Summary : satu tahun setelah di tolak oleh teman sekelasnya Gray Fullbuster, Juvia jadi dekat dengan ,Natsu Dragneel, yang sangat terkenal,yang mendekati Juvia untuk membuat Wanita biru itu jatuh hati padanya,tapi Gray datang kembali mencoba merebut Juvia dari Natsu, apa yang akan Natsu lakukan? [COLLEGE AU] [NaVia] [Natsu X Juvia]


.

.

.

Get Her! [AU]

PROLOG

Disclaimer : Fairy Tail is not Mine.

Pairing : Natsu X Juvia

Warning : Crack Pair! , and Typo.

Don't like, don't Read!

Note : kalau ada yang di Bold semua di tengah cerita mengerti saja bahwa itu Flashback.

.

.

.

Dia selalu saja begitu! Apa bagus nya si Ice-Brain sih?!

Dia dingin, tidak punya perasaan (tapi ia peduli sih dengan teman nya) , Play Boy lagi!

Kenapa gadis sebaik Juvia mau suka sama Ice-Bastard itu?! Kenapa ia harus menangisi Gray sih?! Apa bagus nya dia?! Padahal kau sudah di tolak dengan kejam Juvia? Kenapa kau masih peduli dengan nya?

.

.

"ummm, Gray-sama~" panggil Juvia pada Gray di tengah teman-teman mereka yang sedang memberi selamat atas kelulusan mereka dari sekolah menengah atas mereka, "Be—begini , Juvia ingin bilang sesuatu" kata Juvia sambil menunduk malu terlihat dari telinga nya yang memerah, malu karena semua orang tiba-tiba memperhatikan mereka.

"ada apa?" tanya Gray dingin.

"Bi—bisa bicara di tempat lain?" tanya Juvia mencoba supaya mereka punya Privasi sedikit.

"di sini saja, aku sibuk" kata Gray lagi.

"Ba—baiklah"

"kalau begitu ada apa Juvia?"

"Be—begini sebenarnya Ju—Juvia..." kata Juvia tergagap karena malu jadi pusat perhatian banyak orang, "cepatlah!" kata Gray sedikit keras, "Juvia menyukai Gray-sama" kata Juvia yang membuat semua orang yang tadi berbisik di sekitar mereka pun terdiam termasuk Gray yang dari tadi marah-marah.

Gray mencoba berbicara tapi ia menutup mulut nya kembali, Juvia sendiri hanya tertunduk malu karena menyatakan perasaan nya di depan seluruh teman-teman se-angkatan mereka.

"Aku...aku tidak menyukai mu" kata Gray yang tiba-tiba membuka mulutnya, yang membuat kepala Juvia yang dari tertunduk pun terangkat kaget mata nya yang berwarna samudera yang dalam pun menatap mata hitam Gray dengan berkaca-kaca.

"ah..."

"aku tidak menyukai mu Juvia" kata Gray lagi mencoba meperjelas perkataan nya pada Juvia, perempuan bersurai biru itu membuka mulut nya untuk membalas nya tapi Gray sudah memotong nya duluan.

"Jika kau bertanya kenapa? Kau itu seorang Stalker, kau menganguku, kemana-mana selalu datang mengikuti ku , tanpa kau buat pengakuan pun aku sudah tahu kalau kau menyukai ku Juvia" kata Gray panjang lebar sedangkan Juvia yang tertunduk pun mulai meneteskan air mata.

"Ju—Juvia tadi tidak ingin bertanya apa alsanya" kata Juvia dengan nada yang terluka , Orang-orang di sekitar mereka pun hanya berbisik-bisik, Gray yang mendengar nya hanya mengangkat satu alis nya tidak mengerti maksud Juvia.

Melihat tingkah laku Gray dari balik poni birunya Juvia lalu mengakat mukanya yang jelas sekali sekarang sudah berlinang air mata di kedua pipi pucat nya itu, "Tadi Juvia tidak ingin bertanya alasanya Gray-sama! Juvia hanya ingin bilang 'Tidak apa-apa kalau begitu!' Juvia tidak bertanya alasan nya kenapa! Karena Juvia tidak mau tahu alasan nya apa!" teriak Juvia tepat di depan wajah Gray dengan air mata yang masih berlinang kemudian Juvia pun berbalik dan berjalan meninggalkan Gray tidak peduli dengan panggilan Erza maupun teman-teman gadisnya yang lain.

Di sisi lain ada seorang pemuda berambut Salmon yang melihat itu dengan tatapan benci. Ia mengerti, ia sangat-sangat mengerti perasaan Gadis yang baru saja di tolak itu, ia melihat dengan mata kepalanya sendiri bagaimana gadis berambut biru itu mencoba membuat teman berambut Raven nya itu melirik dia sedikit saja. apa salah Juvia? Memangnya Juvia yang membunuh Ibunya tidak kan?! Juvia justru berbeda! Dia bukan menyukai Gray bukan karena Gray tampan tapi karena di Mata Juvia Gray adalah Orang yang setia kawan dan baikhati. Tapi yang membuat Natsu Marah kenapa semua perhatian itu tidak di berikan saja padanya?

.

.

"Natsu-san kenapa kau tidak kembali ke ruangan mu?" tanya Juvia lembut pada Natsu yang sedang terbaring di taman di sekolah mereka.

"Hmm? Aku? Ahh aku malas, aku benci sekali dengan cara mengajar Freed bodoh itu aku ingin dosen ku yang lama kembali" kata Natsu santai, Juvia hanya menganguk mengerti maksud Natsu tapi memang Dosen Natsu yang lama Laxuz Dreyar itu sangat-sangat jago dalam mengajar Ilmu Ekonomi yang Natsu sedang pelajari tapi sayang sekali sekarang ia sedang cuti berbulan madu bersama dengan salah satu dosen ke Dokteran Mirajane Strauss dosen nya Juvia.

"tapi nanti Lucy-san marah lho..." kata Juvia lagi, tapi Natsu menggeleng "biar saja aku dapat getahnya nanti!" kata Natsu dengan nada tidak peduli, sedangkan Juvia terkikik geli. "Kau sendiri bagaimana Kuliah mu Juvia?" tanya Natsu lagi pada Juvia "Hmm...tentu saja baik Dosen pengganti kami sangat bagus Mrs. Evergreen kalau tidak salah namanya" kata Juvia mencoba mengingat-ngingat lagi.

"ahh Ngomong-ngomong aku memanggil mu kesini Karena aku ingin bilang sesuatu Juvia" kata Natsu yang membuat Juvia terlepas dari pemikiran nya. "ada apa Natsu-san?" tanya Juvia.

Natsu pun mulai merona karena malu. Ada apa ini?! Padahal ia sudah berlatih di depan kaca tadi malam! Mencoba supaya hari ini ia tidak gugup tapi sialnya ia tetap gugup.

"Be—begini"

"Eh?Natsu-san mukamu merah! Apa kau sakit?!" tanya Juvia yang tiba-tiba meraba dahi Natsu "Eh—tidak kok!" kata Natsu lagi tapi tangan lembut Juvia turun dan meraba denyut nadi Natsu di leher nya "Tidak panas, tapi kenapa detak Jatung mu cepat sekali?!" tanya Juvia heran tidak pernah belajar tentang kasus penyakit seperti ini. Biasalah kan Juvia mahasiswi Kedokteran, "Tidak kok! Tidak apa-apa! Aku tidak sakit kok!" kata Natsu mencoba menenangkan Juvia "Benarkah?" tanya Juvia lagi menatap Natsu yang tambah membuat Malu Pria berambut Salmon tersebut.

"Benar! Jadi sekarang dengar apa yang ingin aku katakan!" kata Natsu mencoba mempertegaskan perkataan nya "Baiklah, tapi kalau Natsu-san sakit beri tahu!" kata Juvia pada Natsu, sedangkan Natsu tersenyum senang karena ia di perhatikan oleh Juvia.

"Baiklah jadi aku ingin beri tahu sesuatu"

"Iya Juvia tahu, tadi Natsu-san sudah bilang"

"tapi ini Rahasia terbesar ku!" kata Natsu dengan nada bercanda, Juvia terkikik geli "Kalau Rahasia Natsu-san, kenapa beri tahu Juvia? Kan teman baik Natsu-san itu Lucy-san" kata Juvia tapi Natsu menepis nya "kau juga teman baik ku Juvia".

"Hmm! Baiklah kalau begitu apa?"

"mendekatlah akan ku bisikan pada mu!" kata Natsu dan Juvia pun mendekatkan telinganya pada Mulut Natsu. Dan pemuda Salmon itu mencium wangi Laut khas Rambut Juvia.

Setelah itu Natsu pun mengatakan kalimat yang tidak di duga-duga oleh Juvia.

"aku Menyukai seseorang..Nama Orang itu Juvia Lockser"

.

.

.

.

To be continue

Chapter 1 : Chance

.

.

.

.


Ini Prolog saudara-saudari jad kalo pendek wajar!

Dan hah! Ini dia Cerita Navia yang dari dulu aku ingit buat akhirnya kesampaian Juga! Kalau feel Rejection nya nggak ke rasa aku minta maaf yah!

Karena aku sudah bikin! Boleh kasih Revieew tidak? Chapter 2 nya nggak bakal Lama kok sudah jadi setengah tinggal nambah setengah nya lagi :p!

"Hargai jada Author dengan Me-Review cerita mereka"

Celine-nee-sama.