Step Brother
Kisah ini menceritakan tentang byun Baekhyun remaja 19tahun yang memiliki kehidupan normal seperti remaja kebanyakan. Bermanja dengan sang Ibu adalah hobi Baekhyun, dan hal yang paling di bencinya adalah...
"Alasan Eomma selalu sama! Sebenarnya mana yang lebih penting, Aku atau perkerjaan sialanmu itu huh!" namja cantik bermarga Byun itu berdiri dari duduknya dengan amarah yang membuncah
"Byun Baekhyun siapa yang mengajarkanmu berbicara kasar" sang Eomma masih tetap duduk di sofa ruang keluarga berusaha mengontrol emosinya
"tidak usah mengalihkan pembicaraan! Aku sudah muak dengan omong kosongmu Eomma! Mungkin benar aku memang anak Tiri" sekarang Baekhyun melipat tangan di depan dada sambil membuang muka
"Kau sudah dewasa baek, tapi kau masih saja bersikap seperti ini. Anak tiri? bahkan wajahmu sangat mirip dengan Eomma" Byun Sunmi sang Eomma menarik nafas dan berdiri menghampiri sang Putra semata wayangnya itu. "Baekkie~ Eomma juga tidak ingin mengecewakanmu hm? Eomma bekerja untuk siapa? Kita bisa makan dan memiliki tempat tinggal, darimana semua itu?" wajah Baekhyun mulai melunak "kau tidak boleh mengatai pekerjaan ini sialan" Baekhyun menunduk
"Mianhae, Eomma. Baekkie hanya.. Baekkie kesal Eomma selalu tidak hadir saat rapat wali murid!" sifat manja Baekhyun mulai muncul
"Arasseo, Eomma akan mengusahakanya sayang. Sini peluk Eomma" Baekhyun menerjan sang Eomma dengan isakkan kecil "Aigoo uri Adeul, kenapa kau manja dan cengeng sekali huh?"
"aku.. hiks, menyesal telah membentak Eomma.." Baekhyun mempererat pelukanya, sang Eomma Tersenyum lalu mengusap sayang rambut halus Baekhyun
"hm.. yasudah, sekarang ganti bajumu lalu tidur, anak Eomma tidak boleh terlambat sekolah besok!"
Baekhyun mengangguk lalu bergegas menaiki tangga menuju kamarnya,
.
Pagi menjelang, seperti biasa Baekhyun bergegas mandi dan turun ke meja makan untuk sarapan bersama sang Eomma, Namun saat Baekhyun sampai di dapur dia tak menemukan siapapun,
"Aneh, biasanya Eomma sudah menyiapkan sarapan. apa Eomma masih tidur?" baekhyun menggeleng "Maldo Andwae."
Baekhyun hendak membuka kulkas untuk sebotol mineral sebelum menemukan Note kecil yang tertempel disana
' Eomma berangkat lebih pagi, Sarapanlah di sekolah. Jangan lupa minum Susu. Saranghae'
"Terserah" Baekhyun memutar matanya bosan,
SKIP
-At HIGH SCHOOL
Baekhyun berjalan dengan semangat di kantin, menemukan teman-temanya sudah berkumpul disana
"Morning Dude!" Sapa Baekhyun merangkul salah satu teman kesayanganya Kim Jongdae.
"tidak usah sok keren, makan masih di suapi saja! Whuu" ejek Minseok
"diam kau Baozi! Aku belum sarapan tauu~ aku akan sarapan di sekolah yuhuuu"
"Yeee! Byun Baekhyun sarapan di sekolaah!" teriak jongdae heboh
Mereka bertiga bercanda bersama dan mengobrol ria, sampai sesuatu yang menarik menyapa pandangan mereka
"Park Chanyeol!" Sapa Baekhyun kepada namja tinggi berkacamata dengan sangat tidak ramah, yang dipanggil hanya menoleh sebentar tanpa berniat menjawab panggilan Baekhyun, dengan kesal Baekhyun menghampiri Chanyeol lalu menarik kasar kerah seragamnya dan menyeretnya ke tempat duduk mereka. "aku berbaik hati mengajakmu bergabung Chanyeollie" Baekhyun berbisik di telinga Chanyeol tanpa melepas kerah seragamnya.
"Lepaskan tanganmu Byun-sshi!" Bisik Chanyeol tanpa menoleh ke arah Baekhyun, alih-alih menurut Baekhyun semakin menarik kerah Chanyeol dengan kedua tanganya sampai menghadap kearah Baekhyun
"Waeyo? Bagaimana kalau aku tidak mau melepasnya?" Chanyeol hanya diam tanpa berniat menjawab sedikitpun,
"Sudahlah baek, ini masih pagi.. kau ini" tutur Jongdae kepada baekhyun
"um.. arasseo Chennie" Baekhyun melepaskan tanganya dari kerah seragam Chanyeol, tapi seakan tidak puas Baekhyun mengambil jus di atas meja dan mengguyurkanya di kepala Chanyeol.
Minseok tersedak minumanya sendiri melihat insiden di depanya, sedangkan Jongdae hanya menggeleng maklum dengan tingkah sahabatnya itu
"Kau boleh pergi, Chu~" Baekhyun meninggalkan satu kecupan di pipi Chanyeol, Chanyeol mengepalkan tanganya dan pergi begitu saja'
"Ckckck.. kenapa kau suka sekali membullinya" tanya Minseok
"aku suka membulli orang-orang lemah seperti dia" jawab Baekhyun enteng
"well aku tidak masalah dengan itu, tapi kenapa kau mengobral Ciumanmu Baekhyun!" teriak Jongdae kesal
"Geunyang.. itu menyenangkan tau~ " Jongdae memutar matanya bosan, yah begitulah Baekhyun dia akan mencium korban bullinya setelah mengerjainya. Aneh memang, alasanya adalah agar luka hati mereka pada baekhyun akan menghilang. Tak jarang Baekhyun menghadiahi ciuman di bibir di leher, telinga atau di daerah manapun yang bisa dicium.
(Other Side)
Park Chanyeol mengeringkan rambutnya setelah membasuhnya dengan air di wastafel
'terkutuk kau Byun Baekshitt, kalau bukan untuk menjaga nama baikku sebagai anak dari pemilik Sendbill Coperation sudah kubunuh kau sejah dulu. Sialan!'
Chanyeol menyandarkan tubuhnya di dinding toilet untuk menenangkan pikiran, Chanyeol mulai terhanyut akan kenangan dari masa lalunya
(flashback)
"KETERLALUAN! KAU MAU MENCORENG NAMA BAIK KELUARGA HUH!"
Chanyeol 16tahun menunduk takut menghadapi kemarahan sang Ayah
"a-aku tidak sengaja A-abeoji.. jeongmal, jeoseongiyo abeoji. Jalmotaess-
"BODOH! KAU IDIOT ATAU APA HUH! MENGANIAYA ANAK ORANG SAMPAI MATI KAU BILANG TIDAK SENGAJA! SEBENARNYA OTAKMU KAU GUNAKAN UNTUK APA PARK CHANYEOL!"
"dia tidak mati Appa!"
"Diam kau!" Tuan Park ayah Chanyeol mengehembuskan nafasnya kasar. "Dengar! Anak itu memang tidak mati, kau masih beruntung karna dia hanya koma. Tapi jika dia sampai mati, orangtuanya akan melaporkanmu ke polisi bodoh! Apa yang akan kau lakukan sekarang!? Kau sudah membuat Appa malu Chan!"
"aku.. aku tidak tau" Chanyeol menunduk dalam
"tidak ada pilihan lain, Kau akan pindah sekolah! Kali ini kumohon, jangan berbuat Onar Chanyeol! Jadilah anak yang baik"
"a-aku akan mencobanya appa, aku berjanji tidak akan melakukan pembulian lagi aku juga tidak akan membuat onar di sekolahku yang baru"
"bagus. Pergilah"
'CKLEK' seseorang membuka pintu toilet membubarkan lamunan Chanyeol. Byun Baekhyun
"apalagi yang kau lakukan disini Byun." Chanyeol menatap Baekhyun tajam
"oh itu kau" Baekhyun tersenyum miring mendekati Chanyeol dan berdiri di depanya. "wauww kau sangat basah, tunggu kau terlihat berbeda tanpa Kacamata" Baekhyun menatap Chanyeol intens, Chanyeol tersadar dan beranjak mencari Kacamatanya sebelum baekhyun mendorongnya untuk kembali bersandar di dinding.
"kau mau kemana yeollie~" Baekhyun memainkan dasi Chanyeol yang sedikit berantakan, lalu mengusap bahu Chanyeol dengan sensual
"apa maumu byun" bisik chanyeol menatap baekhyun tajam, Baekhyun balas menatap Chanyeol
1detik
2detik
3det-
Baekhyun mengalihkan pandanganya,
'apa ini! Tidak mungkin. Kenapa dengan jantungku. Sialan!' batin Baekhyun. Baekhyun mengalihkan pandanganya kebibir Chanyeol
"eum.. aku ingin..." Baekhyun menggantungkan ucapanya lalu memiringkan kepalanya semakin mendekat
"jangan main-main denganku" Chanyeol tidak tahan dan langsung menjambak rambut belakang Baekhyun
"Aww..shhit! akh Park Chan!" Baekhyun kaget bukan main dengan sikap Chanyeol yang tiba-tiba, Chanyeol memelintir tangan baekhyun ke belakang, Mengambil kacamatanya di wastafel lalu segera melepas cengkramanya pada tangan Baekhyun dan meninggalkannya di Toilet.
" Awh.. Appo, kenapa dengan Park sialan itu. Ish!"
.
"sialan aku kelepasan. Bagaimana kalau Baekhyun mengadukanya pada Guru atau lebih parahnya Kepala Sekolah. Aish sial!"
Sekolah telah Bubar, Para Siswa-siswi berhamburan keluar kelas dan bergegas pulang. Baekhyun berjalan sambil mengusak rambutnya 'Kenapa aku tidak bisa melupakannya, tatapan mata itu. Dan perlakuan kasarnya. Siapa kau sebenarnya ParkChanyeol'
Baekhyun sampai di rumah dan meletakkan sepatunya di rak. Lalu menghampiri sang Eomma yang sudah memasak di dapur
"hmm Harumnyaa, Eoh? Eomma memasak banyak sekali" Baekhyun memeluk sayang Eommanya.
"eum.. teman Eomma, ani sebenarnya. Seseorang akan datang malam ini, Eomma ingin memperkenalkan padamu Adeul~"
"n-nugu? Eomma memiliki kekasih?" Eomma baekhyun mengangguk, raut Baekhyun berubah sendu
"S.. Seolma-" Baekhyun menggantungkan Ucapanya, sang Eomma mengangguk, menangkup pipi Baekhyun "gwenchana?" Baekhyun memegan tangan sang Eomma yang berada di pipinya.
"apa.. jika Eomma menikah, apa Eomma tidak akan bekerja lagi? Apa.. dengan begitu Eomma.. Eomma-"
"Hei, berbicaralah dengan benar baekkie, Dia sangat baik. Dia sangat ingin bertemu denganmu.. memiliki Ayah dan Saudara tiri bukan hal yang buruk sayang.."
"tunggu Saudara? Maksud eomma, Eomma akan menikah dengan duda? Aku.. Memiliki saudara? Jinjja?" raut Baekhyun mulai berubah sedikit menampakan senyumnya. Eomma baekhyun mengangguk, dan langsung di balas pelukan oleh sang Putra
"Aku akan mandi dan bersiap menemui Calon appa dan Saudaraku!" Baekhyun berlari ke kamarnya dengan semangat
(skip)
Baekhyun berdiri di depan Cermin, mengenakan celana putih ketatnya dan switter pink yang kebesaran, Baekhyun Tersenyum cerah " Tampil sebagai Baekhyun yang manis di depan Hyung, khekhekhe~ .. ah tunggu? Kenapa aku sangat yakin kalau orang itu laki-laki dan lebih tua dariku?" Baekhyun memiringkan kepalanya lalu tertawa "Maldo Andwae!"
'Bakkie sayang, turunlah.. sebentar lagi mereka sampai~'
Teriakan sang Eomma menyadarkan Baekhyun, ia berlari menuruni tangga dan berdiri di depan ruang tamu bersama Eommanya, "Eomma Yeppeo!" Puji Baekhyun.
Ting Tong~ suara bel berbunyi, "Eomma bukakan pintu dulu, Kau tunggu disini"
Tidak lama kemudian Eomma Baekhyun kembali ke ruang tamu sambil menggandeng Pria Berjas Hitam rapih dengan dasi dan Celana panjangnya. Baekhyun tersenyum dan membungkuk Hormat
"Aigo.. Kau sangat Manis Baekhyun-ah, ah Channie. Kemari, berkenalan dengan calon Hyungmu"
Baekhyun menatap kaki pemuda itu, Celana jeans biru muda, kaos putih polos dengan kemeja biru tua bermotif kotak-kotak. 'dari posturnya kelihatanya dia sangat keren dan tinggi, Deebaakh!' Baekhyun mendongak semangat menatap wajah calon Adiknya ini, bibir tebal dan penuh- hidung mancung- Mata bulat dan dahi mulusnya yang terekspos karna rambutnya yang disisir keatas. Baekhyun membulatkan matanya tidak percaya.. Bukan karna dia terpesona bukan tapi-
"Park Chanyeol?" tanpa sadar Baekhyun bergumam pelan
"Annyeong Hyung" Chanyeol tersenyum miring, sangat terlihat jelas seringaian jahat disana
'Bukann! Dia bukan Chanyeol.. jelas-jelas dia bukan! Kacamata? Dimana kacamata besarnya, poni? Ani! Dan.. dan sejak kapan dia berbicara dengan sangat tegas seperti itu! Terutama Senyuman- Ani! Seringaian itu. Siapa kau sebernarnya' Batin Baekhhyun
"kalian saling mengenal?"
...
TBC
