Jam 9 pagi di pinggiran kota Seoul.

Seorang gadis berkulit pucat berlari terengah di halaman Sekolah Bighit, rambutnya yg pendek berkibar cepat seiring dengan langkah kakinya, tak ada seorangpun terlihat disekolah itu. Tentu saja karena pelajaran sekolah sudah mulai dari sejam yang lalu dan semua murid sudah dikelasnya masing masing.

"Terlambat dihari pertama kamu sekolah, kau memang hebat sime" rutuknya dalam hati.

Untungnya dia sudah hapal kantor kepala sekolah dimana, karena kemarin pas mendaftar dia ikut bersama ayahnya. Dan beruntung Bighit Highschool tak sebesar sekolah sma korea kebanyakan.

Sime sampai didepan pintu ruangan kepala sekolah ahirnya, dia menarik nafas panjang bersiap mendapatkan detensi dan amarah, tapi sebelum dia mengetuk, pintu mendadak terbuka, dia berhadapan dengan murid lakilaki berambut blonde dan seputih kulitnya. dan dia amat tinggi membuat sime harus mendongak padanya

Cowok itu menatap tajam pada sime, "minggir!"

"m..mwo?"

"ck" cowok itu mendorong sime kasar."dasar tuli"gerutunya lalu melangkah pergi.

Sime meringis kesakitan, namun sakitnya lebih kerasa dikepalanya, tuli dia bilang, aishhh, Sime mengumpat didalam hati saking sebalnya. Sime membayangkan melempar sepatu kekepala cowok kurang ajar itu.

" Ah, sime shi, Apa kamu ada perlu denganku?" suara kepala sekolah menyadarkannya.

Dia tersenyum kikuk lalu masuk ke dalam ruangan kepala sekolah.

Sime membungkuk dalam-dalam,"sebenarnya saya terlambat hari ini, mohon maaf,gyojangseonsaengnim"

"kenapa bisa?" tanya kepala sekolah heran,

" salah masuk bis, i...ini pertama kalinya saya berada dikorea...hehehe jadi saya belum bisa hapal jalan. gyojangseonsaengnim,"

Kepala Sekolah hampir tertawa mendengarnya.

"ya, aku baru ingat, aku akan menulis surat kelonggaran untuk guru kelasmu, tapi tak ada kesempatan kedua,mengerti,"

" Ndeeee, gyojangseonsaengnim, kamsahamnida!!"

sime menghela nafas lega. Dia selamat untuk hari ini, walau sebenarnya dia sedikit berbohong soal tidak hafal jalan.

Dia bangun kesiangan gegara stress takut terlambat hari ini...welll so useless...pada ahirnya dia tetap terlambat.

Kelas 2-A ribut seketika saat guru mengatakan kelas mereka kedatangan murid pindahan baru dari luar negri. Semua anak berbisik semangat dan membayangkan kalau murid baru dikelas mereka itu orang luar negeri, amerika kah, rusia, atau mentok mentok jepang?

Tapi sepertinya bayangan mereka akan hancur pemirsa...

Seorang cewek berambut pendek masuk kekelas, rambutnya sudah rapi dibanding saat berlarian tadi, dia menjepit poninya kebelakang. Dalam Hati cewek itu komat kamit memanjatkan doa agar dia tidak terlalu gugup didepan teman sekelas barunya.

"Anyeong haseo, chinguya, Namaku Sime, aku dari indonesia," sime membungkuk.pelan, lalu memaksakan senyum.

Kelas hening sejenak, lalu mendadak riuh dengan gelak tawa.

" Indonesia??!!"

"wkwk land??"

" apaan itu, kukira murid baru berambut pirang, ternyata..."

Muka sime merah padam. Ingin rasanya tenggelam ke tanah saat ini juga.

BRAKKK!!

mendadak tersengar gebrakan meja dari sudut kelas.

"SHUT THE FUCK OFF! Biarkan aku tidur dengan tenang," cowok berambut pirang lalu kembali menelungkupkan kepalanya dimeja.

Namja nyebelin itu, teriak Sime dalam hati.

Guru kelas menghela nafas lega, walau menyebalkan ada untungnya juga dia bisa meredakan kebisingan kelas.

"Kalau begitu kamu bisa duduk disebelah Min yoongi ssi,"

"e...eh?"

Guru kelas menunjuk kearah namja pirang tadi, disebelahnya ada meja kosong.

ya, satusatunya meja kosong dikelas, diujung sana, paling sudut...sesudut sudutnya. Entah kenapa Sime merasa dia masuk.kedalam wilayah singa setelah terlepas dari cengkraman buaya.

" Kamu bisa duduk sekarang, lalu kita akan melanjutkan pelajarannya oke?"

Tak ada pilihan, sime dengan berat hati melangkahkan kakinya ke Arah namja itu. Siapa tadi Min apa?

Hmm, setidaknya mungkin dia bisa membalas dendamkan amarahnya tadi gegara di semprot cowo sialan itu.

Sime ahirnya duduk disebelah kanan Namja itu.

Namja itu tak bergeming dan tak berminat bangun untuk mengikuti pelajaran.

"Ck, benar-benar berandalan,"

Tidak mungkin. Sime melongo. Berharap yang dilihatnya salah...

Cowok berandalan itu...cowok yang selama 3 pelajaran tidur itu, cowok yang disangka bodoh itu ternyata lebih yang dia kira.

Dia sempat kagum dengan keahlian basketnya atau murid paling cepat dalam marathon, well sime berharap itu karena dia namja. Walau dia sempat berpikir darimana kukang putih itu mendapatkan kekuatannya padahal untuk mendengarkan pelajaran aja tidak pernah.

Dan yang bikin shock, dikelasnya dia mempunya nilai tertinggi pertama...sementara dia hanya peringkat ke 3...

Apakah tuhan sedang bersikap adil? padahal dia sudah belajar mati-matian setelah di korea, tiap hari masuk jam delapan pulang jam 10. Sementara dia harus dikalahkan oleh Min Yoongi itu...

Sime menghela nafas sebal makanannya berasa hambar. Dia memandang ke sekeliling...

sudah sebulan dia disini...sementara dia belum mendapatkan teman satupun...apakah hidupku semenyedihkan ini...tapi...cewek cewek disini menyebalkan... bergerombol kemanamana, ketawa cekikikan entah karena apa. Mending sendiri sepertinya...tapi...dia sering merasa kesepian

Oh ya ada satu hal yang Sime tak mengerti, gerombolan cewek-cewek itu kayaknya selalu mendadak gila jika Min yoongi lewat.

Serius? cowok seperti itu? di idolakan?

Dasar tuli!

ucapan itu terngiang ngiang kembali di kepalanya, arrghhhh.

Sime berdiri, sepertinya dia benar-benar butuh refreshing.

Hm, selama sebulan ini sudut sekolah mana yang belum dia kunjungi ya? Sime menerka nerka

Atap sekolah? perpustakaan? Gym

Oh. Sime membereskan kotak bekalnya.

Dia lalu melangkah pergi kebelakang sekolah, Ya, sekolah inimemang kecil, tapi belakang sekolahnya lumayan luas seperti taman. Banyak pepohonan disana. Dan sepertinya akan menyenangkan menghirup udara segar sebelum masuk kelas.

"Hago sipeun ge eopsdaneun ge... jinjja mwot gateunde... "

sime menghentikan langkahnya, sepertinya dia mendengar nyanyian seseorang.

Sime mendengarkan lebih seksama

"Heunhan kkumjocha eopsdaneun ge hansimhan geo areo da aneunde.."

Ya...suara inikan...sime melirik kesana kemari, mencari suara itu, dia melangkah maju lagi mempercepat langkahnya...

" Haran daeroman hamyeon doendamyeo daehakgamyeon da gwaenchanha..."

Krak...BLUGH

"kyahhhh"

Nyanyian itu terhenti.

" NUGU??!!!"

Sime berusaha bangun, disaat seperti ini...bagaimana bisa dia tersandung akar pohon???! kenapa akar pohon itu ada disini,

Seorang namja berdiri didepannya,

Sime mendongak, matanya bertatapan langsung dengan Min yoongi. Sime membelalakan matanya lalu sontak bergeser mundur dari duduknya.

Nyanyian itu dari Mahluk ini?

Cowok itu menatapnya khawatir.

"Apa...apa kamu dengar?"

Sime mengernyit padanya," tentu saja aku dengar," sime mendengus, "aku tidak...ARRGH"

Min Yoongi menarik kerah sime sampai berdiri, dia mendorong sime ke arah pohon , sampai rasanya punggung yeoja itu remuk gegara didorong terlalu keras. Yoongi menahan bahu kiri Sime dengan tangan kirinya kuat, sementara tangan kanannya mencengkeram kedua pipinya. Muka

mereka begitu dekat, sampai Sime bisa merasakan nafas Yoongi. Jantung Sime berdegup kencang, seumur hidupnya ini pertama kalinya dia teramat dekat dengan namja. tapi, Ada kekhawatiran berlebihan di mata namja itu, suaranya bergetar menahan marah.

" yang barusan itu, kamu tak dengar apapun! Lupakan apa yang kamu dengar dan jangan coba coba memberitahukannya pada siapapun!"

Sime Emosi, dia sangat sangat emosi. Demi Tuhan dia hanya ingin ketenangan dalam hidupnya, dan dalam sebulan ini cowok didepannya yang melakukan kekerasan padanya, menghancurkan ketenangan hidupnya. Oh tidak, kamu belum mengenal aku, Tn. Min.

Sime mengangkat kaki kanannya tinggi tinggi, dan dengan sekuat trnaga dia menghentakan kakinya ke kaki Yoongi.

" Arrghhhh," Yoongi berteriak kesakitan, cengkramannya terlepas, Dia berjinjit dan memegang kakinya yang nyutnyutan

Sime mengelus pipinya yg kebas,

"KAU PIKIR AKU TAKUT, HEOH?!!!" seru Sime Emosi," mentang-mentang kamu Namja, kamu bisa memperlakukan aku seenaknya?! kau...memang...ck..."

Min Yoongi menatap Sime marah," Kau!! Kau akan menyesal karena telah..."

"Apa?! aku tak takut, aku tak salah!! Ini telingaku!! Ini mulutku!! Aku bebas mendengar dan juga bebas jika mau bilang kalau kamu menya.. hmmf"

Yoongi menahan mulut Sime agar tak bicara, dia menengok kesana kemari.

" Maafkan aku," ujarnya pelan. Yoongi melepas tangannya dari mulut Sime, " tapi aku serius...jangan bilang siapapun kalau aku menyanyi"

Wajahnya nampak muram, dan serius? hmm ?si muka ngantuk, pemalas dan songong ini bisa bermuka gitu juga ternyata, pikir sime.

"Baiklah... tapi kamu tahukan semua rahasia ada bayarannya biar adil,"

"apa? kamu mencoba memerasku?!"

Sime melangkah pergi, " Yah, toh menjaga rahasiamu tak ada untungnya buatku, jadi kusebar saja..."

" Aishh" Yoongi menahan lengan Sime," baiklah, baiklah, apa maumu?!"

Sime tersenyum penuh kemenangan.

tobecontinued