Judul : Saranghae Penjaga Warnet
Genre : Romance Comedy Family
Rate : T
Author : Avinda Devi Fatmasari a.k.a Avinda Shim (istri sahnya Shim Changmin. #plak!)
FB & Twit : Avinda Devi/ avindadf (monggo difollow, xD)
Main Cast :
Jung Yunho (namja)
Kim Jaejoong (yeoja)
Park Yoochun (namja)
Kim Junsu (yeoja)
Shim Changmin (namja)
Cho Kyuhyun (yeoja)
Supported Cast :
Jung Heechul (yeoja. Yunho eomma)
Jung Hangeng (namja. Yunho appa)
Kim Kibum (yeoja. Jaejoong eomma)
Kim Siwon (namja. Jaejoong appa)
Go Ahra
Tiffany
Ini fanfiction genderswitch pertama yang saya buat. Terinspirasi dari dua teman namja saya yang bekerja diwarnet. Hahaha
Thanks buat mereka berdua yang ngasih ide buat bikin ini fanfiction. Gara-gara dengerin cerita saklek dari mereka berdua, ckckckck #peace
Tapi ini cerita asli karangan saya. Dan disini banyak percakapannya yang mungkin terbelit-belit jadi jangan bosen yah. Bakalan jadi series tapi mungkin aku jarang update tergantung readers sih bisa maksa aku buat lanjut apa kagak, wkwkwk #plak! Lagian siapa juga yang mau baca epep abal-abal ini -_-
Ok maaf jika masih banyak typo yang bertebaran dimana-mana. Karena saya memang bukanlah penulis yang baik pada umumnya. But i hope you like it and enjoyed readers...
Dan jangan lupa RCLnya yah aku seneng banget jika banyak yang like atau sekedar komen soalnya bisa bikin tambah semangat bikin ffnya.
Cek this out
'teng...teng...teng...' (anggap ini bel sekolah yah, xD)
Bel sekolah berbunyi nyaring. Para siswi penghuni sekolah itu tepatnya penghuni Shinki Senior High school bertebaran keluar kelas. Rupannya ini sudah saatnya pulang dari sekolah. SMA Shinki merupakan SMA khusus yang diperuntukan untuk kaum yeoja saja. Singkatnya SMA khusus perempuan.
Tampak seorang yeoja bermata doe eyes, dengan rambut lurus panjang terurai (bayangin jae saat di MV triangle yah) tengah berjalan menuju tempat parkiran untuk mengambil kendaraan yang biasanya dia pakai untuk transportasi ke sekolah. Kendaraan yang dia gunakan adalah sebuah sepeda berwarna pink dengan keranjang yang bertengger didepan sepedanya. Tampak dia melepas tas punggungnya dan meletakkannya didalam keranjang sepedanya bersiap untuk mengayuh sepedannya sebelum seseorang memanggilnya.
"jaejoong-ah" sapa seorang yeoja dengan teriakan khas lumba-lumbanya.
Yeoja itupun kontan berbalik menuju arah suara itu. Dan turun dari sepedanya.
" junsu-ah. Wae?" tanya yeoja bermata doe-eyes yang dipanggil jaejoong itu.
"kau mau kemana?"
"pulang. Tapi sebelumnya mau kewarnet dekat sekolah dulu" kata jaejoong lagi kepada yeoja imut bernama junsu yang tadi memanggilnya.
"untuk apa?" tanya junsu polos.
"tentu saja untuk mencari tugas dari lee seosangmin. Kau lupa eoh?"
"ah tugas kimia tadi bukan? Serahkan saja padaku. Dirumah aku punya koneksi internet" tawar junsu sambil memukul kecil bahu jaejoong.
"andwae! Aku bisa mencarinya sendiri tidak perlu minta bantuanmu" tolak jaejoong.
"kau ini. Apa jangan-jangan kau ingin bertemu dengan penjaga warnet yang tampan itu yah?" goda junsu pada jaejoong.
"penjaga warnet? Tampan? Haha yang benar saja eoh? Aku sering kesana tapi penjaganya ahjussi-ahjussi tua" rancau jaejoong yang kini tengah menuntun sepedanya menuju gerbang sekolahnya.
"ah jinjjayo? Kata ahra penjaga warnet dekat sekolah kita sangat tampan. Sampai-sampai dia sering kesitu padahal dia orang kaya. Apa mungkin penjaga warnetnya baru"
Junsu kini mengekor jaejoong dari belakang
"mollayo. Kau mau ikut tidak?" tanya jaejoong pada junsu.
"anio. Aku ada kencan dengan yoochun" balas junsu lirih didekat telinga jaejoong. Seketika membuat doe-eyes jaejoong membesar.
"mwo? Yoochun? Park yoochun playboy SMA Dongbang?"
'pletak!'
Satu jitakan sukses mendarat dikepala jaejoong.
"aww yak junsu-ya appo"
"jangan keras-keras pabo. Nanti didengar orang. Lagipula siapa yang kau bilang playboy itu huh?"
"siapa lagi kalau bukan si yoochun itu. Semua orang juga tahu junsu-ah"
"ne. Tapi ku pastikan dia tidak akan menjadi playboy lagi" kata junsu yakin.
"haha terserah kau sajalah."
"ne aku duluan yah jaejoong-ah" kata junsu meninggalkan jaejoong saat melihat mobil audi putih jemputannya.
"hati-hati junsu-ah!" nasehat jaejoong sebelum dia menaiki sepedanya dan mengkayuhnya menuju warnet yang terletak didekat SMAnya. Tepatnya berada di sebelah kiri SMA khusus laki-laki atau SMA Dongbang yang terletak persis di sebelah SMA Shinki yang hanya di batasi oleh tembok.
Didepan SMA Dongbang rupanya sangat ramai. Karena ini memang sudah jamnya pulang sekolah. Seperti biasa saat jaejoong melewati depan SMA Dongbang pasti banyak namja siswa SMA Dongbang yang mengodanya walaupun sekedar bersiul-siul kearahnya. Dengan sekencang mungkin jaejoong mengkayuh sepedanya agar terhindar dari namja-namja yang genit itu.
-Author's PoV-
'kring...'
"selamat datang..." sapa ahjushi penjaga warnet didekat SMA Dongbang dan Shinki
"ah yunho-ah kau sudah datang?" tambah ahjussi penjaga warnet itu mengetahui bahwa yunho karyawannya sudah datang.
"ye ahjussi" balas yunho sambil membukukkan badannya.
"ya sudah kau jaga warnetnya ne"
"ne ahjussi aku ganti baju dulu. Tidak enak jika masih memakai seragam" kata yunho lagi beranjak pergi kekamar mandi untuk berganti baju.
Tidak butuh lama untuk dia berganti dari baju seragam kekaos oblong putih polosnya. Nampaknya dia hanya mengganti atasan seragamnya tanpa mengganti celana seragamnya.
"ah. Sepertinya tadi ada proposal yang harus aku cek terlebih dahulu" kata yunho saat sudah duduk menjadi penjaga warnet. Dan dia menyadari ada tugas yang diberikan sekertarisnya untuk mengecek proposal yang dibuat sekertarisnya. Yunho merupakan ketua osis di SMA Dongbang. Tak banyak orang luar yang tahu tentang yunho. Berbeda dengan yoochun si playboy dari SMA Dongbang yang merupakan sahabat yunho. Dia sangat terkenal khususnya terkenal dikalangan SMA khusus yeoja yaitu SMA Shinki karena dia sering menyusup kesana guna mengodai siswi SMA Shinki. Berbeda dengan yunho yang dingin dan cuek itu.
Dengan segera dia mencari-cari sesuatu didalam tas punggungnya.
"ah ini dia" katanya saat memegang benda kecil yang tak lain dan bukan adalah flashdisk. Saat dia ingin mencolokkan kedalam tancapan flashdisk diCPU komputer warnet, flashdisk tersebut malah terjatuh dikolong meja.
"ah jinjja kemana itu flashdisk" geram yunho yang langsung berjongkok mencari flashdisknya.
'krinnggg...'
Lonceng didepan warnet yang sengaja dipasang oleh pemilik warnet berbunyi. Pertanda bahwa ada pengunjung warnet yang datang.
"mian bilik nomer berapa yang kosong" tanya seorang yeoja pengunjung warnet.
"ah lihat saja sendiri aku sedang sibuk!"jawab yunho yang masih sibuk dengan kegiatannya mencari flashdisknya yang terjatuh.
"tidak sopan sekali penjaga warnet ini" kata yeoja itu lirih. Kesal dengan sikap sang penjaga warnet.
"yak coba ceklah tuan" kata yeoja itu lagi.
"ceklah sendiri aku sibuk kau tidak lihat" balas yunho lagi masih belum beranjak dari kegiatannya itu.
"tsk...tsk...bagaimana bisa aku mengecek tiap bilik yang banyak ini satu persatu? Dasar tidak sopan!" rancau yeoja itu lagi. Dan yunho tetap tidak perduli dengan omongan sang yeoja.
"ehmm... lebih baik aku lihat dulu dikomputer ini"
Yeoja itu ini berdiri disamping komputer penjaga warnet dan hendak mengecek bilik nomer berapakah yang masih kosong. Dengan sedikit menundukkan kepala dan mencondongkan badannya kedepan komputer.
"ah sepertinya nomer yang dengan tanda merah ini kosong. Baiklah"
Namun saat yeoja itu beranjak dari posisinya yang sekarang ini, yunho malah beranjak berdiri dari posisinya yang sedari tadi berada dibawah kolong meja menghadap kearah yeoja itu. Alhasil dia bertabrakan dengan yeoja itu. dan membuat keduanya kaget.
Tapi tunggu...
1 detik
2 detik
3 detik
'DEG'
Oh my god wajah mereka hanya berjarak beberapa senti saja. Dan tunggu tunggu... bibir hati milik yunho ternyata menepel sempurna dibibir yeoja cantik itu. Doe-eyes milik yeoja itu melebar sempurna karena insiden ini. Keduanyapun terpaku untuk beberapa detik. Sebelum yeoja itu berteriak.
"gyaaa~~~ apa yang kau lakukan...!" teriak yeoja itu sambil mendorong yunho menjauh darinya.
"kau sendiri apa yang kau lakukan" kata yunho dibuat sedatar mungkin namun tak kalah terkejutnya. Walaupun sebenarnya dihatinya dia merasa senang dan kagum melihat yeoja cantik dihadapannya itu.
"kau ini dasar tidak sopan namja gila namja mesum!" omel yeoja itu yang langsung beranjak pergi meninggalkan yunho dan keluar dari warnet.
Yunho hanya bisa melihat yeoja itu tersenyum sembari memegang bibir berbentuk hatinya itu.
-Jaejoong's PoV-
"Dasar namja gila!" teriakku saat memasuki rumah. Tidak perduli dengan perkataan eommaku yang sedari tadi menegurku karena aku pulang dengan keadaan marah. Aku langsung menuju kamarku dan menutup pintunya agak kasar.
Didalam kamar aku meruntuki namja gila yang seenak jidatnya saja menciumku. Apakah dia tahu? Itu ciuman pertamaku yang seharusnya aku berikan pada kekasihku yang aku cintai. Dan dia? Namja gila yang tidak aku kenal namanya dengan seenaknya saja menciumku.
Aku akui dia sangat tampan dan dia...
"arrrgggghhh... apa-apaan kau kim jaejoong apa yang kau pikirkan...!" teriakku kecil sambil menggeleng-gelengkan kepalanya.
"jae kau tidak apa-apa nak" suara eommaku dari luar kamarku.
"ne eomma gwaenchana" balasku sedikit berteriak.
"keluarlah makanan sudah siap" katanya lagi.
"ne eomma aku mandi dulu"
Setelah menyelesaikan ritual mandiku. Aku bergegas ke ruang makan bergabung dengan eommaku dan ternyata appaku juga sudah pulang dari tempatnya bekerja.
"tumben appa pulang cepat" tanyaku pada appa. Karena memang biasanya appaku pulang paling tidak jam 9 malam. Sedangan ini baru jam 7 dia sudah pulang dari tempatnya bekerja.
Appaku bekerja di sebuah perusahaaan. Dia hanya bekerja sebagai buruh diperusahaan itu. padahal dia termmasuk orang yang pintar. Dia pernah kuliah dijurusan bisnis disalah satu universitas swasta di Seoul. Entah kenapa dengan ijazahnya itu tidak bisa membuat dia mendapatkan posisi yang bagus diperusahaan. Mungkin bos perusahaan itu buta kali ya tidak bisa melihat betapaberpotensinya kemampuan appaku. Menjadi buruh saja gaji yang dia dapat tidak seberapa. Eommaku hanya ibu rumah tangga biasa. Sebenarnya dia ingin bekerja membantu appa tapi appa menentang keras jadi beginilah keadaan kami. Kami hidup sederhana tapi dengan kelimpahan kebahagiaan.
"bukankah bagus appa pulang cepat chagi"balas ayahku sambil menerima sebuah mangkuk kecil berisi nasi dari eommaku.
"ne appa hanya tumben saja" kataku tidak bersemangat. Aku masih teringat dengan insiden yang sangat memalukan diwrnet saat pulang sekolah tadi.
"kau tidak senang appa pulang cepat?" tanya appaku lagi.
"anio appa" jawabku singkat sambil melahap sedikit makan malamku.
"kau tidak apa-apa chagi? Sejak pulang sekolah tadi kau terus saja cemberut. Apa ada masalah?" tebak eommaku.
"annn...nio eomma hanya sedikit lelah saja"elakku pada eomma karena tidak mungkin aku menceritakan kejadian yang sangat memalukan itu.
"eomma appa aku sudah selesai. Aku kekamar dulu yah" pintaku pada eomma dan appaku. Tak lupa aku mengecup pipi kedua orangtuaku dan mengucapkan selamat malam kepada mereka.
-Author's PoV-
'srek...srek ...srek'
Suara sapu lidi yang tengah seseorang gunakan untuk menyapu sebuah halaman. Nampak seorang yeoja yang tak lain dan bukan adalah kim jaejoong siswi SMA Shinki tengah menyapu halaman belakang sekolahnya.
"ini semua gara-gara namja mesum itu. aku jadi lupa mencari tugas dari lee seosangnim jadi dihukum seperti ini." Rancau jaejoong sambil tetap menyapu halaman belakang sekolah yang tidak bisa dibilang kecil itu.
Saat dia tengah asyik menyapu tiba-tiba sebuah bola basket melayang tepat dikepalanya.
"aww yak siapa yang melempar bola basket kesini...!" keluh jaejoong sambil memegangi kepalanya yang terkena lemparan bola basket. Refleks dia menoleh kebelakang mengarah ke pembatas besi yang membatasi SMA Dongbang dengan SMA Shinki.
"mianhae noona tolong lemparkan bolanya kesini" kata seorang siswa dari SMA Dongbang.
Dibelakang SMA Dongbang dan SMA Shinki memang hanya dibatasi oleh besi yang tembus pandang. Di SMA Dongbang sendiri taman belakangnya ada sebuah lapangan basket tempat para siswanya berlatih basket.
Mata jaejoong terbelalak dengan sempurna saat mngetahui siapa pemilik suara itu. dia ternyata adalah namja yang dia temui diwarnet dan namja yang sangat dibenci jaejoong setelah kejadian diwarnet kemarin.
"kau namja mesum...!" tunjuk jaejoong pada namja yang tak lain adalah yunho sang penjaga warnet.
"ah kau si bibir cherry"kata yunho mencoba mengoda jaejoong dan tersenyum sarkasis.
"mwo? Kau dasar tidak sopan" balas jaejoong kesal.
"yo yunho mana bolanya" tanya teman yunho yang tak lain tak bukan adalah si playboy SMA Dongbang yoochun. Dia akhirnya pergi menghampiri yunho.
"whoaa~~ kau sedang berkencan rupanya yun" kata yoochun saat melihat yunho dan ada jaejoong diseberang.
"mwo? Berkencan? Dengan namja mesum itu?tsk..tsk...jangan bermimpi" elak jaejoong.
"namja mesum katanya? Apa yang sudah kau lakukan padanya yun? Whoaaa... apa kau sudah melakukan itu?"
'PLETAK'
"kau bicara apa eoh? Aku bukan sepertimu" elak yunho pada yoochun.
"yak appo yun..."
"ckckck kalian berdua sama saja. Dan kau jidat lebar kalau kau macam-macam pada junsu akan ku patahkan lehermu" ancam jaejoong.
"kau mengenal junsu?" tanya yoochun heran.
"tidak penting. Dan kau namja mesum" tunjuk jaejoong lagi pada yunho.
"aku yunho. Jung yunho bukan namja mesum"
"terserah mau yunho jung yunho atau siapapun aku tidak peduli. Yang pasti jangan pernah macam-macam lagi padaku" bentak jaejoong dan hendak berbalik meninggalkan kedua namja itu sebelum yunho berteriak memanggilnya.
"hei kau bibir cherry" teriak yunho pada jaejoong.
"apa lagi huh?" balas jaejoong kesal.
"itu. bolanya lemparkan"
"ambil saja sendiri" balas jaejoong lagi dan kini dia benar-benar meninggalkan yunho dan yoochun yang geram.
"gadis yang menarik" ucap yunho.
Sementara itu, dikediaman keluarga kim. Nampak ada seorang tamu yang tak lain adalah tuan jung sahabat dekat dari kim siwon appa jaejoong.
"seperti inilah kediamanku tuan jung hangeng-ssi" kata kim siwon yang menemani sahabatnya berkunjung kerumahnya yang sangat sederhana. Rupanya mereka baru bertemu tadi setelah sekian lama berpisah. Tuan jung sendiri sibuk dengan bisnisnya dijepang sehingga dia harus bolak-balik kejepang untuk mengurusinya.
"tidak usah seformal itu siwon" balas tuan jung sambil menyesap teh yang disediakan oleh kim kibum istri kim siwon.
"ah baiklah hangeng"
"bukankah kau salah satu lulusan terbaik waktu itu? kenapa kau hanya ditempatkan sebagai karyawan biasa siwon?" tanya tuan jung heran.
"entahlah aku sudah frutasi akan hal itu, jadi ku pikir tidak masalah jika harus bekerja sebagai karyawan biasa"
"keluarlah dari perusahaanmu sekarang. Aku bisa mengangkatmu sebagai tangan kananku" ucap tuan jung santai. Inilah ciri khas dari seorang jung hangeng selalu apa adanya dan blak-blakan namun tetap tenang.
"aku tidak mau jika kau hanya kasihan padaku" gurau siwon.
"haha kau ini. Kau seperti baru mengenalku kemarin saja" balas tuan jung.
"justru karena aku mengenalmu cukup lama, makanya aku takut. haha"
"kau ini aku serius siwon" ucap tuan jung lagi. Kini dia menunjukkan aura keseriusan diwajahnya.
"akan aku diskusikan dulu dengan istriku"
"hei come on aku yakin seyakin-yakinnya kibum pasti setuju. Dia sudah tidak tahan lagi hidup seperti ini, haha"
Kibum yang merasa ada yang menyebut namanya langsung ikut berbaur dengan suaminya dan tuan jung.
"kalian membicarakan aku eoh? Jangan bilang kalian merebutkan aku lagi seperti dulu" goda kibum pada suaminya dan pada tuan jung.
"kau ini percaya diri sekali yeobo" balas siwon.
"kalau bukan itu apalagi?" tanya kibum.
"kau ingin dibantai chullie eoh" kata siwon lagi melirik tuan jung.
Raut wajah tuan jung seketika berubah menjadi murung saat mendengar nama istrinya disebut.
"kau kenapa hangeng? Kau ada masalah dengan chullie eonni?" tanya kibum penasaran.
"chullie meninggalkanku dan itu semua salahku" jujur tuan jung yang kini menahan tangisnya.
"mwo? Bagaimana bisa?" ucap siwon dan kibum bersamaan.
"waktu itu aku khilaf siwon, kibum. Aku sedang mabuk dan dia mempergokiku tidur dengan sekertarisku tiffany. Sejak saat itu dia marah padaku lalu meninggalkan aku dan membawa yunho pergi bersamanya." Tutur tuan jung hangeng.
"mwo kau? Jadi kau mengkhianati chullie eonni?" kata kibum tidak percaya.
"yeobo tenangkan dirimu" ucap siwon menenangkan istrinya yang kelihatannya tengah emosi pada tuan jung.
"dengarkan penjelasanku dulu." Timpal tuan jung "ternyata ini rekayasa tiffany, dia hanya ingin mengincar hartaku semata" tambah tuan jung sambil menghela napasnya dalam-dalam. Airmatanya sudah tidak bisa dibendung lagi.
"kau tidak mencari heechul?" tanya siwon.
"aku sudah mencarinya kemana-mana tapi hasilnya nihil. Sejak skandalku dengan tiffany terbongkar, perusahaan menjadi kacau jadi aku harus segera menanganinya. Jadi tenagaku hampir terkuras untuk itu tapi aku tetap menyuruh orang untuk mencarinya, hanya..." tuan jung tidak sanggup lagi melanjutkan ceritanya.
"tenanglah hangeng kau pasti bisa menemukannya" kata kibum yang kini beranjak dari tempat duduknya memeluk hangeng setelah meminta persetujuan dari siwon.
"kau tahu aku hampir mati tanpa mereka, chullie dan putra kecilku yunho" isak hangeng dipelukkan kibum.
"kita akan mencarinya bersama-sama" kata siwon.
"ah kenapa aku jadi menangis begini" kata tuan jung lagi yang melepas pelukkan kibum sambil menyeka airmatanya.
"aku pulannnngggggg..." suara seorang yeoja yang tak lain adalah putri dari keluarga kim yaitu kim jaejoong.
"ah nde putriku yang cantik sudah pulang" sapa siwon kepada putrinya.
"appa sudah pulang?" tanya jaejoong pada appanya.
"appa pulang cepat nak. Oh ya perkenalkan ini kawan lama appa tuan jung hangeng" kata siwon lagi memperkenalkan hangeng.
"kim jaejoong imnida ahjussi" kata jaejoong sambil membungkukkan badannya.
"wah putrimu sangat cantik siwon. Jadi teringat dengan putra kecilku, dia pasti sudah sebesar jaejoong" ucap jung hangeng.
"appa eomma ahjussi aku kedalam dulu" ijin jaejoong kepada mereka bertiga dan langsung masuk kekamarnya.
"sangat cantik sepertimu kibum" ucap tuan jung.
"kau bisa saja" balas kibum mambuat wajahnya merah padam.
"ehem" suara deheman siwon yang kontan membuat tuan jung terkikik geli.
Ketiganya hening sejenak sebelum ada suara cempreng yang membuyarkan ketiganya.
"permisi... jaejoong noona ada didalam ahjumma?" kata seorang namja jangkung dengan suaranya yang cempreng. Yang ngeloyor masuk kedalam kediaman keluarga kim.
"ah changmin dia ada didalam masuklah" balas kibum
"nde ahjumma terima kasih. Annyeong ahjussi" sapa changmin kepada siwon dan tuan jung sebelum dia masuk kedalam.
"siapa dia? Namjachingu jaejoong?" tanya tuan jung.
"bukan dia keponakanku. Dia memang sering kesini" balas kibum
