EXO Next Door (CHANBAEK Version)

.

.

.

.

.

.

Cast(s) : Park Chanyeol

Byun Baekhyun

Exo Member

Other

Warning : Yaoi, OOC, typo(s), absurd, gak suka jangan baca.

Disclaimer : fanfic ini yang ngetik kak Maple (sama gue juga yg ngetik, soalnya banyak yg gue rombak), tapi Maple ter inspirasi dari drama nya Exo Next Door. Semua cast asli milik Tuhan, keluarga, dan semua yang menyayangi mereka.

Summary : bercerita tentang Byun Baekhyun, seorang namja manis yang mendapat tetangga yang luar biasa tampan nya, terlebih mereka adalah artis idola nya. Bagaimana Baekhyun menghadapi namja-namja tampan itu, terlebih ia adalah namja yang mudah merona dan pipi nya akan sematang tomat jika bertemu dengan namja tampan ?/ChanBaek/Yaoi/Repost dari akun Maple Fujoshi2309

.

.

.

Happy Readiiinggg!

Sebuah mobil van berjalan menyusuri sebuah pemukiman sepi. Mobil itu tampak mencurigakan, termasuk penumpang di dalamnya.

"Mobil ini terlalu banyak menarik perhatian. Kita harus bergerak diam-diam." kata seseorang dari mereka.

Tiba-tiba mobil itu berhenti. Turunlah empat namja dengan topi, masker, jaket tebal (yang semuanya berwarna hitam) dan tak lupa koper masing-masing di tangan mereka.

...

Seorang namja manis yang bernama Byun Baekhyun berdiri di depan sebuah minimarket. Baekhyun berbicara dalam hati. 'Aku pasti bisa. Ini bukanlah masalah yang besar. Tidak akan sulit untuk membeli barang itu.'

Baekhyun lalu merapihkan poninya yang tertutup jaket. Tampak kedua pipinya yang memerah. 'Byun Baekhyun, fighting.' Dan akhirnya namja itu masuk ke dalam minimarket itu.

Baekhyun membeli pembalut. Namja manis itu panik saat barcode pembalut yang di beli belum terdeteksi harganya oleh alat sensor X-Ray.

"Bisakah kau cepat?" pinta Baekhyun pada kasir.

Ada suara gaduh yang berasal dari belakang. Baekhyun melihat kearah suara gaduh itu dan menemukan seseorang yang sepertinya mabuk.

"Sial." maki orang yang mabuk itu.

"Dia pasti sudah gila." ucap Baekhyun.

"Tolong cepat." pinta Baekhyun lagi.

Akhirnya harga pembalut itu pun terdeteksi.

"Pembalut untuk malam dengan sayap. Ini 6.500 won." ucap kasir itu. Baekhyun segera mengambil uangnya. Rasa panik masih ada dalam dirinya.

"Haruskah aku membungkus ini di kantung plastik hitam?" tanya kasir itu. Baekhyun mengangguk sebagai jawaban. "Ppali, ppali, ppali."

"Ini, mengapa kau tak membeli dua? Jika membeli dua, kau akan mendapatkan bonus satu pack lagi, pembalut ini sedang dalam masa diskon ."

"Tidak, cepatlah ."

Baekhyun menjawab dengan jengkel, ia lalu memberikan uang nya dan segera berlalu dari mini market tersebut. Si pria mabuk dan sang kasir hanya bengong melihat tingkah Baekhyun.

Dalam perjalanan pulang, Baekhyun memegang kedua pipinya. "Wajahku benar-benar terbakar. Ck, aku akan komplain pada pemilik minimarket itu untuk mengganti kasir nya, aissshhh mengapa ia begitu lambat ? Tak tau apa jika aku sangat malu membeli perlengkapan wanita ini huh? Beruntung wajah ku seperti yeoja. Upppsss. Aniya, kau namja tampan Baekhyun ah, kkkk." gumam Baekhyun.

Baekhyun terus menggumam sendiri, sekalian untuk mengobati rasa takut nya karena berjalan seorang diri di dalam malam yang gelap dan dingin ini.

Baekhyun menoleh ke belakang. Ia melihat ada empat pria misterius yang 'mengikutinya'. Mereka berpakaian serba hitam, memakai masker, topi dan dua dari mereka mendorong tas besar. Mereka berjalan tepat di belakangnya. Suasana semakin mencekam. Ditambah lagi ada suara raungan kucing.

'Siapa mereka? Kenapa mereka mengikutiku?' tanya Baekhyun dalam hati. Baekhyun menjadi panik sendiri.

Baekhyun mendengar salah satu dari mereka bertanya, "Kita terjebak disini untuk tiga bulan, kan?" dan salah satu temannya membenarkan.

"Ini akan gempar di internet mulai besok." ujar seorang lagi.

"Apa?" tanya Baekhyun pelan.

"Diamlah. Kau ingin semua orang dengar? Kita pasti di perhatikan."

Baekhyun tambah panik ketika mendengar percakapan mereka.

'Ah, siapa mereka?' tanya Baekhyun dalam hati ketakutan.

"Kenapa Matilda begitu berat?" protes salah satu pria yang memegang tas besar.

Baekhyun menghentikan langkahnya saat mendengar nama Matilda disebut. "Matilda?" tanya Baekhyun entah pada siapa. Baekhyun mulai berimajinasi Matilda yang berambut pirang dan bersimbah darah. Ia di bunuh oleh keempat pria misterius itu.

Tiba-tiba lampu jalan mati dan membuat Baekhyun terkejut. Baekhyun berniat lari, namun naas nya Baekhyun malah menginjak kulit pisang dan..

Brughh..

Baekhyun terjatuh di jalan dengan posisi yang tidak elit. Pembalut yang dia beli tadi melayang ke udara dan mendarat di kaki salah satu pria misterius itu. Pria itu pun mengambil pembalut itu.

Baekhyun mendengar suara langkah kaki yang mendekat kearahnya. 'Jangan kesini. Mereka akan membunuhku. Ini hari terakhirku di bumi. Apa yang harus ku lakukan? Haruskah aku berpura-pura mati? Jangan kesini. Jangan kesini. Jangan kesini.' batinBaekhyun.

"Apa kau baik-baik saja?" tanya salah satu pria misterius itu.

Baekhyun dengan perlahan membuka matanya. Ia terkejut. Mereka mengelilingi namja manis itu, bagaikan macan yang mengelilingi seekor rusa.

'Kelompok pembunuh?' gumam Baekhyun dalam hati.

Baekhyun berdiri dan berteriak histeris sampai akhirnya ia lari terbirit-birit. Keempat pria itu hanya bengong melihat kejadian itu.

"What the.."

"Ada apa dengannya?"

Baekhyun lari ke rumah dengan kecepatan penuh dan masuk menuju kamarnya. Ibu dan Daehyun (adik laki-lakinya) yang sedang memakan pisang hanya bisa menatap aneh padanya.

"Daehyun ah, ada apa dengan Hyung mu?"

"Nan molla."

"Yaaaa, Byun Baekhyun! Mana pembalut umma?"

"Ummmaaaa, bunuhlah aku besoook. Aku ingin menenangkan diri dahulu ."

Baekhyun berteriak dari dalam kamar.

Kondsi namja itu sungguh mengenaskan dengan wajah merah dan baju nya yang berantakan. Tiba-tiba Daehyun masuk mengagetkannya dengan gaya Jet Li.

"Ada apa denganmu?" tanya Baekhyun dengan nada kesal.

"Apa kau tahu? Seseorang pindah di rumah sebelah." jawab Daehyun.

"Pindah?"

"Hm. Umma bilang mereka sekelompok pria tampan."

Wajah Baekhyun langsung memerah saat mendengar 'sekelompok pria tampan'. Lelaki imut itu senyum-senyum sendiri.

"Hei, apa yang kau pikirkan?" tegur Daehyun.

Baekhyun marah. "Yack, keluar! Kau mendengarku?"

Baekhyun mengambil tembakan dan menembaki Daehyun dengan peluru karet hingga Daehyun keluar dari kamarnya.

Setelah Daehyun pergi dari kamarnya, Baekhyun tersenyum dan memegang wajahnya yang memerah. Ia membayangkan dirinya yang di kelilingi pria tampan. Ia menebar ciuman dan para pria tampan itu bertekuk lutut sambil memegang bunga.

...

"Yack, bangunlah." Umma tercinta Baekhyun sedang membangunkan anaknya yang sangat pemalas ini. Umma nya dengan senang hati memukulinya.

"Bangun. Bangun. Bangun."

"Berhenti memukuliku." teriak Baekhyun setelah dia bangun.

"Bangun. Lakukan apa yang di perintahkan. Kau ingin hidup sesuka hatimu? Kalau begitu bayar sewa." ucap umma Baekhyun.

"Apa yang isitimewa dari rumah tua seperti ini? Umma satu-satunya makelar di planet ini yang menyuruh putranya sendiri untuk membayar sewa." protes Baekhyun.

"Kau belum sadar, mulutmu banyak bicara. Cepat keluar sarapan." ujar umma lalu pergi.

"Ouch.." ringis Baekhyun memegang pundaknya yang sakit. ia teringat akan keempat pria misterius semalam. Baekhyun pun men-googling, mencari informasi tentang wanita berambut pirang yang dibunuh. Namun tidak ada hasil yang ditemukan. Yang ada hanyalah berita tentang Suho EXO yang terluka, sehingga mengakibatkan Tour International mereka terancam di batalkan.

"Taehyung akan menangis sekarang." gumam Baekhyun.

"Byun Baekhyun. Cepat kesini." teriak umma Baekhyun.

"Iya, aku kesana." balas Baekhyun yang juga berteriak.

...

Baekhyun menikmati sarapan paginya.

"Beberapa orang pindah di rumah sebelah." ucap sang umma.

Wajah Baekhyun langsung memerah.

"Apa yang kau pikirkan?" tanya umma dan Daehyun.

"Apa? Tidak ada." elak Baekhyun.

"Jika kau melihat mobil van mereka, berikan ini untuk mereka. Jangan lupa." suruh sang umma dan memberi Baekhyun sebuah kartu kunci.

"Kenapa bukan umma saja yang melakukannya?" tanya Baekhyun.

"Aku harus bekerja." jawab sang umma.

"Dan dia?" tanya Baekhyun lagi dengan dagu yang menunjuk kearah Daehyun.

"Dia harus belajar." jawab umma nya lagi.

"Anak manis ku. Ayo makan yang banyak." ujar umma nya manja pada Daehyun yang duduk di sampingnya.

Daehyun menjulurkan lidahnya pada Baekhyun. Baekhyun menatap sebal pada Daehyun.

"Lakukan yang umma perintahkan. Atau bayar sewa." ucap umma.

"Aku tahu. Aku sudah muak mendengar kata sewa." balas Baekhyun.

"Jangan pergi dengan keadaanmu yang seperti ini. Pakailah pakaian yang sopan. Kesan pertama sangatlah penting." suruh umma nya.

"Jangan konyol. Ini bukanlah sebuah wawancara." ucap Baekhyun.

...

Di kamarnya, Baekhyun berulang kali mengganti pakaiannya agar tampil menarik di depan tetangga barunya.

"Selamat datang di lingkungan kami." ujar Baekhyun yang di buat se-ceria mungkin.

"Senang bertemu kalian."

"Jika kalian membutuhkan sesuatu..."

"Mari kita menjadi tetangga yang baik."

Baekhyun mencoba beberapa gaya penyambutan yang hangat di depan cermin. Tiba-tiba terdengar suara mobil dan tak lama terdengar bunyi bel pintu rumahnya. Baekhyun tersenyum manis.

"Hallo." sapa dua pria yang jauh dari kata tampan (menurut Baekhyun) dan membungkukan badan mereka.

"Kami kesini untuk mengambil kartu kunci." ucap salah satu dari dua orang itu.

Baekhyun tampak shock melihat penampakan kedua pria itu. Baekhyun memberikan kartu itu.

'Apa yang ku harapkan?' umpat Baekhyun dalam hati.

...

Baekhyun pov

Namaku Byun Baekhyun. Aku adalah namja yang di bilang cukup dewasa. Namun belum sekalipun aku memiliki kekasih. Alasan nya, karena jika aku sudah berhadapan dengan sesorang yang aku sukai, maka aku akan membatu, dan wajahku akan semerah tomat, maka dari itu teman-temanku akan memanggilku dengan batu merah. Panggilan yang cukup konyol dan menyebalkan memang.

Baekhyun pov end...

...

Baekhyun saat ini tengah bersantai, atau lebih tepat nya bermalas-malasan menonton tv, yang menampilkan idola favorit nya, di Exo's Showtime. Sesekali ia tertawa konyol sambil terus memakan snack nya .

"Ya, diamlah!" teriak Baekhyun yang merasa terganggu dengan adiknya yang sedang berlatih memukul itu.

"Umma, ada apa dengannya?" teriak Baekhyun lagi.

Sang dongsaeng mengernyit heran saat melihat tetangga baru mereka. Mereka tampan sekali, tidak seperti yang hyung nya katakan.

"Hyung, bukankah kau bilang tetangga kita jelek?" tanya Daehyun.

"Ya, mereka sangat jelek." ujar Baekhyun mengiyakan.

"Jadi begini wajahnya orang jelek?" Daehyun seakan tak percaya dengan apa yang di lihatnya baru saja. Daehyun semakin heran saat ia menonton TV, ada wajah tetangga baru mereka di sana.

"Hei, hyung. Apa mereka juga pria yang sangat jelek?" tanya Daehyun memastikan pendapat Baekhyun tentang pria-pria tampan di TV itu.

"Lihatlah di cermin. Kau akan melihat wujud jelek itu."

"Itu aneh. Mereka tampak seperti tetangga kita."

Baekhyun mengisyaratkan Daehyun untuk mendekat padanya lalu memukul kepala adiknya itu, "Apa kau buta? Siapa yang kau bandingkan dengan EXO?"

Tiba-tiba saja sang umma datang sambil menaruh sebuah kotak yang entah apa isinya, namun yang jelas aroma nya sangat harum.

"Byun Baekhyun, antarkan kue beras ini ke tetangga baru kita itu ."

"Ne. Apa?"

"Ini kue beras. Berikan selagi masih hangat."

"Kenapa umma melakukan ini padaku? Apakah mereka akan kelaparan tanpa ini? Umma bisa mendapatkan banyak nomor untuk pengiriman makanan di internet. Kita juga punya beberapa." protes Baekhyun.

Sang umma tidak menanggapi perkataan putranya ini. Ia malah menelepon seseorang. "Hei, apa kalian sedang mencari sebuah kamar? Aku punya-"

Dan tiba-tiba saja Baekhyun berdiri dan membawa kotak berisi kue beras itu.

Umma nya memang sangat menyebalkan.

...

Baekhyun celingak-celinguk mencari tetangga barunya. "Ada orang disini?"

Rumah itu tampak sepi. Baekhyun tidak mendapati siapapun di setiap sudut. "Tidak ada orang?"

Baekhyun meletakkan kue beras itu di meja dapur. "Mereka harus memakannya sebelum dingin. Baunya enak."

Baekhyun tergoda untuk memakannya. Dia membuka bungkusan itu dan memakan satu kue beras. Karena terlalu terburu-buru, akhirnya dia tersedak. Lelaki manis itu membuka kulkas dan mengambil botol minuman bergambar rilakkuma. Segera saja dia meminum air itu.

Baekhyun menoleh kesamping dan mendapati empat sosok familiar yang baru saja muncul di situ.

"Siapa kau?"

Byuuurrrrrr

Minuman yang tadi ada di mulutnya tiba-tiba saja menyembur ke wajah salah satu dari empat orang itu, orang yang sangat ia kenal.

'Ya Tuhan. Tetangga kami adalah EXO?' jerit Baekhyun dalam hati.

Namja yang terkena semprotan Baekhyun itu menatap Baekhyun dengan tatapan tajam.

Yup, ia adalah idola nya di EXO.

Uh, entahlah bagaimana kelanjutan nasib Baekhyun setelah adegan penyemburan itu. Kita lihat saja nanti.

TBC

Gue mau jelasin dulu daripada nanti ada salah paham. Jadi, dulu ni ff pernah di post di akunnya Maple Fujoshi2309, tapi udah di hapus sama kak Maple. Kayaknya kak Apel nggak kuat liat EXO Next Door. Makanya dia nyuruh gue buat lanjutin nih ff. Sebenernya yang nyuruh udah lamaaaaaa bangeeeetttt. Tapi baru kesampean sekarang.

Isinya mungkin juga beda. Iya kan beda sama yg dulu di post di akunnya kak Maple? Soalnya ada yang gue rombak.

Maaf kalo ada tulisan gue yg salah.

Terus, gue mau buat penawaran sama reader ff ini (kalo ada, tapi mudah-mudahan ada). Maunya satu chap itu satu episode atau satu chap beberapa episode?

Kalau satu chap satu episode, itu kemungkinan chap 16 tamat nya, karena kan dramanya itu sampai 16 episode. Tapi kalau di gabung, mungkin bisa kurang.

Tolong pendapat nya yaaahhh...

Makasiiii...

BTW, Gue nggak tau, ni ff ada yg minat nggak...

Kalo ada yg minat, please review nya. Kalo nggak, ya udah lah :D

Last, RnR please... /kedip-kedip (sok) imut/