Day and Night

Story By : Miko'Setrezed, Yoshi, and RyoDemonRyo

Post By : RyoDemon

Disclaimer : Masashi Kishimoto

Pair : SasukexNaruto

Rate : T

Genre : Romance, Family, Friendship, Hurt

Warning : Typo, EYD, Gaje, Alur kecepatan, dan OOC (maybe) dll…

Summary : Aku menunggumu, selalu menunggumu. Siang dan malam

Aku berdoa, dan tetap menunggu.

Dan walaupun jiwa ini perlahan menghilang, aku akan tetap menunggumu.

.

.

.

Taman ini adalah tempat dimana aku bertemu denganmu.

Tempat ini juga dimana kita berdua duduk diam,

Menikmati suasana yang damai, dan juga

Saat dimana kita dapat dengan bebas meluapkan segala emosi kita.

Tempat ini juga menjadi saksi bisu, kisah kita berdua.

Mendengarkan semua jerit tangis, maupun canda tawa kita berdua.

Kita selalu berbagi kisah kita disini. Saling berbagi peluk kehangatan

ditengah kisah hidup yang begitu dingin.

Namun, setelah kau pergi, entah dengan siapa lagi aku dapat berbagi.

Aku menunggumu, selalu menunggumu. Siang dan malam,

aku berdoa, dan tetap menunggu.

Dan walaupun jiwa ini perlahan menghilang, aku akan menunggumu.

Karena aku masih berpegang teguh pada janjimu.

Dan aku yakin, kau-pun akan tetap berpegang pada janjimu.

Kau akan kembali lagi, disisiku.

./.

./.

/Chapter One/

/Part One : Can you feel how much this heart missing you?/

./.

./.

Angin berhembus, menerbangkan rambutku dan rerumputan yang berada di sekelilingku.

Senyum terlukis di wajahku, tatkala bayangan-bayangan

milik kita berdua melintasi benakku.

Aku mengangkat tanganku kedepan, mencoba meraih cahaya-cahaya yang

Berkelap-kelip dilangit malam tanpa awan ini, berharap jika itulah dirimu.

Aku tak peduli apapun kata mereka, yang penting aku masih bisa mengingat senyummu,

Aku bahagia. Walaupun hati ini kadang menangis merindukanmu, namun

Aku akan tetap bertahan. Semua berbeda sejak kau pergi.

Aku kadang menyesali apa yang aku katakana kepadamu, pada saat

Kita bertemu di Valley of the End. Aku berkata bahwa aku menginginkan kau kembali

Haya karena aku sudah berjanji pada Sakura-chan. Tapi kau dan aku

Sama-sama mengetahui bahwa itu hanyalah kebohongan belaka.

Aku menginginkanmu kembali karena aku menginginkanmu. Mencintaimu.

Namun, seberapapun aku menginginkan kau berada disini,

Tapi aku tak akan egois. Kau mempunyai sebuah tujuan yang harus kau capai,

Maka dari itu, aku merelakanmu untuk mencapainya. Karena aku tulus kepadamu.

Sambil terus memikirkanmu, aku terbaring di rerumputan

Hijau dibawahku. Nafasku tiba-tiba sesak saat bayangan tentang

Sakura-chan memelukmu dirumah sakit.

Entah mengapa saat itu aku merasakan sesuatu terbakar di dalam diriku.

Aku tahu seperti apa rasanya pelukanmu itu. Namun aku ingin menjadi orang pertama

Yang memelukmu saat itu. Karenanya aku segera keluar dari kamar rumah sakit miikmu,

Dan berjalan masuk ke kamar milik Kakashi-sensei sambil menahan rasa sakit didada ini.

Dapatkah kau memahami hati ini?

Dapatkah kau menyadari perasaanku?

Dapatkah kau merasakan seberapa banyak aku menangis untukmu? Merindukanmu?

./.

./.

./.

Hari ini aku begitu terkejut saat mendengar berita bahwa kau telah membunuh Orochimaru. Tentu saja, aku tak tinggal diam mendengar kabar ini.

Aku meminta Tsunade-baachan untuk segera memberiku misi untuk menyelamatkanmu.

Dan tentu saja, Tsunade mengizinkanku walaupun kami harus melewati

Beberapa argument. Aku tersenyum lebar saat Aku, Sakura-chan, Sai, Shikamaru,

Yamato-Taichou dan Neji, berjalan keluar dari desa Konoha. Sesuatu didalam

Diriku langsung berteriak kegirangan saat membayangkan

Aku akan bertemu kembali denganmu setelah sekian lama.

Setelah beberapa lama dalam perjalanan, Kami sampai disebuah desa kecil untuk beristirahat sejenak. Kami diperbolehkan Yamato-Taichou berkeliling desa dan mencari

Hiburan masing-masing. Sakura-chan pergi untuk mencari tumbuhan obat-obatan

Yang mungkin akan berguna untuk kami, Sai mencari sebuah tempat misterius

Untuk melukis, Shikamaru mencari tempat untuk melihat awan, Yamato-Taichou yang entah hilang kemana, dan Neji yang pergi bersama Yamato-Taichou.

Aku menghela nafas berat. Di desa ini tak memiliki kedai Ramen,

Makanya aku mencoba berjalan-jalan memikirkan kemana aku akan pergi.

Entah mengapa aku merasa sedang diawasi. Namun, dengan santai aku menghiraukannya. Aku tetap melanjutkan perjalananku, hingga aku terhenti di sebuah

Toko yang menjual Dango. Aku membeli beberapa tusuk dango, sebelum aku

Kembali berjalan mengelilingi desa ini. Aku menutup mata, mencoba menghitung berapa banyak orang yang mengawasiku.

'Satu… Dua… Tiga… Empat… Empat orang?' Batinku. Aku tetap berjaga-jaga, tetappi tetap ber-akting aku tidak mengetahui jika sedang diawasi. Aku memandang sekelilingku, dan pandanganku terhenti kepada satu tempat, yang bertuliskan 'Pemandian Air Panas'.

Aku berlari pelan kearah pemandian air panas itu. Setelah masuk, aku langsung bergegas menuju tempat ganti. Setelah selesai, aku berjalan masuk ke tempat pemandian kusus laki-laki dan melangkah masuk Ke tempat itu. Aku melemaskan otot-ototku, mencoba untuk Relaks. Aku menutup mataku sambil terus berendam. Setela kira-kira 15 menit, aku melangkah keluar dan segera memakai bajuku. Baru saja selesai memakai celana panjang hitam milikku, sebuah suara yang familiar menghentikan aksiku, membuatku berbalik dan menatap pemilik suara itu terkejut.

"Naruto…" Aku menelan ludah mendengar suaranya yang begitu aku rindukan. Iris hitam

Kelam miliknya menatap dalam iris biruku.

"S… Sasu… Ke?" Tanyaku terbata-bata. Kata-kataku seolah tertahan ditenggorokkanku.

"Ada yang ingin aku bicarakan denganmu." Ujarnya tenang. Tubuhku tak dapat berespon dengan baik saat ini. Aku sedikit mengutuk diriku yang terlihat begitu lemah saat didepannya. Aku hanya bisa mengangguk dengan perkataannya. Sasuke menggenggam tanganku, dan kami menghilang dalam kepulan asap.

…/Part 2 : The Offer/…

Normal POV

Pemuda pirang itu perlahan membuka matanya yang tadi tertutup. Pemandangan pertama yang menyapa indera penglihatan Pemuda itu a.k.a Naruto, membuat semburat pink muncul di pipinya.

'Terlalu dekat!' Batinnya, lalu menutup matanya lagi. Pemuda Raven didepannya memandangnya datar, namun ia menyeringai ketika menyadari semburat pink yang tercipta di pipi Naruto. Ide jahil terlintas di benak Sasuke.

"Naru-chan…" Ucap Sasuke manja, membuat Naruto merinding. Sasuke mengelus-elus ehembokongehem Naruto perlahan, membuat sang empunya mundur seribu langkah dengan wajah yang memucat.

"HENTAI!" Teriak Naruto, membuat Sasuke tertawa pelan.

"Siapa suruh menutup mata didepan orang ganteng dengan wajah yang memerah…" Ucap Sasuke PD, atau bisa dibilang OOC tingkat akut. Wajah Naruto yang tadinya pucat pasi, langsung berubah warna menjadi merah, semera tomat matang.

"TEME NO BAKA!" Teriak Naruto, membuat gagak disekitarnya berterbangan lari, seperti baru terjadi Tsunami.

"Jujur, aku bagitu menikmati 'suasana' ini, namun, aku perlu memberitahukan sesuatu yang penting kepadamu." Ucap Sasuke BTTP, Naruto langsung mengangguk-angguk malu, walaupun, didalam hatinya ia sedang melompat-lompat. Sasuke menghela nafas berat, lalu memandang Naruto serius.

"Aku membutuhkanmu." Ujar Sasuke. Semburat merah kini terlihat diwajah Sasuke. Naruto memasang tampang bego.

"Maksudnya?" Tanya Naruto Inosen. Sasuke menepuk jidatnya.

"Begini ya, Dobe-Chan No Baka! Aku membutuhkanmu untuk mengalahkan Itachi." Jelas Sasuke. Naruto hanya bisa ber-cengok ria, sambil menunjuk-nunjuk wajahnya.

"Siapa kagi, BODOH!" Sasuke memijat pelipisnya.

"Anou sa, Anou sa, Sasu-Hentai-Teme, kenapa harus aku?" Tanya Naruto Inosen lagi. Sasuke hanya bisa menghela nafas berat.

"Siapa lagi yang bisa?" Tanya Sasuke balik. Sebuah bohlam 5 watt karatan(?) langsung muncul diatas kepala Naruto.

"Ada satu Syarat!" Seru Naruto. Sasuke mengangkat sebelah alisnya.

"Apa?" Tanya Sasuke, mencoba untuk tidak terlalu penasaran, walaupun sebenarnya ia begitu penasaran dengan Syarat Naruto. Otak Hentai Sasuke mulai memikirkan yang tidak-tidak.

"Setelah selesai, kau harus kembali ke Konoha!" Serunya. Sasuke si Jenius, langsung memiliki Ide yang bagitu 'pas' dengan otak Hentainya.

"Baiklah, aku menerima." Kata Sasuke, sambil senyum-senyum, memikirkan dimana Idenya akan bermuara. Naruto Sweatdrop.

'Sepertinya aku mengatakan sesuatu yang salah…' Batinnya.

..

..

..

..

Meanwhile…

Satu orang berambut oranye dengan badan yang besar hanya tersenyum kecil, seorang pemuda setengah-setengah(?) dengan rambut putih tengah tertawa kesetanan, dan seorang gadis berambut merah panjang dan berkacamata mengacak-acak rambutnya stress, melihat Bos mereka yang Cool, Kalem, Sadis, kelewatan OOC, dan menjadi Hentai, dan lainya yang kelewat 'Uchiha'.

.

.

.

Miko'Setrezed : Hai, hai, Minna-san, ada yang masih ingat saya? (goyang-goyang gaje)

RyoDemon : Wuah… (garukgaruk kepala)

Miko'Setrezed : Oh, yeah, Minna, Ini fic Kolab saya sama Ryo dan juga si Fudanshi hentai kami, Yoshi-Kun!

RyoDemmon : Mohon bimbingannya, Sempai sekalian!

Miko'Setrezed : Maaf jika ada kesalahan pengetikan dal lain sebagainya, karena saya yang seharusnya jadi guru malah kayak orang tolol (nangis darah)

RyoDemon : Yaudah, Minna! Berikanlah Review anda sekalian tantang pendapat masing-masing tentang Fic aneh bin Ajaib ini!

Miko'Setrezed : Yosh, See you guys later, as long as I got many Reviews (dibacok)