APH © Hidekaz Himaruya; saya cuma numpang bikin fanfic aja… dan karena dibuat hanya untuk memenuhi kebutuhan saya fangirling, mohon apapun yang saya tulis disini diterima dengan lapang dada…

AU. Pairing Netherlands x Indonesia.

SURAT TANPA NAMA PENERIMA

Gadis itu menulis surat tidak untuk dikirim, tapi untuk menumpahkan semua kegundahannya yang makin lama makin menggunung, sulit ditahan sendiri. Ia terlalu malu berbagi dengan saudari atau saudaranya yang lain, takut diolok-olok, takut mendengar penolakan… takut mendengar kata-kata pematah semangat yang sedang tidak ingin didengarnya. Perasaannya sedang melambung sekarang, menggembung besar seperti balon sabun. Tidak, mohon jangan cepat meledak. Jangan biarkan perasaan mengawang-awang ini segera berakhir!

Sehingga ia menulis.

Berharap tinta diatas kertas itu memperpanjang umur memorinya, mengabadikannya, membuktikan bahwa apa yang diingatnya asli, selain menorehkannya dalam-dalam ke dasar benaknya—karena manusia bisa lupa.

Maka ia menulis.

Menulis.

Dan menulis.

Sampai curahan hatinya memenuhi garis terakhir lembar folionya dan gadis itu tersadar betapa panjang omong kosong tidak penting yang ditulisnya. Dan ia malu sendiri, lantas membakar bukti-bukti.

Tapi kejadian lain di kesempatan lain lagi-lagi memicu adrenalinnya. Lagi-lagi jantungnya menghianatinya, berdetak lebih kencang daripada seharusnya, membuat tangannya gemetar dan bibirnya kelu. Kenapa kakinya tidak bisa menopang beban badannya dengan benar? Suara apa itu yang begitu berisik berdentam tidak berhenti di telinganya?

Lagi-lagi gadis itu mencari lembar folio baru, dan menulis surat baru tanpa menorehkan nama siapa penerimanya.