Chapter 1: Sang Juara Bertahan
Disclaimer characters belongs to Masashi Kishimoto
Warning: typos,OOC
Happy reading all :D
DON'T LIKE DON'T READ
Brummm...brummmm..brum...
Suara riuh motor-motor sport sedang unjuk kebolehan menghiasi arena Dark Race di sudut kota Tokyo.
"Guys, kita sambut juara bertahan disini NAMIKAZE NARUTO..." Teriak pria muda engan kencangnya. Pemuda itu bernama Iruka.
BRUM...BRUM...BRUM...
Muncullah motor sport milik Namikaze Naruto berwarna merah. Orang-orang yang hadir di arena itu membuka jalan lebar untuknya. Bunyi tepuk tangan dan sorak sorai menghiasi kedatangan pemuda bersurai kuning jabrik serta memiliki kulit tan yang usianya masih 21 tahun memasuki tengah-tengan arena.
Motor sport mewah Naruto akhirnya berhenti di belakang garis start. Naruto melepaskan helm full facenya dan mengibaskan surai kuningnya.
"Sang juara bertahan kita akhirnya datang juga" seru pria muda yang tak lain adalah Iruka sang pemilik acara balapan disini.
"Siapa lawanku malam ini,Iruka?" tanya Naruto tanpa basa-basi.
"akan kuhubungi dia dulu" jawab Iruka sambil menjauh dari Naruto dan mengeluarkan ponsel dari sakunya.
###
Seorang gadis berperawakan mungil yang mempunyai surai indigo panjang tengah asyik duduk bersandar pada punggung ranjang king sizenya. Kalian pati tau siapa dia? Ya, dia adalah Hyuga Hinata. Seorang gadis berkulit putih yang mempunyai mata bulan yang indah dan usianya masih 20 tahun. Ia tengah fokus membaca novel cinta. Mata bulannya terus membaca kata demi kata dari perhalaman novelnya.
Drrrtttt...Drrrrttttt...
Pandangannya beralih pada deringan ponsel di sampingnya.
"Ada apa Iruka-san?"
"Kemarilah, ada balapan di tempat biasa. Soal taruhan kau atur sendiri"
"Baik, aku kesana"
Hinata lantas menyambar jaket abu-abu kesayangannya dan berjalan ke arah luar menuju motor sport putih miliknya.
BRUMMMM...BRUM...BRUM...
Hinata mengegas kencang motornya. Setelah memakai balaklava yg menutupi setengah wajah hingga ke leher jenjangnya, ia pun lantas memakai hel full face dan tancap gas keluar kawasan area rumahnya.
Naruto terus memandangi jam di tangannya. Wajahnya sudah berubah menjadi kesal. Bagaimana tidak, lawannya saja belum kunjung datang.
"Dimana lawanku hm? Kau tau, aku lelah menunggu" seru Naruto dengan nada tinggi.
"tunggulah, aku sudah menghubunginya."
Tak lama kemudian, suara deruman motor sport datang memasuki arena. Motor itu berhenti tepat didepan Iruka.
"Gomen telat, Iruka-san" ucap seseorang itu yang membuka kaca helmnya.
"Daijoubu,Hina-"
"panggil aku disini Neji, Iruka-san" potongnya dengan cepat sambil memberi kode lewat mata yang membuar Iruka menyadari kode itu.
"aku mengerti, baiklah akan aku tunjukkan lawanmu malam ini. Ikut aku!"
Neji mengekori Iruka dari belakang tanpa membuka helm dan balaklava miliknya. Melihat kedatangan lawannya, Naruto lantas memasang ekspresi serius. Safirnya terus menatap Neji.
"ini lawanmu,Naruto. Dia Neji" ucap Iruka terenyum.
"oh...kau ini laki-lakikan?" tanya Naruto dengan frontal.
"iya, ada yang anehkah?"jawab Neji sekenanya.
"penampilanmu seperti bukan laki-laki kurasa"
"daripada mengomentari penampilanku, lebih baik kita mulai balapannya gimana? Aku pasang taruhan 5000 yen. Kau sanggup?" kilah Neji yang mulai tanpa basa-basi.
"baiklah.. aku pastikan akan mengalahkanmu. Dasar laki-laki aneh." Jawab Naruto.
"oke, kita lihat siapa yang akan menang" ucap Neji dengan seringaian di bibirnya.
"ok, kalian semua bersiap di garis start" perintah Iruka lantas berlari kedepan garis membawa bendera bercorak hitam putih.
Naruto dan Neji lantas bersiap di garis start. Deruman demi deruman mulai terdengar.
"jangan menangis kalau kalah yah?" seru Neji dengan nada meremehkan.
Mendengar itu, Naruto terus mengegas kencang motor sportnya. Safirnya yang biru mulai terlijhat merah membara. Sombong sekali laki-laki itu. Pikir Naruto kesal.
Satu...
Dua...
Tiga...
Bendera bercorak hitam putihpun diangklat keatas. Mereka lantas melaju kencang melewati Iruka. Mereka saling berusaha memperebutkan posisi depan dengan jarak yang berdekatan. Motor sport putih milik Neji melaju dengan kencang meninggalkan Naruto.
Saat ini Neji menempati posisi pertama. Sedangkan tak jauh dibelakang, tampak Naruto yang berusaha menyalip Neji dari sisi kanan. Namun sayang dihadang. Dari sisi kiripun ia terus dihadang. "Brengsek!" geram Naruto lantas mengegas motornya dengan kecepatan maksimum.
Naruto berusaha mengejar Neji didepan. Dan akhirnya ia berhasil dan mengacungkan jempol kebawah pada Neji. Neji pun berubah menjadi kesal. "awas kau,Naruto" umpat Neji langsung mengegas motornya mengejar Naruto.
Didepan sudah ada tikungan tajam. Neji sudah bersiaga dengan ancang-ancang rencana dikepalanya. Neji mengurangi sedikit kecepatannya menyisakan jarak dengan Naruto didepannya. Naruto juga mengurangi kecepatan. Neji yang melihat itu lantas segera mengegas maksimum dan melaju dengan cepat Naruto yang akan melewati tikungan. Terus dan terus mengejar dan akhirnya berhasil. Neji tersenyum puas.
Garis finish sudah diambang mata. Neji terus menambah kecepatannya. Suara riuh orang-orang dengan kencang menyaksikan motor sport Neji terlebih awal melewati garis finish disusul Naruto dari belakang. Semua penonton berhamburan ke arah motor-motor itu termasuk Iruka. Sepasang mata dari pemuda bersurai putih mengamati dari kejauhan dan kemudian pergi.
"pemenang kita malam ini,NEJI" Seru Iruka berteriak sambil menyalaminya.
Naruto hanya menatap kekalahannya dengan geram. Apa kata orang juara bertahannya harus hancur?
"mana uang taruhanmu,Naruto?" ujar Iruka mengalihkan kekesalan Naruto.
Naruto merogoh saku dan mengeluarkan beberpa lembaran uang kertas dan kemudian memberikannya pada Iruka.
"kali ini kau boleh menang,laki-laki aneh. Lain kali, kau K.O denganku. Camkan itu" ujar Naruto dengan nada tinggi dan kemudian mengegas motornya pergi meninggalkan Neji dan Iruka disana. Neji yang melihat itu hanya tersenyum.
"ini uang taruhanmu. Selamat kau mengalahkan Naruto yang sudah jadi juara bertahan disini. Kau hebat" ucap Iruka dengan tersenyum.
"haha..biasa saja Iruka-san. Ini bonus untukmu. Dan ingat jangan pernah memanggil nama asliku saa di arena." Kilah Neji lantas pergi setelah menyerahkan beberapa uang untuk Iruka.
Naruto sudah sampai dikawasan mansionnya. Namikaze Naruto yang merupakan putra tunggal sang pemilik Namikaze Corp Namikaze Minato dan Namikaze Kushina mengrahkan motonya kedalam garasi. Setelah membuka helm dan jaketnya, ia berjalan pelan membuka pintu.
Ruangan tengah yang megah serta gelap menandakan kalau orang tuanya sudah tidur. Terlebih ini sudah pukul 11.30 PM.
"sepertinya kaasan dan tousan sudah tidur. Selamat aku malam ini" batin Naruto.
Naruto tyerus berjalan menaiki anak tangga agar sampai dikamarnya yang berada di lantai atas. Namun,baru menaiki beberapa anak tangga tiba-tiba lampu menyala dengan terang. Berdirilah pria bersurai kuning dan wanita bersurai merah panjang dengan piyama tidur yang masih melekat.
"habis darimana kau,Naruto?" seru pria bersurai kuning yang tak lain adalah Minato tousannya.
"Tousan belum tidur?a-aku habis dari rumah Kiba main game. Ya,ya main game dengan Kiba" ucap Naruto dengan kikuk sambil mengelus tengkuknya.
"main game sampai larut malam seperti ini? kau balapan liar kan Naruto?"
"ayolah Tousan, aku tidak balapan. Aku hanya main game dirumah Kiba." Jawab Naruto terus meyakinkan tousannya yang mulai curiga.
"jangan bohongi kami,Nak" sambung wanita bersurai merah, kaasan NARUTO.
"Aku tidak bohong kaasan. Aku berkata jujur. Ayolah percaya padaku. Ku mohon?" jawab Naruto dengan tatapan sedikit memelas.
"baiklah tousan percaya padamu. Tapi kalau kau bohong, tousan akan menyita motor sport dan ATMmu. Kau paham?" kilah Minato dengan nada mengencam.
"hahh...baiklah. aku paham" ujar Naruto pasrah.
"sekarang kembali ke kamarmu,Nak" perintah Kushina dengan tersenyum mencoba melerai perdebatan antara suami dan anaknya itu.
Naruto sudah berada dikamar yang terkesan luas dengan ranjang kng sizenya. Ia membuang jaket oranye nya ke sembarang arah.
"arrrrgghhhhh" teriak Naruto frustasi sambil mengacak surai kuningnya.
DUGHH...
Sebuah tinjuan melayang pada dinding samping pintu kamarnya.
"NEJI,AWAS KAU" geram Naruto dengan menggeletukkan giginya dan kemudian menghempaskan diri ke ranjang super empuknya.
Pagi ini terjadi kegemparan di Universitas Gakuen. Banyak mahasiswa yang berebut untuk berada didepan mading melihat sesuatu disana.
"ada apa dimading itu?" batin pemuda bersurai coklat dengan goretan segitiga dikedua pipinya. Yah, Inuzuka Kiba. Sahabat dekat Naruto.
Kiba lantas menerobos gerombolan mahasiswa yang membanjiri dinding. Ia sangat penasaran.
"minggir,,,minggr..." teriak Kiba terus menerobos.
Sampai didepan mading ia lantas terfokus pada tulisan dikertas putih dengan huruf kjapital berisi:
"NAMIKAZE NARUTO SANG JUARA BERTAHAN KALAH TELAK TADI MALAM. MEMALUKAN"
"APA? Naruto kalah balapan? Aku harus menghubunginya cepat." Gumam Kiba lantas mengeluarkan ponselnya dari saku celana.
Naruto sedang berada di meja makan bersama tousan dan kaasan untuk aktifitas rutin pagi yaitu sarapan.
Drrttt...Drttt...
Ponsel dari saku jaket Naruto bergetar, terlihat dari layar ponsel nama Kiba sahabatnya.
"ada apa,Kiba?"
"kau harus segera ke kampus. Ada yang heboh. Ini tentang kau. Aku tunggu didepan mading."
"baiklah, aku kesana"
Setelah mendapat kabar aneh dari Kiba, Naruto lantas mengambil tasnya dan berdiri dari duduknya.
"tousan, kaasan aku harus segera pergi." Ujar Naruto.
"sarapanmu bagaimana,Nak?"
"aku akan sarapan di kampus,Kaasan. Jaa" kilah Naruto lantas berlari menuju motornya diluar.
"anak itu benar-benar tidak berubah" batin Minato.
Kiba terus mondar-mandir didepan mading seperti setrikaan. Ia terus membayangkan apa reaksi Naruto saat membacanya tulisan itu.
"Omatase Kiba. Ada apa hm?" ujar Naruto tiba-tiba sudah ada dibelakang Kiba.
"kau baca saja tulisan itu" jawab Kiba sambiul menunjuk kearah mading.
Naruto berjalan perlahan mendekati mading. Safirnya tengah fokus membaca tulisan dikertas putih itu. Buku jarinya memutih seketika.
"Brengsek! Siapa yang menulis ini?" umpat Naruto.
"aku tidak tau, semua mahasiswa sudah membaca tulisan itu. Apa jangan-jangan..."
"TONERI..." Potong Naruto cepat dan pergi begitu saja. Kiba kemudian mengekori Naruto dari belakang.
Motor sport milik seorang gadis mungil bersurai indigo sudah sampai diparkiran Universitas Gakuen. Setelah melepas helm nya, ia lantas membenahi anak rambut yang mulai berantakan. Tak lupa ia memakai kacamata kecil yang menambah kesan manis pada wajah porselennya.
"Hinata..." panggil seorang gadis bersurai pink dengan membawa buku di tangan kirinya berjalan menghampiri Hinata.
"Sakura..." ujar Hinata pelan.
"kita bareng ke kelas yah? Hehe" ucap Sakura dengan terkekeh pelan.
Hinata hanya mengangguk.
Mereka lantas berjalan melewati arah depan untuk sampai ke kelasnya. Pagi ini mereka ada kuliah bisnis. Mereka tisak bleh terlambat. Namun, tiba-tiba Sakura berhenti kala melihat tulisan di mading yang aneh.
"Hinata,liat ini" ucap Sakura dengan menarik lengan Hinata untuk mengikutinya.
"ada apa,Sakura? Tak perlu menarik kan bisa. Hmnm" ujar Hinata dengan mengerucutkan bibirnya.
"gomen,hehe...coba kau baca ini" jawab Sakura memerintah Hinata.
"Naruto kalah balapan?" ucap Sakura tak percaya.
"apa jangan-jangan semalam kau-"
"eh? I-iya aku ikut balapan dan aku yang kalahkan. Tapi tunggu dulu, kenapa berita kekalahannya terpampang dimading kampus ini?" potong Hinata cepat.
"Naruto memang kuliah disini,Hinata Sayang. Tak kusangka dia kalah olehmu. Hehe...apa Naruto tau kau yang kalahkan?"
DEG...
"Naruto dikampus ini juga?" batin Hinata yang tiba-tiba kaku. Pasalnya ia tidak tau kalau Naruto satu kampus dengannya. Bagaimana nasibnya?
Haiiiii... yuni datang lagi bawa fic bertema balapan :D untuk fic kyang pertama belum yuni lanjutkan karena ide buntu... dan tiba-tiba yuni ketemu ide ini deh :D
Lanjutkah/di delete aja yah? Tinggalkan review kalian jika tertarik dengan fic kedua yuni ini :D
Kalau bisa favorite atau follow gitu :D #modus
Arrigatou gozaimasu :D
