Disclaimer :

EXO belongs to their fans, God, SM and their parents

But this story is MINE! :D

Genre : Romance, Humor

.

Rate : T

.

Pair : ChanBaek, KaiSoo, HunHan, SuLay, ChenMin, KrisTao

Warning : OOC, Garing, Typo(S), YAOI!

.

Don't like, Don't read!

.

.

Our First Meeting

.

.

.

Seorang namja bertubuh mungil dan berambut coklat terang, terlihat tengah berjalan dengan tergesa-gesa, seraya mencoba melewati padatnya sekerumunan pejalan kaki yang juga sedang melintas di trotoar itu. Hari nampak mendung, sehingga ia harus buru-buru agar tidak kehujanan di jalan. Namun, meski ia sudah mempercepat langkah kakinya, sepertinya sang hujan telah mendahuluinya.

Byun Baekhyun. Itulah nama namja tadi. Ia terus saja mempercepat langkah kaki mungilnya agar bisa cepat sampai ke apartemen sederhana miliknya. Tetapi langkah kakinya terhenti saat ia tak sengaja menabrak seorang namja yang pastinya bertubuh lebih besar dari tubuhnya.

"Tsk! Kau itu kalau jalan lihat-lihat! Punya mata tidak?!" tanya namja yang tadi tak sengaja ia tabrak dengan ketusnya.

"Ma-maaf… Aku benar-benar tidak sengaja. Tadi aku sedang terburu-buru, jadi a─"

Belum sempat Baekhyun meneruskan ucapannya, namja tadi kembali menyahut,

"Sudahlah! Aku tidak ada urusan dengan bocah kecil sepertimu! Sudah kau cepat pulang sana, aku takut ibumu akan menyalahkanku jika kau tidak segera pulang ke rumah!" bentak namja tadi dan langsung melenggang pergi meninggalkan Baekhyun yang masih terdiam di tempatnya tadi.

"Shit! Dasar orang tidak tahu diri! Sudah seenaknya sendiri, tidak mau mendengarkan penjelasan orang lain dan bahkan mengataiku dengan sebutan BOCAH! Tsk, menyebalkan! Awas saja kalau aku bertemu lagi dengannya!" gerutu Baekhyun kesal namun terus saja meneruskan langkah kaki kecilnya menuju ke apartemennya.

.

.

.

Kini Baekhyun tengah duduk di depan meja belajarnya sambil memainkan laptop miliknya. Ia terus menerus memperhatikan layar laptopnya dengan pandangan menerawang. Sesekali ia menghela nafasnya pelan. Lama ia terdiam seperti itu dan larut dalam suara merdu alunan air hujan yang tak kunjung reda. Baekhyun kemudian beringsut pergi dari tempatnya tadi menuju ke jendela kamar apartemennya.

Dapat ia lihat dari balik jendela kamarnya yang kini tengah berembun, beberapa orang terus saja berlalu melewati jalanan di sekitar apartemennya. Beberapa dari orang yang Baekhyun lihat terus berlari menerobos hujan yang tergolong cukup deras itu. Padahal kalau di pikir-pikir, mereka bisa saja berteduh sebentar sampai hujan agak reda, jadinya tidak perlu sampai basah-basah begitu. "Bodoh.." gumamnya pelan dan kembali duduk di depan meja belajarnya.

Baekhyun kemudian memilih untuk berdiam diri sejenak sambil memandangi layar laptopnya yang sedari tadi masih menyala. Dan hanya hal itu saja yang dari tadi sedang ia lakukan. Bosan dengan laptopnya, Baekhyun melirik kearah dinding kamarnya untuk melihat jam yang bertengger manis di sana.

'Sudah jam 9 ternyata,' batinnya. Entah akibat udara dingin yang di sebabkan hujan kala itu atau pun karena hal lain, mata Baekhyun tiba-tiba merasa berat dan ia jadi benar-benar mengantuk. Dan tanpa Baekhyun sadari, malam itu ia terlelap di meja belajarnya dengan laptop yang masih menyala di sisi kirinya.

.

.

.

Kicauan burung-burung mulai terdengar. Menandakan akan datangnya pagi. Sang Surya pun kini sudah mulai memancarkan cahayanya, membuat udara dingin yang sejak semalam terasa menusuk, hilang begitu saja. Sebagian dari sinar mentari itu pun menyusup dari balik jendela kamar Baekhyun, dan membuat sang empunya mengerjap-ngerjapkan matanya pelan karena merasa ada benda silau yang mengganggu tidurnya.

Baekhyun mengangkat kepalanya dengan mata yang masih terpejam. Ia kemudian menggosok-gosok matanya pelan dan melihat keselilingnya─mencoba mengingat-ingat sesuatu. Ia cukup heran mendapati dirinya terbangun di pagi hari namun sudah bertengger di depan meja belajarnya. Heck, siapa juga yang ingin belajar di pagi hari. Tapi saat sudah benar-benar tersadar, Baekhyun ingat kalau semalam saat ia ingin membuat sesuatu dengan laptopnya, ia tertidur. Hei, apa yang dia katakan barusan? Laptop? Di mana benda itu sekarang?

Baekhyun melirik ke sebelah kirinya dan mendapati benda tersebut telah mati. Ia yakin kalau semalam baterainya habis dan dia tidak men-chargenya berhubung ia sudah tertidur. Baekhyun menghela nafas pelan lalu berdiri dari kursi yang semalam menjadi teman tidurnya. Ia bereskan laptop yang bertengger di meja belajarnya itu dan segera beranjak ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya.

.

.

.

Kini Baekhyun tengah duduk di sofa apartemennya sambil menikmati sarapan sederhana yang ia buat. Roti dan susu coklat. Yah bagi Baekhyun dua menu itu sudah cukup untuk mengganjal perutnya pagi ini. Setelah menghabiskan semuanya, Baekhyun beranjak ke dapur dan mencuci semuanya. Kemudian ia menaruh piring dan gelasnya di rak piring miliknya. Baekhyun melirik kearah kulkas. Ia rasa, persediaannya untuk minggu ini sudah tidak mencukupi. Baekhyun pun mengecek apa saja yang masih tersisa di dalam kulkasnya. Dan benar saja dugaannya barusan, kini di dalam kulkasnya hanya tersisa susu dan beberapa potong sayuran yang pasti tidak cukup untuknya.

Berhubung hari ini hari Minggu, Baekhyun memutuskan untuk pergi sebentar ke mini market yang terletak tak jauh dari apartemennya. Meskipun ia merasa malas untuk pergi ke luar, tapi mau bagaimana lagi? Ia hanya tinggal sendiri di sini, siapa lagi yang akan membeli bahan-bahan makanan kalau bukan dirinya?

Baekhyun menghela nafas pelan dan ia langsung berjalan menuju kamarnya untuk mengambil dompet dan juga ponsel yang ia taruh di meja belajarnya. Baru Baekhyun hendak memasukkan ponselnya ke saku jeansnya, ia merasakan ponselnya itu bergetar. Baekhyun yang merasakan getaran itu langsung mengecek ponselnya dan mendapat sebuah panggilan dari orang yang sudah sangat ia kenal. Bisa di bilang itu adalah salah satu sahabatnya di kampus.

'Do Kyungsoo' itulah nama yang tertera di layar ponsel Baekhyun. Tak mau membuat sahabatnya menunggu, Baekhyun langsung menekan tombol dan menjawab panggilannya.

"Yeobosoyo?"

'Yah! Kau ini lama sekali menjawab telfon dariku!' dan tak lama terdengar suara teriakan dari Kyungsoo di seberang sana.

"Maaf. Haha, ada apa kau menelfonku pagi-pagi Kyung?" tanya Baekhyun sambil tertawa renyah. Namun Kyungsoo tidak menjawabnya. Tapi Baekhyun yakin kalau baru saja ia mendengar suara orang lain dari seberang sana dan Kyungsoo sedang berdebat kecil dengannya. "Kyung?" panggil Baekhyun.

'AH! Iya maaf-maaf, tadi sepupuku tiba-tiba muncul dan ia mengagetkank─ Yah! Park Chanyeol!' teriakkan dari Kyungsoo barusan membuat Baekhyun mengernyit bingung. 'Park Chanyeol? Siapa itu? Sepupunya?' batin Baekhyun bertanya-tanya. 'Hei, Baekhyun. Kau masih di sana kan?' suara Kyungsoo barusan langsung menyadarkan Baekhyun.

"Hah? I-iya. Ada apa Kyung?" tanya Baekhyun tergagap.

'Hmm..jadi begini, kemarin sepupuku baru saja datang dari Kanada. Dia bilang padaku kalau orang tuanya ada urusan ke luar negeri selama 3 bulan, sehingga ia memutuskan untuk tinggal bersama denganku selama orang tuanya pergi karena ia tak ingin tinggal sendirian di rumahnya.' Kyungsoo pun berhenti sejenak. 'Dan rencananya hari ini aku akan mengajaknya jalan-jalan ke pusat kota Seoul. Tapi tadi pagi tiba-tiba Kai menelponku dan dia bilang dia ingin sekali bertemu denganku karena sudah seminggu terakhir kami jarang bertemu. Jadi sudah jelas aku tidak bisa menolak permintaan Kai. Oleh karena itu, aku ingin meminta tolong padamu.' lanjutnya sebelum ia kembali diam.

Baekhyun mengangguk-anggukan kepalanya─mengerti.

"Jadi…kau mau aku melakukan apa?"

'Bisakah kau menggantikanku mengajak jalan sepupuku ini? Well, dia anak yang baik, ramah, lucu, tampan pula. Ya meski pun terkadang ia kekanak-kanakan dan agak menyebalkan.' pinta Kyungsoo dengan nada cemas karena takut Baekhyun tidak meng-iya-kan permintaannya tadi.

Baekhyun diam. Ia sedang menimbang-nimbang apakah tidak masalah kalau ia menemani sepupu dari sahabatnya sendiri itu berjalan-jalan. Toh hari ini juga hari libur, jadi sepertinya tidak masalah. Tapi ia kan juga harus berbelanja makanan. Baekhyun takut kalau nanti dia harus menemani sepupu Kyungsoo berjalan-jalan seharian penuh, dia jadi lupa untuk membeli persediaan makanannya.

'Baek?' dan tiba-tiba suara halus Kyugsoo memanggil Baekhyun dari seberang sana.

"Ah, nae?" Baekhyun pun tersadar dari lamunannya barusan.

'Umm..kalau kau tidak bisa tidak apa-apa kok. Aku tidak ingin merepotkanmu.' ucap Kyungsoo.

"Bu-bukan begitu. Hanya saja aku ingin berbelanja makanan dulu untuk persediaanku selama seminggu ini sebelum aku pergi ke rumahmu." jelas Baekhyun. "Tidak apa-apa kan?" tanyanya.

'Begini saja. Nanti biar aku yang membelikan semua yang kau butuhkan untuk persediaan makananmu. Kau tinggal memberikanku catatannya saja. Bagaimana?' tawar Kyungsoo.

Baekhyun berpikir sejenak sebelum ia berucap, "Baiklah. Kalau begitu aku pergi ke tempatmu sekarang." dengan itu sambungan pun terputus.

.

.

.

Baekhyun kini dalam perjalanan menuju rumah Kyungsoo. Jarak rumahnya memang tidak terlalu jauh, oleh karena itu Baekhyun memutuskan untuk naik sepeda saja. Dan setelah mengayuh selama 15 menit, Baekhyun sampai di depan rumah Kyungsoo. Baekhyun menaruh sepedanya di pekarangan rumah Kyungsoo lalu ia segera menuju ke depan pintu rumah Kyungsoo dan langsung mengetuk pintu itu pelan.

"Kyung ~ Ini aku Baekhyun." panggil Baekhyun dari luar rumah. Dan sedetik kemudian, Baekhyun mendengar derap langkah kaki berjalan menuju kearahnya. 'Pasti itu Kyungsoo.' batinnya.

Namun dugaan Baekhyun salah. Karena saat pintu rumah terbuka, seorang namja berbadan tinggi dan berambut hitam pendeklah yang keluar. Baekhyun menatap namja tadi lekat. Ia berpikir kalau rasanya ia pernah bertemu dengan namja ini sebelumnya. Tapi dimana? Dan bukan hanya Baekhyun yang berpikiran seperti itu karena rupanya namja jangkung itu juga berpikir hal yang sama. Keduanya pun saling pandang dalam waktu yang cukup lama sampai akhirnya namja jangkung itu buka suara.

"Hai, bocah. Kita bertemu lagi rupanya." dan seketika wajah Baekhyun memerah karena amarah.

"AKU BUKAN BOCAH! DASAR KAU TIANG SIALAAAAAN!" teriakan Baekhyun pun terdengar setelahnya.

.

.

.

Haaaaaaai ~ Aya kembali dengan FF terbaruuuu ^o^)/ *di tabok readers* Maaf Aya ngilang selama ini, dan juga Aya belum punya ide buat ngelanjutin FF Aya yang sebelumnya u,u Tapi Aya janji bakal berusaha ngelanjutin FF sebelumnya ˈ-ˈ)/

And the last delete or not? ^^