Warning!

Fic ini cukup membingungkan bagi readers yang tidak mengikuti alur serial Naruto dan Naruto Shippuden.

Sasuke prov.

Pertemuan pertama kita sungguh membosankan. Kau dengan rambut anehmu cukup menarik perhatian semua orang. Termasuk aku.

Namun, aku tak terlalu melarutkan diriku untuk hal yang tak berguna seperti itu. Tujuanku di hari itu adalah untuk masuk akademi ninja dan aku akan menjadi kuat seperti Itachi.

-Adilla Fiqria-

Di hari pertama kalinya kau mengungkapkan perasaanmu padaku, aku sungguh tak tertarik. Bagiku, kau hanya seperti wanita-wanita murahan yang mudah terpesona oleh fisik seseorang.

Jika aku tidak mewarisi wajah Uciha, apa kau akan tetap menyukaiku? Jawabannya adalah Tidak.

-Adilla Fiqria-

"Kelompok 7. Uzumaki Naruto. Haruno Sakura..."

"Horee, aku sekelompok dengan Sakura-chan/ Aku sekelompok dengan Naruto"

"... dan Uchiha Sasuke"

"Horee, aku sekelompok dengan Sasuke-kun/ Aku sekelompok dengan Sasuke"

Cih.

Mereka berdua terlalu berisik. Aku benar-benar tidak setuju atas pembagian kelompok ini. Naruto si pecundang, dan 'Kau'. Kau tidak bisa apa-apa. Kau bukan dari keluarga Shinobi yang mempunyai tehnik turun-temurun atau jurus rahasia.

Hari itu, aku mengutuk kau dan Naruto. Kalian hanya akan menjadi penghambatku, penghambat tujuanku.

-Adilla Fiqria-

"Sasuke-kunh.. Berhentilah...Hiks.. Kumohon" dengan isakan lemahmu, kau menghentikanku.

Kau memelukku dari belakang dengan kehangatanmu. Dan di hari itu, aku berterima kasih dengan tulus kepadamu. Tapi sampai saat ini, aku tak bisa mengucapkan terimakasihku untuk hari itu.

Jika kau tak menghentikanku, mungkin aku akan menjadi mesin pembunuh yang menjijikkan.

Ujian chunin...

... sedikit merubah pandanganku kepadamu.

-Adilla Fiqria-

Ugh. Kepalaku terasa berat

"Sasuke-kunnnn.. Syukurlah"

Sesak.

Kau memelukku dengan segenap tenagamu.

Pandangan mataku kosong, aku tidak tahu apa yang baru saja terjadi.

.

"Sasuke-kunnh.. Hiks" mendengar isakanmu. Aku tersadar

Di dalam pelukanmu, aku sadar apa

yang baru saja terjadi.

Aku baru saja terkena Tsukuyomi Itachi yang sangat panjang. Tsukuyomi yang menyiksa. Itachi menampilkan kejadian saat ia membunuh para Uchiha dan mengulang-mengulang kejadian itu.

Sialan Itachi, aku akan membunuhnya.

Dengar kasar, aku melepaskan pelukanmu dan mengepalkan tanganku geram.

-Adilla Fiqria-

"..Sasuke-kun. Jika kau tak bisa tinggal bersamaku, bawalah aku bersamamu...

Saat aku akan meninggalkan Konoha, kau mengancamku dengan wajah yang sangat menjengkelkan.

Wajah yang mulai memerah akibat tangis itu dengan manja memohon padaku untuk jangan pergi.

Apa hakmu melarangku? Berhenti memerintahkanku. Aku sudah muak dengan segalanya, tujuanku hanya untuk membunuh Itachi. Berhenti menggangguku.

"...Sasuke-kun! Jika kau pergi, aku akan berteriak!"

Cih. Menyebalkan.

Swush

Secepat angin, aku berpindah di belakangmu.

"Sakura. Arigato" ucapku singkat dan aku memukul titik cakramu pelan dan kau pun terjatuh dipelukanku.

.

Aku mengangkat tubuhmu, membawanya ke atas bangku taman. Aku memandang lekat wajahmu ketika kau tak sadarkan diri dengan lesu.

Kau tahu, sejujurnya bersamamu sangat menyenangkan. Aku suka saat kau mendekatiku meskipun itu menyebalkan. Tapi kehadiranmu memberikan rasa hangat karena dicintai.

Karena dirimu, aku tau bagaimana rasanya dicintai lagi.

Terimakasih Sakura.

-Adilla Fiqria-

"Sakura kah?" seringaiku sinis saat melihatmu kembali, kau sudah sedikit berubah.

Rambutmu tetap pendek seperti terakhir kali aku melihatmu. Tampaknya kau tidak memanjangkannya lagi, padahal dulu kau memanjangkannya untukku.

"Sa-su-ke-kun?" sambil mengeja namaku, kau menggerakkan kepalamu kepadaku.

Aku kembali menyeringai melihat raut wajahmu. Kau tidak berubah. Caramu melihatku sungguh menarik. Jangan bilang kau masih mencintaiku Sakura?

Hn. Tidak berguna.

-Adilla Fiqria-

"Sasuke-kun, aku sudah memutuskan. Biarkan aku ikut denganmu, aku akan melakukan apapun yang kau mau"

Kau kembali muncul di hadapanku dengan raut wajahmu itu. Sekarang semua orang Konoha terlihat menyebalkan, termasuk dirimu Sakura.

Aku tidak mempercayaimu. Aku akan menghancurkan Konoha dan kau mau mengikutiku?

Konyol.

Kau harus mati di sini, ditanganku sendiri. Itu penghargaan untukmu, daripada nanti kau mati bersama sampah-sampah Konoha. Setidaknya kau pernah memberikan cintamu padaku semasa hidupmu, berbahagialah disana.

Selamat tinggal Sakura

"Sasuke!"

Cih, Kakashi sialan. Dia membuang percuma Chidoriku yang akan kuarahkan kepada Sakura.

Sakura menatapku terkejut, dia yang sedang merawat Karin atas perintahku sebelumnya sepertinya kaget terhadap apa yang baru saja terjadi.

Aku suka raut wajah kekecewaanmu itu Sakura.

.

Dan saat mataku melemah di pertarunganku dengan Kakashi, kau menghampiriku dari belakang.

Kau sangat bodoh, tentu saja aku bisa merasakan cakramu. Dengan cepat aku berbalik meraih leher dan kunaimu.

Sepertinya kau memang akan mendapatkan keistimewaan Sakura, selamat tinggal.

'Zlashh'

'Blash'

Naruto?! Penganggu.

Mungkin kau memang ditakdirkan mati bersama sampah-sampah Konoha, Sakura.

-Adilla Fiqria-

"Aku akan menjadi Hokage" ujarku santai.

Dan semua yang berada di sekitarku terkejut. Tak terkecuali kau, Sakura.

Dengan tangan kirimu yang masih berada di punggung Naruto dan tangan kananmu yang mengepal tanda terkejut cukup menjadi bukti.

Ekspresimu saat itu baru pertama kali kulihat. Kau yang biasanya serius mendengarkan ucapanku, kini kau terlihat tak percaya. Aku tidak suka itu Sakura.

Percaya saja padaku.

.

"Channarooo.." aku sedikit terkejut mendengar teriakanmu sambil menghancurkan seekor bagian tubuh Juubi yang kecil.

Kau berjalan dengan gagah di hadapanku dan Naruto, kau melewati kami dengan angkuhnya. "Aku tak akan berdiri di belakang kalian lagi, aku juga murid salah satu sannin legendaris" ucapmu

Aku menyeringai tipis mendengar ucapanmu. Kau terdengar tak mau kalah Sakura

Tapi...

"Enton, kagutsuchi"

... jangan terlalu arogan. Kau bahkan tidak merasakan bahaya disekitarmu.

Dan di hari itu, tanganku tidak terasa berat untuk menyelamatkanmu Sakura.

-Adilla Fiqria-

"Sasuke-kun!"

Dalam celah yang sempit, kau memanggilku untuk berjalan ke arahmu.

Aku berlari, mencoba menggapai lingkaran dimensi yang sepertinya Obito buat untuk membawaku dari padang pasir ini.

Kakiku terasa berat berlari di atas pasir. Aku dapat melihat lubang yang kalian buat mulai mengecil.

"Oh tidak. Sa-su-ke-kun" panggilmu lagi dengan lemah dan lubang dimensi pun tertutup dilanjutkan dengan jatuhnya dirimu.

Puk.

"Sa-suke-kun?" ucapmu lemah saat kau menyadari bahwa aku menangkapmu untuk jatuh dipelukanku.

Pandanganmu terasa lega.

Jangan meremehkanku Sakura, aku bisa menukar rompi chuunin kotormu itu dengan tubuhku.

-Adilla Fiqria-

Setelah Kaguya di kalahkan, aku mengungkapkan niatku untuk membunuh semua bijuu dan membentuk sistem baru. Tapi Naruto seperti biasa menghentikanku. Dia memang pengganggu nomor 1.

Aku meladeninya, aku akan menghancurkannya hari ini.

Dan kau datang menangis di hadapanku, dan saat itu aku merasa risih terhadap air matamu.

Aku tidak ingat lagi apa yang kau dan kakashi bicarakan saat itu. Yang kutahu, kau mencoba menghentikanku dengan air matamu.

Sakura

Aku benar-benar ingin mengubah dunia. Jika kau mencintaiku, seharusnya kau mendukungku.

Aku benci saat kau mulai berpaling dariku.

-Adilla Fiqria-

Aku kehilangan tangan kiriku. Aku sadar bahwa apa yang akan kulakukan di hari itu salah. Aku memahami apa yang Naruto coba katakan dan aku paham apa yang kalian semua rasakan terhadapku.

"Apa kali ini aku boleh mengikutimu?" tanyamu pelan

Aku melirikmu dalam. Rambut merah mudamu sudah sedikit lebih panjang. Dan kini di dahimu ada segel byakugo seperti Tsunade. Kau terlihat dewasa Sakura.

Aku tersenyum tipis sambil mendekatimu.

Tuk

Aku mengetuk pelan dahimu dan berkata "Aku akan menemuimu nanti"

Kau merona

Aku suka melihat wajah merahmu saat ini. Hatiku sedikit berharap wajah itu hanya aku yang melihatnya.

Aku berbalik menjauh darimu. Tanpa sepengetahuanmu, aku melebarkan sedikit senyumku.

Tunggu aku, aku akan kembali padamu...

...Sakura

To be continued..

Ini hanya fic pelepas lelah. Maaf untuk typos dan keGaJean fic ini