Jung's Police and Detective Office adalah salah satu tempat detektif yang paling terkenal di Seoul. Mereka bisa membantu semua masalah dari yang paling kecil sampai yang paling besar. Kantor ini dikelola oleh mantan polisi yang paling hebat, Jung Yunho. Ia dibantu oleh istrinya, Jung Jaejoong, partnernya dulu saat jadi polisi. Selain itu, ada juga Jung Yura, anak Yunho dan Jaejoong, dan Park Hyori, detektif baru dan juga partner dari Yura. Masih ada pekerja lainnya di kantor itu, namun yang paling sibuk adalah Yura dan Hyori karena merekalah yang paling berpengalaman.

"Yura, ada kejadian pencurian lagi di sebuah toko perhiasan" kata Lee Joon, salah satu junior Yura. Yura yang sedang mengurus berkas lainnya langsung mendengus. Yura tahu pasti siapa pelakunya.

"Pasti 'Golden King' lagi kan yang berulah?" Lee Joon pun mengangguk sebelum keluar dai ruangan Yura. Yura pun mengambil berkas yang diberikan Lee Joon tadi dengan malas dan kesal. Semakin kesal lagi karena Hyori tak datang karena sakit.

"Hyori enak sekali. Ia pasti sekarang sedang dimanja oleh umma. Sedangkan aku terjebak dengan berkas berkas yang sepertinya tak ada habisnya" keluh Yura

Tiba tiba saja, pintu ruang kerja Yura terbuka. Tampak lelaki setengah baya masuk ke dalam ruangan. Yura langsung berdiri dan memeluk lelaki itu.

"Appa, tumben appa kesini" kata Yura setelah memeluk appanya

"Hanya ingin mengecek keadaan gadis kecil appa" kata Yunho sambil mengacak rambut Yura. Salah satu kesamaan Yura dan ammanya adalah mereka suka sekali dimanja.

"Gimana keadaan Hyori? Apa ia sudah baikan?" tanya Yura khawatir. Walau Hyori bukanlah saudaranya, namun Yura sudah menganggapnya sebagai kakaknya karena Hyori lebih tua 3 tahun dari Yura.

"Sudah, hanya perlu istirahat saja. Besok juga sudah bisa kerja. Jadi, bagaimana keadaan di sekitar sini? Ada masalah?" tanya Yunho. Sejak pension, ia sudah jarang datang ke kantor ini. Yura yang menangani semuanya.

"Aku masih beum bisa menghentikan 'Golden King'. Satu satunya info yang kutahu adalah bahwa mereka terdiri dari 2 orang. Namun, masih belum cukup untuk menangkap mereka" kata Yura

"Tenang saja,mereka pasti akan tertangkap. Appa percaya padamu. Kamu adalah detektif berumur 22 tahun terhebat yang pernah appa temui" kata Yunho kembali mengacak rambut Yura.

"Makasih, appa. Appa memang yang terbaik" kata Yura memeluk appanya

"Umma bilang jangan pulang terlalu malam. Katanya sudah lama kamu tak ikut makan malam bersama" pesan Yunho sebelum pergi

Yura pun mengambil jaketnya dan keluar dari ruangannya. Ia pun mengajak Lee Joon untuk ikut dengannya ke TKP. Sesampainya disana, masih banyak polisi yang berjaga. Beberapa bisa dikenali oleh Yura.

"Minho, info apa saja yang bisa kamu dapatkan?" tanya Yura pada salah satu teman polisinya, Choi Minho. Umurnya hanya berbeda setahun saja dari Yura namun pangkatnya sudah tinggi.

"Tak banyak, hanya sang pencuri berhasil merampok beberapa kalung termahal disini. Tak ada jejak atau apa pun, seperti biasa" kata Minho membaca catatannya

"Lebih baik kita masuk saja ke dalam" usul Lee Joon. Mereka pun masuk ke dalam toko. Seandainya ia tak mendapat laporan pencurian disini, Yura tak akan tahu toko ini dirampok karena toko itu benar benar 'bersih'. Seperti tak ada orang yang pernah masuk. Kaca tempat menyimpan kalung pun tak pecah, tak seperti perampok amatir lainnya. Sepertinya, pencuri itu membukanya dengan kunci.

"Dimana manager toko ini?" tanya Yura pada seorang polisi disebelahnya

"Disana, sedang mengecek kalung apa saja yang hilang" jawab polisi itu

Yura pun langsung menghampiri sang manager toko, diikuti Lee Joon yang sudah siap untuk mencatat di memo-nya.

"Annyeonghaseyo, Jung Yura imnida. Bisa menjelaskan pada saya apa yang terjadi?" tanya Yura

"Saat pagi tadi saya masuk, pintu sudah tak dikunci. Sepertinya dirusak oleh si pencuri agar bisa masuk. Namun, karena tak ada kerusakan apa pun di dalam toko, saya kira saya hanya lupa mengunci pintu kemarin malam. Namun, setelah diteliti lagi, ada beberapa kalung yang hilang. Setelah itu, saya langsung menelepon polisi" jawab sang manager

"Apa isi benda itu?" tanya Yura saat melihat sapu tangan yang dipakai untuk membungkus benda entah apa

"Saya menemuka sebuah kalung yang bukan milik toko ini di lantai. Saya pikir itu mungkin milik si pencuri. Karena itu, saya bungkus dengan sapu tangan. Siapa tau kalungnya bisa dipakai untuk penyelidikan" jawab sang manager

Yura pun membuka sapu tangan itu dengan hati hati. Dunianya serasa runtuh saat melihat kalung milik si pencuri. Sekarang, ia setidaknya tahu satu diantara pencuri yang menjadi buronannya selama ini. Orang yang sangat dikenalnya.

"Joonie, kta balik saja. Aku mau pulang" kata Yura bergegas meninggalkan toko tadi. Lee Joon bingung melihat perubahan sikap Yura namun memilih untuk diam. Setelah mengantar Yura ke rumahnya, Lee Joon pun kembali ke kantor.

"Aku pulang" kata Yura saat masuk ke rumah

"Yura, kami di ruang makan" teriak Hyori

Yura pun masuk ke ruang makan dan langsung duduk di kursi kosong di sebelah Hyori. Makanan yang sudah tersaji di depannya hanya ia pandangi saja.

"Apa ada masalah di kantor?" tanya Hyori saat melihat muka masam Yura. Yura hanya menggeleng. Hyori hanya bisa memandangi Yura dengan curiga. Bahkan saat melihat orang tuanya berciuman di depannya, Yura tidak marah. Padahal biasanya Yura akan marah marah kalau melihat orang tuanya bermesraan di depannya. Katanya merusak mata dan otaknya.

"Jangan bohong, pasti ada sesuatu kan yang mengganggumu?" desak Hyori. Ia paling benci kalau Yura menutup diri seperti sekarang. Sekali lagi, Yura hanya menggeleng. Hyori pun menyerah, tau betapa keras kepala temannya itu.

"Jadi, Yura, apa dalam waktu dekat ini umma akan mendapat menantu?" tanya Jaejoong. Ia khawatir kalau anak gadisnya terlalu sibuk kerja sampai tak sempat mencari pacar.

"Belum, umma. Masih banyak pekerjaan yang belum kuselesaikan di kantor. Lagipula, aku belum ada niat untuk mencari pacar" jawab Yura bosan. Ini adalah salah satu sebab kenapa ia malas makan bersama orang tuanya. Karena ummanya selalu saja memaksanya mencari pacar.

"Bagaimana dengan pacarmu saat SMA dulu? Kalian kan putus karena beda kampus" saran Jaejoong. Jantungku langsung berdetaak dengan kencang. Tidak mungkin aku bisa pacaran lagi dengannya kalau ia adalah targetku.

"Ah, cowo itu. Appa setuju dengan umma-mu. Dia tampak seperti anak yang baik. Tapi, appa lupa namanya" kata Yunho. Yura hanya bisa mengangguk saja. Seandainya orang tuanya tau kalo mantannya adalah seorang pencuri ulung, Yura yakin orang tuanya akan mencabut kembali semua perkataan mereka. Lebih baik mereka tak usah mengingat nama cowo itu.

"Maksud kalian Cho Kyuhyun?" tanya Hyori. Yura langsung menengok ke arah Hyori.

"Iya, Kyuhyun. Kenapa kamu gak pacaran lagi saja dengannya?" tanya Jaejoong. Namun, Yura sudah tidak mendengar ummanya lagi karena dunianya kembali terasa runtuh. Mantannya yang sampai saat ini masih dicintainya, ternyata adalah musuhnya.

TBC~