Studio terasa lebih sunyi sekarang, hanya ada suara-suara kecil tuts piano mini yang terhubung dengan komputer. Yoongi –yang menekan-nekan tuts piano itu dengan asal, pikirannya menjalar kemana-mana, ia jadi tidak fokus pada musik nya dan membuat dentingan nada kecil itu terdengar kacau dan sangat mengganggu.

Namja disebelahnya juga –Namjoon hanya bisa terdiam, suara kacau piano itu seperti tak merasuk ke telinganya. Ia merasa kasihan pada sahabatnya saat ini, matanya terlihat tiba-tiba kosong dan terlihat kehilangan semangatnya.

Yoongi?

Bukan.. bukan dia..

Tapi seseorang yang ada diluar studio ini, lebih tepatnya seorang namja dengan kaus panjang hitamnya yang masih berdiri bersandar di luar pintu studio. Namja itu meremas kuat ponselnya, sorot mata tajamnya tak lepas dari layar nya.

"Shit!."

Umpatnya kesekian kalinya, ingin sekali ia membanting ponselnya itu untuk sedikit mengurangi rasa kesalnya yang menumpuk di ubun-ubun. Tapi dia sadar, dia sedang tak berada di dorm nya, dimana ia bisa berbuat sesuka hatinya tanpa harus peduli dengan pandangan orang lain saat ia ingin mengamuk begini.

Pintu studio terbuka perlahan, pucuk kepala Namjoon menyembul dari sana "Hobal-ah.." panggil Namjoon pelan pada si 'Hobal'. Yah.. dia lah Hobal, Hobie, Hosiki, Hoseok –banyak sekali panggilannya. Yang dipanggil hanya melirik malas, ia tidak marah pada Namjoon atau Yoongi yang ada dibelakang namja berambut pirang itu, ia hanya kesal pada seseorang yang membuat mood baiknya turun drastis kurang dari 1 detik.

"Mian Namjoon-ah.. aku sedang tidak mood sekarang." Jawabnya, seakan ia tahu jika yang Namjoon ingin tanyakan adalah ia-kembali-ke-studio-atau-tidak. "Hobal-ah, aku tahu kau kesal tapi-..".

"Hyung, jebal.. aku permisi dulu." Hoseok berlalu dengan datar, Yoongi ingin sekali rasanya menonjok anak itu, tapi ia sudah paham jika Hoseok-yang-ini benar-benar tidak bisa diajak negosiasi, biarkan saja dia sendiri.

.

.

Suasana dorm tak ada bedanya dengan studio barusan, sepi. Tidak ada siapapun disana. Jungkook pasti masih sekolah, Seokjin pasti konsultasi ke dokter kulit lagi, Jimin pasti masih di Gym, Hoseok tahu karna tadi pagi jika bukan karna ada project dengan Namjoon dan Yoongi di studio, Hoseok pasti akan ikut ajakan Jimin ke Gym karna terakhir dia ke Gym sudah lama sekali.

Dan satu nama belum di sebutkan di sini..

Entahlah.. Hoseok terlalu malas mengingat nama itu sekarang. Dia berjalan gontai ke kamar, lalu merebahkan.. ah tidak! Menghempaskan tubuhnya ke atas kasur empuk miliknya. Dia mengusak wajahnya kasar. Bayangan picture dari sebuah situs natizen ia lihat disana.

Gambaran seorang namja-yeoja tengah berciuman, ah bukan, terlihat seperti hanya sebuah kecupan ringan –sekedar menempel. Tapi tetap saja, Hoseok benar-benar merasa murka. Ia berjalan ke arah double bed disamping kasurnya. Ia menatap lama sebuah kertas yang sudah di jilid dengan sampul putih tulang itu lekat-lekat.

Sebuah naskah drama. 'Hwarang : The beginning', dan tertera dengan jelas nama 'V' di ujung kanan sampulnya. Hoseok bukanlah pemain dalam drama itu, tapi ia hapal dengan jalan ceritanya saat namja itu –V a.k.a Taehyung memintanya untuk menemani Taehyung latihan.

Hoseok tahu, jika di dalam drama itu akan ada adegan kiss scene antara Taehyung dengan aktris lain. Hoseok tahu.. ia kira ini akan mudah hanya dengan tidak membuka berita apapun dari drama itu dengan tujuan agar ia tidak melihat kiss scene picture yang mungkin di unggah ARMY.

Tapi, ketakutan itu malah menusuknya dari belakang. Ketakutan itu justru datang tanpa Hoseok sangka. Ia hanya tak sengaja di dorong rasa penasaran bagaimana acting Taehyung di dalam drama itu. Karna jika bagus, Hoseok akan memberinya hadiah.

Tapi alih-alih dia memberi hadiah pada Taehyung. Nyatanya malah Taehyung yang memberinya kejutan yang begitu membekas dihati dan pikirannya. Ia bahkan tidak sanggup men'scroll semakin kebawah hanya untuk melihat komen ARMY atau K-Net yang lain. Ia sudah cukup terpuruk hanya dengan melihat picture keparat itu.

Satu helaan nafas keluar "Sudahlah." Hoseok berjalan ke kasurnya, ia berniat tidur saja. Siapa tahu saat ia bangun ini hanya mimpi, atau paling tidak rasa sakitnya ini sudah menguar kemana pun selain dirinya. Hoseok sadar, ya.. dia sadar. Dia bukanlah siapa-siapa untuk Taehyung, hanya sesosok teman, hyung, atau bahkan hanya partner se-grup. Hubungan mereka tak ada perkembangan dari dulu. Semuanya datar.

Hoseok hanya takut, jika suatu hari ia lelah dan berhenti dari Taehyung, ia akan menjauh dari anak itu. Hoseok sudah pasti melakukan hal itu, karna dekat di samping orang yang terus menggantung mu dulu adalah hal paling menakutkan. Hoseok tidak keberatan mencintai Taehyung lagi setelah itu, tapi tersakiti lagi seperti ini? Hoseok lebih baik menjauh dari anak itu.

Ia tidak sebodoh orang diluaran sana yang mau dipermainkan oleh orang yang dicintainya.

Brak!

Hoseok berjengit, ia sedikit melirik dari balik lengan kanannya yang menutupi kedua matanya ke arah pintu. Shit! Itu Taehyung "Aish.. jinja! Ternyata masih disini!" Taehyung berjalan cepat ke kasurnya dan Jimin yang tak jauh dari kasur Hoseok. Ia menyabet naskah itu cepat, lalu berlalu ke pintu.

Tapi sebelum itu, ia berbalik..

"Hyung, bukannya kau bilang mau ke studio?." Taehyung berbalik dan menanyai Hoseok yang masih asyik pura-pura-tidur. Hoseok tak merespon sama sekali, anak itu sengaja tidak menjawab dan Taehyung yang merasa jika hyung nya ini agak berbeda.

Kaki kurus Taehyung menyeretnya ke tepian ranjang Hoseok dan duduk disana, ia mengamati separuh wajah Hoseok yang tak tertutupi lengan, apa Hoseok tidur? "Hyung?~ Kau tidur?." Tanya Taehyung menggoyangkan lengan Hoseok pelan. Masih tak ada respon dari Hoseok "Ahh hyung~." Taehyung semakin mengusik Hoseok, malah sampai menoyor dahi Hoseok.

"Hos-.."
"Ka."
"N-Ne?."

Hoseok merubah posisinya menyamping, membelakangi Taehyung. Ia benar-benar kacau saat ini, dan si-penyebab-kacaunya-hati-Hoseok-hari-ini malah datang dan bicara-.. eih.. merajuk lebih pantas sepertinya. "Hyung, Neo wae ire?. Kau punya masalah?." Taehyung berusaha merubah posisi Hoseok menjadi berbaring kembali. Tapi ia malah mendapat tepisan dan Hoseok.

"Karagu." Hoseok menyuara dengan suara seraknya. Owh.. Taehyung sungguh hapal, jika suaranya sudah begitu maka Hoseok bukanlah orang yang bersahabat "Tapi Hoseok-hyung..".

"Geunyang Karagu! Jinja!."

Hoseok bangkit dari acara tidurnya dengan bentakan pada Taehyung. Ia langsung berdiri dan menjauh. Taehyung masih terdiam di posisinya, ia terlalu kaget. Hoseok bangun, membentak, lalu pergi. Tapi jauh dari itu, Taehyung bisa melihat sorot mata Hoseok yang berbeda dari biasanya. Ia bukan Hoseok dengan sisi pemarahnya yang biasa. Taehyung paham, tapi dia tidak tahu.

Tak lama suara kucuran shower dari arah kamar mandi terdengar, Taehyung berdiri dari tempatnya. Dan berjalan keluar dari dorm.

.

"Aishh.. Hoseok pasti akan begini sampai beberapa hari kedepan."

Namjoon mengeluh, disampingnya berdiri Yoongi yang tertunduk serius. Saat di studio tadi, awalnya Hoseok adalah Hoseok yang biasa, birisik dan ceria. Tapi entah kenapa tiba-tiba semuanya menjadi sunyi. Yang Yoongi dan Namjoon tahu hanya Hoseok yang memegang ponselnya dengan ekspresi tidak nyaman untuk dilihat.

"Akhh.. kenapa juga Hoseok tidak menyatakan perasaanya dari dulu pa-..! Wae? ." Yoongi menoleh pada Namjoon saat anak itu menyikut-nyikut lengan kurusnya berkali-kali. Yang dia dapatkan adalah Namjoon yang mengangkat-angkat dagunya ke arah depan. Yoongi menyipitkan matanya ke depan. Di ujung sana, di pintu baseman, ada Kim Taehyung yang berjalan menuju mobil van mereka.

Dan mata ber-eyeliner itu menangkap sosok dua sahabatnya yang berdiri di pintu masuk baseman. Yoongi dan Namjoon mendekat pada Taehyung yang berlari kecil kearah mereka "Kalian baru pulang dari studio?." Tanya Taehyung, Yoongi dan Namjoon hanya mengangguk "Apa Hoseok ada di dorm?." Tanya Yoongi balik.

Ekspresi Taehyung berubah, wajahnya terlihat kecewa dan penasaran "Ne, dia ada di dorm. Geunde Yoongi-hyung. Ada apa dengan Hoseok-hyung eoh?. Aku sempat menanyainya ada apa, tapi dia malah mengusirku sambil membentak. Hoseok-hyung terlihat benar-benar beda.".

"M-membentak?!/Mwo?!."

Baik Namjoon dan Yoongi benar-benar terasa terjungkit kebelakang. Hoseok membentak seseorang?. Ya Tuhan, melihatnya diam tanpa kata saja sudah mengerikan, apalagi sampai membentak?. Taehyung mengangguk "Yak! Taehyung-ah! Kau jadi tidak?!." Manager mereka berteriak dari belakang "Ah! Chankeuman!.".

"Ini kan hari libur kita, kau mau kemana?." Tanya Namjoon "Aku ingin mengantar ini pada ke Onew-sunbaenim. Miliknya sudah hilang, tapi dia ingin mengoleksi naskah drama yang pernah ia mainkan." Taehyung memainkan naskah nya sendiri "Dari produser sudah tidak ada, Jadi sesuai izin.. Onew-sunbaenim ingin pinjam naskah ku dan mencopy nya.".

Right! Lawan main!.

"Berikan saja itu pada manager-hyung Tae. Aku ada perlu denganmu." Ujar Yoongi dan merebut naskah Taehyung dari tangan pemiliknya lalu memberikannya pada Namjoon "Katakan pada manager-hyung antarkan ini pada Onew-sunbaenim." Pinta Yoongi, Namjoon hanya bisa menurut dan pergi.

Yoongi menarik lengan Taehyung kembali ke dorm "A-ah.. hyung? Wae?." Yoongi terus menarik lengan Taehyung sampai didepan pintu dorm. Tapi saat hendak menekan kunci sandi dorm mereka, pintu itu malah terbuka. Dan Hoseok ada dibalik pintu itu dengan pakaian lengkap nya, dan juga membawa tas di punggungnya.

"Hobal-ah.. neo odiya?." Tanya Yoongi. Hoseok mengangkat pandangannya dan kembali bertatap dengan iris Taehyung. Tapi Hoseok acuh dan melewati mereka "Aku akan menyusul Jimin di Gym." Jawabnya saat sudah hampir 3 meter dari Yoongi dan Taehyung.

"Hyung! Hati-hati!." Teriakan dari Taehyung tetap di acuhkan oleh Hoseok dan terus berjalan menjauh "Hobal-ah! Pergilah dengan manager-hyung sekalian! Kalian searah!." Teriak Yoongi, dan kali ini Hoseok membalasnya dengan 'okay sign' dengan tangan kanannya yang ia angkat ke atas.

"Yak! Mwoya igeo!." Taehyung benar-benar kesal di acuhkan seperti ini! Heol! Dia jelas-jelas di acuhkan!. "Ini soal Hoseok, Tae-ah.." Ucap Yoongi menghela nafas ringan saat punggung Hoseok sudah tidak terlihat dibalik pintu lift.

Yoongi masuk ke dorm, diikuti oleh Taehyung dibelakangnya.

.

.

TBC/END?