Lala: Yoosh! READERS! Kembali bersama saya disini. Kali ini saya bersama DEE KYOU!

Dee: Ciao, Dee desu. Dan kenalin uke Dee tersayang, Kyou… Kyou hime-chii, diliatin readers tuh. Kasih salamnya.

Kyou: Bodo amat! *ngelengos*

Dee: Yaah… tsunhime nya kumat…

Lala: Aaaww~~ mereka emang sweet couple forever selain MidoTaka, ya…

Kyou: Gu-gue bukan couple si sinting ini! *blush*

Dee: Ufufufu… hontou? *deketin Kyou*

Kyou: Pergi lu sana! *nendang Dee*

Lala: Jah… mereka malah pacaran. Ekhem ekhem! eniweiiiz… ini collab kita yang kedua. Dan saya yang ngetik. Karena saya yang ngetik, maka apdetnya banter sebulan sekali… *plok*

Dee: Eeeeeeeeekkhh!? Sebulan sekali!? Lama amat… Lala-chan pemalas…

Kyou: Lu gak nyadar diri?!

Lala: Tau! Mawas diri! Okedeh, sekadar info, kami (baca: DeeLalaKyou) akan muncul sebagai tokoh-figuran-yang-sering-muncul. Oke, saya juga masih bingung dengan maksud tokoh-figuran-yang-sering-muncul ini…

Kyou: Tokoh figuran!? Elu berdua tokoh paling sok eksis di fic ini!

Dee: Tapi di fic ini rasa sayang Dee ke Kyou tetep sama loh… kita juga sering mesra-mesraan… kayak gini… *meluk Kyou*

Kyou: Lepasin gue! Bodoh! Lepasin! *gelagapan panik, merah padam, jitakin Dee*

Lala: Udah udah! Jangan pacaran mulu! Aah… mereka mengacangiku… yasudah, kita mulai ficnya, readers! Cekidot!

Time Machine ga Nakutate

By LalaNur Aprilia & Dee Kyou

Pair: … apaan aja, ya? *plok*

Disclaimer: Kalo Kurobasu jadi punya kita bertiga, dijamin isinya kalo gak GORE, pasti YAOI. Intinya, fic ini hanya punya Fujimaki Tadatoshi yang keceh badhai *alaynyakumat*

Warning: AU, Yaoi, M-preg lewat dikit, ketidak setaraan gender (?), OC, penggunaan bahasa Indonesia yang seenak jidat, de el el de ka ka.

(note: Disini, Kise dan Kuroko sudah menikah. Jadi Kise manggil Kuroko dengan sebutan 'Tetsuyacchi' dan Kuroko manggil Kise dengan sebutan 'Ryouta-kun')

Don't like, don't read and please no flame.

Nge-flame? Barbell melayang (lhaaah)

~~oo00oo~~

Aah… sebuah pagi yang tenang. Burung berkicau, angin yang sejuk, sinar matahari masih malu-malu untuk menunjukan cahayanya, ditambah suasana sepi yang mendukung—

"DENGAN MENANTANG ANGIIIIIIN… KITA AKAN MENJADI KUAAAT! BOY'S AND GIRL'S BE AMBITIOUS!"

… kacrut. Siapa itu yang teriak-teriak?

Setelah kita telusuri, rupanya suara itu datang dari rumah mungil berpagar bambu. Suara~~ suling gendang bambu~~ (laguapaitu?)

Ekhem. lupakan yang barusan.

-kita ulang adegannya—

Setelah kita telusuri, rupanya suara itu datang dari rumah mungil berpagar bambu dan bernomor 117 [1] bercat biru terang. Agak nge-jreng? Biarin. Yang penting hepi :p *plaak*

Siapa yang berteriak? Oh, rupanya seorang pemuda berambut baby blue dan bertubuh oh-so-sexy yang rupanya sedang—MANDI!

Ya ampun, apa dia tak pernah diajarkan agar jangan bernyanyi di kamar mandi?

Rupanya, suara nyanyian indah nya itu membuat seorang gadis kecil setinggi dada orang dewasa itu mendengus kesal. Ia keluar kamarnya, berjalan menuju kamar mandi, dan menendang pintu kamar mandi dengan kasar hingga menjeblak terbuka dan menunjukan pemandangan 'indah' di dalamnya.

"KYAAA! KENAPA DI BUKAA! MAAFKAN AKU, KYOU! AKU SUDAH TIDAK SUCI LAGIII! MITCHANSUDAH MELIHAT TUBUHKUUU!" jerit pemuda itu histeris sambil mewek membuat perempatan jalan muncul di wajah datar gadis kecil tersebut.

"Jangan-pernah-teriak-di-kamar-mandi-atau-kau-akan -mendapat-neraka!" ucap gadis kecil bersurai pirang itu penuh penekanan.

"Eh? Ritsu tidak teriak Mitchan, Ritsu nyanyi…" ucap pemuda bernama Kise Ritsuka itu polos.

TWITCH. Sekali lagi, perempatan muncul di dahi gadis yang dipanggil 'mitchan' itu.

"Kau, makhluk bodoh! Kalau kau bukan KAKAKku, aku akan MENENDANGmu hingga MENTAL ke lautan Pasifik!" caci gadis kecil itu.

"Mitchan, anak gadis tidak boleh berkata kasar seperti itu!" tegur sang kakak.

"Cih! Persetan dengan itu!" ucap gadis berambut pirang tadi sambil melengos pergi meninggalkan pintu kamar mandi yang masih menjeblak terbuka.

"Eh? Tunggu! Mitchan… tutup pintunyaa~~ heii~~ Mitsuo~~"

~~oo00oo~~

Setelah adegan teriak-teriak itu, pemuda manis tersebut keluar dari kamar mandi hanya menggunakan sebuah handuk yang melilit dipinggangnya. Dibukanya pintu kamarnya (dan adiknya)

Pemandangan yang ia lihat adalah kamar berukuran sedang dengan sebuah kasur di sisi kanan kamar, sebuah meja belajar di sudut kamar, dan sebuah lemari baju berjarak beberapa meter dari kasur. Di meja belajar, terlihat adiknya sedang menggunakan laptop. Gadis kecil berparas 'tampan' bernama Kise Mitsuo itu melirik kearah kakaknya sebentar, lalu berbalik ke laptopnya. "Cepat ganti baju. Aku tak akan melihat."

Ritsu nyengir polos melihat sikap adiknya. "Kalau mau lihat juga gak apa-apa kok Mitchan." Kata Ritsu sambil nyengir.

Mitsuo bangkit sambil membawa laptopnya. Sebelum keluar kamar, ia menendang kakaknya hingga masuk kedalam lemari, lalu pergi seolah tak melakukan apa-apa.

"Huweee…! Mitchan jahaaat!" rengek Ritsu.

Setelah itu, Ritsu mengganti pakaiannya dengan tenang, sedangkan Mitsuo asyik mendengarkan musik dari laptopnya sambil membaca sesuatu (sepertinya komik atau cerita horror online) Baru sesaat ia merasakan ketenangan, kakaknya muncul di ruang tamu dan asyik memainkan ponselnya sambil tersenyum-senyum sendiri membuat Mitsuo jengkel. Setelah berhasil menyuruh (baca: mengusir) kakaknya ke kamar mereka, Mitsuo kembali membaca dengan damai.

… sayangnya, saat ini menurut ramalan Oha-asa, Aries ada di peringkat paling bawah. Jadi, sial lah nasib gadis kecil yang memiliki paras separuh manis separuh tampan itu.

"Curang-ssu! Aominecchi curang, ssu!"

"Berisik! Gue laper… ooi! Tetsu!"

O'ow… rupanya ayahnya membawa seseorang yang bisa membuat Mitsuo naik darah (jika kakaknya tak dihitung)

"Apa, sih Aomine-kun? Jangan teriak-teriak begitu. Malu dengan tetangga." Sosok pemuda manis bertampang datar muncul dari dapur. Yep. Dialah Kuroko—maaf. Yang benar adalah Kise Tetsuya~~ hehe…

"Tetsuuuuuu~~ aku lapar… boleh aku makan disini?" tanya pemuda tinggi berambut biru gelap dan bertubuh dakian *dilempar*

SYUUUUUUT~~ TAK!

Yak, STRIKE! Sebuah penggaris besi menancap di dinding sebelah Aomine. Disinyalir pelakunya adalah sosok bertubuh mungil berambut pirang cerah dan mengeluarkan aura yandere. Ia melangkah kearah dinding dan melepaskan penggaris besi yang menancap disana dan mengacungkannya didepan wajah Aomine. [2]

"Oy, Daki-ojiisan! Sedang apa kau disini?! Mau merusak kedamaian orang!?" ucap Mitsuo dengan kasar.

"Mitchan. Bicaralah yang sopan pada orang yang lebih tua." Tegas Tetsuya yang adalah 'ibu'nya. Mitsuo yang tidak berani membantah ibunya hanya mendengus.

"Ne, ada apa sih ribut-ribut? Oh, ada paman Dai rupanya. Apa kabar?" Ritsu turun dari tangga dan langsung membungkuk member salam pada Aomine. Melihat Ritsu, Aomine langsung melompat kearah Ritsu bermaksud memelknya tapi Kise—kita panggil Ryouta saja—sudah menjauhkan putranya dari jangkauan serigala mesum bernama Aomine Daiki. *DeeLala dijitak pake Ring Basket*

"Aominecchi mesum! Sudah punya Kagamicchi tapi masih nyosor ke anak orang! Dasar mesum!" sembur Ryouta. Padahal begitu malam pertama, Ryouta duluan yang mengajak Tetsuya untuk—baik, baik… jangan arahkan Ignite Pass itu kearahku… kita lanjutkan saja narasinya.

"Sudah, sudah. Aomine-kun lapar, kan? Kau makan siang disini saja." kata Kuroko masih setia dengan tatapan datarnya.

"Terimakasih Tetsuu~~~" kata Aomine sambil melompat hendak memeluk tubuh mungil Tetsuya. Tapi sang mantan bayangannya itu sudah menghilang dengan misdirectionnya hingga Aomine harus membentur tembok membuat Ryouta dan Mitsuo tertawa.

~~oo00oo~~

Akhirnya, waktu makan siang tiba. Seperti biasanya, suasana selalu ribut disini ditambah kehadiran Aomine membuat suasana kian ribut. Mitsuo, Aomine, dan Ryouta juga saling bertengkar (pelakunya tentu saja Aomine) membuat Tetsuya harus mengeluarkan aura yanderenya membuat Ryouta dan Aomine bungkam. Mitsuo hanya mendecih ria.

Oh, ya. Apakah author sudah bilang kalau sekarang sedang mengandung anaknya yang ketiga? Ohoho… *plaaak*

"Aominecchi! Jangan ambil makananku, ssu!"

"Ah, berisik kau Ryouta!"

Yak, pertengkaran dimulai lagi. Beruntung Tetsuya menyita sementara penggaris besi milik Mitsuo.

"Ne… Paman Dai, tou-san…"

"Apa Ritsu?/Ritsuka?" tanya Aomine dan Ryouta berbarengan.

"Jangan teriak-teriak… nanti ada yang…"

BRAK!

Suara pintu didobrak terbuka dan langkah kaki yang terburu-buru. Seolah mengenal langkah itu, Aomine dan Ryouta langsung pucat.

Siapakah pemilik langkah itu?

~~~TBC~~~

~~kamus kecil~~

[1]: Gabungan nomor punggung Kise dan Kuroko :3 Gak kreatif? Bodo amat! Yang penting yupi :p *dilempar ke sumur terdekat*

(Mitsu: Sumur terdekat kan sumur Sadako, La? ==")

(Lala: APAAA?! 0A0)

[2]: Ini beneran lho. Author sering ngelempar penggaris besi di kelas =w=

~~daftar OC~~

Nama: Kise Ritsuka

Umur: 16 tahun

Tanggal lahir: 11 Oktober

Warna rambut: Biru

Warna mata: Amber

Sifat: Lugu, polos, agak-agak mesum, agak-agak yandere.

Tentang: Pemuda 'manis' yang ceria dan populer di sekolah. Banyak orang yang suka padanya, tapi dia sudah pacaran dengan seseorang yang pendiam dan biasa saja. sangat overprotective pada adiknya.

Nama: Kise Mitsuo

Umur: 10 tahun

Tanggal lahir: 19 April

Warna rambut: Pirang

Warna mata: Biru

Sifat: Yandere, tsundere, egois.

Tentang: Satu-satunya perempuan di kelas B SD Teikou karena tidak lulus ujian masuk kelas A (kelas anak perempuan), korban bullying di sekolah, sangat sayang pada kakaknya namun tak bisa jujur. Gak suka dianggap lemah.

~~Banyolan author~~

(nggak ada. Dee Kyou lagi berantem. Jadi, langsung minta review aja ya~~ jaa matta~~)

p.s: Awas ya Shaun-the-Rabbit! Tanggung jawab karena membuat KiKuro addict saya kian parah! *hunusin penggaris* #plok