plume83 presents
I Miss You
.
.
.
"Gege—"
Sosok gadis manis itu kembali meracau. Tubuhnya tergeletak rapuh di ranjang, merapatkan setiap inchi tubuhnya hanya untuk memeluk baju seseorang.
Baju Kris, kekasihnya.
"Gege—" racaunya lagi. Tangannya menekan baju itu kuat-kuat di hidungnya, mencoba meresapi sisa-sisa aroma Kris yang tertinggal di bajunya. Mencoba menanamkan aroma itu kuat-kuat di pikirannya, agar Kris tak kemana-mana. Agar ia dapat selalu merasakan Kris di sisinya.
"Gege," gumamnya lirih. Setetes air mata meleleh di pipinya. "Aku merindukanmu."
Namja bersurai hitam itu perlahan terlelap karena terlalu lelah menangis. Tangannya masih terus menggenggam baju Kris, menunjukkan betapa ia benar-benar merindukan kekasihnya itu. Ia sudah tidak lagi meracau. Hatinya terasa tenang ketika ia merasakan tangan kekar kekasihnya sedang memeluk dirinya dengan erat, seakan tidak ingin meninggalkannya. Surainya terasa dielus dengan lembut dan penuh kasih, membuatnya menyunggingkan sebuah senyuman kecil di bibirnya.
"Aku juga merindukanmu, Taozi," bisik sosok itu sebelum benar-benar menghilang.
Dan ketika ia merasakan pelukan itu menghilang,
Taozi kembali menangis.
[17:55—190114]
