SEX ACCIDENT

Cast = Lee Donghae, Lee Hyukjae, Mark Tuan, Park Jinyoung

Pair = Haehyuk Super Junior and Markjin GOT7

Rate = M

Genre = boyslove, Mature scene, a bit romance maybe?

Summary = I don't know what happen.. but it is because of my fault

DON'T LIKE DON'T READ!

Fanfiction by KPOPfics

.

.

.

.

"Hey Hyuk!" Jinyoung membawakan nampan berisi makan siangnya dan duduk di sebelah Eunhyuk yang asik bermain smartphone nya.

"Kau tak membawakan untukku juga?" Eunhyuk merengut kesal.

"Ambillah punyamu sendiri. Manja" Jinyoung mencibir Eunhyuk dan mulai memakan nasi yang berada di nampannya.

"kau saja yang tak mau membawakan" balas Eunhyuk, ia pun memasukkan smartphone nya ke saku dan mengantri untuk membeli makan siang.

Eunhyuk dan Jinyoung adalah dua mahasiswa yang sekarang berada di semester dua Universitas Seoul, mereka memang dikatakan sebagai dua sahabat bagai lem dan perangko yang tak bisa dipisahkan. Eunhyuk berasal dari keluarga yang memiliki perusahaan minyak terkenal, sementara Jinyoung adalah anak dari perusahaan lokomotif di Korea. Merek berdua masih single namun mereka tak peduli akan hal itu.

"hey kau tau, anak yang minggu lalu kita temui?" tanya Eunhyuk. Ia sedikit merendahkan volume suaranya.

"anak? Anak yang mana?" tanya Jinyoung tak paham.

"Itu lho, Mark dan Donghae" bisik Eunhyuk. Jinyoung manggut-manggut tanda bahwa ia paham sekarang.

"Oh, minggu lalu saat insiden aneh mu itu kan? Ah you brat, dasar penipu" Jinyoung menjitak kecil kepala Eunhyuk.

"aish mianhee, itu adalah taktik Jinyoungie~ apa kau tak paham?" bela Eunhyuk.

Sebenarnya Eunhyuk dan Jinyoung mengetahui Mark dan Donghae karena sebuah insiden, well insiden yang entahlah bagaimana kita menyebutnya.

.

Flashback ON -

Malam itu Eunhyuk dan Jinyoung memutuskan untuk pergi bersama ke sebuah club. Untuk merefreshkan pikiran, begitulah kata Eunhyuk saat ditanyai Jinyoung.

"kau membuang waktu ku hanya untuk menemanimu minum Hyuk" ucap Jinyoung ketus. Bagaimana tidak, ia sedang asik menonton drama kesukaannya namun tiba-tiba di sms Eunhyuk bahwa ia akan mengajaknya untuk pergi ke club.

"Aish mianhee Jinyoungie~ aku bosan dan aku butuh mengistirahatkan otakku dari kuliah selama ini" rengek Eunhyuk.

"dan bukannya kau selalu berkata hal yang sama setiap hari nya eoh?" balas Jinyoung.

"Aish, sudahlah setir saja yang benar. Lagipula kenapa sih kau tak suka club?"

"aku lebih suka menghabiskan waktu ku untuk menonton drama kesayanganku Hyuk-ah"

"Cheesy"

"Thanks. Dan kita sudah sampai sekarang, ayo turun"

Mereka memarkirkan mobilnya dan menunjukkan kartu identitas pada bodyguard yang sudah berdiri disana. Setelah melihat kartu identitas tersebut, sang bodyguard pun menyingkir agar Eunhyuk dan Jinyoung bisa masuk.

Suasana hiruk pikuk dan bau alkohol yang menyengat datang memasuki indra penciuman mereka. Manusia-manusia itu asik bergoyang mengikuti irama beat dari sang DJ, tak jarang penari striptease juga dihadirkan. Benar-benar malam yang menggairahkan.

"Kita mau duduk dimana" tanya Jinyoung. Eunhyuk segera menunjuk sofa di pojok yang tak terlalu dekat dengan dance floor. Jinyoung hanya mengangguk mengiyakan, mereka pun bergegas ke sofa tersebut.

"Mau pesan apa tuan?" seorang pelayan dengan pakaian terbilang cukup seksi itu menghampiri mereka berdua.

"apapun asalkan jangan alkohol. Lemon tea saja, kau menyediakan bukan?" tanya Jinyoung. Pelayan itu mengangguk dan menulis pesanan Jinyoung.

"Kau Hyuk?" tanya Jinyoung pada Eunhyuk.

"kurasa aku mau Gin saja. Pesan satu botol dan es nya juga." Pesan Eunhyuk.

"apa anda tak mau memesan lainnya tuan?"

"Ani"

"Baiklah, tunggu sebentar" pelayan itu pergi meninggalkan meja Eunhyuk dan Jinyoung.

"kau tak menari?" tanya Jinyoung.

"sudah kubilang, aku hanya butuh mengistirahatkan pikiranku"

"Mengistirahatkan pikiran di tempat seramai ini? Lucu sekali"

Eunhyuk dan Jinyoung adalah dua orang dengan berkepribadian bertolak belakang. Jika Eunhyuk suka kegiatan A maka Jinyoung akan suka kegiatan B. Begitulah mereka

"silahkan pesanan anda tuan" pelayan itu datang membawakan segelas lemon tea dan gin pesanan Eunhyuk.

Namun ucapan sekali lagi hanya ucapan. Perkataan Eunhyuk yang mengatakan bahwa ia hanya akan minum dan tidak menari pun kini hanya kenangan. Lihatlah sekarang, ia sibuk menari di dance floor seperti orang gila –menurut Jinyoung- dan ia juga menarik baju Jinyoung untuk ikut menari bersamanya.

"sudah kubilang, aku tidak suka menari" ucap Jinyoung setengah berteriak mengingat suasana club yang berisik.

"sebentar saja Jinyoungieee~ ayooo"

"Andwaeyooo! Ayo kita pulang, kau itu sangat menyusahkan jika sedang mabuk kau tau? Katamu kau hanya akan mengistirahatkan pikiran dan tidak menari. Idiot!" umpat Jinyoung yang berusaha menarik Eunhyuk menjauh dari dance floor.

"aiih baby Youngiee, siapa yang bilang aku tidak akan menari? Aku hanya hik- berkata kalau aku hik- mengistirahatkan pikiran baby Youngiee"

"berhenti memanggilku baby, itu menjijikkan"

Sementara Jinyoung berusaha menarik Eunhyuk, dua pemuda yang duduk di dekat bar menatap intens ke arah mereka. Yang satu bersurai merah dan satu lagi bersurai dark brown.

"kau mau kesana?" tanya salah satu pemuda bersurai dark brown.

"boleh saja" jawab temannya yang berambut merah.

Mereka pun mendekati Eunhyuk dan Jinyoung.

"hey, ada apa denganmu?" tanya salah satu dari mereka.

"Anoo, bisa tolong bantu aku mengangkatnya? Dia mabuk sekarang" ucap Jinyoung gugup. Bagaiman tidak? Pemuda berambut merah itu terus menatapnya intens.

"oh oke. Come on Mark"

"oke"

Mereka membantu Jinyoung untuk mengangkat Eunhyuk kembali ke mobil. Eunhyuk yang masih setengah sadar hanya menatap dua pemuda asing itu.

"Thanks" ucap Jinyoung.

"You're welcome. Siapa namamu dan temanmu?"

"Aku Jinyoung, dan dia Eunhyuk. Dia memang biasa menyusahkan jadi harap maklum dan mohon maaf" Jinyoung membungkukkan badannya 90 derajat.

"Gwenchana. Kenalkan aku Donghae, dan dia Mark" ucap pemuda bernama Donghae itu.

"Baiklah aku akan mengingat kebaikan kalian dan nama kalian. Surai dark brown adalah Donghae, dan surai merah adalah Mark" Jinyoung tersenyum. Dan entah kenapa Mark merasa ia sangat tergila-gila pada senyum Jinyoung itu.

"it's ok" jawab Mark.

Baru saja mereka akan meninggalkan Eunhyuk dan Jinyoung, tiba-tiba suara Eunhyuk menginterupsi mereka.

"Donghae-ssi, Mark-ssi"

Mereka pun menoleh kearah Eunhyuk. Jinyoung hanya bisa menatap heran Eunhyuk, hell? Eunhyuk sedang mabuk kan? Mana bisa ia memanggil Donghae dan Mark? Dan bagaimana ia bisa tahu nama mereka?

"Emm? Kau yang memanggil Jinyoung-ssi?" tanya Mark.

"b-bukan aku, tapi Eunhyuk"

"eh?" mereka saling menatap kemudian mendekati Eunhyuk.

"kau sudah sadar Eunhyuk-ssi? Bagaimana kau tau nama kita?" tanya Donghae kebingungan.

"tentu saja aku tau, aku tidak mabuk. Aku mengerjai anak ini tadi. Ehehe"

WHAT THE FUCK?

"HAH?! YAK! You're so fuuuckiiiiiiing!" Jinyoung berteriak di samping kuping Eunhyuk.

"sstt... suaramu membuatku panas. Oh ya Donghae-ssi, Mark-ssi, boleh aku minta nomor kalian?

Oh hell-? jinyoung ingin menjedukkan kepalanya ke tembok sekarang. Bocah ini sinting atau idiot ingin meminta nomor hp? Bahkan setelah dirinya bohong pun masih tetap saja idiot.

"O-oh, boleh saja. Ini nomerku, dan ini nomer temanku.."

"gamsahamnidaa~ ayo baby Youngie kita pulang" ucap Eunhyuk.

'geez, menyebalkan sekali' umpat Jinyoung dalam hati

Flashback OFF –

.

"Oh, jangan-jangan kau yang memberikan nomorku pada Mark eoh?" tanya Jinyoung dengan nada mengintimdasi.

"well, iya. Hebatkan aku?"

"mati saja kau Hyuk"

"gomawo, ah yang tadi terpotong. Jadi mereka mengajak kita bertemu lagi hari ini.

"katakan aku sibuk.. dan kau pergi sendiri. Oh Tuhan, apa kau tau ekpresinya saat menatapku? Seolah ia akan 'memakanku' dan itu menyeramkan." Jinyoung bergidik membayangkan ekspresi Mark saat itu.

"Siapa?"

"Tentu saja Mark, bodoh!"

"Oh, yang penting kau harus ikut nanti malam ke club" jawab Eunhyuk singkat.

"MWOYAAA?! Club lagi? Andwaeyooo~ andwaeyooo"

"sampai bertemu nanti malam Jinyoungie" Eunhyuk mengedipkan sebelah matanya genit pada Jinyoung, "kasian Mark sudah menunggumu nanti" lanjutnya.

"Brengsek kau" geram Jinyoung. Mau tak mau ia harus mengikuti sahabatnya walaupun ia tak mau. Toh pasti Eunhyuk akan berbuat nekat agar Jinyoung mau menuruti permintaan atau lebih tepatnya paksaan bocah yang menurutnya bodoh itu.

.

.

.

.

At 08. 30 PM

Baru saja Jinyoung akan selesai berpakaian, bel rumah sudah dibunyikan berkali-kali dengan tidak sabar.

"Pasti dia" gumam Jinyoung.

Jinyoung segera menuruni tangga dan membukakan pintu untuk Eunhyuk.

"Sabarlah sedikit, kau tau bahkan karenamu aku harus ganti bel rumah karena rusak. Berhentilah membunyikan ratusan kali" Eunhyuk mencibir perkataan Jinyoung.

"Bawel, cepat kau sudah selesai belum? Lamanya"

"bawel" Jinyoung mengembalikan ucapan Eunhyuk disertai cibiran.

"apa kau dandan untuk persiapan bertemu Mark? Ckck" Eunhyuk menyeringai.

"watch your mouth. Or you'll regret"

"whatever"

Eunhyuk duduk di sofa dan membuka smartphone nya. Senyumnya sedikit berubah sedikit menyeringai, entah untuk apa.

"kau kenapa? Seperti orang gila tersenyum mengerikan seperti itu" Jinyoung menatap aneh reaksi Eunhyuk.

"no prob. Ayo!"

Eunhyuk dan Jinyoung memutuskan untuk menggunakan mobil Eunhyuk karena pekan lalu mereka sudah memakai mobil Jinyoung. Seperti malam insiden itu, mereka memilih kursi di pojok dan menunggu kedatangan Mark dan Donghae.

Hampir setengah jam mereka harus menunggu, akhirnya Mark dan Donghae datang juga.

"kukira kalian takkan datang" ucap Jinyoung. Namun kentara sekali ia sedang mengintimidasi Mark karena yeah insiden malam itu. Ia masih ngeri jika harus berhadapan dengan Mark.

"hey Young! Katamu kau akan mengingat kebaikan mereka. Kenapa sekarang ketus?" bisik Eunhyuk.

"aku hanya ketus pada Mark. Lihat saja tatapannya, ingin kubunuh" balas Jinyoung.

"Maaf tadi macet. Aku juga harus menghampiri Mark jadi ya cukup lama" ucap Donghae.

"Kalian bukan saudara?" tanya Eunhyuk.

"memang kita tampak seperti saudara?" tanya Mark kebingungan.

"Anii... bukan begitu sih. Oh ya kalian mau pesan apa?" tanya Eunhyuk.

"Aku lemon tea seperti biasa" jawab Jinyoung.

"Aku red wine" jawab Mark.

"aku juga" jawab Donghae.

"Baiklah aku juga" Eunhyuk memanggil pelayan dan meminta minuman sesuai yang diminta.

Mereka asik mengobrol, sesekali Donghae dan Eunhyuk memberikan kode kecil. Jinyoung sendiri tak terlalu menyadari hal itu. Sebenarnya yang mereka kode kan itu adalah hal mesum.

.
.

- Flashback ON –

"apa kau dandan untuk persiapan bertemu Mark? Ckck" Eunhyuk menyeringai.

"watch your mouth. Or you'll regret"

"whatever"

Eunhyuk duduk di sofa dan membuka smartphone nya. Senyumnya sedikit berubah sedikit menyeringai, ia sedang berkirim pesan dengan Donghae.


From = Donghae

Apa kau yakin akan mengerjai Jinyoung? Kalau dia marah bagaimana? Walau aku sendiri setuju dengan idemu. Kkk


From = Eunhyuk

Tentu saja tak apa, lagipula aku hanya akan mendekatkan Jr dengan Mark. Kau tinggal tambahkan saja bubuk itu


From = Donghae

Ini sedikit ekstrem sebenarnya. siapa Jr? Jinyoung kah? Tapi kenapa harus obat perangsang?


From = Eunhyuk

Nde, Jr itu Jinyoung. Junior maksudnya. Ehehe, sudahlah.. semua akan baik-baik saja. Mark suka dengannya bukan? Aku akan membantunya mendapatkan Jinyoungie~


From = Donghae

Baiklah.


"kau kenapa? Seperti orang gila tersenyum mengerikan seperti itu" Jinyoung menatap aneh reaksi Eunhyuk.

"no prob. Ayo!"

Flashback OFF –

.

Sebelum pesanan mereka diantarkan, Donghae sudah memotong di tengah jalan dan meminta pelayan agar ia saja yang mengantarnya. Sebenarnya selain membantu Mark, ia juga membantu dirinya sendiri untuk mendapatkan Eunhyuk karena ia sudah menyukai Eunhyuk sejak pertama kali bertemu.

Ia memasukkan bubuk di dua gelas berbeda. Satu milik Jinyoung dan satu milik Eunhyuk, ia harus memastikan agar Eunhyuk meminum gelas itu. Ia melanjutkan langkahnya dan kembali ke meja mereka.

"ini pesanan kalian" ucap Donghae, ia meletakkan minuman sesuai urutan yang tadi dihapalnya. Takut-takut kalau ternyata red wine yang ia beri obat perangsang ternyata di minumannya atau Mark.

Eunhyuk menatap Donghae, memberi kode apakah rencananya berhasil dan Donghae mengedipkan sebelah matanya.

"kalian berdua kenapa? Tatapan kalian sungguh mencurigakan" ucap Jinyoung. Mark sendiri yang tak tahu apapun hanya mengendikkan bahunya. Lebih enak menatap orang yang kau sukai bukan daripada mengurusi masalah orang lain?

"Sudahlah Jinyoung, kenapa kau begitu mengurusi mereka?" tanya Mark. Jinyoung hanya bisa tersenyum kecil.

Jinyoung yang sebal pun langsung menghabiskan lemon tea nya, membuat Eunhyuk dan Donghae tersedak air liur mereka.

'itu pasti efeknya kuat sekali'

'beruntungnya Mark menyukai anak lugu tapi kasar macam preman sepertinya'

Eunhyuk pun ikut meminum red wine nya. Sebenarnya red wine tersebut disajikan dalam bentuk botol namun Donghae sudah menuangnya ke gelas jadi Eunhyuk mendapatkan gelas yang berisi obat perangsang.

Tak berapa lama, efek mulai dirasakan oleh Eunhyuk dan Jinyoung.

'ugh, kenapa aku merasa gerah sekali? Donghae tak salah kasih obat kan' batin Eunhyuk.

'oh God, badanku panas sekali. Kenapa ini?' batin Jinyoung.

Mark menatap bingung ke arah Eunhyuk dan Jinyoung, ia memalingkan wajahnya ke Donghae dan mengerutkan keningnya.

"Mereka kenapa?" tanya Mark.

"Bawa saja Jinyoung ke kamar, sepertinya dia 'kepanasan' dan butuh 'tidur' semalam" Tak lupa Donghae kembali mengedipkan sebelah matanya.

"mwo?!"Mark membulatkan matanya tak percaya. Maksudnya... Maksudnya, Mereka terangsang? Jeongmal?

"Aku hanya membantumu Mark sebagai teman." Bisik Donghae, "aku juga akan membawa Eunhyuk ke kamar"

Eunhyuk dan Jinyoung yang sudah merasa 'gerah' berusaha membuka bajunya dan menggeliat di sofa tak karuan. Dengan sigap Donghae menutupi baju Eunhyuk yang hampir terbuka dan membawanya ke kamar, Mark juga ikut menggendong Jinyoung dan menuju ke kamar yang di sediakan oleh club.

Diletakkannya Eunhyuk di kasur. Ia mengamati wajah Eunhyuk yang gelisah dan berkeringat.

"so sexy" gumam Donghae.

"Aahhh Haeeh, ap-pa yang hah hah kau lakukanhh? Kenapa aku hah merasa beginiih?"

Donghae mendekati Eunhyuk dan duduk diatas perut namja manis itu. Perlahan ia membuka baju Eunhyuk dan mengelus secara provokatif bagian tubuh Eunhyuk.

"I'll make you feel better, honey" bisik Donghae.

Ia mencium kening Eunhyuk, lalu kedua kelopak mata Eunhyuk, pipi, hidung, dan dagu Eunhyuk membuat sang empu semakin gelisah dan nikmat.

"Should I kiss on your lips too, babe? Or ignore it?" tanya Donghae. Ia mengusap lembut bibir Eunhyuk.

"Emmh Emmh, just taste me.." desah Eunhyuk.

Donghae mulai menjilat bibir Eunhyuk lalu menciumnya lembut, membawanya pada ciuman terbaiknya. Ia mengulum belahan bibir Eunhyuk, sedikit menggigit bibir Eunhyuk agar lidahnya bisa merasakan bagian dalam mulut Eunhyuk.

Tangan terampil Donghae mulai meraba perlahan dada Eunhyu, membuat Eunhyuk merasa lemas akan perlakuan Donghae.

Donghae melepaskan tautan bibir mereka, saliva mereka menetes sampai ke dagu Eunhyuk. Donghae lalu mengecup dan menjilat daun telinga Eunhyuk, semakin turun ke leher Eunhyuk. Ia menjilat dan sesekali menggigit leher Eunhyuk. Eunhyuk hanya bisa pasrah dan menjambak pelan rambut Donghae sebagai pelampiasannya.

Jilatan Donghae perlahan semakin turun ke dada Eunhyuk, ia menjilati perut Eunhyuk yang terbilang cukup sixpack itu. Menjilat area dada namun tak menjilat nipple Eunhyuk membuatnya cukup frustasi.

"Haaeeh aahh, pleaseehh.. ahh" Eunhyuk mengerang.

"Hah? What are you saying about? I can't hear it.. please repeat it"

"Pleasee! Just lick my nipple! Oh God.."

Dengan senang hati Donghae menjilat dan menghisap nipple Eunhyuk, bermain di kedua nipple tersebut. Ia lalu menjilat pusar Eunhyuk dan kembali mencium bibir Eunhyuk namun lebih kasar. Kini tangannya mencoba melepaskan zipper jeans Eunhyuk dan membuangnya sembarangan bersamaan dengan celana dalam Eunhyuk.

"AHH..." Eunhyuk mengerang saat udara dingin menyentuh junior nya.

"hah hah hahh, kau curanghh.. lepaskan pakaianmuuh" Eunhyuk kini berganti posisi di atas Donghae. Ia melepas kemeja yang dikenakan Donghae dan menciumi perut Donghae. Ia juga meraba perut sixpack Donghae.

Mereka kembali berciuman, tangan Donghae mulai meremas butt Eunhyuk sementara Eunhyuk melepaskan jeans Donghae. Mereka mulai menggesekkan junior mereka.

"ahh ahh.."

"Feel goodhh hah baby?"

Perlahan tangan Eunhyuk mulai meraba junior Donghae dan mengocoknya. Ia juga mengulum junior itu, memainkan twinsball Donghae.

"hah moreeh baby, hah more" desah Donghae. Ia menjambak rambut Eunhyuk dan mempercepat tempo kuluman Eunhyuk, " I'm cum baby.. hah"

Eunhyuk menjilat habis sperma Donghae, kini Donghae kembali membalik posisi. Ia menjilat junior Eunhyuk dan mulai melakukan penetrasi pada hole Eunhyuk.

"ini pertama kali untukmu?" tanya Donghae saat ia mulai memasukkan dua jarinya sekaligus.

"Argh hati-hati! Ini sakit, ahh yeah.."

Donghae mulai menggerakkan jarinya in out dan zig-zag agar hole Eunhyuk siap menerima junior nya.

Perlahan junior Donghae masuk ke hole Eunhyuk sementara tangannya masih mengocok junior Eunhyuk agar ia lebih rileks. Namun baru mau masuk saja Eunhyuk sudah klimaks, "wow, kau sudah seperti ini padahal aku baru mulai?"

Eunhyuk hanya menunduk malu. Ia memegangi erat seprai kasur dan menutup matanya. Rasa perih mulai memasuki tubuhnya, seperti ada benda tumpul yang akan merobek hole nya.

"isshh ahh pelaanhh... inih sakiithh"

"sabar Hyuukieeh... ini sudah mau masuk.. ahh so tight babe" Donghae pun tak mau menunggu lama, ia langsung membenamkan seluruh junior nya pada hole Eunhyuk membuat Eunhyuk berteriak karena kesakitan.

Karena kasian, Donghae mulai menciumi bibir Eunhyuk dan meraba nipple nya. Berharap bahwa rasa sakitnya akan berkurang, ia menggerakkan pinggulnya dengan tempo lambat agar Eunhyuk bisa mengimbanginya.

"it's ok. Pertama kali akan terasa sakit, namun demi apapun hole mu sangat sempit sayang" geram Donghae sedikit tertahan.

"uugh moreeh Hae.. deeper.."

Donghae pun mulai mempercepat tempo nya. Ia meletakkan kaki Eunhyuk di bahunya agar junior nya lebih masuk lagi ke hole Eunhyuk.

"aahh ahhh ahhh fasterrhh ahhh...!" Eunhyuk memegangi nipple nya dan merabanya sendiri membuat Donghae semakin bernafsu mengerjai hole Eunhyuk.

"AHH! There!" Donghae berhasil menemukn spot Eunhyuk, ia semakin keras menumbuk titik Eunhyuk membuat Eunhyuk semakin mendesah tak karuan.

Malam semakin larut namun mereka tak memedulikan akan hal itu. Sudah berkali-kali mereka melakukan hal itu seolah takkan ada hari esok.

"Ahh I wanna cum" desah Eunhyuk.

"Together babe.. ahh hahh" Donghae terus menggerakkan pinggulnya kasar. Sudah berbagai macam gaya mereka coba malam ini. Benar-benar menggairahkan.

Desahan panjang itu menandakan bahwa mereka sudah sampai pada klimaks mereka. Badan Eunhyuk serasa melayang di udara, ia sangat lelah karena 'permainan' ini dan ia tak peduli jika orangtuanya akan meneleponnya ratusan kali. Ia bukan anak kecil sekarang.

Matanya terpejam menikmati kegiatan yang ia lakukan bersama Donghae. Namja ini mampu membuatnya merasakan 'surga dunia'. Entah bagaimana nasib Jinyoung yang juga sedang 'digarap' oleh Mark.

"bagaimana bisa kau-"

"aku juga menambahkan obat perangsang itu di minumanmu. Ternyata efeknya sangat kuat, dan well aku sangat menikmati itu sayang"

Eunhyuk menghirup napas dengan tersengal, ia mencoba melihat jam di smartphone nya namun karena kepalanya yang terasa berat, ia mengurungkan niatnya.

"ini jam dua pagi sayang" ucap Donghae seolah tahu maksud Eunhyuk.

"Kuyakin Jinyoung juga sama lelahnya denganmu. Mark adalah lelaki yang hebat dalam urusan ranjang, mungkin sekarang juga masih berlanjut" kekeh Donghae

"kau gila ya? Kasian Jinyoung. Ish badanku sakit semua" Eunhyuk pun akhirnya memilih tidur dalam dekapan Donghae.

.

.

.

.

Epilog :

Eunhyuk masih tertidur pulas di kamar club. Badannya mencoba berganti posisi namun terasa perih untuknya. Dan lagi sebuah pelukan hangat di tubuhnya membuatnya gelisah. Ia mencoba membuka matanya dan kepalanya sangat berat, ia tak sadar apa yang telah dilakukannya semalam. Yang jelas sekarang ia bersama namja asing yang sama telanjangnya dengan dia dan di kasur yang sama.

Tunggu, kemarin ia berniat mengerjai Jinyoung kan? T-tapi kenapa dia juga-?

"Good morning baby.. bagaimana tidurmu? Nyenyak kah?"

Ah mampuslah dia.. jinyoung pasti akan mengamuk padanya, atau ia akan digantung di menara eiffel karena tingkah kurang ajarnya.

"Baby?" sebuah suara memanggilnya. Dengan kepala berdenyut, ia mencoba menatap namja itu.

"Donghae? Ah Donghae! Berengsek kau! Apa yang kau lakukan padaku hah? Idiot, brat, dickhead! Aku membencimu! Mana Jinyoung?!" Eunhyuk memukuli kasar badan Donghae namun Donghae berhasil menangkisnya dan menjatuhkan Eunhyuk dibawah kungkungannya.

"harusnya kau memberiku morning kiss atau morning sex juga bagus, kenapa malah mengumpat? Kau sendiri yang berniat mengerjai Jinyoung kan baby? Dia ada pada Mark. Eum, tubuhmu sangat sexy saat mendesahkan namaku. Apa kita butuh ronde lain?" bisik Donghae.

"BRENGSEK!"

END OR TBC?

.

.

Author's Note^^

Sebenarnya saya bingung antara mau bikin sequel atau nggak dari ff ini. Saya juga berniat mau buat versi Markjin nya karena ini versi Haehyuk, tapi saya sendiri bingung T_T mungkin ada yang berniat kasih saran apa di chapter depan adalah versi Markjin?

Kritik, Saran, dan Komentar sangat saya hargai... Gomawo sudah menyempatkan membaca fict dari KPOPfics. See you next time!