Prolog
Cinderella's Step Mother
Cast: Kibum, Kyuhyun, Minseok (xiumin), Luhan, Baekhyun, Chen, Eunhyuk, Kangin, Kim Yongsun
Pair: Kihyun, Chenmin (?)
Warn: Genderswitch, Typos, AU
Genre: Romance, Family, little bit Angst
Disclaimer: penulis hanya meminjam nama tokoh saja, semua tokoh milik dirinya sendiri, agensi dan Tuhan YME, kecuali Kyuhyun, dia milik bersama :P [hehe, peace]
Cerita ini memang terinspirasi dari sebuah cerita Disney princess dengan judul Cinderella, tapi kisah ini tidak sama persis dengan kisah princess tersebut, meskipun dibeberapa bagian terlihat mirip, tapi ini murni karya yang keluar dari kepalaku. Mungkin kalian sudah bisa menebak jalan ceritanya, atau mungkin coba dibaca dulu karena cerita ini mengambil sudut pandang dari sang Ibu tiri bukan Cinderella.
Summary: Kisah ini menceritakan tentang Kyuhyun, sang Ibu tiri dari seorang gadis yang bernama Minseok yang tumbuh dan besar di keluarga kaya, menikahi seorang duda – Kibum – demi keberlangsungan hidupnya dan kedua putrinya, Luhan dan Baekhun. Namun kecelakaan yang menimpa Kibum merubah seluruh kehidupan barunya yang sempurna.
Selamat membaca
Sore di salah satu rumah besar yang berlokasi di Nanjing terlihat sang Nyonya rumah sedang menikmati teh hijau di taman belakang rumahnya, sedikit mendesah melihat tag berwarna merah pada meja yang ada di depannya, menandakan bahwa salah satu aset dalam rumah itu sedang disita. Suara berisik dari dalam rumah semakin keras terdengar seiring sang biang keributan mendekat ke arahnya.
"Ma, Baekhyun memakai tasku" rengek salah satu putrinya, mengadukan kelakuan kembarannya.
"Tidak Ma, tadi aku kira itu milikku tak taunya itu milik Luhan" Baekhyun mencoba membela dirinya sendiri.
Kyuhyun, sang Mama yang merupakan Nyonya rumah disana masih terlihat tak acuh, hal ini sudah biasa dan ia tak ingin mengambil pusing dengan pertengkaran tidak penting dari kedua putri kembarnya.
Melihat ibunya yang masih tak acuh, Baekhyun mencoba mencari celah dari situasi mereka "Ma, tas kami semuanya sama jadi sering tertukar"
Kyuhyun menaikkan salah satu alisnya.
"Jadi" Baekhyunn mulai berbicara, duduk di sebelah Kyuhyun dan memegang lengannya manja "Bolehkah kami membeli tas baru Ma?" gadis itu mengisyaratkan sebuah kedipan pada saudara kembarnya untuk membantunya merayu sang Mama.
"Oh benar, lagipula tas kami sudah old fashion, bahkan teman-teman kami selalu berganti tas tiap minggunya"
Kyuhyun mengeratkan pegangannya pada cangkir tehnya, menutup matanya sambil menengadah, kedua putrinya ini sungguh menguji kesabarannya, setelah membuang nafas kasar ia membuka kembali matanya dan,
'trek' suara gelas yang bahkan baru satu inci naik dari piringnya itu diletakkan secara kasar.
"Sudah berapa kali Mama peringatkan kalian, berhematlah! Kondisi kita sekarang tak seperti saat Baba kalian masih ada, berhentilah hidup hedonis eoh!" sedikit membentak yang membuat kedua putrinya yang selalu dimanja itu jadi merajuk.
Baekhyun kesal, semenjak ayahnya meninggal dan semua aset baik perusahaan maupun rumah disita dia jadi tak bisa bersenang-senang seperti dulu "Bukankah Mama punya uang dari hasil Butik?"
"Tak adil jika Mama menggunakan uang itu sendirian" Luhan menambahi argumen kembarannya.
"Diamlah" Kyuhyun mulai mengeluarkan nada dinginnya "Kalian pikir biaya sekolah kalian itu murah?"
"Mama ingin berkata kalau kami yang membuat kita jadi jatuh miskin?" benar-benar tak terima jika Baekhyun dan saudara kembarnya disebut sebagai penyebab semua ini.
Kyuhyun menghela napas, sepertinya ia salah bicara, kedua putrinya yang dibesarkan dengan harta yang melimpah dan selalu dimanja ini pasti sulit untuk mengerti "Kita sudah tak sekaya dulu lagi"
"Kalau begitu menikahlah dengan Paman yang terlihat kaya itu!" Baekhyun kembali menyahut dengan kesal.
"Iya, benar Mama, menikahlah dengan paman yang beberapa hari lalu melamar Mama"
Kyuhyun langsung menatap Luhan tajam, Luhan yang sadar dirinya telah keceplosan berbicara menutup mulutnya dengan kedua tangannya.
"Masuklah kalian, udara semakin dingin"
"Ma" kedua saudara kembar itu urung untuk melanjutkan kata-kata mereka karena sebuah tatapan tajam kembali dilayangkan pada keduanya lalu dengan patuh berjalan masuk ke rumah.
Kyuhyun melihat kedua putrinya dengan tatapan sedih, kecewa, kesal dan menyesal menjadi satu, tapi dia memang tak bisa berbuat banyak untuk hidup mereka. Kembali menyeruput teh terakhirnya di sore itu, mulai berpikir tentang apa yang dikatakan putrinya tentang pernikahan, mungkin itu solusi yang baik tapi akankah ia bahagia?
.Cinderella's Step Mother.
Pintu perpustakaan pribadi di sebuah rumah singgah dijeplakkan begitu saja oleh seorang laki-laki berbadan besar, begitu melihat sang pemilik ruangan sedang sibuk di meja ia langsung menghapirinya.
"Benar yang aku dengar dari Yongsun kalau kau melamar janda itu?" tanpa basa-basi laki-laki berbadan besar yang bernama Kangin itu langsung bertanya pada laki-laki lain yang masih tak mengalihkan atensinya dari buku yang dibacanya.
"Kyuhyun?" tanya laki-laki itu masih tanpa melihat ke arah Kangin.
"Ya, janda matre yang ditinggal mati oleh suaminya itu"
Perkataan Kangin sukses mengalihkan perhatian laki-laki di depannya, menatap tajam dirinya yang masih berdiri di depan meja baca.
"Jaga ucapanmu Kangin!" perkataan dingin itu keluar dari mulut laki-laki di hadapan Kangin.
"Kibum dengar," Kangin mulai ikut duduk di depan laki-laki yang ia panggil Kibum tadi "Aku tak percaya jika kalian saling mencintai dalam waktu yang singkat, bahkan wanita itu baru menjanda 4 bulan yang lalu dan dia mulai jatuh miskin sekarang"
"Geuman" suara itu berasal dari mulut yang hanya terbuka sedikit karena giginya sedang menggeretak.
"Dia dulu pasti menikahi Tuan Yifan karena beliau adalah wali kota Nanjing, kalau tidak,,"
"Aku bilang tutup mulutmu Kangin!" Kibum menutup bukunya secara kasar "Kau tak tau apapun tentang dirinya!"
"Baiklah, jika kau pikir begitu" Kangin merasa tersinggung karena sahabatnya ini tak bisa dinasehati alih-alih membentaknya "Oke, jika dia nanti hanya menguras hartamu, jangan meminta bantuan apapun padaku!" Kangin berdiri lalu berjalan keluar dari ruangan yang difungsikan sebagai perpustakaan itu. Meninggalkan seseorang yang menatap punggungnya dengan tatapan yang sulit untuk diartikan dengan kedua tangan yang mengepal erat.
.Cinderella's Step Mother.
Kyuhyun turun dari taksi yang membawanya ke restoran, setelah ia mengantarkan kedua putrinya untuk les menyanyi dan les melukis. Ia berjalan ke dalam restoran dengan anggun, tentu saja dia adalah seorang wanita yang sangat dihormati di Nanjing.
"Apakah anda telah memesan tempat ini Nyonya?" tanya seorang pelayan begitu ia memasuki restoran.
"Tamu undangan atas nama Kim Kibum" jawabnya singkat.
"Mari saya antar Nyonya" sang pelayan mempersilakan Kyuhyun untuk mengikutinya kemudian berhenti di depan salah satu pintu.
"Kau bisa meninggalkanku sekarang" ucap Kyuhyun ketika sang pelayan akan menghampiri pintu, berniat membukakan pintu.
"Baik Nyonya, selamat siang" pelayan itu menunduk kemudian pergi.
Menghela nafas, Kyuhyun sedang berusaha untuk menenangkan dirinya sambil memegang gagang pintu yang menghubungkannya pada ruangan VIP di sebuah restoran ternama di Nanjing. Bukan pertama kalinya bagi wanita single parent itu datang kesini, dan bukan perihal itu pula yang membuatnya gugup namun pria tampan yang sedang menunggunya di dalam yang membuatnya seperti ini. Dan topik apa yang akan mereka bahas sama sekali tak membantu Kyuhyun untuk menghilangkan kegugupannya.
'Tenangkan dirimu! Kau pasti bisa Cho Kyuhyun! Semuanya akan baik-baik saja' dalam hati mencoba memberi semangat pada dirinya sendiri.
Pintu kayu mahoni di ruangan VIP itu akhirnya dibuka oleh Kyuhyun, memperlihatkan seorang pria yang sedang serius dengan kertas-kertas yang dibawanya, yang kemudian mendongak dan tersenyum tipis padanya.
"Menunggu lama?" sapa Kyuhyun ketika sudah mendudukkan diri dihadapan pria itu.
"Tak masalah menunggu selama apapun" pria itu, Kim Kibum menjawab masih dengan senyuman tipis diwajahnya.
Kyuhyun membalas senyuman itu, sedikit merasa canggung karena ini untuk pertama kalinya mereka berada dalam satu ruangan yang tak terlalu luas berdua saja.
"Jadi, aku kira kau membawa jawabanmu hari ini?" Kibum memecah keheningan yang kembali terjadi untuk kesekian kalinya.
Mereka telah selesai makan siang bersama. Hari ini adalah hari dimana Kyuhyun menjanjikan akan memberi jawabannya atas lamaran yang dilakukan oleh Kibum seminggu yang lalu.
Kyuhyun menatap Kibum yang juga menatapnya "Kibum, kau tahu saat kau menikahiku maka-"
"Aku juga menikahi keluargamu" potong Kibum "Aku akan menganggap kedua putrimu seperti putri kandungku sendiri, aku paham apa yang kau katakan saat itu" sambungnya sambil memegang tangan Kyuhyun yang berada di atas meja. "Lagipula putriku juga seusia mereka, mereka akan menjadi saudara sekaligus sahabat baik"
Mata itu sungguh meyakinkan, tak ada keraguan di dalamnya, Kyuhyun bahkan berani bersumpah bahwa mata itu penuh dengan kejujuran dan ketulusan "Apakah kita akan bahagia?" tanyanya lirih.
"Kita pasti bahagia" menambahkan sebuah senyuman yang justeru melipatgandakan kadar ketampanannya.
Kyuhyun tersenyum, hari ini, beberapa kali ia telah tertular senyum dari seorang Kim Kibum, dan dia merasa bahagia.
.Cinderella's Step Mother.
Pesta pernikahan yang cukup sederhana telah dilaksanakan di gereja, dan sekarang Kyuhyun serta kedua putrinya sedang berada di sebuah mobil limousin yang sedang membawanya ke kediaman keluarga Kim. Disana, putri tunggal dari Kibum telah menunggu kedatangan mereka.
Seorang supir membukakan pintu bagian penumpang setelah sebelumnya memarkirkan mobil Hyundai Equus Limousine di depan rumah keluarga Kim. Seorang pria berusia hampir 40 tahun namun belum memiliki tanda penuaan itu keluar yang disambut gembira oleh putrinya.
"Akhirnya Appa datang~" sambut sang putri.
Kibum, sang Appa hanya mengelus rambut lembut putrinya yang sedang memeluknya dengan erat. "Minseok-ah, kau tak ingin bertemu dengan Mama dan kedua saudaramu?" tanyanya lembut.
Minseok, putri Kibum satu-satunya itu melepaskan pelukan mautnya pada sang Appa, kemudian mencoba mengintip orang-orang di belakang Appanya.
Kibum yang mengerti langsung memiringkan badannya untuk memperluas jangkauan pandang putrinya "Ini Kyuhyun, Mama barumu" memperkenalkan putrinya pada Kyuhyun.
Minseok hampir saja menerjang Kyuhyun jika wanita dengan senyuman elegant itu tidak mengangkat kedua tangannya di depan badannya, memberikan kode aku-tak-suka-dipeluk. "Ah. Annyeonghaseyo!" Minseok yang tersadar jika memeluk orang yang baru dua kali ditemui merupakan hal yang tak sopan pun memilih menyapa dengan tradisi korea, yang hanya dibalas anggukan anggun oleh Mama barunya. "Dan kalian pasti..."
"Luhan" jawab seorang gadis cantik yang lebih pendek sambil mengipasi lehernya dengan tangan.
"Baekhyun" jawab gadis yang lainnya, sambil mengedarkan pandangannya ke sekitar rumah.
"Aku Minseok, kalian bisa memanggilku Min saja" katanya riang, namun tak ada yang menggubrisnya "Kita akan jadi saudara" sekali lagi, kedua saudara barunya itu tak mengacuhkannya. "Tapi, kenapa namamu menggunakan nama Korea?" tanya Minseok pada salah satu saudara kembar yang bernama Baekhyun.
"Mamaku orang Korea jadi salah satu dari kita dinamai nama Korea, apa itu kurang jelas?" sedikit mencibir pada gadis yang ada di depannya, dia berpikir sepertinya akan merepotkan jika harus punya satu saudara perempuan lagi.
"Ah, ye" Minseok jadi salah tingkah, seperti dirinya yang tak bisa menebak sama sekali apa alasan dibalik nama saudara barunya itu.
"Ugh, panas sekali, apakah udara korea selalu sepanas ini?" Luhan yang tak tahan dengan panasnya udara diluar rumah itupun mulai mengeluh.
"Kapan kita akan masuk?" Baekhyun juga menambah keluhan saudara kembarnya.
"Jaga sikap kalian!" suara dingin itu datang dari mulut Mamanya yang membuat keduanya diam.
"Ah maaf, ayo masuk" Kibum menggandeng isterinya masuk ke dalam rumah besar itu.
Sedangkan Luhan dan Baekhyun mengekor di belakangnya dengan gumaman-gumaman pendapatnya tentang rumah barunya dan bagaimana hari-hari mereka akan dihabiskan di rumah besar ini. Meninggalkan Minseok yang mematung diluar, yang seolah-olah ia baru saja dilupakan karena kedatangan keluarga barunya, menatap sedih punggung-punggung yang menjauh darinya.
TBC
Selesai untuk bagian prolog. FF ini mungkin hanya terdiri dari 2-4 chapter saja. Jadi sudah bisa nebak kan disini siapa saja yang berperan sebagai saudagar kaya, Ibu Tiri, sang cinderella, dan dua saudara tirinya? Akhir kata terimakasih sudah membaca dan review please (entah itu berisi ulasan, kritik, saran, bashing, flame, dll semuanya diterima) biar aku tau kalau ada yang berminat dengan ff ini dan bisa nerusin ini ff.
