuu hanya terus memerhtikan Karma. Bosan. itu yang dirasakan Gakushuu sekarang karna biasanya setiap jam begini dirumahnya Gakushuu sudah ada didapur untuk menyiapkan makan malam.
"Karma kubuatkan makanan ya"
"ya ya"
Gakushuu keluar dari kamar dan berjalan kedapur Karma. membuka kulkas mencari bahan bahan yang bisa dibuat makanan. Gakushuu pun mengambil semua bahan yang diperlukannya untuk membuat makanan.
.
.
.
.
"eeh kau pintar memasak juga ya" Karma tiba tiba saja muncul.
"tentu saja. bagaimana mangamu?"
"sudah selesai. Hanya tinggal mengantarnya kerumah Karasuma"
"jadi? kau ingin mengantarnya dulu atau makan dulu?"
"emm makanannya sudah jadi?"
"em"
"baiklah aku akan makan dulu"
.
.
.
.
"aku pergi dulu ingat kau tidak boleh keluar dari rumahku Gaku-chan!"
"aku tau aku bukan pengecut yang mengingkari janji"
"Hai hai bye bye" Karma melambai.
"Hmmm sudah setengah 1 pagi hufft... besok harus kesekolah" Gumam Gakushuu sebelum tertidur disofa.
Tak beberapa lama Karma datang.
"Gaku chan?"
"Gaku chan... oy Gaku chan jangan tidur disini nanti kau masuk angin" Karma menggoyang goyangkan tubuh mungil Gakushuu.
Nampak tak ada tanda tanda bahwa Gakushuu akan bangun. Gakushuu yang mengenakan baju biarawati itu sudah lewat dari kata imut. Ini akhirnya Karma sudah tidak bisa menahannya lagi. Karma langsung saja melahap bibir mungil Gakushuu. Melumat-jilat-lumat-jilat. Gakushuu yang tertidur pulas saking pulasnya ia tak merasakan ciuman Karma. Kini Karma mulai menelusup ke dalam pakaian Gakushuu hingga menyentuh batang Gakushuu.
Gakushuu sudah pasti merasa aneh bendanya yang bahkan tak pernah disentuh oleh orang lain kini telah masuk kemulut setan merah yang melahapnya dengan ganas.
"Ahh...Karma!apa yang kau lakukan!" Gakushuu langsung saja menendang Karma.
"Apalagi... aku akan lakukan itu!"
"Apaaa kau mau melakukannya tanpa persetujuanku!"
"Ma tidak apa'kan kita ini kan kekasih... apa kau tidak tau sekarang lagi musim free sex lo... sekarang jarang ada anak sma yang perawan atau perjaka"
"E-h?"
"Lagipula Gakuchan melakukannya langsung lebih nikmat lo dari pada hanya membaca dan menonton" desis Karma ditelinga Gakushuu.
"A-apa!" Gakushuu memerah.
"Ayolah"
Karma memeluk Gakushuu dari belakang.
"Ka-Karma?"
"Ne tidak apakan.. kita kan sepasang kekasih. Sepasang kekasih melakukan hal seperti ini itu wajarkan"
"Ta-tapi aku bukan pacarmu" Entah mengapa Gakushuu terlihat pundung.
"Kalau begitu jadilah pacarku" Ujar Karma langsung melumat kembali bibir Gakushuu dan memegang batang Gakushuu lalu mulai mengocoknya.
"Emm...ahhh" Gakushuu belum menjawab hanya desahan nikmat yang keluat dari mulutnya.
Karma kemudian turun kebagian bawah Gakushuu melumat kembali batang Gakushuu. "Ka-Karma kumohon ahh- berhenti" ucap Gakushuu dengan wajah memerah.
"Eh tapi'kan aku baru mulai.. syukur syukur lo aku langsung kebawah"
"Tapi ahh-rasanya aneh"
"Tahan sebentar saja.."
"Ka-Karma ahhhhhh-"
"Cepat sekali keluarnya"
"Ah ah"
"Gaku chan ini buka mulutmu" Karma menyuruh Gakushuu mencoba cairannya sendiri. Gakushuu hanya menurut dan membuka mulutnya menjilat semua cairan yang ada di tangan Karma hingga tak ada setetes pun kecuali saliva Gakushuu. Karma kemudian menjilat kembali tangan kanannya yang sudah bercucuran saliva Gakushuu.
Kemudian Karma membuka lebar kaki Gakushuu memperlihatkan batangnya yang menegang dan lubang berkedut milik Gakushuu.
"Karma?"
Karma memasukkan 1 jarinya kedalam lubang Gakushuu.
"Ahhhhhhkkkk...Karma sa-sakit" Rintih Gakushuu dengan matanya yang sudah tumpah air mata.
Tak puas satu jari kini Karma memasukkan dua jari lagi.
"Ahhh"
Karma memaju mundurkan tangannya di dalam lubang Gakushuu.
"Ah-" hingga akhirnya Karma menyentuh bagian didalam Gakushuu yang membuat Gakushuu berteriak kenikmatan.
"Emm...sepertinya disini"
Karma membuka celana dan boxernya menunjukkan kejantanannya yang keras. Tak menunggu waktu lama lagi Karma langsung menyerang Gakushuu menusuk lubang Gakushuu dengan kejantannya Gakushuu hanya bisa mengeluarkan erangan dan desahan yang sangat erotis menurut Karma yang membuat Karma lebih ganas.
"Ahh-ahh Karma"
"Tahan Gaku chan sebentar lagi"
"Aku sudah ahhhh-" Gakushuu langsung saja keluar. Cairan miliknya kini memenuhi tubuh Karma yang berada di atasnya.
"Karna kau sudah keluar aku juga"
"Jangan keluar didalam ku"
"Ahhh" kini Gakushuu hanya merasakan hangat di bagian dalamnya. Karma mengeluarkan punyanya dan berbaring disamping Gakushuu.
"Gaku chan" Karma menunjuk cairan yang ada di bagian dadanya menyuruh Gakushuu membersihkannya dengan mulutnya. Ya Gakushuu nurut nurut aja.
Mereka kemudian masuk kekamar Karma menghempaskan diri dikasur Karma.
"Yang tadi menyenangkan bukan?"
"Kau bodoh!"
"Kau tampak menikmatinya"
"Bodoh bodoh"
"Mau lakukan'kan lagi besok?"
"Ap-bodoh bodoh bodoh"
"Jadi yang tadi apa kau menolakku?"
"Ak-aku" ujar Gakushuu dengan gaya tsun muka memerah.
"Kau?"
"Aku membenci mu Karma!" Teriak Gakushuu yang merah langsung menutupi wajahnya dengan selimut.
"Emm aku juga mencintaimu" Karma memeluk Gakushuu dari belakang.
.
.
.
.
"Ne-ne Karma temani aku ke akihabara ya hari ini seri mangamu terbitkan?"
"Ahh oke...tapi kenapa aku?"
"Ka-karna kau kan pacarku!" Teriak Gakushuu memerah masuk mode tsunderenya.
"Emmm... baiklah" Karma mengecup Gakushuu dan menariknya pergi.
.
.
.
.
Owari.
Gomen kalo ada typo.. kasih tau yak klo dapet bagian typonya.
Alur kecepatan. OOC akut.
Makasih dah baca^^
Omake.
"Ehh bento? Jarang sekali kamu buat bento"
"Berisik"
"Dua? Apa kau membuatkan ayah juga?" Goda pria manik violet.
"Enak saja. Ini tu buat-"
"Buat?"
Hening.
"Buat siapa? Karma?"
"Ap-apa" Gakushuu memerah.
"Emm sudah ayah duga.. dua hari yang lalu Karma datang minta izin ayah agar kau boleh menginap dirumahnya.. dan kemarin saat kau pulang jalanmu timpang.. apa kau sudah sampai level itu?"
Jlebb
"Berisik! cepat pergi ke sekolah! Nanti kau ada rapat!"
Owari beneran owari.
