I'am Still You
•
Cast : Lee Hyukjae – Lee Donghae
Genre : Hurt, Romance
Rate : T
Warning : YAOI, Typo, EYD jelek
•
"Bisa kau berpisah darinya?" seorang wanita paruh baya bertanya kepada namja bersurai coklat dihadapannya.
Namja tersebut tampak kaget atas pertanyaan yang terlontarkan kepadanya. Ia hanya diam, bingung ingin menjawab apa. Jujur ia tak mau itu.
"aku tahu itu sangat sulit untuk kalian. Dan aku sangat tahu seberapa besar dia mencintaimu. Namun apa yang kalian lakukan ini sangat salah" ucap wanita paruh baya itu lagi.
"eommonim" lirih namja manis itu.
"kumohon Hyukjae, dia anakku satu-satunya. Aku sangat menyayanginya. Aku ingin keturunan dari anakku dan kau tidak bisa memberikan itu kepadaku, andai kau bukan seorang namja aku pasti akan sangat menyetujui hubungan kalian" mata namja itu tampak berkaca-kaca saat mendengarkan ucapan sang ibu dari orang yang sangat dia cintai.
"awalnya aku setuju dengan hubungan kalian karena aku tahu Donghae sangat mencintaimu, tapi akhirnya aku sadar hubungan kalian ini sangat salah. Aku hanya bisa meminta padamu, karena Donghae pasti tidak akan mau untuk berpisah darimu Hyuk. Mungkin akan sangat sakit untuknya dan juga untukmu namun seiring berjalannya waktu perasaan itu akan hilang dari kalian berdua. Apa kau bisa?" tanya nya dengan deraian air mata di wajah yang mulai terlihat tua itu.
"aku..aku sangat mencintainya eommonim" lirih Hyukjae.
"jika kau masih menganggapku eomma mu tolong kabulkan permintaan ini" ucapnya kembali sambil menggenggam tangan Hyukjae.
Lama Hyukjae terdiam memikirkan apa yang dikatakan eomma Donghae. pilihan yang sangat sulit dalam hidupnya, dia tidak ingin berpisah dari Donghae, namja yang sangat ia cintai dan sudah menjadi kekasihnya sejak 5 tahun lalu.
Memang Hyukjae tahu jika perasaan mereka salah,dari awal ia tahu itu karena mereka sama-sama namja. Tapi cinta tidak ada yang tahu kapan datang dan dengan siapa ia akan merasakannya. Ia sudah pernah mencoba menghilangkan nya namun gagal, makin ia menolak rasa cinta maka makin bertambah. Namun Hyukjae tidak bisa berbuat apa-apa, mungkin ini memang yang terbaik untuknya dan Donghae.
"baiklah" jawabnya. "tolong beri aku waktu sehari untuk bilang padanya eomma" mohon Hyukjae.
"baik, kuharap kau tidak merubah pilihanmu. Terima kasih Hyukjae"
Wanita paruh baya itu menghapus air matanya dan tersenyum kepada Hyukjae. Lalu bangkit dari duduknya dan pergi meninggalkan Hyukjae di cafe dekat kantor tempat Hyukjae bekerja.
Hyukjae memejamkan matanya dan tetesan air matapun lolos dari mata beningnya. Ia sudah tidak dapat menahan air matanya lagi. Hyukjae menangis dalam diam. Tidak tahu harus bagaimana lagi. Apa yang akan dikatakannya kepada Donghae? Hyukjae benar-benar bingung dan takut.
Dia mencintai pria itu, sangat mencintainya.
Ddrrtt..
Handphone yang berada di sampingnya bergetar.
Donghae
Nama itu tertera dihandphone nya.
Hyukjae mencoba menetralkan nafasnya dan suaranya saat akan mengangkat telepon dari Donghae.
"yeobseo" suara nya agak tercekat.
"Hyukkie, kau dimana?"
"aku,, aku di cafe depan kantor"
"aku mungkin agak terlambat menjemputmu, tiba-tiba ada meeting nanti sore. Gwenchana?" tanya Donghae.
"ne, aku akan menunggu mu hae."
"ok,, saranghae."
Klik
Sambungan telepon pun terputus.
Sekali lagi Hyukjae menghembuskan nafasnya dengan berat, ia menghapus jejak air mata dipipi tirusnya. Lalu meletakkan beberapa lembar uang di meja dan bangkit dari duduknya meninggalkan cafe ini.
•
Angin malam di musim dingin bulan Desember ini tak menghalangi seorang namja manis bersurai coklat itu yang sedang duduk di bangku halte. Dirapatkan kembali mantel tebalnya guna menghangatkan tubuh kecil itu.
Hyukjae, namja itu sedang menunggu sang kekasih di halte dekat sekolah menengah atas.
Tatapan matanya terlihat sendu akan kesedihan, tak jauh berbeda sejak siang tadi setelah ia bertemu dengan ibu kekasihnya. Sekarang ia sedang berpikir apa yang akan dikatakannya kepada Donghae, sang namjachingu Hyukjae.
Dari kejauhan tampak namja tampan memakai mantel berwarna biru tua dan syal merah dilehernya sedang berjalan kearah Hyukjae yang masih melamun. Namja tampan itu tersenyum saat dirinya mulai dekat dengan Hyukjae.
Ia duduk disamping Hyukjae, namun Hyukjae tetap tak menyadari keberadaannya.
"memikirkan diriku" ucap namja itu sehingga menyadarkan Hyukjae dari lamunannya.
"hae"
Donghae, nama namja tampan itu.
Donghae menghadapkan tubuhnya ke arah Hyukjae, tangannya terangkat merapikan rambut Hyukjae yang tampak sedikit berantakan akibat angin malam.
"mianhae kau lama menungguku" ucap Donghae sambil merapikan tatanan rambut Hyukjae.
Hyukjae menggelengkan kepalanya. "gwenchana"
"lihatlah bibirmu sampai pucat seperti ini kau masih bilang gwenchana" Donghae melepaskan syal merah yang gertengger dileher jenjangnya dan dipakaikan nya ke Hyukjae.
Hyukjae memjamkan matanya saat menerima segala sentuhan Donghae di tubuhnya, semoga hal ini dapat diingatnya terus jika ia pergi dari Donghae.
"Hae,, kau ingat tempat ini?" tanya hyukjae.
"tentu saja" jawab Donghae. "disini tempat pertama kalinya aku melihat mata indah yang berbinar itu, tempat aku melihat senyum termanis yang tanpa sadar bisa membuatku ikut tersenyum, tempat pertama kalinya dadaku berdegup kencang karena sosok manis ini".
Hyukjae tahu siapa yang Donghae katakan itu, dirinya.
Matanya mulai berkaca-kaca kembali mengingat janjinya kepada Eomma Donghae.
'aku tidak boleh terlihat sedih didepannya, kau harus kuat Hyukkie'
"tempat pertama kalinya aku bertemu denganmu Hyukkie" akhir ucapan Donghae.
•
Flashback
Tampak namja kurus berseragam SMA yang baru saja keluar dari sekolahnya sedang berlari kencang. Namja itu berlari kearah halte yang sudah terdapat bus yang berhenti disana. Demi peruntungan, namja itu terus berlari, namun sedikit lagi ia sampai bus itu sudah mulai berjalan.
"TUNGGU" jeritnya.
Pintu bus itu masih sedikit terbuka. Sedikit lagi ia sampai.
Seseorang mengulurkan tangannya kenamja itu, dan tanpa pikir panjang namaj kurus itu menerimanya.
Cup~
Pintu bus bukan suara dari pintu bus yang tertutup.
Namun berasal dari dua namja yang saat ini sedang tertunduk malu di tangga pintu bus itu. Sang namja kurus menundukan kepalanya, dan namja tampan satunya pun menundukan kepalanya sambil memegang bagian belakangnya kepalanya yang terbentur sedikit tiang dalam bus ini. Kedua wajah mereka sama-sama memerah akibat ciuman yang tak sengaja saat namja tampan itu menarik tangan namja kurus itu agar bisa naik kedalam bus dan akibat terlalu keras menariknya namja kurus itu menubruk tubuh sang namja tampan hingga kepala terpentuk tiang dan ciuman singkat itu terjadi.
"go,,ma,,wo" ucap namja kurus itu. Sang namja tampan langsung mengangguk dan menatap kearah namja kurus yang masih tertunduk malu. Tiba-tiba namja itu tersenyum lebar saat menatap wajah manis didepannya.
"Donghae, Lee Donghae"
Namja kurus itu langsung menatap Donghae, namun bukan menjawab ucapan perkenalan donghae ia malah berjalan ke arah belakang mencari tempat yang kosong.
Merasa di cuekin, donghae berjalan mengikuti namja kurus itu.
Donghae duduk di samping namja itu, dan menatap intens ke arah namja itu.
"Donghae, Lee-Dong-Hae" ucap Donghae.
Namja itu tetap diam. Kakinya bergerak seperti orang yang gugup.
"jika kau tidak mengatakan namamu, aku tidak akan terima ucapan terima kasihmu" kata Donghae memaksa.
Namja itu terdiam sebentar.
"Hyukjae" akhirnya suara nya terdengar.
"mwo? Aku tida dengar"
"Hyukjae" ulangnya.
"mwo?" Donghae mendekatkan telinganya ke arah namja itu, seolah ia tidak mendengarnya.
"Lee-Hyuk-Jae" teriak namja itu.
Sontak seluruh pasang mata yang berada di bus itu menatap kearah mereka berdua.
"owh..ternyata badan kecil sepertimu memiliki suara yang sangat kuat juga"
"mwo?" Hyukjae melotot tak suka.
Itu adalah awal pertemuan mereka berdua. Lee hyukjae dan Lee Donghae.
TBC
Hai,, aku kembali lagi dengan ff aneh ku lagi. Ini mungkin hanya two shoot atau 3 shoot. Nyoba buat ff yang hurt, tapi gak deh sedihnya berasa gak di ff ini. Jangan lupa comment n review ne.
