tittle : Confused Love
Author : Hera Jung
cast : Oh Sehun
Kim Jongin
Zhang Yixing
Byun Baekhyun
Kris Wu
Park Chanyeol
Kim Joonmyeon
pair : HunKai|SeKai|JongHun
Rate : T
gendre : Romance, Humor, OOC
Warning! : YAOI, Sho-Ai, BoyXBoy, BoysLuv, gasuka jangan baca ntar muntah!
summary : Kim Jongin itu imut, berisik, sinis, aneh, judes, dan jutek.
Oh Sehun itu pangeran sekolah bermuka datar, cuek, dan pelit suara.
Baekhyun dan Lay sahabat Jongin yang selalu mengagumi Sehun.
keduanya sama sama tak perduli dan selalu bertengkar dimanapun bertemu, namun siapa yang menyangka jika ini adalah awal kisah cinta keduanya yang membingungkan?
.
[Author Pov's]
.
prolog chapter
.
Jongin membuka pintu mobil hyung-nya dengan tergesa.
15 menit lagi guru matematika-nya masuk. namun dia belum mengerjakn PR-nya barang satu soalpun. dia akui dia memang bukan seperti sahabatnya Baekhyun. yang selalu mengerjakan pekerjaan rumah terlebih dalulu. dia akui dia memang pemalas. jadi dia memutuskan untuk menyalin milik Baekhyun saja nanti.
jika tidak mengerjakan bisa-bisa dia tidak memiliki kaki lagi nantinya.
entahlah.
guru matematika mereka memang killer dan tergolong ganas(?) dalam mendidik murid-muridnya. dan Jongin sangat membencinya. dan tanpa pengecualian.
saat ia baru saja ingin melangkahkan kaki panjangnya masuk kedalam kelas tiba-tiba segerombolan(?) yeoja gila -yah sebutlah begitu, menabrak tubuh Jongin membuatnya terjerembaab kesamping tempat sampah.
"yack, sialan. yeoja gila! aisshh" tiba-tiba seseorang menjulurkan tangannya pada Jongin.
Jongin mengangkat wajahnya dan seketika matanya membola.
"K-kau?"
bagaimana Jongin tidak sweatdrop? yang melolongnya barusan adalah Sehun.
Oh Sehun..
si pangeran sekolah..
"ya, aku kenapa-_-?" Sehun bertanya dengan ekspresi super datarnya yang menyebalkan dan membuat Jongin merasa ingin meninju wajahnya yang sialnya sangatlah tampan itu.
"tidak ada.." bukannya menerima uluran tangan Sehun, Jongin malah memilih untuk bangun sendiri. dia lalu berallih menatap para 'yeoja penggila' Sehun yang juga tengah menatapnya seolah ingin menelanjanginya itu dengan tatapan sinisnya.
"apa kalian lihat-lihat? tersepona akan ketampananku?"ujar Jongin asal dan menimbulkan gelak tawa Sehun yang menyebalkan.
"yak,! kenapa kau tertawa huh?"
"tampan dari mananya? dasar hitam.."
"Mworago?! kau mengataiku 'hitam'?!, tembok?!"
"lihat saja kulitmu..hppffthhh_" Sehun terlihat menahan tawanya. hal itu menyulut amarah Jongin tentu saja.
"yak, albino! kulitku ini sawo matang, bukannya hitam. sialan!"
"untung bukan 'sawo gosong' ya"
"Mworago?!"
"lagi pula yang benar adalah 'terpesona' bukannya 'tersepona'.."
"berisik! lidahku hanya terpeleset sedikit, itupun kau jadikan masalah?!"
"ck, kau itu jelek. hitam. pesek. buluk. gosong. wakaka"
"KAU MENGHINAKU?! DASAR ALBINO! TIKUS GORONG-GORONG(?)! MUKA TEMBOK! SKSD! SOK TAMPAAANN! YAA_"
TEEEETTT TEEEEETTT
"sudah marahnya? bel sudah berbunyi, masuk kelas sana!"
"yaakk!"
setelah berkata begitu Sehun berlalu menuju kelasnya yang berada dilantai dua. sedangkan kelas Jongin berada dilantai dasar.
"saialan..menyebalkan huh!"
Jongin segera memasuki kelasnya meninggalkan beberapa siswa-siswi-fans Sehun- yang tadi menyaksikan pertengkaran keduanya.
"..." suasana hening.
mereka belum percaya jika yang tadi berbicara bahkan yang mengatai Jongin adalah Oh Sehun.
belum pernah ada sejarahnya Sehun berbicara sebanyak dan sekonyol itu.
.
"mereka pasti cemburu karena pangeran albino itu malah menolongku, cih mereka pikir aku tersanjung karena ingin ditolong si wajah tembok? aku bahkan tak menerima uluran tangannya. cihh"
"dia bahkan mengaiku 'buluk, pesek, gosong' cih sialan sekali. lihat saja jika aku punya uang banyak aku akan melakukan operasi plastik!"
"Jong, kau mau operasi plastik ya? ini kami punya beberapa kantong keresek, siapa tahu kau memerlukannya untuk proses operasimu.."
"sialan.."
.
.
.
Sehun memasuki kelasnya dengan gaya biasanya. angkuh dan dingin berbeda sekali dengan sikapnya saat bertengkar dengan Jongin tadi.
koyol dan kekanakan.
itulah dua kata yang cocok untuk sikapnya tadi.
"kenapa aku merasakan sensasi asing ini? padahal aku belum mengenalnya, kupikir dia menarik." papar Sehun sendiri dan mengabaikan bagaimana ekspresi sahabat karibnya. Kim Chen dan Park Chanyeol.
"ya Oh Sehun, kau kenapa huh?" tanya Chanyeol seraya menyentuh kening Sehun dan berakhir dengan tatapan mematikan Sehun yang membuat keduanya terdiam.
"aku dengar kau bertengkar dengan adik kelas kita yang judes itu." Chen menambahkan.
"darimana kalian mengetahuinya?"
Chen dan Chanyeol menunjuk kearah segerombolan(?) yeoja yang tengah menangis dengan gaya yang membuat mereka geli itu dengan gerakan bibir mereka(?).
"Kim Kai bukan?" kali ini Chanyeol yang bertanya. dan hanya dibalas dengan Sehun yang mengangkat bahunya acuh lalu mengeluarkan ponselnya dari saku dan memainkanya.
Chen dan Chanyeol bertatapan datar menanggapi sikap menyebalkan Oh Sehun.
'oh.. jadi nama si pesek itu Kim Kai..' batin Sehun menanggapi_-.
.
"sialan.. pantatku sakit sekalii"
"Kai!" Baekhyun dan Lay yang baru datang segera menghampiri Jongin atau yang sering disapa Kai itu dengan wajah mereka yang ditekuk(?).
"kalian kenapa?"
"tadi kau berbicara dengan Sehun Prince?!"
"tadi Prince menolongmu?"
"bagaimana ekspresinya?!"
"kita terlambat datang!"
"iyaaa, apa kau senang~?"
"bagaimana rasanya tangan Prince? apakah juga sedingin es?!"
"kau pikir dia mayat hidup, bodoh?!"
"hehhe.. terus bagaimana reaksimu pada saat itu?"
"apa kau jatuh cinta padanya? yaampuuunn Kai kau sunguh beruntung!"
Baekhyun dan Lay mengguncang-guncangkan tubuh Kai kekiri-dan-kanan dan turun hujan lokal(?) yang membuat Kai terdiam seribu bahasa karena kedua sahabatnya ini memang selalu berlebihan terhadap sesuatu yang menyangkut pautkan Sehun.
"andaikata aku menjadi dirimu pasti aku akan me_"
"STOOOOPP!"
"..."
Krikk Krikk
sumua terdiam. bahkan nyamuk yang lewat pun ikut berhenti(?).
semua kaget akan kemurkaan(?) Kai yang kesal karena tingkah aneh kedua sahabatnya itu.
"kalian terlalu berlebihan."
"..."
"orang itu hanya menghinaku bukan menolongku!"
"tapi kata mereka Prince menjulurkan tangannya padamu" sahut Baekhyun takut.
"ya memang benar, tapi aku tidak menerimanya dan segera berdiri namun dia malah menghinaku!"
"menghina bagaimana, Jong?" Lay mulai kepo(?).
Kai menghembuskan nafasnya kesal.
"apa aku juga harus mengatakannya pada kalian?"
"tentu saja iya!"
Kai memicingkan matanya.
"oh ayolah Kai.. kau ini pelit sekali.." ucap Baekhyun sinis. Kai menatapnya datar.
"tapi ada syaratnya.."
"ya kau pikir ini sebuah rahasia sehingga harus ada syarat segala" cibir Baekhyun. Kai menyengir.
"hehhe, pinjam buku PR Matematika yahh yah yah..jebalyeoo~" BaekLay saling pandang dan berpose seolah ingin muntah saat melihat Kai yang sedang ber-aegyo ria dihadapannya ini.
"hiihh"
"oohh ayolaahh bbuingg~ bbuiiinggg~"
"hoek Kai! berhenti melakukan Aegyo, wajahmu najis tahu"
"Yack! kalian jahat sekaliii"
"ya ya ya aku akan aku pinjamkan.. Baek berikan bukumu padanya" suruh Lay.
"ya kenapa bukuku?"
"karena aku juga belum mengerjakannya bodoh!" Baekhyun manyun dan membuka tas Ransel-nya lalu memberikan buku PR-nya pada Kai. Kai menerimanya dengan kasar lalu menyimpan buku tebal itu dibawah laci mejanya.
"buku mu seperti kamus saja, Baek."
"ya aku kan rajin"
"rajin berbohong maksudnya.."
"ya terserahlah cepat katakan memangnya Prince bilang apa?"
"tapi kalian berjanji jangan tertawa!"
"sepertinya ucapannya nista sekali, ya?"
"memang iya!"
"cepat katakan pesek!"
"ya baiklah.." katanya 'setengah hati' dan BaekLay segera mendekat.
"dia mengataiku..
..jelek, pesek, hitam, buluk, gosong.."
Baekhyun serta Lay saling berpandangan. lalu sedetik kemudian tawa mereka pecah.
sedangkan Kai hanya pokerface.
"kalian sudah kubilang jangan tertawa!"
"pffthhh_tapi perkataannya memang benar, bagaimana?"
"Yack, Byun Baekhyun!"
.
-rest time
Sehun berjalan dengan gaya biasanya menuju rooftop sekolah.
saat sampai disana ia berjan ketepi pagar pembatas rooftoop. dia menatap pemandangan taman sekolah dari atas sana dengan tatapan andalannya. datar.
mungkin Oh Sehun belum tahu bagaimana berekspresi selain ekspresi datar.
taman sekolah mereka-Yongshin high school- memang berada dibelakang sekolah sehingga semua terlihat dari atas rooftop sekolah berlantai tiga ini. Sehun ingin mengeluarkan ponselnya namun tidak jadi saat matanya melihat sesuatu 'pemandangan' yang cukup membuatnya terkaget.
Kai yang sedang buang air kecil dibelakang sebuah pohon.
dan sialnya Kai malah menghadap padanya, sehingga Sehun bisa melihat dengan jelas 'milik' Kai.
glupp..
"apa dia mencoba menggoda singa buas ini?"
.
"lihat saja nanti.." Sehun tersenyum miring.
.
.
.
TBC~~~~
…
A/N: hi? adakah disini yg merindukan saya kambek?/kagaa adaa woooyy/
Oshlsh.. maafin saya ya, sudah hampir 4 bulan/*mungkin/ saya ga apdet-apdet dan menelantarkan(?) fict2 saya..
maafkan saya yang berdosa ini huhhu/*dibakar massa/
saya kemaren sakit sumpah.. saya kena ispa dan saya diopname 1bulan kemaren, laptop saya rusak kmaren dn baru di service sama appa
maaf chingu..
dan saya malah muncul dgn fict baru..wokehh tapi saya janji bakal continued-in ntu ff smua ini jga sembari2 ngetik lanjutannya harap sabar ya.. maaf saya malah jadi curhat ini haha
mian kalo banyak typo
adakah yg minat sama ff absurd ini?
saya yakin sih ngga ada hahha/*seritalu/
saya minta pendapat kalian dikotak ada yg minat saya lanjut.. kalo ngga ada..ya tetep lanjut/*lah
panjang banget cuap2nya yah muekekekek#Jduaagghh
.
so mind to Riview?
.
khamsa!
.
Jusseyooo~
