Hallo.. hallo ^^ sudah lama mi-chan tidak terlihat. hampir melupakan semua yang ada disini (digebukin ) karena kesibukan mi-chan. Jadi agak susah buat Fanfict lagi :( maaf telah mengabaikan semua fanfict yang ga pernah kelar-kelar T.T
Ok, ini hanya selintir potongan cerita yang ku buat beberapa lalu.. hohoho... Selamat membaca ^^
WARNING: mengandung TYPOid, AU, gaje, alur ga nentu.
GA SUKA! ga usah baca kasian matanya takut sakit mata :v
Cast: Chou Tzuyu (TWICE) , Chanyeol (EXO) , Kim Taehyung (BTS) , Kim Hye Sung (UB)
HAPPY READING
.
.
.
.
( CHAPTER 1 )
...A Distance There Is...
Seorang pemimpin clan Vampire ke-3, di Ice-Fire tepatnya di sebelah timur Ancestral Kingdoms, seharusnya ia tidak terbangun pada tahun ini. Karena musuh tetangga mereka (Lycan) telah melanggar perjanjian tertulis oleh Raja ke-2 kerajaan tersebut, ia di bangunkan, dan seharusnya Raja ke-2 lah yang mengurusi hal ini. Tapi berhubung beliau baru tertidur 10 tahun makan Raja ke-3 lah yang di bangunkan untuk mengurusi hal tersebut.
Pemimpin Lycan dari Neorus Kingdoms itu pergi menghilangkan jejak ke dunia manusia, ia mencari sekutu untuk menghancurkan Ancestral Kingdoms.
Walau dia seorang Vampire, Raja itu amat kuat terhadap sinar violet atau matahari langsung. Kulitnya kebal terhadap cahaya karena ia meminum darah dari leluhur raja pertama, kemampunnya bukan hanya itu ia dapat memerintah siapapun, saat dia menatap mata lawan dan tak dapat menolak perintah dirinya. Oleh karena itu pula, ia di bangunkan dapat mengendalikan musuh kerajaan. Tetapi fisik raja itu amat lemah dari raja-raja lainnya, dia hanya memiliki kemampuan itu dan ilusi mata.
Hingga saat ini di dunia manusia Raja ke-3, itu hidup bersama salah satu tangan kanannya, lebih tetapnya orang yang membangunkan dirinya. Raja menyukai darah golongan O dan hanya meminum darah itu saat malam hari, di pertengahan tahun saat bulan bulat sempurna Raja itu akan menghabiskan darah lebih dari biasanya.
Kalian dapat menyebut Raja ke-3 itu dengan nama Chou Tzuyu
...
• UnKnow - 100317, 21.30 KST. •
Udara yang dingin menyuntuh kulitku, bagiku udara itu tak terasa dingin sama sekali. Langkah kakiku terus menyusuri tempat entah dimana bersama beberapa langkah kaki di sisi kanan dan kiriku.
Terdengar erangan pada salah satu makhluk di samping, aku hanya melirik dengan tatapan datar kearahnya, makhluk itu menatap mataku kembali. Melihatnya aku benar-benar tidak suka di pandang olehnya.
"Kenapa kalian lebih suka menyerupai makhluk rendahan."
"Maaf kan aku, Yang Mulia Raja Marlen."
Dia pun berubah bentuk kembali menjadi wujud aslinya, lalu kakinya bersimpuh kearahku. Hm... memang sudah semestinya dia melakukan itu. Helena Marlen Persephone Vandesca III ialah nama kerajaanku, sebelum akhirnya berubah saat kondisiku seperti ras manusia.
Mataku masih melihat pepohonan yang tak memiliki ujung akhirnya, Dengan satu helaan nafas aku pun berhenti berjalan.
"Dengan kemampuan kalian yang seperti itu, kapan aku akan sampai."
Suaraku melingking, kali ini aku benar-benar tidak suka berada ditempat seperti ini.
"Seharusnya aku tertidur saja. Biarkan Vincent yang mengurusi anjing gila itu."
Ketusku kepada mereka berdua yang masih bersimpuh di hadapanku. Salah satu di antara mereka melakukan teleportasi hingga sampai ketujuan tepatnya Mansion tempat mereka saat di dunia manusia.
...
Thirsty
Cairan bening tidak membuat hausku hilang.
Aku ingin sesuatu yang mengalir melalui venamu, sesuatu berwarna pekat yang membuat diriku tergoda untuk terus meminumnya.
Tapi kenapa kau selalu menolak untuk memberikannya, bagiku milikmu adalah spesial untukku. Tenang saja aku tak kan membuat dirimu menjadi sepertiku, karena aku berbeda dari yang lain.
Hei... jangan menjauh sebelum aku melakukan sesuatu yang ekstream. Aku tak ingin melakukan hal ini padamu, tapi kau terus menghindariku. Jadi,
"Hye Sung~ kemari dan patuhi diriku."
Dia pun bersimpuh dan mengucapkan kalimat yang ku suka. Seulas senyum terlihat di wajahku saat dirinya berjalan mendekat. Seharusnya sedari tadi kau seperti ini.
"Hm~ aku menyukai darahmu.
• Hye Sung Mansion - 170317 , 23.56 KST •
Ketukan langkah kaki terdengar disepanjang lorong, hingga berakhir didepan sebuah ruangan. Suara pintu terbuka terdengar, mengganggu seorang yang tengah menikmati makan malamnya. Langkah kaki itu bergerak amat ragu, menghadap orang yang berada di dalam sana.
Mata yang berwarna putih menatap orang yang tengah bersimpuh dihadapannya. Dia lalu menjilati sisa makanannya disudut bibir, merasakan kenikmatan dari rasa manis yang di dapatkannya.
"Kau hanya mengganggu makan malamku, Taehyung."
Ucapku pada salah satu butler. Dia adalah Kim Taehyung sang pencari jejak.
Tanganku mengusap leher manusia yang sedari tadi terbuai oleh ilusiku, tak ada kata yang keluar dari mulutnya ia sungguh patut terhadap apa yang ku ucapkan. Lubang yang telah berbekas tadi ku hisap kembali mengeluarkan cairan merah yang berasal dari tubuhnya, aku melanjutkan makan malamku seraya menunggu butlerku berbicara.
"Yang Mulia Raja Marlen, maafkan aku telah lancang mengganggu makan malammu. Tapi ada informasi yang harus aku berikan."
Aku membiarkannya berhenti berkata, dirasa hal ini begitu penting ku sudahi makan malamku. Dan biarkan dirinya berjalan meninggalkanku. Aku pun mendekati Taehyung menyuruhnya untuk mengatakan informasi apa yang ia dapat. Usapan lembut ku berikan pada pucuk kepalanya.
"Penyihir. Raja Lycan kedua meminta penyihir dari Norland untuk menjadi sekutunya."
"Penyihir?"
"Hahahaha... Apa ia ingin memantraiku oleh seorang penyihir?"
Suara tawaku berhenti tiba-tiba , saat aku memikirkan sebuah pedesaan yang sulit untuk di tembus, tempat para penyihir berasal.
"Tempat saat Chanyeol dan anjing bodoh itu bertarung adalah jalan masuknya?"
Mataku melirik Taehyung yang hanya menggangguk untuk menjawab pertanyaanku. Otak kembali berputar rekaman akan kejadian beberapa hari yang lalu berputar diotak tanpa perintah si empunya.
( FLAABACK . O N )
 ̄UnKnow, 130317 - 23.56 PM
Apa yang terjadi ketika taring dan cakar bertemu dalam satu waktu, melakukan tarian hebat di bawah sang rembulan yang menerangi keduanya.
Sudah pasti tak ada yang mengalah, keduanya mengeluarkan tarian hebat masing-masing. Ayunan tangan dan kaki terlihat pada gerakan mereka, aku hanya dapat melihat pertunjukan mereka di bangku penonton paling depan.
Sang cakar mulai bergerak mendekati sang taring yang telah tergeletak akibat tautan tangan mereka terlepas, ia pun mencoba menautkan lawan tarinya itu. Aku berkedip membasahi mataku agar dapat lebih jelas melihat adegan yamg terjadi selanjutnya, tetapi sang taring tak terlihat di posisi awal.
Dimana dia? bukankah pertunjukan masih harus berlanjut?
Oh... Tidak sekarang sang cakar mengajakku menari bersamanya. Ia berkata bahwa ia tak ingin menunggu sang taring kembali.
Aku pun berfikir sejenak, sudah lama aku tidak menari. Apakah aku masih bisa menari dengan baik.
Tak sampai lama dari itu, lawan main sang cakarpun kembali kali ini dia membawa sesuatu di tangannya mungkin itu alat bantunya untuk menari. Sebelum sang cakar berbalik arah untuk menghadap lawannya, sang taring terlebih dahulu ia menggerakan tangan bersama benda yang dia pegangi kearah kepala sang cakar.
Gerakan sang cakar tidak seindah awal mereka menari, ia terjatuh sesaat lalu melompat kearah sang taring. Wajah sang taring terlihat tenang dia pun menggerakan tangannya kembali kali ini dengan kedua tangannya menyambut kedatangan sang cakar kepelukannya.
Hingga mereka berpelukan berbagi kehangatan di malam yang dingin itu, tak berapa lama sang taring melepaskan pelukan membiarkan tubuh lawannya terjatuh ketanah. Itulah akhir dari tarian mereka, sebuah tepukkan ku berikan pada mereka berdua. Aku pun berjalan mendekati sang taring yang saat itu sudah bersimpuh di hadapanku.
"Chanyeol, kau lama sekali membereskannya. Aku sampai bosan melihat pertunjukan kalian."
"Maaf kan aku, Yang Mulia Marlen."
"Sudah cukup bersenang-senangnya dimana, Taehyung."
Tak lama dari persembahan tarian tadi, terlihat salah seorang seperti mereka berjalan mendekati keduanya. Ia pun melakukan hal yang sama seperti Chanyeol.
Ada kata-kata yang tak ingin ku dengar dari mulutnya. Aku pun berbalik badan membelakangi keduanya, cahaya rembulan saat itu terlalu menyilaukan aku ingin bulan itu lenyap seperti Raja sang cakar.
( FLASBACK . O F F )
Satu hari kejadian dimana, Aku sebagai Raja Vampire ke-3, tidak dapat melupakannya. Pertarungan untuk memperebutkan kembali wilayah akan terjadi tidak lama lagi.
Aku yang paham dengan keadaan ini memerintahkan kepadanya untuk menyamar menjadi salah satu dari mereka dan masuk kedalam sana, sebuah keputusan yang amat beresiko namum sebanding dengan apa yang akan di dapat.
Saat Taehyung beranjak dari tempat awalnya, aku mamanggil Chanyeol salah satu butlerku yang lain. Dirinya dengan cepat bersimpuh di hadapanku, satu perintah ku tunjukan olehnya.
Malam yang panjang akan berlangsung tak lama lagi, aku pun bergerak kearah makan malamku tuk mengenyangkan perut.
[ T B C ]
