Kucing Mengenangmu, Len!
.
Genre : General, Mystery, Hurt/Comport
Disclaimer : Yamaha Corporation, Crypton Future Media
Note : POV 1 hanya untuk di chapter awal dan akhir. POV 3 untuk Len dan si kucing dipertengahan :3
Warning : Cerita dicampur hewan, mohon maaf jika ada tokoh yang OOC, dan hal lain yang bisa Anda lihat
Summary : Sang Kucing terkenang dengan potongan kisah kedetektifan dari Kagamine Len, majikannya yang juga menjadi penyanyi.
.
.
.
.
Aku mengerjap rapuh, berkat semprotan air diluar jendela, lalu berhadapan dengan susunan dua bantal rapi. Lengkingan Rin-san membentak dan mengejar anjingnya untuk mandi, aku sudah jelas tidak dapat memejamkan mataku lagi.
"Aku tidak akan merendammu ke bak lagi, kok!"
Selalu Minggu yang sama. Aku bosan dengan rutinitas rumahan. Kasur seperti baru – hanya perlu ditarik ke dalam untuk kain yang membaluti kasur , jika tidak beraturan - , hanya untukku.
Semuanya memang tidak akan menarik lagi. Aku memberi perkembangan jarak lompatanku melintasi lingkaran keset penuh imajinasi warna abstrak – yang lebih pantas bila ruangan ini remang-remang, bagiku – untuk hiburanku. Ngomong-ngomong, aku lupa jarak lompatan yang kemarin.
Pagi sedang cocok dijadikan sarana berolahraga, dia mengajakku melalui sinar merambat memuliakan ranjang. Kucing bersurai oranye ini nampaknya tidak tergugah.
Aku banyak melalui petak yang sama, hari yang sama, dan kegiatan yang sama.
Aku ingin menjumpai setiap orang di gang yang kutengok, sekalipun dia hanya menyuruhku. Aku melalui banyak terobosan dan celah-celah, mengamati semua perubahan yang kutahu tentang posisi barang-barang atau hal tak berguna lainnya. Selain Rin-san yang hanya menyodorkan makanan, aku ingin seseorang seperti majikanku dulu.
Aku nyaris serupa dengan perabotan dapur. Mereka disentuh ketika seseorang memerlukannya, atau mungkin aku lebih parah dari mereka. Aku memanjat kursi makan tapi tidak bermaksud merusak tatanan di meja yang dibuat Rin-san dan rekan-rekannya sesekali. Makananku berasal dari kemasan. Dia pernah mengeluh tidak bisa mengurusku dan berpikir untuk menjualku. Tapi kenangan itu, magnetku dengan rumah ini.
Magnet dengan seseorang. Tidak bisa ditolak Rin-san.
Menjadi kucing rumahan memang desakanku. Melompat ke bawah, aku mengucapkan sampai jumpa dalam menoleh tanpa arti. Aku sudah tidak memiliki sesuatu yang dicari tapi masih mau mengelilingi rumah ini seperti orang yang berseragam lain diluar gerbang sekolah. Sepertinya aku mengalami kesepian kronis, haha.
Aku menemuinya, dalam kertas foto yang diagungkan dibalik kotak kaca yang bisa berdiri, dan kacamata terbuka.
Sekarang aku ingin peduli pada benda mati ini. Lemari kecil dan kursinya yang lebih tinggi itu, namun tampak rendah dari lingkar bawah – seperti yang kau tahu merupakan pusatmu dalam bersantai – kursi, aku melompat, menganga leherku mencium meja berdebu. Rasanya seperti aku pernah melakukan ini, aku yang serius dan menyeramkan.
Kagamine Len, seorang penyanyi yang juga melaksanakan hobi berbahaya dan aku partnernya. Dia menganggap kamera dan foto merupakan perusak citranya yang misterius dan rahasia. Mereka adalah penyebar dan sangat terbuka. Jadi foto yang ditangkap Rin-san ini – berekspresi dengan sangat menyayangkan.
Aku ingin tahu; seberapa tahannya Len dengan jepretan-jepretan berlipat ganda dari para reporter dan dipublikasikan dalam bentuk majalah yang mencolok. Aku ingat dia pernah membanting majalah itu hanya usai mengamati hasil warna-warna di wajahnya, tapi tetap saja, keinginanku digantung.
Dan penghalang matanya, selalu diletakkkan di sini, setiap anggota memilikinya dengan motif yang sama. Cassus, aku suka namanya.
Aku menyenggol tungkainya dengan hidung. Dingin. Seharusnya dalam foto itu dia mengenakan kacamata ini.
Ah, tidakkah menyenangkan jika kau masih berada di sini?
Pintu lemari berkaca menganga begitu saja, juga album terbeber yang dibiarkan. Aku mengunjunginya bukan untuk membereskannya, hanya tertarik untuk tahu. Aku memulainya lagi dari awal.
Album foto keluarga. Jilid pertama untuk Rin-san dan segala identitasnya. Jilid kedua untuk Len, fotonya baru saja dicabut.
Kemana foto itu pergi? Hanya jejak lem perekat yang kering oleh waktu.
Kau tahu, aku sudah lama tidak mengerjakan sebuah kasus. Aku ingin mengejar perginya foto itu, setelah memeriksanya di sini.
Aku sedang menjelajahi pertumbuhan dua orang manusia dan – sepertinya – dulu dia orang yang senang difoto. Tidak menggunakan alat bantu apapun untuk menyembunyikan karakternya, senyumnya, dan sifat periang anak-anak pada umumnya.
Tangan sederhanaku menyingkap bagian peralihan menuju remaja, Rin-san lebih mendominasi. Aku tidak begitu terpaku pada macam-macam kegiatannya ini; mengocok adonan terigu kental, mengerjakan pr, juga hal lain bersama teman-temannya. Aku hanya menemukan satu foto Len dipojok bawah.
Selanjutnya, timbunan kertas-kertas foto dipertengahan lipatan belum dipasang. Rin-san dan yang lainnya berduka cita.
Kagamine Len, seorang penyanyi yang terkadang mengingkari tugas berlayar di panggung terbuka, hanya aku yang tahu alasannya mati. Orang-orang menemukan wujudnya di gang, dan menuduh banyak terhadap si pembuat kekacauan.
Ya, aku tahu mereka menggunakan teori bahwa hewan adalah makhluk berkepala kosong. Mereka hanya menganggapku benda, jadi mereka membiarkanku.
Hari itu merupakan menit-menit hobinya akan lenyap. Ah-ya, hei, aku pensiun!
Menjauh tanpa mengubah posisi album. Sedikit menjauh.
Aku memiliki beberapa potongan dengannya, berantakan, namun episodenya masih tertata. Memang tidak ada kaitannya dengan tragedinya, sebuah alasan murni keberadaanku.
Aku bisa menjabarkannya jika kau mau membuka matamu pada rentetan kisahnya. Aku tidak peduli pada lompatan yang akan kaulakukan.
Aku ingat wujud para korban yang kehilangan, tempat bermasalah, angka-angka itu. Terkadang berputar ketika segala sesuatu yang kukerjakan tidak mengenakan hati.
Namun rasa pahit itu, aku berusaha mengabaikannya.
Karpet berbutir debu belum dibersihkan ditempatku, cacat di beberapa titik oleh cakarku. Aku hanya ingin dunia mendengar seruan ini.
Kucing mengenangmu, Len!
.
POV 1 : Off
.
TBC
Untuk chapter dua sampai terakhir, semacam series, tapi akan kujelaskan penemuan foto si Len yang hilang diakhir . Kenangan-kenangan yang diketahui si kucing dalam memori hewan -_-.
