Brother X Brother Protective
.
.
.
Naruto © Masashi Kishimoto
Disclaimer : Naruto milik Masashi Kishimoto, Mushi cuma numpang minjem
Rated T semi M
Pairing : SasuNaru, slight ItaNaru, KyuuNaru
Genre : Drama, Romance, Family, Humor
Warning : BoysLove! Typo, OOC, HaremNaru? Dan teman-teman lainnya, semoga bisa dimengerti.
Informasi Umur :
Sasuke : 16 tahun
Kyuubi : 17 tahun
Itachi : 17 tahun
Naruto : 22 tahun
OOoOoOoOoOOoOoOoOOoO
Chapter 1 : Meet My Brothers
"Diantara kita bertiga siapa yang paling kau sayang?"
Satu pertanyaan sulit yang entah kenapa sering sekali keluar dari bibir ketiga adiknya. Memang hanya tinggal menjawab dan semuanya akan selesai. Tapi tidak baginya. Sejak berumur sebelas tahun, pertanyaan polos itu sedikit membuat sang empunya bingung mau menjawab apa.
Dia sayang ketiga adiknya, walaupun ketiganya tidak memiliki hubungan darah dengannya. Tidak ada yang membuat mereka terikat sampai saat ini, yang ada ia hanya bisa menjawab dengan polosnya.
"Aku sayang dengan kalian bertiga, tidak ada pilih kasih di sini." Jawaban mutlak dan tidak mau di ganggu gugat sukses membuat ketiga adiknya bungkam.
Ya untuk saat itu saja-
Tapi tidak sampai mereka tumbuh menjadi remaja puber yang semakin lama tingkah lakunya tidak bisa di tolerir.
Flash Back On :
Sosok pemuda berumur sebelas tahun tengah menyiram tanaman di taman kecil yang sengaja ia buat berkat bantuan ayahnya. Mendendangkan lagu kesukaannya, dan terfokus pada tanaman kesukaannya.
Bunga matahari-
Kedua manik Saphire yang terlihat berbinar saat menyaksikan bagaimana air segar yang ia siramkan membuat tanamannya berkilau terkena cahaya sore. Semangatnya entah kenapa kembali terpompa.
Kegiatan ini tidak pernah membuatnya lelah.
Di umurnya yang menginjak sebelas tahun ini, sikapnya kadang-kadang bisa berubah menjadi orang dewasa pada umumnya, kadang juga bisa berubah menjadi anak kecil, tidak stabil kalau bisa di bilang.
"Oke, setelah ini semuanya selesai!" berujar senang, berniat mengakhiri kegiatannya yang sudah berjalan selama beberapa menit.
Sebelum-
"Naruto!" suara teriakan kompak terdengar nyaring di telinga sang empunya, pemuda bernama Naruto itu berjengit kaget.
Mengalihkan pandangan cepat ke arah gerbang rumahnya, menyaksikan sendiri bagaimana ketiga sosok pemuda kecil tengah berlari ke arahnya. Pemuda kecil berambut orange dengan memeluk bola kesukaannya, di sampingnya juga nampak kedua pemuda kecil berambut raven ikut andil berlari dengan wajah serius.
Sedikit membuatnya bingung, dan sengaja menunggu ketiga anak kecil itu menghampirinya.
"Kalian sudah selesai bermain?" mencoba mensejajarkan dirinya dengan tinggi badan ketiga adiknya.
Mereka mengangguk bersamaan, napas terengah-engah, dan ada perasaan tidak sabaran tercetak di wajah ketiganya.
"Hh, hh, kami ingin bertanya padamu!" sosok pemuda berambut orange, tengah mengelap keringat di pelipisnya. Dengan umurnya yang baru menginjak enam tahun, wajah yang terlihat sangar walau ia akui masih ada sisi manis di sana.
"Hn, jawab dengan cepat, dan tidak boleh berbohong." Sekarang sosok mungil berambut raven, ikut andil bicara. Lagi-lagi membuat Naruto bingung, pemuda berumur lima tahun, dan kakaknya yang berumur enam tahun kini menatapnya lekat.
"Kalian ingin bertanya apa?"
Sosok yang paling tenang di antara ketiganya kini mengambil alih, pemuda dengan rambut panjang terikat, terlihat mendehem kecil, "Katakan siapa yang paling kau sayang di antara kami bertiga?"
"…"
Sang pemuda pirang reflek mengerjap sekilas, menampakkan wajahnya polosnya, raut kaget bercampur jadi satu.
"Apa?" dia bertanya balik.
Pemuda berumur lima tahun di sana mendengus kesal, "Hn, jawab saja. Tidak usah berpikir."
Seolah di desak, tidak tahu harus menjawab apa. Jujur, Naruto sayang ketiga adiknya, dan kalau di suruh pilih seperti ini mana ia bisa. Mengalihkan kedua pandangannya, dan mencoba bangkit dari posisi berjongkoknya.
"Ahaha, kalian ini kenapa tiba-tiba bertanya seperti itu. Sudahlah, ayo kita masuk ke dalam-" setengah tertawa kikuk, menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Naruto berusaha kabur.
Dan tentu saja usahanya tidak akan berhasil, kalau ketiga sosok mungil di dekatnya sudah mengeluarkan raut wajah seram ala anak-anak, di tambah lagi di usia mereka yang baru menginjak lima dan enam tahun.
Kepintaran otak ketiga hampirlah setara, di atas rata-rata atau bisa di bilang jenius.
Lihatlah sekarang-
Sret!
Bagaimana kedua tangannya di genggam erat, dan salah satu adik berambut orangenya sudah berdiri menghalangi jalan. Merentangkan kedua tangannya, seolah tidak ada celah untuknya bisa kabur.
"Jangan kabur sebelum menjawab pertanyaan kami." Suara yang tertekan keluar dengan kompaknya. Naruto sweatdrop.
Memandang aneh ketiga adiknya, pasti ada saja orang yang berhasil mencemari otak mereka dengan pertanyaan-pertanyaan seperti itu. Kepolosan mereka semakin memudar, Naruto sedikit khawatir.
"Itachi, Sasuke, Kyuu, katakan dimana kalian mendapat pertanyaan aneh seperti I-" sebelum sempat mengeluarkan kalimatnya.
"Jawab saja!" adik-adiknya menginterupsi.
Helaan napas panjang ia keluarkan, mendesah lelah, terpaksa menyerah. "Oke, oke, akan kujawab jadi bisa lepaskan genggaman tanganku?"
Kedua kakak beradik raven itu mengangguk, melepaskan genggaman mereka dan menatapnya lekat.
"Hh, sini Kyuu." Memanggil Kyuubi, kembali menjajarkan tubuhnya, membuat ketiga pemuda kecil itu mendekat terlampau dekat malah.
Saphire itu memandang bergantian, perlahan tersenyum lebar, mengeluarkan cengiran khasnya. Kedua tangan tannya terangkat dan segera saja menarik ketiga adiknya ke dalam pelukannya. Membuat mereka sedikit kaget, mencium kompak aroma tubuh kakak berambut pirang itu.
Menepuk punggung ketiganya lembut, "Jawabannya sudah pasti kalian tahu kan?" berujar cepat.
Dua raven dan orange di sana mengerutkan kening, merasakan pelukan kakak mereka mengerat.
"Apa? Beritahu kami."
"Aku sayang dengan kalian bertiga, tidak ada pilih kasih di sini." Itulah jawaban yang Naruto keluarkan, dengan pasti dan tidak ragu sama sekali.
"….."
"…." Baik Kyuubi, Itachi, ataupun Sasuke kompak terdiam, dalam pelukan kakaknya mereka saling pandang. Sedikit melempar pandangan sengit khas ketiganya.
Sebelum akhirnya Kyuubi, pemuda kecil berambut orange itu duluan bertanya, "Meski kami tidak memiliki hubungan darah denganmu?"
Itachi ikut bertanya, "Walaupun kita bukan adikmu yang sedarah?"
Sasuke tidak mau kalah, "Kau tetap sayang kami bertiga seperti adikmu yang sebenarnya?"
Tidak perlu menunggu lama, Naruto mengangguk mantap, "Tentu saja, walaupun kalian bertiga tidak memiliki hubungan darah denganku, kalian tetap adik-adikku tersayang~" berujar pelan.
Sanggup di resapi oleh pemuda-pemuda kecil di pelukannya.
"…." Terdapat jeda di antara ketiganya, sampai akhirnya pemuda berumur lima tahun entah darimana mendapatkan keberanian untuk bertanya lebih dulu kali ini dengan polosnya-
"Kalau kau sayang pada kami, apa nanti kalau kau besar di antara kami bertiga ada yang bisa menjadi kekasihmu?"
"…."
"Eh?"
Saat itu juga, keringat dingin entah kenapa perlahan mengucur dari pelipisnya.
Flash Back Off
.
.
.
.
.
.
Sebelas tahun kemudian~
Pagi hari pukul lima, di kediaman Uzumaki
"Dobe, bangun," seseorang tengah meniup-niup telinganya, membuat sang empunya geli dan merinding bersamaan.
"Oi, bangun kalau tidak kau bisa terlambat!" kali ini tamparan pelan ia rasakan di kedua pipi dan keningnya.
"Hn, kita lepaskan saja bajunya." Sekarang lebih gawat lagi, di balik rasa kantuknya ia merasakan seseorang tengah membuka perlahan kancing bajunya. Membuat udara pagi pelan-pelan mulai menerpa mengenai kulit tannya.
Dirinya reflek mengerang, "Ugh~" bergerak gelisah, mencoba menggoyangkan kedua tangannya tapi entah kenapa tidak bisa. Tubuhnya seperti terkunci.
"Lihat kan, caraku pasti berhasil~" suara yang sangat ia kenal sayup-sayup masuk ke dalam indra pendengarannya. Kedua manik Saphire itu mencoba membuka, perlahan mengerjap diiringi dengan uapan kantuk.
"Keriput, jangan coba-coba kau menyentuh tubuhnya!" teriakan itu, ia kenal sekali semakin membuatnya terbangun.
Dan kali ini-
Slurp-
"Bangun kubilang Dobe, atau kumakan kau sekarang."
Jilatan di cuping telinganya, terasa geli dan lengket bersamaan.
Sukses membuat laki-laki pirang itu-
"Ugyaa!" terbangun dengan tidak elitnya, membuka matanya lebar-lebar, berteriak kaget dan melihat jelas bagaimana ketiga sosok yang sangat ia kenali kini berada sangat dekat dengan jarak tubuhnya.
Dirinya menatap horror-
Ketiga orang itu mengeluarkan seringai kompak-
"Ohayou~" berujar sama-sama,
Merasakan pelan-pelan ketiga pemuda yang mulai beranjak remaja itu semakin mendekatkan diri padanya, tidak bisa mundur, tubuhnya yang entah kenapa kembali terbaring. Kedua tangan reflek mengambil selimut dan hendak menutupi seluruh wajah serta tubuhnya.
Tapi gagal-
"Bangun, hari ini giliranmu yang memasak sarapan." Sosok pemuda berambut orange mendecih kecil, dan menatapnya lekat, tubuh yang perlahan naik ke atas tempat tidurnya.
Tidak mau kalah, sosok kedua raven di sana ikut mendekat. Pemuda berambut bak pantat ayam di sampingnya semakin mencium pipi dan telinganya.
Serta sosok berambut raven terikat kini membuka baju tidurnya dengan polos.
Oke, dia panik-
Benar-benar panik, pagi harinya yang berharga harus di lalui dengan sikap kelewatan ketiga adiknya.
"Ugyaa! Kalian bertiga menjauh! Kyuu jangan cium hidungku! Sasuke berhenti mencium telingaku, dan Itachi hentikan tanganmu! Jangan buka bajuku! Aku bisa buka sendiri!"
Lagi-
Dan lagi-
Ketiganya seolah tidak pernah lelah mengerjainya?
"Bangun sekarang atau kami akan-"
"Iya! Iya aku bangun sekarang! Ugyaa! Menjauh!"
Beginilah setelah beberapa tahun terlewat, dengan kedua orang tua mereka yang kali ini melakukan perjalanan bisnis keluar negeri membuatnya harus bisa dan ekstra penuh merawat adik-adiknya.
Adik-adik?
Tentu saja!
Mereka itu bersaudara!
Jadi jangan beranggapan yang aneh-aneh!
TO BE CONTINUED~
A/N :
Mushi hanya buat ini sebagai cerita-cerita pendek aja, jadi ga terlalu banyak konflik. Mungkin hanya menceritakan bagaimana ketiga adik yang protective sekaligus suka sama kakaknya. Incest dikit tapi mereka ga ada hubungan darah kok XD, Terinspirasi dari komik #lupa apa judulnya#yang pasti itu komik bener-bener bikin meleleh kyaaa XD
Untuk pair ending tetap SasuNaru tapi bakal ada nyempil ItaNaru plus KyuuNaru :9 anggap saja di sini, tinggi badan Naru hanya berbanding sedikit lebih tinggi daripada SasuItaKyuu ;D #jadi dia tetep ngegemesin#tampar# :v
Untuk akhir Kata, Mushi nggak akan capek-capek bilang~
SILAKAN RIVIEW~ \^0^/\^V^7
JAA~
