*Ren pov*

Tanpa ada yang tahu, aku mencintaimu..

Tanpa ada yang tahu, aku memikirkanmu..

Ini adalah cinta yang hanya kamu dan aku saja yangg tahu di dunia ini..

Sepanjang hari, aku mengingatmu..

Sepanjang hari, aku mencintaimu..

Bahkan jika aku di penjara sekalipun,itu tidak apa-apa..

Asal aku mempunyai kau, aku bisa hidup !

Sudah setahun belakangan ini, aku menjalin sebuah cinta rahasia dengan seorang pria bernama Minhyun. Dia adalah teman sekelasku di sekolah. Aku mencintainya, benar-benar mencintainya... aku akan melakukan apapun, demi mempertahankan cintaku padanya...

Aku adalah seorang putri dari pemilik perusahaan properti terbesar di korea selatan, appaku bernama Choi Minho.. dan ummaku bernama Choi Jin Ri. Namaku sendiri adalah Choi Minki, tapi orang-orang lebih sering memanggilku Ren.

Aku adalah seorang murid dari Seoul Art Performing School (SOPA), dan juga seorang model terkenal dengan bayaran paling mahal. Tidak di pungkiri, wajahku yg sangat cantik ini memang menarik.

Aku sebenarnya tidak mau menjalin cinta seperti ini, cinta yg secara sembunyi-sembunyi... tapi ini ku lakukan karena aku sudah dijodohkan dengan Kang Dong Ho atau yg biasa dipanggil Baekho, pewaris tunggal perusahaan Kang Group milik pasangan Kang Minhyuk dan Kang Minkyung yg tak lain adalah orang tuanya.

"Haiii..." sapa Minhyun padaku saat kami sedang berada di kantin.

"hai juga, sayang... tumben sekali kau menyapaku.. "

"ehh biarpun jarang menyapamu, tapi aku yg paling mencintaimu.. "katanya sambil mencium pipiku.

"eehhh apa-apaan kau, nanti ada yg melihat bagaimana? " kataku sambil memanyunkan bibirku.

Dia hanya tersenyum, lalu berdiri dari tempat duduknya dan segera pergi meninggalkanku...

Kami memang harus begitu, tidak boleh menunjukkan hubungan kami di depan umum. Banyak orang di sekolah yg mengenal appaku, jika aku ketahuan bermesraan dengan Minhyun pasti akan ada yg melapor.

Saat pelajaran, Minhyun mengirimiku pesan...

From : Baby Hyun

" sayang... nanti setelah pulang sekolah bisakah kau ke apartemenku? Aku ingin nonton dvd denganmu ! ^^ "

Aku melirik ke arah Minhyun yg duduk di bangku belakangku, pria itu hanya tersenyum manis sekali... segera ku balas pesannya..

To: Baby Hyun

"iya... tapi aku tak bisa berjanji yaa.. aku akan berusaha untuk meminta izin pada appaku.. nanti kau tunggu saja di belakang sekolah.."

Sepulang sekolah, aku langsung menelpon Kwak Aron.. dia adalah bodyguard pribadiku. Aku menyuruhnya untuk tidak menjemputku hari ini.

"yeoboseyo... "kata Aron saat mengangkat telponnya.

"oh ya, halo Aron.. kau tidak usah menjemputku hari ini karena aku ada urusan... "

"tapi, nona... "

Tut tut tut...

Belum selesai Aron berbicara, aku sudah menutup telpon dan ku matikan ponselku...

Setelah itu, aku segera menemui Aron yg sudah menungguku di belakang sekolah. Akhirnya kami pulang bersama ke apartemennya dengan menggunakan motor sportnya. Saat motornya melaju kencang, aku memeluknya dari belakang.

"aaahhhh akhirnya sampai juga,, punggungku sakit sekali... " kataku lalu merebahkan diri di kasur Minhyun.

"yasudah, kau tiduran saja dulu.. aku akan memasak sesuatu untukmu... "

"eh tidak usah... " kataku sambil menarik tangan Minhyun.

"kenapa? "

Aku berdiri, lalu memeluknya erat sekali...

"izinkan aku saja yg memasak untuk kita, yaa... " kataku sambil mencium keningnya.

Aku memang merindukan saat-saat seperti ini, saat dimana aku dan dia bisa mengekspresikan cinta kami secara bebas tanpa takut dengan orang-orang. Jarang sekali aku bisa sedekat ini dengan Minhyun, sehingga jika sudah seperti ini aku selalu ingin berlama-lama dengannya.

Aku akhirnya pergi ke dapur Minhyun, dan melihat ke dalam kulkas untuk mencari bahan-bahan apa saja yg bisa ku masak. Aku memutuskan untuk memasak spaghetti, makanan kesukaan kami berdua.

"waahhhh ini enak sekali... " kata Minhyun saat mencicipi masakanku.

"Jinjja? "

"eh kau ingat sesuatu tidak jika melihat spaghetti ? " tanyanya.

"ah, tentu... saat kencan pertama, kita makan spaghetti kan? " kataku sambil tersenyum.

"ya, kau benar... yasudah, mari kita makan lagi "

Setelah makan, Minhyun mengelurkan dvd yg baru saja di belinya.. dia membeli sebuah film berjudul "love actually" .. sebuah film barat yg sangat romantis walaupun itu adalah film lama.

Selama menonton, aku dan Minhyun saling berpelukan dan memegang tangan satu sama lain. Aku merasa sangat nyaman sekali berada di dekatnya, entah karena apa.. mungkin karena aku mencintainya...

"Ren-aahhhh ,, " panggilnya saat kami sedang menonton film.

"Ne,, ada apa? "

"ahh ani... aku Cuma ingin kau menoleh saja"

"ahh kau itu bisa saja sayang... oh ya, jam berapa sekarang?"

"sakarang jam 5 sore,, kenapa?"

"astaga, aku harus pulang ! nanti appaku mencariku... " kataku lalu berdiri sambil membereskan barang-barangku.

"perlu aku antar?"

"tidak usah, aku naik taxi saja ! " kataku lalu pergi meninggalkan apartemen Minhyun

*Ren pov end*

*Author pov*

Ren berlari tergesa-gesa setelah taxi menurunkannya di depan rumah mewahnya. Dia takut appanya datang lebih dulu, dia takut appanya akan marah besar jika dia tidak jelas pergi kemana..

"kau darimana saja? " suara Choi Minho terdengar memanggil Ren.

"hehehe.. wah appa sudah datang ya? " tanya Ren sedikit basa-basi

"jangan basa-basi... jawab saja kau darimana? "

"mmm, aku habis mengerjakan tugas kelompok bersama temanku.." kata Ren berbohong

"kau yakin? Tidak bohong pada appa kan? " tanya Minho lagi.

"ahh sudah sudah,, kau cepat pergi mandi ! lalu temui appa dan umma disini lagi yaa.. " kata Choi Jinri, ummanya Ren.. berusaha menenangkan suasana..

Ren pun akhirnya masuk kamar dan segera mandi.. setelah mandi, dia merias wajahnya sedikit dan segera pergi menemui appa dan ummanya di ruang tamu.

"ada apa umma, appa? " tanyanya

"kau besok tidak usah sekolah ! " kata Minho.

"tapi kenapa? "

"besok Baekho akan datang untuk berlibur disini, dia datang dr amerika karena dia kuliah disana.." kata Jin Ri

"so, aku harus bagaimana? "

"kau jemput dia, besok pagi di bandara ! " kata Minho.

"yaakkkk appa... kenapa harus aku? Appa kan bisa menyuruh Aron atau siapa saja... asal bukan aku" Ren protes pada appanya.

"kau kan calon tunangannya ! " bentak Minho.

"siapa juga yg ingin bertunangan dengannya, ini kan kemauan pribadi appa ! " kata Ren.

"sudah sudah.. aku tidak mau berdebat denganmu ! kau masuk kamar ! " kata Minho.

Ren pun akhirnya masuk kamar, dan di dalam kamarnya pun akhirnya dia menangis. Kenapa appanya bisa melakukan hal itu padanya, memaksakan kehendaknya untuk menjodohkan aku dengan anak rekan bisnisnya itu.

" aku kan hanya mencintai Minhyun... aku tak mau mencintai orang lain selain Minhyun.. aku tahu ini akan sulit untuk kami berdua, tapi aku akan berusaha mempertahankannya ! mempertahankan cinta kami yg tulus... " kata Ren dalam hati.

*Author pov end*

To be continued...