Selalu
Naruto Masashi Kishimoto
AU, drabble
If you read, you must review!
Little present for my friend; Momijy-kun
Happy reading!
.
.
.
Jangan takut, aku selalu berada di sisimu selalu.
Selamanya.
.
.
.
Sakura menutup kedua belah kelopak matanya. Panas, berat dan lelah. Air mata yang mengalir, tidak mau berhenti. Dan rasanya tak bisa berhenti untuk jangka waktu yang lama.
"Papa ..."
Gadis itu kembali melipat kedua lututnya dan menyembunyikan kepalanya di sana. Air mata terus saja meleleh—membasahi celana pendek selutut yang ia kenakan malam ini. Dingin, tapi ia tak peduli.
Di tengah keremangan, di sebuah sudut kamar, ia menangis.
"Mama ..."
Tersayat, sakit sekali. Ingin sekali ia merobek, membuang semua kenangan yang ada, menghancurkannya satu persatu tanpa bekas. Tapi ia tidak sanggup. Tubuhnya lunglai tak berdaya.
Di tengah kehancurannya, ia menemukan handphone-nya bergetar pelan.
From: Sasuke
Jangan menangis
Ia mengusap kedua sudut mata emerald-nya kemudian mengetikkan rangkaian kata-kata di sana—sebagai balasannya.
To: Sasuke
Tahu dari mana aku menangis?
Beberapa saat kemudian, terasa getaran lagi. Getaran pendek. Yang berisikan kalimat pendek pula.
From: Sasuke
Suaramu fals, gak enak di dengar
Tidak diperdulikannya pesan dari kekasihnya itu. Ia diam saja dan merundukkan kepalanya lagi. Rasa sakit dan egonya lebih penting dari pada membalas semua pesan konyol.
Namun sepertinya getaran-getaran dari ponselnya tidak mau berhenti. Getaran tanda panggilan masuk. Dengan terpaksa ia mengambil ponselnya dan menekan tombol answer.
"Apa?"
"Apanya?" Suara lelaki di seberang membuyarkan keheningan yang ada.
Tapi Sakura malah main menangis. "Sasuke ..."
Lelaki di seberang diam, ia mendengarkan.
"... bawa aku kabur."
Hening sesaat di seberang sana.
"Mama papa pembohong," kata Sakura dengan suara serak. Air matanya kian deras—seolah tak ada celah untuk berhenti. "Bohong ..."
Tetap hening yang ada di sana. Tapi Sakura tahu, lelaki itu masih ada di seberang telepon.
"Katanya, semua akan baik-baik saja ..." Sakura kembali mengusap sekian banyak air mata yang keluar dan melanjutkan, "... uh—" Ia menahan isakan yang akan keluar.
Ia tak mau terdengar begitu lemah.
"Sakura ..."
Kali ini yang terdengar suara isakan yang ditahan gadis bermata emerald jernih itu. Pilu rasanya.
"... aku akan selalu ada di sisimu."
Sakura terdiam di sana. Ia mendengarkan dengan pipi memerah. Entah rasa sedihnya tergantikan oleh rasa hangat yang menjalar.
"Jangan takut," ucap Sasuke dengan nada datar namun lembut. Dua kata yang makin menghangatkan hati gadis berambut gula kapas itu.
Pipi Sakura semerah tomat sekarang. Ia tersenyum dengan air mata—sekarang air mata haru dan menjawab, "I-ya."
Ia harus kuat. Tegar.
"Di sisimu selamanya."
Rasanya dada Sakura ingin meledak mendengar tiga kata tadi. Jantungnya berdebar kencang.
"Sasuke ..."
"Hn?"
"Arigatou ..."
"Hn."
"Wo ài nî."
"!"
.
.
.
Ketika kau hancur, akan selalu ada penghiburan dari orang yang kau cintai.
Tersenyumlah.
Karena hidupmu sangatlah berharga.
.
.
.
The End
#niup terompet
Sebuah hadiah kecil untuk kawanku Momijy-kun. Ah, aku tak begitu tahu apa masalahnya, tapi tetaplah semangat ya. Kamu pasti bisa!
Sorry, aku ambil beberapa penggal yang tertuang di dindingmu ... =/=a Itu beneran bikin aku terhenyak. Woooow... ^/^a
Keren banget kalian. Kurasa suatu hari aku ingin punya kisah cinta seperti kalian berdua. /b
Dan untuk para pembaca, terima kasih bersedia mampir. Maukah me review setelah membaca ini? kuharap tak ada silent reader ya.
Review!
Karikazuka
